“RENANG”
DISUSUN OLEH :
DHIRLY TRY JULIAKSHARI
KELAS : 9.10
MATA PELAJARAN : PJOK
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Renang" dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Olahraga Berenang
2.2 Macam – macam Gaya dalam beBerenang
2.2.1 Gaya bebas
2.2.2 Gaya dada
2.2.3 Gaya punggung
2.2.4 Gaya kupu – kupu
2.2 Resiko Dalam Berenang
2.4 Perlengkapan
Pengamanan dalam olahraga ini juga sangat baik. Mulai dari penyelamatan
diluar air maupun didalam air. Penyelamatan dalam air seperti, menyelam,
mengapung, dan meloncat.
Untuk memadukan renang dengan seni maka digunakan loncat indah untuk
memperindah gerakan pada saat melakukan gerakan meloncat dan agar saat badan
kita masuk ke dalam air dalam keadaan benar dan sempurna sehingga menghindari
terjadinya cedera.
1.2 Tujuan
mencari informasi tentang olahraga Berenang, dan membagikannya dengan
pembaca. Semoga makalah ini dapet membatu pembaca untuk lebih mengenal olah
raga Berenang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.2 Gaya Dada
Gaya dada merupakan gaya Berenang paling populer untuk Berenang
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang
lama.Gaya dada atau gaya katak adalah Berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam
keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah
tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru
gerakan katak sedang Berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan
dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-
kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
2.2.3 Gaya Punggung
Sewaktu Berenang gaya punggung, orang Berenang dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang
mudah mengambil napas. Namun peBerenang hanya dapat melihat atas dan tidak
bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, peBerenang memperkirakan dinding tepi
kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara
bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan
hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas
dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya
dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang
gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding
kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di
antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding
kolam.
Gaya punggung adalah gaya Berenang yang sudah dikenal sejak zaman
kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya Berenang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.
2.2.4 Gaya Kupu-Kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya Berenang
dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara
bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke
depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan
ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-
kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat
mulut ketika kepala berada di luar air.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari
peBerenang. Kecepatan Berenang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah
tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat Berenang lebih
cepat dari perenang gaya bebas.Dibandingkan dalam gaya Berenang lainnya,
perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan
mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
2.2 Resiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun
tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cederahingga kematian akibat
tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu
kedalaman kolam Berenang, sungai atau laut yang ingin di Berenangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus
deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh
alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata Berenang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari
iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di
kolam Berenang , bakteri penyebab penyakit di kendalikan dengan pemberian
kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang
sehat.
2.3 Perlengkapan
Orr, Rob dan J.B. Tyler. 1999. Dasar-dasar Renang. Bandung: Angkasa
www.wikipedia.com
www.google.com
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-renang.html