Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

OLAH RAGA RENANG

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Olah Raga

Disusun Oleh:
Nazwa Agiska Putri

Kelas 8G

SMPN 1 PADAHERANG
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya makalah ini telah terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan makalah Olah Raga Renang ini adalah untuk memenuhi tugas
semester genap tahun ajaran 2022/2023.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan penulis. Namun, sebagai manusia biasa tentu saja
penulis tidak luput dari kesalahan. Walaupun demikian, penulis berusaha
menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun dengan sangat sederhana.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis, secara morel maupun materiel, dalam menyelesaikan makalah
ini. Terutama kepada orang tua kami yang senantiasa mendoakan keberhasilan
anak-anaknya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca umumnya. Kami mohon maaf apabila ada penulisan yang
kurang tepat dan pemahamannya tidak sesuai dengan pembaca.

Padaherang, 6 Maret 2023


Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Sejarah Renang.............................................................................................2
B. Risiko............................................................................................................2
C. Perlengkapan.................................................................................................3
D. Gaya Renang.................................................................................................3
E. Manfaat renang Bagi Kesehatan...................................................................7
F. Lapangan.......................................................................................................9
G. Peraturan Perlombaan Dalam Renang........................................................10
H. Nomor perlombaan.....................................................................................10
I. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional..............11
J. Induk Organisasi.........................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya
dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk
rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam
renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk
rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot
tubuh dipakai sewaktu berenang.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Sejarah Renang ?
2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa
hal diantaranya :
1. Memenuhi Salah satu tugas mata kuliah Orkes Penjaskes
2. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga
Renang.
3. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan
pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua
mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu
telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf
Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000
SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang
adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5,
Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-
hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari
Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog
mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah
dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang
dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya
rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia
Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di
Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam
Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan
sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation
Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang
pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu
gaya tersendiri pada tahun 195

B. Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja
maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga
kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang
harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin
direnangi. Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat

2
arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam
pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari
iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi
mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan
pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air
kolam yang sehat.
C. Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian
khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi
apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang
membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu
memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan
manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet
yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam
pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan
manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk
kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang
membutuhkan perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang,
penutup telinga dan hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan
renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang dan menghindari
risiko yang timbul akibat berenang.
D. Gaya Renang
1. Gaya Punggung
Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan
gaya bebas, tetapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah
mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

3
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air
sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan.
Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan
menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya
kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung
sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang
menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi
pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara
kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak
zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya
punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah
gaya bebas.

2. Gaya Dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air namun berbeda dari gaya bebas batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap.
Sejarah:
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti
digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir
barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan
berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan
lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan
Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang
pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk
mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi risiko bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya
dada.

4
Pada tahun 1696, pengarang Prancis Melchisédech Thévenot
menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya
dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari
pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar
perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di
London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris
menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian menggunakan
gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang
gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri
sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat
selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama
21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali
mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440
yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya
punggung, dan gaya bebas.

3. Gaya Kupu-kupu
Gaya kupu (bahasa Inggris: butterfly stroke) adalah salah satu dari
gaya renang yang diperlombakan dalam Olimpiade dan lomba-lomba
resmi yang lain. Karena gerakan kakinya, gaya ini juga dikenal sebagai
gaya lumba-lumba atau dolphin.
Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu
memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Kecepatan renang gaya
kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan,
dikombinasi dengan dorongan kaki bersamaan. Ketepatan irama sangat
penting dalam akselerasi gerakan ini.
Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan
renang dan menurut sejarahnya merupakan variasi dari gaya dada.

5
Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada
tahun 1933.

4. Gaya Bebas
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara
bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh,
sementara kedua belah kaki secara bergantian "dicambukkan" naik turun
ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah
menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan
digerakkan keluar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih
untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang
lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh
melaju lebih cepat di air. Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada,
dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak
mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya
bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada,
gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada
teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl)
digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang
gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas. Juga terdapat
gerakan dasar (teknik dasar) pada renang gaya bebas seperti GIF di
bawah ini.
Sejarah:
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia
Barat, gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London.
Perenang dari suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang dari
Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya
bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari.
Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.

6
Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih
renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli
Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-
beda, tetapi tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip.
Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti
gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti
gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang
diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond
(Dick) Cavill, putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick
Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki
enam anak laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles,
Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan
"Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat
Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik
turun. Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di
Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill
memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan waktu 58,8 detik.
Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu
dari anggota keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air".
Di kemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya
krol (crawl).
Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney
Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya
trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk
menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya
krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti
dikenal orang sekarang.

E. Manfaat renang Bagi Kesehatan.


Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan
kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi
(non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena

7
saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang
kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan
persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang
dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat
tersebut antara lain:

1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot
pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut,
punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat
bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena
harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan
otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh
terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung,
pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan
sebagai latihan aerobik dalam air.
Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih
tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
3. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk
berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat.
Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi
lebih panjang.
4. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang
Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis
energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara
efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
5. Self safety

8
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat
mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan
dengan air (jatuh ke laut dll).
6. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran
lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan
perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana
hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

F. Lapangan
1. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara
lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam
50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m
pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam
yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya
adalah 1,0 m.

2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2
m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan
dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang
lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil
pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan.
Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena
gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk
lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk
lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam
babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat
diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang

9
tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan
menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting,
papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding
kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu
pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega
mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

4. Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan
tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan
waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air.
Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan
antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

G. Peraturan Perlombaan Dalam Renang


Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas,
perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke
arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan
badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi
pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut
ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh
perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang
untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan
gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap
(Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start

10
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-
aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam
keadaan diam.

H. Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak
tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu,
gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)Gaya
kupu-kupu: 100 m, 200 mGaya punggung: 100 m, 200 mGaya
dada: 100 m, 200 m.Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400
mGaya ganti estafet: 4 x 100 mGaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4
x 200 mMarathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri
untuk nomor-nomor renang:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 mGaya punggung: 50
m, 100 m, 200 mGaya dada: 50 m, 100 m, 200 mGaya kupu-
kupu: 50 m, 100 m, 200 mGaya ganti perorangan: 100 m (hanya
lintasan pendek), 200 m, 400 mGaya bebas estafet: 4×100 m,
4×200 mGaya ganti estafet: 4×100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai


keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya
kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang
gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan
pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat
orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama
memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada,
perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

11
I. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional
Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat
Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai
penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”,
Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya mengatakan kalau
masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI
kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu
lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam
Official, kurangnya disiplin Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi
yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional. Pada tahun 1977
sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa,
baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali
dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah
berpengalaman di ajang pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten.
Seperti : Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang
berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik. Pada
Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan
dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari
GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk
nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama
Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter
gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di
Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta
olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali
perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada
atas nama Indra Gunawan.

J. Induk Organisasi
Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation,
disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang.

12
Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Selain
renang, FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam,
renang indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di
Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka,
selam, polo air, dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi
anggota FINA. Untuk Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia
(PRSI )

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut :
Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas
daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang
yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.Untuk
meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan
adalah: meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa
nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di
tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di
kancah internasional.Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan tubuh.

B. Saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah
disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau
perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk
renang.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-
renang.html#ixzz109sdIj6m

http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-renang/

Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/

http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794

http://www.google.com

Total : Rp.763.000

14

Anda mungkin juga menyukai