DISUSUN OLEH :
NAMA: WAHYU SATRIA
NPM: 301220026
KELAS: 1.A PJKR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur turut dipanjatkan oleh penulis atas segala
karunia nikmat berupa kesempatan dan keluangan waktu sehingga makalah
tentang gaya renang kupu-kupu dan punggung dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun berdasarkan referensi dari buku, informasi
internet serta pemahaman penulis tentang renang khususnya pada gaya kupu-
kupu dan punggung . Di dalam makalah ini berisi tentang penjelasan bagaimana
teknik dasar berenang gaya kupu kupu dan punggung serta evisiensi dalam
berenang dan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berenang gaya .
Salah satunya kupu-kupu dan punggung. tujuan penulis menyusun makalah ini
adalah sebagai pertanggung jawaban dalam tugas yang sudah diberikan oleh
guru olahraga tempo hari.
WAHYU SATRIA
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...…………………………......................
DAFTAR ISI…………………………………………...………………………………........................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…….….……………...………………………………............................
B. TUJUAN………………………………………………………………...…...............................
C. MANFAAT……………………………………………………………..…................................
BAB II PEMBAHASAN
A.KESIMPULAN……………………….………...……………………....................................
B.SARAN…………………………………………………………..……...…...............................
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari zaman batu telah
ditemukandi dalam gua para pemenang dekat WadiSora (sura) bagian barat daya
mesir.
Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun yang lalu sebelum masehi,
termasuk Gilgamesh, Iliad, dan lainya. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman,
profesor bahasa menulis buku tentang renang pertama kali, yang berjudul
“Colymbetes”. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 yang
sebagian menggunakan gaya dada.
B. Rumusan Masalah
5. Apa saja kesalahan yang sering terjadi pada renang Gaya Punggung?
C. Tujuan
A. Pengertian
Gaya kupu-kupu adalah salah satu dari empat gaya renang yang diperlombakan
dalam Olimpiade. Karena gerakan kakinya, gaya ini juga dikenal sebagai gaya
lumba-lumba / dolphin.
Gaya ini merupakan turunan dari gaya dada / gaya katak. Dengan posisi dada
menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah,
lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas
permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara
bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk
mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk
mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan
mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki naik-turun
menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari
mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut
ketika kepala berada di luar air. Berbeda dari gaya lainnya yang umumnya mudah
dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari
koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar
pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari.
Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam
gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan
perenang.
Pada akhir tahun 1933, perenang Amerika Serikat bernama Henry Myers
berenang gaya kupu-kupu di perlombaan renang Brooklyn Central YMCA. Gaya
kupu-kupu merupakan hasil pengembangan gaya dada. Pelatih renang David
Armbruster dari Universitas Iowa meneliti masalah hambatan air sewaktu
berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga telah memperbaiki
metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya dada. Armbruster
menyebut gaya "baru" tersebut sebagai gaya "kupu-kupu". Walaupun gaya kupu-
kupu sulit dipelajari, perenang gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada
tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa
mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg berenang dengan
tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya sebagai
"tendangan sirip ekor lumba-lumba". Armbruster dan Sieg lalu bersama-sama
mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat cepat. Satu
ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba. Richard
Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang menciptakan
"tendangan lumba-lumba" setelah mempelajari gerakan ikan. Volney Wilson
mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amerika Serikat untuk Olimpiade
1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.
1. Posisi Badan.
Dalam melakukan Olahraga renang Posisi badan merupakan bagian yang sangat
penting karena posisi badan ini sangatlah menentukan sempurnanya gerakan
yang kita lakukan, dalam Olahraga renang ini posisi badan diusahakan untuk
sedatar mungkin dengan permukaan air, akan tetapi dalam melakukan renang
gaya Kupu-kupu ini terjadi gerakan naik dan turun secara Vertikal dan sesuai
dengan irama kaki yang dihentakan secara bersamaan. Gerakan naik turun ini
memang tidak kita jumpai pada gaya renang lainnya sehingga sebagian besar
orang sangat lah kesulitan dalam melakukan teknik renang gaya Kupu-kupu ini,
dengan adanya gerakan naik dan turun ini menjadikan tahanan depan akan lebih
besar, akan tetapi perenang harus tetap berusaha menjaga keseimbangan dan
menjada agar tubuh tetap datar dengan permukaan air.
- Dalam melakukan renang Gaya Kupu-kupu ini ada 2 hal yang harus di lakukan
diantaranya :
> Kaki
Ketika melakukan pukulan Dolphin yang dilakukan oleh kedua kaki sebaiknya kaki
tidak memukul terlalu dalam, karena jika pukulan terlalu dalam maka akan
mengakibatkan penambahan tahanan ke bagian depan, tendangan kaki terssebut
dilakukan dengan menekuk kedua kaki pada persendian Lutut yang kemudian di
luruskan kembali dengan keras (seperti ekor ikan paus).
Kedua hal tersebut haruslah dilakukan dengan sempurna agar posisi badan kita
tetap di permukaan air dan untuk menghemat tenaga sewaktu melakukan
gerakan Renang gaya Kupu-kupu.
2. Gerakan Kaki.
Gerakan kaki pada Renang Gaya Kupu-kupu ini hampir sama dengan Renang gaya
bebas perbedaannya adalah pada Renang gaya Kupu-kupu gerakan kaki di
dilakukan secara bersamaan sedangkan pada gaya renang misalnya gaya bebas
gerakan kaki dilakukan secara bergantian.
berikut adalah teknik dalam melakukan renang gaya Kupu-kupu adalah sebagai
berikut :
Gerakan kaki dilakukan dengan sedikit menekuk bagian lutut akan tetapi tidak
terlalu bengkok.
Gerakan kaki (Tendangan) dilakukan dengan keras terutama pada punggung kaki
yang dilakukan dengan meluruskan kaki yang semula dibengkokan.
setelah kaki di kayuh (ditendang) kebawah kaki kembali di luruskan dan kembali
ke posisi awal.
3. Gerakan Lengan
Dalam melakukan Renang Gaya Kupu-kupu ini sangat lah penting karena gerakan
lengan sangatlah menentukan keberhasilan dan laju pada renang gaya Kupu-kupu
ini. Lengan pada gaya Kupu-kupu ini harus digerakan secara bersamaan antara
lengan kanan dan lengan kiri dan gerakan lengan pada Gaya Kupu-kupu ini dibagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
a. Gerakan Recovery
Gerakan Recovery pada lengan adalah gerakan yang dimulai dari akhir gerakan
mendayung dan berakhir ketika akan mendayung. setelah tangan keluar setelah
tangan keluar dari permukaan air lalu tangan mulai dilemparkan ke depan dengan
posisi yang rendah, lakukan lah gerakan tersebut dengan rileks, kedua tangan
masuk ke air sedikit diluar bahu, pada gerakan ini gerakan tangan harus serempak
dan simetrisantara lengan kanan dan kiri.
Gerakan mendayung pada rengan gaya Kupu-kupu terdiri dari gerakan menarik
dan gerakan mendorong, jika kita perhatikan gerakan menarik dan mendorong ini
hampir sama dengan gaya Bebas akan tetapi pada Renang gaya Kupu-kupu ini
lengan digerakan secara bersamaan dan juga simetris antara lengan kanan dan
kiri.
pada saat memasuki akhir recovery kedua tangan masuk kedalam permuakaan air
pada garis bahu di depan kepala.
Kedu alengan mulai bergerak ke arah dalam dan posisi lengan masih menekuk
pada persendian (Sikut)
Pada akhir dayungan posisi kedua belah ibu jari menyentuh paha.
Peroses pengambilan nafas pada rengan gaya kupu-kupu hampir sama dengan
pada Renang Gaya Dada yaitu dengan mengangkat kepala ke atas permukaan air,
teknik mengangkat kepala pada renang gaya Kupu-kupu ini dilakukan pada saat
akhir tarikan, pada saat melakukan pengambilan nafas diusahakan agar kepala
naik sedikit di permukaan, dan setelah selesai maka dengan cepat kepala
diturunkan kembali kedalam air agar tahanan depan tidak terlalu besar, untuk
pengeluaran air dilakukan di bawah air dengan menggunakan hidung.
5. Koordinasi Gerakan
dalam melakukan renang Gaya Kupu-kupu gerakan antara lengan dan kaki harus
sesuai khususnya pada saat tubuh naik turun di permukaan air, pada 1 putaran
lengan harus terjadi 2 kali putaran kaki (Keras & Lemah), ketika permulaan
gerakan tendangan kaki harus dilakukan dengan keras sedangkan pada saat
melakukan dorongan gerakak kaki dilakukan dengan lemah.
4. Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga
perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba,
perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah
gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu
yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam
dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di
antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di
dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno.
Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan
gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
Beberapa macam kesalahan yang sering terjadi pada gaya punggung, berikut
dengan upaya perbaikan yang dapat dikerjakan sebagai berikut:
1. Lutut Terlalu Naik: keluarnya bagian lutut kaki ke atas permukaan air di
saat melakukan gerakan naik-turun, seringkali menjadi penghambat bagi
diperolehnya daya luncur yang baik. Gerakan ini sering terjadi sebagai akibat dari
ditariknya paha ke atas dimana lutut membentuk sudut dan sikap itu ternyata
menjadi kendala atau hambatan yang luarbiasa besarnya bagi tercapainya titik
luncur maksimal pada tubuh. Akibat lain dengan gerakan kaki seperti ini, daya
dorong tidak dapat dicapai secara maksimal, mengingat fungsi telapak kaki tidak
menendang dengan punggung kaki, tetapi menginjak dengan ujung-ujung jari
kaki. Sementara itu prinsip gerak yang dibutuhkan adalah gerakan naik- turun dari
pangkal paha dengan diakhiri oleh lecutan punggung kaki pada akhir dorongan.
v Penanggulangan:
Anjurkan kepala yang bersangkutan untuk melatih gerakan kaki model dasar,
dimana irama kaki naik-turun dalam sikap yang agak lurus dikerjakan. Sementara
tarikan lutut ke atas permukaan air diperingatkan untuk tidak dilakukan.Bila cara
diatas tidak mencapai hasil, dapat dikerjakan dan diinstruksikan kepada yang
bersangkutan untuk tidak menggunakan gerakan kaki, seringkali instruksi itu
berakibat kaki digerakan seadanya dan kenyataannya justru perenang
mengerjakan gerakan kaki yang diperlukan. Instruksikan kepada yang
bersangkutan, bahwa lecutan punggung kaki bukan hasil dari tarikannya lutut ke
atas permukaan air, melainkan saat kaki mengerjakan fase istirahat atau fase
dimana kaki kebawah, diikuti dengan lekukan kaki pada lutut sebagai akibat
turunnya tungkai kaki bawah/betis dan bukan karena lutut yang ditarik.
2. Pada Fase Istirahat, Lengan Kurang Vertikal; akibat kurang vertikalnya
lengan disaat mengerjakan fase istirahat, maka daya jangkau tangan tidak
maksimal. Cenderung akan jatuh ke permukaan air lebih dekat dibanding bila
melalkukan fase istirahat dengan sikap yang vertikal. Dengan makin pendeknya
jangkauan tersebut, fase menyapu kedalam atau inward sweep yang seharusnya
membentuk pola “S” akan menjadi tarikan lurus. Pengaruh yang timbul dari
tarikan tangan yang cenderung lurus, akan menimbulkan dorongan ke kiri dan ke
kanan tubuh.
v Penanggulangan:
1. Posisi Badan
Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal
yaitu :
2. Gerakan Kaki
v Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
v Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan
kaki.
v Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari
permukaan air.
v Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir
kolam.
v Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain
membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun
secara bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha.
v Latihan gerakan kaki sambil meluncur. Dimulai dari pinggi kolam dengan salah
satu kaki mendorong dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki digerakkan
naik turun dengan sumber gerakan pada pangkal paha.
3. Gerakan Tungkai
Dalam renang gaya bebas, tungkai kaki yang utama adalah sebagai stabilisator
dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan streamline.
Sehingga tahanan menjadi kecil.
v Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.
4. Gerakan Lengan
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan
siku dibengkokkan.
v Istirahat (Recovery)
v Berdiri di darat atau di kolam yang dangkal, kedua kaki dibuka selebar bahu,
badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan lurus ke depan
v Lakukan gerakan menarik, menendang, dan recovery seperti teknik yang telah
dijelaskan diatas, dengan kedua tangan secara bergantian.
v Latihan gerakan lengan sambil meluncur, dimulai dari pinggir kolam, gerakan
kaki bebas (boleh digerakkan atau tidak) .
Gerakan – gerakan lengan pada renang gaya bebas perperan sebagai tenaga atau
penggerak di samping sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
5. Mengapung
Setiap tahanan yang disebabkan letak badan yang tidak tepat, akan mengurangi
kecepatan perenang.
6. Meluncur
v Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan didukung (dipegang perut dan
pahanya)
7. Pernapasan
v Lengan kiri diayunkan ke belakang seperti halnya lengan kanan tadi, lengan
kanan bergerak ke depan. Kepala kembali menghadap ke dasar kolam sambil
menghembuskan udara melalui hidung atau mulut air.
v Badan membungkuk, lengan kanan kea rah depan, lengan kiri kea rah belakang.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Olahraga renang sejak dahulu kala telah dikenal. Renang pertama kali dikenal oleh
bangsa barat. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik renang
gaya kupu-kupu berbeda dengan renang gaya Punggung . Jangan sampai waktu
kita berenang menggunakan teknik tersebut dengan salah, karena bisa
mengakibatkan gangguan pada tubuh. Renang juga bermanfaat bagi kesehatan
tubuh seperti, meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah,
meningkatkan kesehatan paru-paru, dan mempengaruhi otot menjadi berisi.
B.SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan.