Disusun oleh:
1. Herlinawati
2. Riska Nuraeni
3. Ulfah Sabilatul H
4. Sania Jamil
5. Zalfa yulia
SMAN 1 MANGUNJAYA
Tahun ajaran 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan studi literatur tentang
"Mensurvei penggunaan listrik di rumah".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam studi literatur ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca.
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang
kegiatan dalam suatu unit gedung perkantoran, pendidikan, industri maupun
kegiatan rumah tangga sehari hari. Permasalahan yang terjadi dalam
penggunaan energi adalah tidak adanya pemahaman tentang konservasi
energi listrik hal tersebut menyebabkan terjadinya pemborosan di pihak
konsumen.Penggunaan energi listrik yang tidak efisienakan menyebabkan
konsumsi energi listrik yang boros,tidak terkendali dan meningkatkan beban
biaya listrik. Konservasi energi listrik merupakan proses penggunaan energi
secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang ada,
prinsip konservasi energi adalah dengan mendorong konsumen
untukmenggunakan energi listrik yang disediakan dengan efisien baik dalam
kegiatan sehari hari, kegiatan perkantoran, kegiatan pendidikan maupun
kegiatan industri. Alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah
dilakukan usaha-usaha Dalam penggunaan energi listrik secara efisien. Oleh
karena itu kita perlu dilakukan audit energi, hal ini untuk mengetahui berapa
banyak konsumsi energi listrik sehingga hasil yang diharapkan adalah
penurunan konsumsi energi listrik. Efisiensi energi listrik dapat diawali
dengan survei lapangan, hal ini bertujuan untuk mengkaji energi listrik yang
digunakan sudah efisien atau belum. Audit energi dilakukan sebagai bentuk
penerapan UUdemand side manajement (DSM)dalam gedung. DSM adalah
cara audit energi dari sisi beban. Untuk dapat meningkatkan efisiensi dalam
audit energi yang dilaksanakan maka dibutuhkan pengambilan keputusan
yang tepat. Untuk mengambil keputusan yang tepat digunakan metode
analytical hierarchy process(AHP), yang didasarkan pada satu set alternatif
dan pilihan yang paling tepat dari alternatif-alternatif tersebut untuk
dieksekusi. Hasil yang diharapkan dari penggunaan AHP adalah dapat
memberikan alternatif keputusan yang tepat dalam mengurangi konsumsi
energi listrik sehingga mencapai titik efisiensi yang diinginkan.
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan listrik di rumah
2. Mengetahui cara kerja barang elektrinik seperti TV, lampu dan lain
sebagainya
C. Penelitian
1. TV
Jumlah barang: 1
Jumlah Watt: 50 Watt
g. Rangkaian audio
Rangkaian audio merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai
output suara yang dihasilkan TV. Sinyal pembawa IF suara akan
dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Selain itu mediator
frequency (MF) yang terdapat pada rangkaian ini akan
mendeteksi sinyal membawa IF dan sinyal tersebut akan
dipisahkan dari sinyal yang membawa gambar.
h. Rangkaian defleksi sinkron
Rangkaian defleksi sinkron ini terdiri dari 4 blok yaitu rangkaian
sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi
horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. Rangkaian
yang satu ini berfungsi sebagai pembangkit tegangan yang tinggi.
Pada rangkaian ini, sinyal sinkronisasi horizontal dipisahkan dari
sinyal sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian
pemisah frekuensi.
Jadi itulah 8 Komponen TV dan Fungsinya. Semoga dapat menjawab rasa
penasaran anda akan komponen dalam TV.
2. Kulkas
Jumlah barang: 1
Jumlah Watt: 80 Watt
Bagaimana Cara Kerja Kulkas Sharp 1 Pintu? Pada dasarnya, cara kerja
dan skema kulkas 1 pintu maupun 2 pintu tidak jauh berbeda. Semuanya
mengandalkan berbagai komponen seperti evaporator, kondensor, hingga freon
untuk melakukan pendinginan. Meskipun demikian, kapasitas kulkas 2 pintu
memang lebih besar dengan pengaturan suhu yang berbeda antara bagian atas dan
bawah.
1. Pada keadaan normal, kompresor kulkas akan bekerja dengan setrum 220
VAC. Keadaan normal ini merupakan keadaan di mana rangkaian
overload relay dan thermostat berada pada kondisi saklar yang menutup
(close) sehingga arus listrik mengalir ke dalam kompresor.
2. Jika temperatur kulkas telah mencapai suhu tertentu (low temp/dingin),
biasanya akan ada kenop yang disetel sehingga saklar thermostat akan
berubah kondisi menjadi terbuka.
3. Kondisi saklar yang terbuka ini akan menjadikan sirkuit rangkaian
menjadi terbuka sehingga kompresor tidak teraliri listrik.
4. Dalam beberapa menit kemudian, temperatur kulkas akan mencapai nilai
tertentu (high temp/hangat) sehingga saklar thermostat akan berubah
kondisi dari terbuka menjadi tertutup.
5. Kondisi saklar tertutup inilah yang kemudian akan membuat sirkuit
rangkaian menjadi tertutup sehingga komponen kompresor menjadi teraliri
listrik.
Komponen kulkas:
1. Kompresor
Kompresor adalah komponen kulkas yang paling utama. Kompresor memompa
refrigerant atau freon ke seluruh bagian kulkas. Fungsi utamanya yaitu
memproses refrigerant dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi sehingga
timbul suhu dingin di dalam kulkas.
2. Evaporator
Komponen kulkas ini berfungsi menyerap panas dari benda yang ada di dalam
kulkas serta menguapkan bahan pendingin. Makanan dan minuman yang tadinya
panas pun menjadi dingin ketika disimpan di dalam kulkas.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi mengubah gas refrigerant pada suhu dan tekanan tinggi
menjadi refrigerant berwujud cair. Pada model kulkas terbaru, kondensor biasanya
terletak di dalam body, yaitu di samping kanan dan kiri.
4. Pipa kapiler
Pipa kapiler terdiri dari saluran pipa yang terbuat dari tembaga dan memiliki
diameter yang sangat kecil. Fungsi utamanya adalah mengatur refrigerant cair
yang masuk ke evaporator serta menjaga perbedaan tekanan antara tekanan
kondensasi dan tekanan evaporasi agar tetap konstan.
5. Heater kulkas
Heater adalah komponen kulkas yang posisinya berdekatan dengan evaporator.
Fungsi heater pada kulkas bukanlah untuk memanaskan makanan atau minuman
yang disimpan di dalam kulkas, melainkan sebagai pemanas agar tidak ada bunga
es pada evaporator.
6. Filter
Filter kulkas berfungsi menyaring kotoran atau karat ketika sirkulasi sedang
berlangsung.
7. Overload
Komponen kulkas ini berfungsi memutus aliran arus listrik secara otomatis jika
terjadi peningkatan suhu panas yang tinggi di dalam kulkas.
8. Thermostat
Thermostat pada kulkas berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis
berdasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas.
9. Lampu kulkas
Lampu kulkas merupakan salah satu komponen kulkas yang tidak kalah penting
fungsinya. Fungsi dari lampu kulkas adalah tentunya memberikan cahaya pada
bagian dalam kulkas. Mati dan nyala lampu kulkas dikendalikan oleh pergerakan
pintu kulkas. Lampu kulkas akan otomatis mati ketika kulkas tertutup dan akan
menyala ketika pintu kulkas dibuka. Dengan adanya lampu kulkas, Anda dapat
dengan mudah melihat makanan dan minuman yang disimpan di bagian belakang
rak kulkas.
3. Setrika
Jumlah barang: 1
Jumlah Watt: 350 Watt
Komponen Setrika Listrik
1. Kabel
Kabel menjadi salah satu bagian setrika yang berfungsi sebagai penghantar listrik
dari sumber tegangan menuju ke setrika tepatnya ke elemen pemanas atau heater.
Kabel setrika sendiri ini berisi kawat tembaga serabut yang dilapisi dengan isolasi
berbahan dasar karet dan bahan sejenis kain. Dengan bahan tersebut maka
membuat kabel menjadi lebih terlihat fleksibel dan mudah untuk mengikuti
pergerakan setrika. Dengan bahan dasar isolasi tersebut maka membuatnya sangat
aman dari kebocoran arus listrik.
2. Selector Switch
Selector switch atau yang disebut sebagai saklar merupakan salah satu bagian
setrika listrik yang berfungsi sebagai saklar On dan saklar Off. Selain dari pada itu
selector switch juga berfungsi untuk memilih tingkatan panas yang diinginkan.
Setrika listrik ini pada umumnya memiliki selector switch yang dilengkapi dengan
keterangan jenis kain dan tingkatan panas.
Keterangan tersebut juga telah memudahkan pengguna untuk menyesuaikan
panas yang pas terhadap jenis kain yang akan disetrika. Jika anda menginginkan
suhu tinggi maka arahkan selector switch ke arah keterangan suhu panas. Dengan
begitu maka selector switch akan membuat arus listrik yang mengalir ke elemen
pemanas semakin besar.
3. Elemen Pemanas (Heater)
Elemen pemanas atau heater merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Semakin lama arus listrik yang
mengalir pada elemen pemanas maka suhunya pun juga semakin tinggi.
Maka dari itu sebuah komponen pengatur suhu sangat berperan penting dalam
menjaga suhu yang tepat. Letak elemen pemanas pada konstruksi setrika listrik
berada di antara alas dan pemberat setrika.
4. Lampu Indikator
Lampu indikator merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk
menunjukkan kondisi setrika dalam keadaan On atau Off. Selain itu, lampu
indikator juga berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan setrika sedang
malakukan proses pemanasan. Jika lampunya tiba-tiba mati maka suhu elemen
pemanas setrika sudah sesuai / pas dengan suhu yang telah diatur di selector
switch.
Komponen kipas angin dan fungsinya yang paling utama adalah motor
penggerak. Bagian kipas angin inilah yang membuat baling-baling bisa
berputar seperti kipas angin pada umumnya. Ini termasuk komponen
kipas angin yang sering rusak jika dinyalakan tanpa henti. Dinamo
kipas angin terdiri dari beberapa bagian, termasuk lilitan kabel
tembaga, rotor dan juga stator.
7. Stator