Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGENAL ADAT SUKU MINANG

DISUSUN OLEH:

Ketua Kelompok: RADO

Anggota:

Fadhil Alhasby

Aditya Pratama

Redo

Kenza Septa K Wijaya

SMP NEGERI 01 KEPAHIANG

TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’aalamiin, segala puji bagi ALLAH SWT, Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya.

Makalah ini beisi tentang adat istiadat suku minang, mulai dari sejarah suku minang hingga
bahasa yang digunakan sehari-hari.Meski telah disusun secara maksimal, kami menyadari
masih banyak kekurangan . Karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Semoga makalah ini dapat menjadi sarana pembantu masyarakat dalam mengenal suku
minang

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan
pelajaran dari makalah ini,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH SUKU MINANGKABAU


B. BAHASA SUKU MINANG KABAU
C. TARIAN SUKU MINANG KABAU
D. RUMAH ADAT SUKU MINANGKABAU
E. PAKAIAN ADAT SUKU MINANGKABAU

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam
kebudayaan yang ada di negara kita. Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya,
dengan mengenal dan mengetahui hal itu, masyarakat Indonesia akan lebih mengerti
kepribadian suku lain, sehingga tidak menimbulkan perpecahan. Pengetahuan tentang
kebudayaan itu juga akan memperkuat rasa nasionalisme kita sebagai warga negara
Indonesia yang baik.
Karena latar belakang di atas, kita menyusun makalah tentang salah satu kebudayaan
masyarakat Indonesia, yaitu masyarakat suku Minangkabau.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan masyarakat Minangkabau yang memiliki keragaman
budaya dan adat istiadat.

C. MANFAAT
Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang adat istiadat suku Minangkabau
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Suku Minangkabau


Suku minang berasal dari provinsi Sumatera Barat. Minangkabau sendiri
merupakan sebuah desa yang terletak di kawasan Kecamatan Sungayang, Tanah
Datar, Sumatera Barat. Nama Minangkabau berasal dari kata minang yang berarti
menang dan kabau yang artinya kerbau.
Dalam sebuah legenda yang beredar, sejarah nama Minangkabau sendiri
berawal dari ekspedisi yang dilakukan oleh kerajaan Majapahit pada abad ke-16.
Untuk mencegah peperangan yang menimbulkan korban jiwa, masyarakat
setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau milik mereka dengan kerbau Jawa
milik pasukan Majapahit.
Dan akhirnya singakat cerita kerbau milik masyarakat setempat mampu
mengalahkan kerbau milik pasukan Majapahit. Nama Minangkabau kemudian
menjadi terkenal akibat peristiwa kemenangan tersebut.

B. Bahasa Suku Minangkabau


Bahasa yang digunakan suku Minang adalah bahasa Minangkabau.Bahasa
tersebut dipakai dalam percakapan sehari-hari.

C. Tarian Suku Minangkabau


Tari-tarian adalah salah satu bagian dari produk budaya di dalam suatu
masyarakat. Tujuan dari tarian yaitu ingin menyampaikan suatu maksud baik
berupa pesan moral atau kegiatan sehari-hari dalam suatu suku dan budaya,
melalui seni tari maka pesan budaya suatu suku khususnya dalam bahasan
makalah ini suku Minang bisa tersalurkan atau tersampaikan kepada masyarakat.
Tari-tarian suku Minang ini seringkali dipergunakan untuk suatu upacara, pesta
adat, perkawinan dan lain-lain.Taria-tarian tersebut antara lain:
1. Tari Pasambahan
Di dalam tradisi masyarakat Minangkabau, ada sebuah tarian yang digunakan
untuk menyambut tamu. Tarian tersebut bernama Tari Pasambahan.
Penari dari tarian ini biasanya adalah sekelompok perempuan. Tarian ini sering
digunakan pada acara-acara formal, tapi tidak menutup kemungkinan untuk acara
informal.
2. Tari Galombang
Sebuah tari yang digunakan untuk menyambut pengantin bernama tari
Galombang. Pada beberapa daerah di Sumatera Barat, tari Galombang ini
dilakukan sebelum tari Pasambahan.
3. Tari Piring
Tari Piring bisa dikatakan sebagai tarian suku Minang paling populer di
Indonesia. Apabila menanyakan orang non-Minang tentang tarian suku minang,
pasti yang terbesit adalah tari Piring ini. Tarian ini adalah tarian gerak cepat dan
para penarinnya sambil memegang piring pada telapak tangannya.
Tari Piring ini ternyata memiliki makna sendiri bagi masyarakat
Minangkabau.
Tarian ini menceritakan tentang proses panen padi yang direpresentasikan dengan
piring. Tidak jarang di suatu kesempatan, ditampilkannya atraksi menginjak
pecahan piring dan bahkan tidur di atas pecahan piring-piring tersebut.
4. Tari Payung
Satu dari macam-macam tarian tradisional suku Minang ini memasangkan
beberapa pemuda dan pemudi dalam gerakannya. Tarian itu bertujuan untuk
menceritakan cerita romansa sepasang kekasih.Tak hanya itu, irama lagu yang
dilantunkan oleh tari Payung sarat dengan irama Melayu yang kental.
5. Tari Randai
Tari Randai berasal dari daerah Minangkabau yakni provinsi Sumatera
Barat. Tarian ini memiliki fungsi yang sama dengan Tari Pasambahan, yang
digunakan ketika menyambut tamu-tamu terhormat, mempelai pengantin dan lain
sebagainya. Gerakan dalam tarian ini memadukan gerakan pencak silat dan
kesenian.
6. Tarian Rantak
Tari Rantak merupakan tarian hentakan kaki, namun oleh seniman Minang
dikolaborasikan dengan silek (silat) yang tegas. Gerakan-gerakan silat dalam tarian ini
mengambil bagian dari bungo silek yang memang difungsikan untuk pertunjukan
semata. Lebih menonjolkan unsur keindahan yang tentu berbeda dengan gerak silat
sesungguhnya. Tari ini disajikan dengan iringan musik yang cenderung bertempo
cepat.

D. Rumah Adat Suku Minangkabau


Rumah adat daerah Minangkabau ialah Rumah Gadang. Rumah Tradisional
dari suku ini biasa juga disebut dengan rumah Bagonjong dikarenakan bentuk
atapnya bergonjong runcing menjulang.Sebagai rumah tradisional, tentu rumah ini
memiliki ciri khas atau keunikan yang membedakan dengan rumah adat dari suku
lain di Indonesia.
Bahan-bahan untuk membuat rumah ini ialah dibangun menggunakan pohon
Juha yang kuat dan kokoh. Hal ini menyesuaikan dengan lingkungan alam di
Sumatera Barat yang rawan akan gempa. Atap rumah ini terbuat dari ijuk yang
melengkung dan runcing ke atas, sedangkan dinding rumahnya terbuat dari
potongan anyaman bambu. Ada juga motif ukiran yang digunakan untuk rumah
Gadang seperti daun, bunga,buah-buahan, dan tumbuhan. Ukiran yang dibuat
disesuaikan dengan adat yang berlaku di daerah tersebut. Atap rumah Gadang
sering disebut berbentuk mirip tanduk kerbau.
E. Pakaian Adat Suku Minangkabau

1. Baju Bundo Kanduang


Baju adat Minangkabau yang sangat dikenal di kancah nasional. Pakaian yang
bernama pakaian Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang ini memiliki
keunikan terutama terletak pada bagian penutup kepalanya yang menyerupai bentuk
tanduk kerbau atau atap rumah gadang.Pakaian Bundo kanduang merupakan pakaian
adat Minangkabau yang dikenakan oleh para wanita yang sudah menikah. Sementara
untuk pria maupun untuk sepasang pengantin, dikenal juga jenis pakaian lainnya.

2. Baju Batabue
Baju ini memiliki arti baju bertabur. Sesuai
dengan artinya, baju ini ditaburi oleh benang emas
yang menjadi simbolik kekayaan alam. Banyaknya
taburan emas di sekujur baju mengisyaratkan
banyaknya kekayaan alam yang dimiliki oleh
Sumatera Barat. Memang sumber daya alam di
Sumatera Barat sangat melimpah. Mulai dari batu
besi, batubara, batu galena, seng, timah hitam, batu
kapur (semen), mangan, emas, kakao, kelapa sawit,
hasil perikanan, dan gambir.

3. Pakaian Penghulu
Pakaian penghulu merupakan pakaian adat Minang yang
digunakan oleh kaum pria. Baju ini juga disebut sebagai Baju
Pemangku Adat. Baju ini tidak dapat digunakan oleh sembarang
orang dan ada tata cara tertentu agar dapat mengenakannya.
Jaman dulu, pakaian ini hanya boleh digunakan oleh kepala
suku.Baju Penghulu memiliki warna hitam yang melambangkan
ketegasan dan kepemimpinan.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Masyarakat Minangkabau atau Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang
berbahasa dan menjunjung tinggi adat Minangkabau.
2. Nama Minangkabau berasal dari dua kata ,yaitu Minang dan Kabau .Nama itu
dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang.
3. Dalam masyarakat minang ada 3 pilar yang membangun dan menjaga keutuhan
budaya serta adat istiadat, Itu adalah Alim ulama, cerdik pandai dan ninik mamak,
yang dikenal dengan istilah Tali nan Tigo Sapilin

Daftar Pustaka

Baca artikel detikedu, "Rumah Gadang: Asal Daerah, Keunikan, dan Fungsinya"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5660027/rumah-gadang-
asal-daerah-keunikan-dan-fungsinya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Ikranegara, Yudistira. 2014. RPUL.Jakarta:Pustaka Sandrojaya

Anda mungkin juga menyukai