Anda di halaman 1dari 82

Modul 7 dan Modul

8
Konsep Dasar IPA di
SD
KELOMPOK 4 :
1. Ani Indriyani (857699704)
2. Anisa Nuroniyah (857695531)
3. Arum Kusumastuti (857699711)
4. Clara Yuanita (857694063)
5. Yunita Musfiati (857697725)
MODUL 7 PENGUKURAN BESARAN, KINEMATIKA, DAN
DINAMIKA
KB 1. PENGUKURAN BESARAN
Pengukuran Panjang,
Satuan
01 03
Luas dan Volume

You can describe the topic You can describe the topic
of the section here of the section here

Pengukuran dan

02 Ketidakpastian

You can describe the topic


of the section here
SATUAN
SATUAN
Suatu ciri khas dalam fisika adalah pengukuran besaran. Setiap pengukuran
adalah perbandingan. Ketika kita mengatakan panjang sebuah meja adalah 120
cm, kita maksudkan bahwa panjangnya adalah 120 kali satuan panjang tertentu
yang disebut sentimeter. Hasil setiap pengukuran adalah bilangan (120 untuk
meja) dan satuan (disiini sentimeter), sedangkan panjang disebut besaran fisika.
SATUAN
hasil pengukuran besaran terdiri atas bilangan dan satuan, misalnya panjang
buah meja adalah 120 cm. Sering kali kita memperoleh besaran terukur
dalam satuan sertentu, tetapi kita ingin menyatakan besaran itu dalam
satuan lainnya. Untuk keperluan mi, kita harus menggunakan faktor
konversi. Kemudian, kita menerapkan dua aturan untuk konversi semacam
itu. Satuan-satuan diperlakukan dalam suatu persamaan dengan cara yang
tepat sama, seperti besaran aljabar, yang bisa dikalikan dan dibagi satu
sama lain. Mengalikan atau membagi suatu besaran dengan 1 tidak
memengaruhi nilainya.
PENGUKURAN DAN
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian ini bersumber pada ketelitian alat ukur yang terbatas dan
ketidakmamp kita untuk membaca di luar bagian skala terkecil yang ditunjukkan
Sebagai contoh Anda mengukur lebar buku dengan mistar berskala terkecil 1 mm.
Hasilnya dapat dinyatakan sampai ketelitian kira-kira 0,1 cm, yaitu bagian skala
terkecil mistar itu Dalam menyajikan hasil pengukuran, perlu dinyatakan
kesaksamaannya
 
(precision) yang juga disebut ketidakpastian taksiran. Misalnya, lebar buku dituliskan
sebagai 20.6 0.1 cm. "Plus atau minus" 0.1 cm ( 0.1 cm) menggambarkan
ketidakpastian taksiran dalam pengukuran sehingga lebar buku sesungguhnya paling
mungkin terletak antara 20,5 dan 20,7 cm. Ketidakpastian dalam persen adalah
perbandingan ketidakpastian itu dan nilai terukur dikalikan 100%
 
PENGUKURAN
PANJANG, LUAS
DAN VOLUME
1. Pengukuran Panjang
Panjang yang akan di ukur Alat ukur Ketelitian
terbaik
Beberapa meter Pengukur panjang tergulung 1,0 mm
dibuat dari baja.

Kira-kira 1 cm sampai 1 m Mistar atau penggaris. 0,5 mm


Jangka sorong (vernier calipers).

Kira-kira 1 mm sampai 10 cm Mikrometer skrup (screw 0,1 mm


Kira-kira 0,1 mm sampai 2-3 micrometer)
cm

Beberapa meter Pengukur panjang tergulung 0,01 mm


dibuat dari baja.
Tiga cara yang kadang-kadang menimbulkan kesalahan atau ralat ketika panjang
suatu benda diukur dengan mistar, (a). Oleh karena itu,
perlu diperhatikan hal-hal berikut dalam menggunakan mistar

• Hindari celah antara mistar dan benda yang akan diukur atau Anda akan menerka posisi dua
ujung benda pada skala mistar
• Hindari kesalahan ujung. Berhati-hatilah untuk meluruskan ujung benda dengan angka nol
pada skala mistar.
• Hindari kesalahan paralaks. Posisikan mata Anda secara vertikal di atas skala miatar
2. Pengukuran Luas
Dalam pengukuran luas bidang dasar, diameter
setinggi dada 1,3 m atau dalam satuan
internasionalnya 4,3 feet (kaki) diatas pangkal
batang dimana untuk pohon yang berdiri pada
lereng, titik pengukuran harus ditentukan pada
bagian atas pengukuran sederhana.
cair dengan volume besar dapat diukur dengan menuangkannya ke dalam
gels ukur Jika dilihat dari samping, permukaan zat cair di dalam tabung
atau gelas kan merupakan bidang datar, melainkan merupakan bidang
lengkung. Untuk zat cair ang membasahi" dinding kaca (misalnya air),
permukaan zat cair tampak cekung ke wah. Perhatikan Gambar 7.4. Untuk
zat cair yang "tidak membasahi" dinding kaca misalnya air raksa),
permukaan zat cair tampak cembung ke atas. Permukaan lengkung disebut
meniskus. Pembacaan benar jika (a) gelas ukur vertikal, (b) pembacaan
Jambil pada dasar meniskus untuk zat cair yang "membasahi" dinding kaca,
dan (c) a setinggi meniskus
4. Pengukuran Massa dan Berat
Massa atau inersia suatu benda yang hanya tergantung pada banyaknya
maten yang terkandung di dalamnya adalah sama di mana pam bends in
beads. Sang astronaut mempunyai massa (atau inersia) sama di bumi, di
permukaan balen, at di dalam pesawat antariksa. Gaya tarik bumi terhadap
suatu benda disebut berat benda itu. Gays tarik atas berat ini disebabkan
oleh apa yang disebut gravitas Herat suatu

benda berbeda dari suatu tempat ke tempat lain pada permukaan bumi,
bahkan berat benda di bulan kira- kira 1/6 kali nilai beratnya di bumi.
Pada tempat tertentu, berat benda sebanding dengan massanya. Dengan
menggunakan konstanta hubungan kesebandingan ini, kita dapat mencari
dengan mudah massa benda dengan berat pembanding.
Massa benda diukur dengan neraca Gambar 7.6 menunjukkan dua jenis Sebagian besar neraca
bekerja berdasarkan asas balok setimbang, kecuali neric p yang digunakan untuk mengukur berat
benda. Balok itu dikatakan setimbang k efek putar berat pada masing-masing sisi adalah sama.
Jika berat benda pada ma masing sisi itu adalah sama, massanya adalah sama pula, seperti
ditunjukkan d Gambar 7.7. Perlu diperhatikan beberapa catatan berikut. Massa baku sering
disebut 'anak timbangan.
 
2. Kesetimbangan balok akan berlaku di bulan dan memberikan nilai-nilai y benar untuk massa
yang tidak diketahui, tetapi asas itu tidak akan berlak ruang angkasa yang jauh ketika benda tidak
mempunyai berat.
 
Neraca pegas yang digunakan untuk mengukur berat di bulan akan menghasilka pembacaan berat
yang benar tentang berat benda (kira-kira 1/6 kali berat bend itu di bumi), tetapi tidak dapat
digunakan untuk mengukur massanya secan
 
langsung. Ketika Anda mencari massa suatu zat cair, timbanglah dulu wadahnya ketia kosong dan
kering, lalu kurangkan massa wadah itu dari massa zat cair.
5. Pengukuran Massa Jenis
Alat untuk mengukur massa jenis zat cair adalah hidrometer: Sebuah hidrometer
mempunyai leher atau tangkai panjang dengan pembacaan skala massa jenis
dalam g em Suatu pentolan besar berisi udara memindahkan zat cair yang
memberikan gaya ke atas sehingga hidrometer itu mengapung Sejumlah gotri
timah melekat pada bagian desarnya untuk menjaga agar hidrometer tetap tegak.
Dalam suatu zat cair dengan massa jenis rendah, hidrometer terbenam ke bawah
lebih jauh dalam zat cair itu, memindahkan volume zat cair lebih banyak sampai
berat zat cair yang dipindahkan sama dengan beratnya sendiri. Dalam suatu zat
cair dengan massa jenis tinggi, hidrometer mengapung lebih tinggi. Oleh karena
itu, skala massa jenis terbaca dari bagian atas tangkai ke bawah dengan kenaikan
massa jenis zat cair Pembagian skala dapat berjarak lebih jauh agar
sensitivitasnya lebih besar dengan membuat tangkai hidrometer lebih sempit dan
lebih
6. Pengukuran Waktu
Beberapa jenis jam yang berlainan diperlukan karena buaya jug yang akan kia
coba uki. Beberapa jam yang berguna secara khusus sebagai berik
1. Oulaci suatu kristal seperti kristal kuarsa yang digunakan dalam artoj
2. Osilasi elektron-elektron dalam rangkaian listrik seperti frekuensi fik 56 herte
yang digunakan untuk menjalankan jam dan penggerak rekaman pada laj
Konstan
3. Osilasi mekanis bandul atau roda kesetimbangan dalam jam atau srloj
4. Rotasi bumi pada sumbunya.
5. Jam peluruhan radioaktif, umur paruh suatu isotop radioaktif yang melanib
secara perlahan, seperti "C (carbon 14) dapat digunakan untuk mengukur
umur
KB 2

KINEMATIKA
01
KERANGKA ACUAN
DAN PERGESERAN
KERANGKA ACUAN DAN PERGESERAN
KERANGKA ACUAN DAN PERGESERAN
Perubahan posisi suatu benda disebut pergeseran (displacement).
Perlu dibedakan antara pergeseran dan jarak Pergeseran
menggambarkan seberapa jauh benda itu dari ink awalnya. Sebagai
contoh, kita bayangkan seseorang yang berjalan ke timur sejauh sm,
kemudian berbalik dan berjalan ke barat sejauh 20 m, seperti dalam
Gambar 12(a). Jarak total yang ditempuh adalah 70 m, sedangkan
pergeserannya adalah 30 m karena orang tersebut sekarang berada
pada posisi 30 m dari titik awal
02 KECEPATAN
KECEPATAN

Dalam fisika, dikenal istilah laju (speed) yang mengacu pada seberapa jauh
enda melintas dalam selang waktu tertentu Jika sebuah mobil menempuh
300 4 jam, kita mengatakan bahwa laju rata-ratanya adalah 75 km/jam Secar
laja rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
sepanjang Jam pnya dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak ini
 
aju rata-rata = jarak yang ditempah
waktu yang diperlukan
 
KECEPATAN

Dalam bahasa sehari-hari, istilah laju dan kecepatan (velocity) sering kali
dapat akarkan. Dalam fisika, kita membedakan dua istilah itu Laju hanya
mempunyai positif dan satuannya. Sementara itu, kecepatan digunakan
untuk menunjukkan besar (nilai numerik) dari cepatnya suatu benda yang
sedang bergerak dan arah geraknya Jad kecepatan merupakan besaran
vektor. Laju didefinisikan dalam jarak total yang puh, sedangkan kecepatan
didefinisikan dalam pergeseran sebagai berikut
 
kecepatan rata-rata= pergeseseran
waktu yang diperlukan
 
 
KECEPATAN

Kecepatan rata-rata dan laju rata-rata bisa sama atau berbeda. Contohnya
dapat hat pada Gambar 7.12(a): jarak total yang ditempuh orang tersebut
adalah 50 m m = 70 m, sedangkan pergeserannya adalah 30 m. Misalkan,
perjalanan tersebut merlukan waktu 50 s. Oleh karena itu, laju rata-ratanya
sebagai berikut
 
jarak = 7m =70 m -1,4 m/s waktu
50 s
 
 
03 KECEPATAN SESAAT
KECEPATAN SESAAT

Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dalam selang


waktu sangat kecil Berdasarkan Persamaan (7.8), kita mendefinisikan
kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata dalam batas (limit) At menjadi
sangat kecil, mendekati nol Untuk gerak satu dimensi, kita dapat menuliskan
kecepatan sesaat, v sebagai berikut
 
KECEPATAN SESAAT
GERAK DENGAN

04 PERCEPATAN
KONSTAN
Jika kecepatan benda yang bergerak mengalami perubahan, dikatakan b
benda itu dipercepat. Ketika Anda mengendarai sepeda motor atau mobil
( kecepatan mula-mula nol, kemudian menjadi 60 km/jam, kendaraan
Anda n percepatan. Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan
kecepatan d dengan waktu yang diperlukan untuk membuat perubahan ini
sehingga dipen berikut ini.
Sebuah mobil bergerak di jalan lurus bebas hambatan dan pengemudi
menger mobil itu. Jika kecepatan mobil awal adalah v, 30.0 m/s dan
diperlukan waktu 40 untuk memperlambat menjadi v,20,0 m/s. Berapa
percepatan rata-rata mobil itu?
Penyelesaian
Misalkan, kita mengambil waktu awal t,= 0 dan waktu akhir adalah 1,40
sehingga At 1-1, 4.0 s. Oleh karena itu, percepatan rata-rata mobil
dalam selang waktu 4.0 adalah
KB 3
DINAMIKA
Dalam kegiatan belajar ini, kita akan membahas berbagai pertanyaan
mengapa benda bergerak. Apa yang menyebabkan benda yang mula-mula
diam menjadi bergerak? Apa yang menyebabkan benda dipercepat atau
diperlambat? Besaran apa yang memengaruhi benda bergerak pada lintasan
lingkaran? Penyebab semua pertanyaan itu adalah gaya. Dalam modul ini,
kita berbicara tentang hubungan gaya dan gerak. Cabang mekanika yang
berhubungan dengan gaya dan mengapa benda-benda bergerak disebut
dinamika
01
Hukum Pertama
Newton
Isaac Newton (1642-1727) menyusun teori tentang gerak. Dalam bukunya Principia
(diterbitkan tahun 1687) terangkum dalam "tiga hukum gerak". Hukum pertama mirip
dengan gagasan Galileo yang dapat dinyatakan sebagai berikut.Sebuah benda yang
diam akan tetap diam dan sebuah benda yang bergerak akan melanjutkan geraknya
dengan kecepatan konstan (taju konstan dalam garis lurus) jika tidak ada interaksi
dengan benda lainnya.

Kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaan diamnya atau gerak seragam


dalam garis lurus disebut inersia. Oleh karena itu, hukum pertama Newton sering
disebut hukum inersia. Ketika sebuah mobil bergerak secara tiba-tiba, penumpang di
dalam mobil itu merasakan dirinya terdorong ke belakang. Apa yang sebenarnya
terjadi adalah inersia cenderung mempertahankan para penumpang yang mula-mula
diam, sedangkan mobil mulai bergerak.
02 GAYA
Gaya dapat didefinisikan sebagai suatu pengaruh yang dapat mengubah
kecepatan suatu benda. Definisi ini sesuai dengan istilah dorongan atau
tarikan, bahkan mempunyai makna lebih jauh karena berlaku untuk benda-
benda yang tidak bersentuhan. Benda yang dilepaskan (kecepatan awal noi)
dari ketinggian tertentu akan jatuh dan bergerak makin cepat karena gaya
tarik bumi.
03 Hukum Kedua Newton 
Hukum kedua Newton memberikan definisi kuantitatif tentang gaya yang dapat dinyatakan
sebagai berikut
Gaya neto yang bekerja pada suatu benda sama dengan hasil kali massa benda dan
percepatannya. Arah gaya ini sama dengan arah percepatan itu.
Dalam bentuk persamaan hukum kedua Newton, dapat dituliskan sebagai rumus
04
Hukum Ketiga Newton
Contoh, kita memukul paku dengan sebuah palu berarti bahwa suatu gaya dilakukan pada
paku dan gaya itu berasal dari palu atau dilakukan oleh palu. Ternyata laju palu berkurang
secara cepat dan berhenti. Hal ini berarti paku juga melakukan gaya pada palu. Hubungan ini
merupakan contoh hukum ketiga newton yang dapat dinyatakan sebagai berikut.Ketika
sebuah benda melakukan gaya pada benda lain, benda kedua melakukan gaya yang sama,
tetapi berlawanan dengan benda pertama.
Dalam hukum ketiga Newton, terdapat dua gaya yang bekerja pada benda yang berbeda,
yaitu gaya aksi yang dilakukan oleh benda pertama pada benda kedua dan gaya reaksi yang
dilakukan oleh benda kedua pada benda pertama.
 
B. ENERGI
1. Usaha
Fisika usaha atau kerja adalah besaran yang merupakan hesarnya perubahan yang
ditimbulkan oleh gaya ketika gaya itu bekerja pada suatu benda.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan F yang bekerja pada suatu benda yang mengalami
pergeseran x sama dengan hasil kali besar komponen gaya Fx dalam arah pergeseran itu dan
besar pergeseran x.
Rumus W = Fx cos 0
2.ENERGI

Energi merupakan kata yang sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Ketika
kita berkata bahwa suatu benda mempunyai energi, kita mengartikan bahwa benda itu
mampu secara langsung atau tidak langsung melakukan gaya terhadap benda lain dan
melakukan kerja pada benda ini. Sebaliknya, ketika kita melakukan usaha pada suatu benda,
kita menambahkan sejumlah energi pada benda itu yang besarnya sama dengan usaha yang
kita lakukan. Satuan energi sama dengan satuan usaha, yaitu joule dalam SI.
Secara luas, kita mengenal tiga kategori energi, yaitu (1) energi kinetik yang dimiliki sesuatu
karena geraknya, (2) energi potensial yang dimiliki sesuatu karena posisinya, dan (3) energi
diam yang dimiliki sesuatu karena massanya
3. Energi Mekanik dan Kekekalannya
Misalkan, pada posisi 1 suatu sistem mempunyai energi kinetik EK, serta energi potensial EP, dan pada
posisi 2 sistem itu mempunyai energi kinetik EK, serta energi potensial EP,. Jika hanya gaya-gaya
konservatif yang bekerja pada sistem itu, W = 0 dalam Persamaan (7.38) dan kita memperoleh hal berikut.
E-EK+EP
Perlu diingat bahwa Persamaan (7.39) hanya berlaku untuk gaya-gaya konservatif. Kita sekarang
mendefinisikan besaran E yang disebut energi mekanik total sistem itu sebagai jumlah energi kinetik dan
energi potensial pada suatu saat sehingga diperoleh berikut ini.
E = EK + EP
Jika hanya gaya-gaya konservatif yang sedang bekerja, energi mekanik total suatu sistem tidak bertambah
atau berkurang dalam suatu proses. Energi mekanik total sistem itu tetap konstan atau energi mekanik total
sistem adalah kekal. Kita sekarang dapat melihat alasan penggunaan istilah "gaya konservatif" karena untuk
gaya-gaya semacam itu energi mekanik adalah kekal (conserved).
C. ASAS PESAWAT
SEDERHANA
01 GAYA PUTAR
1. Gaya Putar
Pernahkan Anda mengendurkan atau melepaskan baut dengan kunci Inggris Mengapa Anda
lebih mudah mengendurkan baut itu dengan memegang ujung tangkainya daripada dekat
kepalanya? Pernahkah Anda (atau menyaksikan anak) bermain papan jungkat-jungkir?
Bagaimana papan jungkat-jungkit itu setimbang ketika dua anak yang berbeda beratnya
duduk pada ujung-ujung papan yang berlawanan? Pertanyaan- pertanyaan ini dapat Anda
jawab jika Anda memahami efek gaya putar.
a. Torka atau Momen Gaya
Ketika kita ingin memutar baut, kita melakukan gaya F pada kunci Inggris yang
mempunyai rahang pada kepala baut, seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.21.
Makin kuat gaya itu, makin besar efek putar. Makin panjang jarak tegak lurus L
dari garis kerja gaya terhadap titik sumbu O, juga makin besar efek putar. Jarak L
disebut lengan momen.
b. Gaya-Gaya Sejajar
Ketika dua gaya (atau lebih) yang sejajar bekerja pada suatu benda, pertama-tama kita
menentukan apakah benda itu dalam keadaan setimbang. Jika sebuah benda dalam keadaan
setimbang dan dua gaya sejajar (atau lebih) bekerja dengan Anda, kita dapat mengatakan
berikut ini.
 
1) Jumlah gaya-gaya yang bekerja padanya dalam satu arah harus sama dengan jumlah gaya-
gaya yang bekerja padanya dalam arah berlawanan
 
2) Jumlah momen-momen searah jarum jam di sekitar suatu titik pada benda itu harus sama
dengan jumlah momen-momen yang berlawanan arah jarum jam.
 
Kita dapat menggunakan dua syarat ini pada benda-benda yang berada dalam keadaan
setimbang dan menggunakan persamaan-persamaan itu untuk mencari gaya yang tidak
diketahui.
c. Kopel
Kopel adalah sepasang gaya yang bekerja pada suatu benda yang sama besarnya
dan berlawanan arah, tidak bekerja sepanjang garis lurus yang sama. Kopel
memberikan momen pada benda itu dan cenderung memutarnya, tidak
menghasilkan gaya resultan tunggal, dan tidak cenderung menggerakkan benda itu
dari satu posisi ke posisi lainnya.
02 PESAWAT
Pesawat adalah peranti yang meneruskan gaya atau momen gaya untuk
tujuan tertentu. Semua pesawat memungkinkan suatu gaya yang diberikan
pada suatu tempat untuk mengatasi gaya lain pada tempat yang berbeda.
Untuk mengatasi gaya, diperlukan usaha. Pesawat melakukan usaha
dengan mengambil energi pada salah satu bagian dan memberikan energi
itu pada bagian lain, mungkin dalam bentuk yang berbeda.
A. PENGGANDA GAYA DAN PENGGANDA JARAK

Pesawat bisa dirancang untuk meningkatkan besar gaya atau untuk meningkatkan
jarak atau laju benda yang bergerak. Dalam pesawat mekanis, energi masukan
diberikan oleh sebuah gaya yang disebut kuasa (atau upaya) dan energi keluaran
diperoleh karena mesin itu digunakan untuk melakukan usaha dalam menggerakkan
beban.
Pesawat yang dirancang dengan kuasa kecil untuk menggerakkan beban yang lebih
besar disebut pengganda gaya. Beberapa contoh pengganda gaya adalah linggis,
gerobak dorong (beroda satu), dan pembuka botol.
Usaha yang dikerjakan oleh pesawat terhadap bebannya (menggerakkan,
mengangkat, memotong, dan sebagainya) disebut usaha yang berguna atau energi
keluaran yang berguna. Dalam pesawat mekanis sederhana, kita dapat mengukur
energi keluaran yang berguna ini sebagai beban dikalikan jarak beban yang
digerakkan oleh pesawat.
B EFISIENSI PESAWAT

Usaha yang dilakukan terhadap gesekan mengubah energi masukan menjadi energi
panas yang terbuang dan sedikit energi derau (noise) yang akhirnya menjadi energi
panas juga. Persamaan energi untuk pesawat dapat dituliskan sebagai berikut.
Energi masukan - energi keluaran yang berguna + energi keluaran yang terbuang
1. Tuas
Tuas adalah pesawat yang menggunakan sumbu atau penumpu sederhana untuk menjalankan
usaha yang dilakukan oleh kaasa pada suatu tempat ke beban di tempat lain. Gambar 7.24
menunjukkan beberapa contoh tuas. Dalam masing-masing contoh, yang perlu Anda perhatikan
adalah (1) letak sumbu atau penumpu, (2) atau kuasa yang lebih dekat dengan sumbu, (3) nisbah
kecepatannya lebih besar atau lebih kecil dari 1, dan (4) keuntungan mekanismenya lebih besar
atau lebih kecil dari 1.
Tuas-tuas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan berikut
a) Golongan pertama memiliki sumbu atau penumpu antara beban dan kuasa. Gunting dan
obeng yang digunakan untuk membuka tutup kaleng memiliki kecepatan lebih besar 1 yang
memperbesar kuasa dengan menggunakan asas linggis.
b) Golongan kedua memiliki beban antara kuasa dan sumbu atau penumpu. Gerobak mendorong
dan membuka tutup botol menunjukkan bahwa kecepatan ini juga memberikan nisbah lebih
besar dari 1 dan tuas itu memperbesar kekuatan:
c) Golongan ketiga memiliki kuasa antara beban dan sumbu atau penumpu. Tangkai pancing
dirancang seperti susunan ini sehingga gerak kuasa yang kecil dapat menghasilkangerak beban
yang diperbesar.
2. Katrol

Katrol digunakan untuk mengubah arah gaya dan untuk memperoleh keuntungan mekanis lebih
besar 1. Kita mengenal tiga jenis katrol, yaitu katrol tunggal tetap. katrol tunggal bergerak, dan
katrol ganda.
Katrol tunggal tetap adalah katrol dengan suatu penggantung tetap yang tidak bergerak terhadap
kuasa atau beban. Katrol itu seharusnya berputar pada gandarnya secara bebas agar efisiensinya
maksimum. Gambar 7.25 menunjukkan katrol tunggal tetap yang digunakan untuk mengubah
arah gaya kuasa F, dari suatu tarikan ke bawah menjadi gaya angkat ke atas. Tegangan T pada
tali memberikan gaya ke atas terhadap beban F. Jelaslah lebih mudah menarik tali ke bawah
daripada mengangkat beban ke atas.
3. Bidang Miring

Bidang miring adalah suatu lereng yang memungkinkan beban diangkat sedikit demi
sedikit dan dengan menggunakan kuasa yang lebih kecil daripada diangkat secara
vertikal ke atas. Baut dan sekrup, serta baji (kampak, pahat, dan sebagainya)
didasarkan pada asas bidang miring. Baut dan sekrup merupakan bidang miring yang
dibungkuskan sekeliling silinder. Pahat merupakan bidang miring. Kampak yang
membentuk merupakan bidang miring pada dua permukaannya.
4. Roda dan gandar

Roda kemudi mobil merupakan contoh yang tepat tentang asas roda dan gander,
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7.30(a), Jika Anda tidak memiliki roda
kemudi pada gandar dan Anda mencoba memutar gandar itu dengan tang Anda akan
gagal karena Anda tidak dapat memiliki kuasa yang cukup ku ini. Roda kemudi
mendukung Anda untuk menggunakan kuasa kecil untuk mengatasi beban yang
besar. Roda kemudi memiliki NK lebih besar dari 1 yang memperbesar kuasa.
5. Gir

Tidak seperti katrol yang berputar secara bebas pada sumbunya, sebagian besar gir
dipasang pada gandar dan berputar dengan gandarnya. Gir dirancang dengan NK
lebih besar dari satu atau lebih kecil dari 1. Apabila NK lebih besar dari 1, efeknya
adalah memperlambat laju rotasi dan memperbesar kuasa, Gambar 7.31(a). Apabila
NK lebih kecil dari 1, efeknya adalah mempercepat rotasi dan memperbesar jarak
yang ditempuh,
MODUL 8
MATERI DAN SIFATNYA
KB 1
SIFAT TERMAL ZAT
A. TEMPERATUR 
Dalam kehidupan sehari-hari, temperatur biasanya dikaitkan dengan tanggapan
indera kita karena yaitu ukuran seberapa panas atau seberapa dingin suatu benda.
Alat yang dirancang untuk mengukur temperatur disebut termometer. Kita mengenal
berbagai jenis termometer tetapi cara kerjanya adalah sama, yaitu pemuaian zat
karena kenaikan temperatur. Termometer suhu badan dan termometer dinding
berdasarkan pemuaian zat cair, misalnya air raksa atau alkohol. Termometer logam
dirancang berdasarkan pemuaian dua logam tergandeng yang mempunyai laju
pemuaian berbeda.
Untuk mengukur temperatur benda secara kuantitatif, diperlukan skala
numerik. Sebagian besar skala yang digunakan saat ini adalah skala Celcius yang
kadang-kadang disebut skala centigrade. Skala lain yang banyak digunakan di
Amerika Serikat adalah skala Fahrenheit. Dalam pekerjaan ilmiah, Skala yang paling
banyak digunakan adalah skala Kelvin atau skala absolut.
Berdasarkan uraian di atas kita dapat memperoleh hubungan antara skala Celcius dan
skala Fahrenheit, dan Kelvin. Perbandingan tiap interval skala tersebut adalah C : F
= 100 : (212 – 32) = 5:9. Konversi antara dua skala temperatur dapat dituliskan
sebaga berikut.
T(°C) = 5/9 [t(F)-32] dan t(°F) = 9/5t(°C)+32
Sebagai contoh, 77°F = 5/9 (77° - 32°) = 25°C.
 
Perhatikan kembali. Hubungan antara skala Celcius dan skala Kelvin dapat
dinyatakan sebagai berikut. 
T(K) = t(°C) + 273.
B. PEMUAIAN ZAT

Sebagian besar zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Namun demikian, besar pemuaian atau penyusutan itu bervariasi tergantung pada
jenis zatnya. P
Perubahan temperatur menyebabkan sebagian besar zat padat berubah
panjangnya. Perubahan panjang ini sebanding dengan panjang mula-mula dan
perubahan temperatur itu.
Jika panjang batang logam mula-mula adalah Lo, perubahan panjang batang ∆L
setelah temperatur nya berubah sebesar ∆T adalah 
∆L = ¤Lo∆T
 
Dengan a adalah konstanta perbandingan, yang disebut koefisien muai panjang untuk zat
tertentu yang mempunyai satuan °C–¹. 
L – Lo = ¤Lo∆T
Atau
L = Lo (1+ ¤∆T) 
 
Dengan Lo adalah panjang mula-mula pada temperatur To dan L adalah panjang setelah
dipanaskan atau didinginkan sampai pada temperatur T. Jika perubahan temperatur ∆T = T – To
negatif, ∆L = L – Lo juga negatif. Itu berarti panjang batang menjadi lebih pendek. 
Perubahan volume dalam zat padat, zat cair, dan gas karena pengaruh perubahan temperatur
ditentukan oleh hubungan yang mirip dengan persamaan, yaitu
∆V =  £V ∆T
 
Dengan ∆V adalah perubahan volume karenaperubahan temperatur ∆T, sedangkan b adalah
koefisien muai volume. Untuk zat padat, biasanya berlaku b= 3a.
Akan tetapi, hal ini tidak benar untuk zat padat anisotropik (tidak isotropik) ; isotropik berarti
mempunyai sifat yang sama dalam segala arah. 
Contoh
Panjang alas baja pada suatu jembatan gantung adalah 50 m pada temperatur 20°C. Koefisien
muai panjang baja adalah 1,2 x 10-⁵ /°C. Temperatur ekstrem yang mungkin terjadi adalah 10°C
dan 40°C. Berapa pengertian dan pemuaian alas baja pada dua keadaan ekstrem itu?
 
Penyelesaian 
Perubahan panjang yang terjadi pada temperatur 10°C sebagai berikut. 
∆L = ¤Lo∆t = (1, 2 x 10‐/°C)(50
⁵ m)(10°C –20°C) = -6,0 x 10-³ m
 
Jadi, pengerutan yang terjadi adalah 0,6 cm.
∆L = ¤Lo∆t = (1, 2 x 10-⁵ /°C)(50 m)(40°C -20°C) = 1,2 x 10-² m.
Jadi, pemuaian yang terjadi adalah 1,2 cm.
C. HUKUM BOYLE

Perilaku termal gas berbeda dengan zat padat dan zat cair karena gas selalu mengembang mengisi ruang yang
ditempatinya. Satu-satunya cara untuk mengubah volume gas adalah mengubah kapasitas ruang yang
ditempati.Meskipun volume gas dapat dibuat konstan, sifat lain untuk gas yang terhubung bervariasi terhadap
temperatur.; tekanan gas akan mendesak pada dinding-dinding ruang yang ditempati. Oleh karena itu, perlu dicari
hubungan antara tekanan volume, temperatur dan massa gas. Hubungan semacam itu disebut persamaan keadaan.
Kata keadaan ini mengacu pada kondisi fisis sistem.
Menurut Robert Boyle (1627-1691), pada temperatur konstan volume suatu gas berbanding terbalik dengan
tekanannya. Meskipun hukum ini tidak eksak hukum merupakan pendekatan yang sangat bagus untuk jangkauan
luas dari temperatur dan tekanan.
Hukum Boyle dapat dituliskan sebagai
 
p1V1 = p2V2 atau pV = konstanta (T konstan)
 
dengan p1 adalah tekanan gas ketika volum nya V1 dan p2 adalah tekanan gas ketika volumenya V2.
D. HUKUM CHARLES DAN GAY LUSSAC

Temperatur juga mempengaruhi volume gas tetapi hubungan kuantitatif antara V dan T tidak ditemukan sampai
lebih dari satu abad setelah Boyle menghasilkan karyanya. Jacques Charles (1746-1823) menemukan bahwa pada
tekanan konstan yang tidak terlalu tinggi volume suatu gas bertambah terhadap temperatur pada laju yang hampir
konstan.
Charles mengungkapkan bahwa volume Sejumlah gas tertentu berbanding langsung dengan temperatur absolut
apabila tekanan dipertahankan konstan. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Charles.
V1/T1 = V2/T2
 Hukum gas lainnya dikenal sebagai hukum Gay Lussac. Menurut Joseph Gay Lussac (1778-1850), volume
konstan tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur absolutnya.
P1/T1 = P2/T2
Hukum Boyle , Charles, dan Gay Lussac dapat digabungkan menjadi rumus tunggal yang disebut hukum gas
ideal
P1V1/T1 = P2V2/T2
 Hukum ini i dikenal dengan hukum Boyle-Gay Lussac.
KB 2

—PANAS
A. PANAS DAN ENERGI INTERNAL

Berdasarkan alah satu hasil eksperimen Joule dan berbagai eksperimen lainnya,


para ilmuwan akhirnya menafsirkan bahwa
panas bukan merupakan zat dan bahkan bukan bentuk energi. Namun, panas me
ngacu pada perpindahan energi : apabila panas
mengalir dari benda panas ke benda dingin, panas ini adalah
energi yang sedang dipindahkan dari suatu benda ke benda lain.
Jadi, panas adalah energi yang dipindahkan  dari satu benda ke
benda lain karena perbedaan temperatur.
B. PANAS JENIS DAN KALORIMETER

Eksperiman – eksperimen yang dilakukan sejak awal abad ke – 18
menunjukkan bahwa jumlah panas Q diperlukan untuk mengubah
temperatur suatu zat sebanding dengan masa m zat  dan perubahan
temperature DT. Hal ini bisa dinyatakan dalam persamaan
Q mcDT.
Alat untuk mengukur pertukaran panas secara kuantitatif disebut
kalorimeter. Kalorimeter  terisolasi secara baik sehingga sangat sedikit pertukaran
 panas dengan luar
C. PERUBAHAN WUJUD ZAT

Suatu zat dapat berwujud atau berada dalam fase padat, cair, dan
gas. Penambahan panas pada (atau pelepasan panas dari) suatu
zat tidak selalu menaikkan (atau menurunkan) temperaturnya.
 Pada tekanan tertentu, temperature pada saat zat padat melebur
disebut titik lebur,  temperature pada saat zat cair membeku disebut titik beku,
temperature pada saat zat cair mendidih disebut titik didih,
dan temperatur pada saat gas mengembun
disebut titik embun. Titik lebur suatu zat sama dengan titik
bekunya dan titik didih sama dengan titik embunnya.
 
D. PERPINDAHAN PANAS
Panas dapat dipindahkan dari suatu tempat (atau benda) ketempat (atau benda)
lain melalui tig acara, yaitu :
1. Konduksi
Konduksi panas hanya terjadi jika terdapat perbedaan temperature. Pada Sebagian zat,
 konduksi merupakan akibatdari perilaku kinetik zat. Contoh, panas yang merambatmealui b
atang logam.
2. Konveksi
Konveksi adalah proses saat panas dipindahkan oleh gerak
massa molekul – molekul dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh , jika kita memanaskan ai
r dalam bejana. Panas diteruskan air dengan melibatkan gerak air yang dipanaskan.
3. Radiasi
Contoh bentuk perpindahan panas radiasi adalah perpindahan
panas dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang
hampa. Kemampuan benda memancarkan radiasi sebanding
dengan  kemampuannya untuk menyerap radiasi; penyerap
yang baik juga merupakan pemancar yang baik dan sebaliknya. 
E. PENERAPAN KONSEP PERPINDAHAN PANAS

1. TERMOS

Termos digunakan untuk menyimpan air panas. Untuk keperluan ini kehilangan
panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi harus dikurangi seminimum
mungkin.

2. EFEK RUMAH KACA

Rumah kaca digunakan untukmembantu tanaman tertentu agar tumbuh
 lebih baik denganmemberikan temperature udara yang lebih hangat.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai