Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEGIATAN OLAHRAGA AKTIVITAS AIR (RENANG)

OLEH :

NAMA : CHIQUIKHA CLAUDIA PARANOAN


KELAS : 9-8

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

SMP NEGERI 1 BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Balikpapan, 4 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Tujuan.........................................................................................................................4
1.3 Rumusan masalah.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Sejarah Olahraga Berenang......................................................................................5
2.2 Macam – Macam Olahraga Berenang............................................................................5
2.2.1 Gaya bebas..............................................................................................................6
2.2.2 Gaya dada...............................................................................................................6
2.2.3 Gaya punggung.......................................................................................................6
2.2.4 Gaya kupu-kupu......................................................................................................7
2.3 Resiko..............................................................................................................................8
2.4 Perlengkapan...................................................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Kritik dan Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan
buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai
sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau
melakukan olahraga air.
Olahraga renang dengan gaya seperti sekarang ini kali pertama diperkenalkan di
Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan di negara itu. Pada tahun 1603,
sekolah-sekolah di Jepang memasukkan olahraga renang sebagai pelajaran wajib. Oleh
karena itu, tidak heran jika banyak kejuaraan renang tingkat internasional selalu didominasi
oleh perenang-perenang dari Jepang. Sejalan dengan perjalanan sejarahnya, olahraga renang
ini salalu mengambil jarak tempuh yang relative jauh.
Di daratan Eropa, olahraga renang masuk melalui Inggris. Pada tahun 1896, renang
mulai dipertandingkn di Olimpiade, saat itu masih diikuti perenang-perenang putra. Pada
tahun 1912, pertandingan renang mulai diikuti oleh perenang-perenang putri. Organisasi
renang dunia dikenal dengan nama Internationale de Swimming Association (ISA). Di
Indonesia, induk organisasi olahraga renang adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia
(PRSI).

1.2 Tujuan

mencari informasi tentang olahraga Berenang, dan membagikannya dengan pembaca.


Semoga makalah ini dapet membatu pembaca untuk lebih mengenal olah raga Berenang.

1.3 Rumusan masalah

a) Bagaimana sejarah olahraga Berenang?


b) Apa saja macam – macam gaya pada olahraga berenang?
c) Apa resiko yang terdapat pada olahraga berenang?
d) Apasaja perlengkapan yang dibutuhkan pada saat melakukan olahraga berenang?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Olahraga Berenang

Manusia sudah dapat Berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai
Berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua
peBerenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan
tertua mengenaiBerenangberasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang
menyebut tentangBerenangadalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab,
serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor
bahasa dari Jerman menulis buku mengenai Berenang yang pertama.

Perlombaan Berenang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah


dibangunnya kolam-kolam Berenang. Saat itu, sebagian besar pesertaBerenangdengan gaya
dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau
disebut gaya trudgendalamperlombaan Berenang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari
teknik Berenang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Berenang merupakan salah satu
cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya
punggung dimasukkan sebagai nomor baru Berenang Olimpiade. Persatuan Berenang dunia,
Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang
pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri
pada tahun 1952.

2.2 Macam – Macam Olahraga Berenang

Dalam Berenang untuk rekreasi, orang Berenang dengan gaya dada, gaya
punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya Berenang yang dilombakan dalam
perlombaan Berenang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya
bebas. Dalam lomba Berenang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai
macam gaya Berenang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak
seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Berenang
Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor Berenang gaya bebas.
Walaupun demikian, hampir semua perenang Berenang dengan gaya krol, sehingga gaya
krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor Berenang
gaya bebas. Berikut ini keterangan masing – masing gaya dalam berenang.

2.2.1 Gaya bebas

Gaya bebas adalah Berenangdengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh,
sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke
bawah. SewaktuBerenanggaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan
air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring
dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gayaBerenanglainnya, gaya bebas merupakan
gaya Berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam Berenang yang bisa membuat
perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa digunakan oleh
beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

2.2.2 Gaya dada

Gaya dada merupakan gaya Berenang paling populer untuk Berenang rekreasi. Posisi
tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.Gaya dada atau gaya
katak adalah Berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari
gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah
luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke
samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh
meniru gerakan katak sedang Berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan
ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali
gerakan tangan-kaki.

Dalam pelajaran Berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor Berenang resmi yang diatur Federasi Berenang Internasional, perenang
gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

2.2.3 Gaya punggung


Sewaktu Berenanggaya punggung, orangBerenangdengan
posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang
mudah mengambil napas. Namun peBerenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa
melihat ke depan. Sewaktu berlomba, peBerenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan
menghitung jumlah gerakan.

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun
dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air
sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya
kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan
start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara
kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

Gaya punggung adalah gaya Berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama
kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya Berenang
tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.

2.2.4 Gaya kupu-kupu

Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya Berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke
bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki
secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti
gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat
dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika
kepala berada di luar air.

Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya Berenang paling baru.
Berbeda dari Berenang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu
waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.

Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari peBerenang.
Kecepatan Berenang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara
bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat Berenang lebih cepat dari perenang gaya
bebas.Dibandingkan dalam gaya Berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat
menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.

2.3 Resiko

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak
sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cederahingga kematian akibat tenggelam.
Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam
Berenang, sungai atau laut yang ingin diBerenangi.

Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras
atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-
obatan dilarang untuk berenang.

Kaca mata Berenang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi.
Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam
Berenang , bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit Pergantian air
yang teartur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

2.4 Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus.


Manusia dapat Berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun.Berenang yang
ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan
khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.

Pakaian yang digunakan untuk Berenang dirancang untuk memudahkan manusia


bergerak di air. Pakaian Berenang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk
tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian Berenang juga
dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi
kegiatan Berenang untuk kompetisi.

Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam Berenang terkadang membutuhkan


perlengkapan khusus seperti kaca mata Berenang, ban Berenang, penutup telinga dan hidung,
penutup kepala. Secara umum perlengkapan Berenang tersebut ditujukan untuk memudahkan
Berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat Berenang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya seperti gaya bebas,
gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun seperti pada olahraga yang lainnya,
olahraga berenang juga mempunyai resiko yang mampu menyebabkan kematian, oleh karena
itu perlunya mempehatikan dengan detail mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam
berenang agar anda bisa nyaman dan selamat ketika berenang.

3.2 Kritik dan Saran

Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
DAFTAR PUSTAKA

Orr, Rob dan J.B. Tyler. 1999. Dasar-dasar Renang. Bandung: Angkasa
www.wikipedia.com
www.google.com
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-renang.html
Buku Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah Menengah
Pertama: Grafindo
Buku Pendidikan Jasmani untuk SMP kelas IX: Grafindo

Anda mungkin juga menyukai