Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH RENANG

DISUSUN OLEH :

RAFIQAH REZKI AFIFAH


KELAS 8.3

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


UPT SPF SMP NEGERI 2 BULUKUMBA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT atas segala rahmat yang telah di berikan kepada
saya, sehingga saya dapat menyusun makalah ini, mengenai aktivitas air
yaitu renang.

Makalah ini saya buat agar dapat dimengerti oleh saya sendiri dan orang
lain. Apabila terdapat kesalahan, mohon berikan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Agar saya bisa melakukan perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya.

Bulukumba, 17 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………...… 1
1.2 Tujuan ……………………………......................…………………. 2
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………….…........… 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Olahraga Berenang …………………………………...…… 3
2.2 Macam-macam Gaya Dalam Berenang …….…………………....... 4
2.2.1 Gaya Bebas ……………………………………………….…. 4
2.2.2 Gaya Dada …………………………………………………... 5
2.2.3 Gaya Punggung …………………………………………….. 6
2.2.4 Gaya Kupu-kupu ……………………………………………. 7
2.3 Resiko Dalam Berenang …………………………………………… 7
2.4 Perlengkapan ……………………………………………………….. 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 9
3.2 Kritik dan Saran ……………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa


perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan
olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Olahraga renang dengan gaya seperti sekarang ini kali pertama


diperkenalkan di Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan di
negara itu. Pada tahun 1603, sekolah-sekolah di Jepang memasukkan
olahraga renang sebagai pelajaran wajib. Oleh karena itu, tidak heran jika
banyak kejuaraan renang tingkat internasional selalu didominasi oleh
perenang-perenang dari Jepang. Sejalan dengan perjalanan sejarahnya,
olahraga renang ini salalu mengambil jarak tempuh yang relative jauh.

Di daratan Eropa, olahraga renang masuk melalui Inggris. Pada tahun


1896, renang mulai dipertandingkn di Olimpiade, saat itu masih diikuti
perenang-perenang putra. Pada tahun 1912, pertandingan renang mulai
diikuti oleh perenang-perenang putri. Organisasi renang dunia dikenal
dengan nama Internationale de Swimming Association (ISA). Di Indonesia,
induk organisasi olahraga renang adalah Persatuan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI).

1.2 Tujuan
Mencari informasi tentang olahraga Berenang, dan membagikannya
dengan pembaca. Semoga makalah ini dapat membantu pembaca untuk
lebih mengenal olahraga Berenang.

1.3 Rumusan Masalah


- Bagaimana sejarah olahraga berenang?
- Apa saja macam-macam gaya pada olahraga berenang?
- Apa resiko yang terdapat pada olahraga berenang?
- Apa saja perlengkapan yang dibutuhkan pada saat melakukan
olahraga renang?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Olahraga Berenang

Manusia sudah dapat Berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua


mengenai Berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman
Batu telah ditemukan di  "gua peBerenang"  yang berdekatan dengan Wadi
Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai Berenang
berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut
tentang Berenang adalah Epos Gilgamesh,  Iliad,  Odyssey, Alkitab,
serta  Beowulf dan hikayat-hikayat lain.  Pada 1538, Nikolaus
Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai
Berenang yang pertama.

Perlombaan Berenang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah


dibangunnya kolam-kolam Berenang. Saat itu, sebagian besar
pesertaBerenangdengan gaya dada.  Pada 1873, John Arthur Trudgen
memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam
perlombaan Berenang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik
Berenang gaya bebas suku indian di Amerika Selatan. Berenang merupakan
salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena1896. Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru Berenang
Olimpiade. Persatuan Berenang dunia,  Federation Internationale de
Natation (FINA) dibentuk pada 1908.  Gaya kupu-kupu yang pada awalnya
merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya
tersendiri pada tahun 1952.

2.2 Macam-macam Olahraga Berenang


Dalam berenang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada,
gaya punggung, gaya kupu-kupu. Gaya berenang yang dilombakan dalam
perlombaan berenang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada,
dan gaya bebas. Dalam lomba berenang nomor gaya bebas, perenang dapat
menggunakan berbagai macam gaya berenang, kecuali gaya dada, gaya
kupu-kupu, dan gaya punggung. Federasi berenang internasional tidak
mengatur teknik yang digunakan dalam nomor berenang gaya bebas.
Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol,
sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh
perenang dalam nomor berenang gaya bebas. Berikut ini keterangan
masing-masing gaya dalam berenang.

2.2.1 Gaya Bebas

Gaya bebas adalah Berenang dengan posisi dada menghadap ke


permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu
Berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan
air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh
menjadi miring dan kepala berpaling ke samping.  Sewaktu
mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke
kanan. Dibandingkan gaya Berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya
Berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik


dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan

4
dalam Berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam
air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa digunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

2.2.2 Gaya Dada

Gaya dada merupakan gaya Berenang paling populer untuk Berenang


rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu
yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah Berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas,
batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.  Kedua belah kaki menendang ke
arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah
tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju
lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
Berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut
berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali
gerakan tangan-kaki.

Dalam pelajaran Berenang, perenang pemula belajar gaya dada


atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor Berenang resmi yang
diatur Federasi Berenang Internasional, perenang gaya dada adalah
perenang yang paling lambat.

2.2.3 Gaya Punggung


Sewaktu Berenang gaya punggung, orang Berenang dengan
posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas
air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun peBerenang hanya
dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba,
peBerenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah
gerakan.

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya


bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah
tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil
atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya


bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas
balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah
lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

Gaya Punggung adalah gaya Berenang yang sudah dikenal sejak zaman
kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya Berenang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.

2.2.4 Gaya Kupu-kupu


Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya
Berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.  Kedua
belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah
luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan
atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung
sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala
berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya
Berenang paling baru. Berbeda dari Berenang gaya lainnya, perenang
pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk
mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar
dari peBerenang. Kecepatan Berenang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan
kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu
dapat Berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.Dibandingkan dalam
gaya Berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi
teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.

2.3 Resiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja
maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera
hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air,
perenang harus mencari tahu kedalaman kolam berenang, sungai, atau laut
yang ingin diberenangi.

Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat


arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam
pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.

7
Kacamata berenang dapat mencegah mata orang yang memakainya
dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan
iritasi mata. Di kolam Berenang , bakteri penyebab penyakit di kendalikan
dengan pemberian  kaporit.  Pergantian  air  yang teratur akan
meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

2.4 Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau


pakaian khusus. Manusia dapat Berenang tanpa perlengkapan apapun
dalam kondisi apapun.Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga
terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk
membantu memudahkan bergerak di air.

Pakaian yang digunakan untuk Berenang dirancang untuk


memudahkan manusia bergerak di air. Pakaian Berenang biasanya terbuat
dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari
masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian Berenang juga dirancang untuk
mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan
bagi kegiatan Berenang untuk kompetisi.

Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam Berenang terkadang


membutuhkan perlengkapan khusus seperti kaca mata Berenang, ban
Berenang, penutup telinga dan hidung, penutup kepala. Secara umum
perlengkapan Berenang tersebut ditujukan untuk memudahkan Berenang
dan menghindari risiko yang timbul akibat Berenang.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya
seperti gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu.
Namun seperti pada olahraga yang lainnya, olahraga berenang juga
mempunyai resiko yang mampu menyebabkan kematian, oleh karena itu
perlunya mempehatikan dengan detail mengenai perlengkapan renang dan
tata cara dalam berenang agar anda bisa nyaman dan selamat ketika
berenang.

3.2 Kritik dan Saran

Sekian informasi yang dapat saya jelaskan. Saya menyadari bahwa

dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Terima Kasih…

9
DAFTAR PUSTAKA

Orr, Rob dan J.B. Tyler. 1999. Dasar-dasar Renang. Bandung: Angkasa
www.wikipedia.com
www.google.com
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-
renang.html
Buku Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas VII
Sekolah Menengah Pertama: Grafindo
Buku Pendidikan Jasmani untuk SMP kelas IX: Grafindo

10

Anda mungkin juga menyukai