Anda di halaman 1dari 6

Lampiran 1.

Materi pembelajaran
BAHAN AJAR

Sekolah : SMK N 1 WARUNGASEM


Mata Pelajaran : Penerapan Sistem Radio dan Televisi
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok : Menganalisis Catu Daya Rendah
Alokasi Waktu : 2 JP (90 MENIT)

A. Tujuan Pembelajaran:

1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat menjelaskan pengertian catu daya
rendah pada rangkaian penerima televisi dengan menjawab soal pada lembar
penilaian (LP) 3 minimal nilai sama dengan KKM. ((Penggalan Materi 1)

2) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat mengidentifikasikan jenis dan cara
kerja catu daya rendah pada rangkaian penerima televisi dengan menjawab
soal pada lembar penilaian (LP) 3 minimal nilai sama dengan KKM.
(Penggalan Materi 1)

3) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat menganalisis hasil pengujian kerja
catu daya rendah pada rangkaian penerima televisi dengan menjawab soal
pada lembar penilaian (LP) 3 minimal nilai sama dengan KKM. (Penggalan
Materi 1)
b. Proses
Sebelum melakukan keterampilan, siswa dapat menjelaskan langkah-langkan
cara analisis hasil pengujian kerja catu daya rendah pada rangkaian penerima
televisi dengan menjawab rincian tugas kinerja proses pada lembar penilaian
(LP) 4 Assessmen Kinerja Proses. (Penggalan Materi 2)

2. Keterampilan:
Dengan menggunakan modul rangkaian praktek, siswa dapat mempraktekkan
cara analisis hasil pengujian kerja catu daya rendah sesuai rincian tugas kinerja
di LP 5 minimal total nilai kinerja sama dengan KKM. (Penggalan Materi 3)

B. Kompetensi Dasar
3.15 Menganalisis rangkaian catu daya rendah pada rangkaian penerima televisi.
4.15 Mengukur tegangan catu daya rendah pada rangkaian penerima televisi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Pengetahuan
a. Produk (Penggalan materi 1)
3.15.1 Menjelaskan pengertian catu daya rendah pada rangkaian penerima televisi

Winda Febry W.H, S.Pd. / Perangkat Pembelajaran SMK 1


3.15.2 Mengidentifikasikan jenis dan cara kerja catu daya rendah pada rangkaian
penerima televisi
3.15.3 Menganalisis hasil pengujian kerja catu daya rendah pada rangkaian
penerima televisi
3.15.4 Mengevaluasi hasil pengujian kerja catu daya rendah pada rangkaian
penerima televisi

b. Proses (Penggalan materi 2)


3.15.5 Menjelaskan langkah-langkan cara analisis hasil pengujian kerja catu daya
rendah pada rangkaian penerima televisi
3.15.6 Menjelaskan langkah-langkan cara evaluasi hasil pengujian kerja catu daya
rendah pada rangkaian penerima televisi

2. Keterampilan (Penggalan materi 3)


4.15.1 Mempraktekkan cara analisis hasil pengujian kerja catu daya rendah pada
rangkaian penerima televisi
4.15.2 Mempraktekkan cara evaluasi hasil pengujian kerja catu daya rendah pada
rangkaian penerima televisi

D. Uraian Materi Ajar


Penggalan Materi 1

1. Pengertian catu daya rendah pada rangkaian penerima televisi

Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena
bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian
pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus
dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu
daya mempunyai bagian-bagian yang penting yaitu penyearah dan penstabil.
Bagian primer trafo/ switching regulator disebut dengan regulator input dan
abgian sekunder disebut regulator output. Tegangan AC terlebih dahulu dirubah
menjadi tegangan DC dengan perataan dan regulator tegangan yang dapat
mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang
dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja sempurna.
Kerusakan yang terjadi pada regulator ini akan mengakibatkan gamabar pada
layar televisi mengalami gangguan demikian juga suara yang dihasilkan.

Regulator berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian


pcb/board, juga kerangkaian RGB dan tabung,biasanya tegangan output/sekunder
pada tiap-tiap regulator layar televisi belum tentu sama,tapi pada intinya ada 3
yaitu 1. +Dc 6,5 volt untuk menyuplay tegangan ke vilamen CRT, 2. +Dc 12>15
volt untuk menyuplay tegangan ke IC oscilator horisontal dan vertical dan juga ke
Winda Febry W.H, S.Pd. / Perangkat Pembelajaran SMK 2
IC program,3+Dc 50> 75 volt untuk menyuplay tegangan ke horisontal output
melalui flyback.Ciri-ciri kerusakan dari regulator ialah layar televisi tidak bisa
nyala, kalau dinyalakan terjadi konsleting pada jalur listrik, layar televisi nyala
tetapi gambar ngleod/bergoyang dll.

2. Identifikasikan jenis dan cara kerja catu daya rendah pada rangkaian
penerima televisi.
Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adalah :
1.Catu daya dengan trafo penurun tegangan Pada metoda ini rangkaian TV
berwarna terpisah terhadap jala-jala oleh adanya transformator atau sering disebut
sebagai catu yang mengambang.
2.Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan Pada metoda ini tegangan bolak-
balik langsung diberikan pada penyearah melalui filter jala-jala untuk
menghindari noisenya.
3.Catu daya Acemic (Switching Regulator) Tambahan Teori : Jenis loncat balik
flyback catu tegangan tinggi digunakan pada semua TV modern karena energi
penerusan ulang horizontal mencatu tegangan tinggi.

Gambar 1. Blok Regulator Power Supply


Komponen Utama :
a) Rangkaian AC-Line untuk meniadakan
gangguan EMF (Electrically Moment Frequency)
b) Diode Bridge untuk mengubah AC menjadi DC
c) Kapasitor ELCO untuk filter tegangan ripple
d) Resistor PTC (Positif Temperature Coefisien) Untuk
memberi/ menghasilkan arus denyut bagi koil de

Winda Febry W.H, S.Pd. / Perangkat Pembelajaran SMK 3


gaussing
e) Transistor Power Switching untuk switch/ saklar
elektronik terkendali pulsa
f) Trafo AC-Matic/ Auto TrafoUntuk distribusi tegangan terswitching
g) IC PWM 3842
h) Diode tegangan output

3. Analisis hasil pengujian kerja catu daya rendah pada rangkaian penerima
televisi.
Seperti diketahui, suatu auto trafo adalah lilitan tunggal pada suatu inti
besi. Bila kita menumpan AC pada dua sadapan lilitannya, kita akan dapat
memperoleh kenaikan tegangan dari segmen yang lebih besar. Pada trafo
output horisontal, habisnya arus gigi gergaji horisontal yang tiba-tiba pada
kumparan penyimpangan horisontal menyebabkan arus membalik pada
sadapan perbandingan 1 ke 2 t auto trafo. Denyut loncat trafo ini meningkat
hingga 14000 volt diatas panjang lilitan penuh auto trafonya. Diode tegangan
tinggi meratakan denyut tegangan tinggi. Karena frekuensinya sangat tinggi
(15750 denyut per detik) maka tidak dibutuhkan filterisasi. Pada
kenyataannya, kapasitansi antara lapisan aquadag pada tabung gambar dan
ground adalah cukup untuk menghasilkan langkah filterisasi pada kebanyakan
pesawat TV. Banyak penerima TV menggunakan kapasitor 55uF diantara
filamen perata tabung tegangan tinggi dan ground. Kadang, tahanan filter 1,
megaohm digunakan seri dengan kaki tegangan tinggi. Tegangan filamen
untuk perata tegangan tinggi diperoleh dengan suatu lilitan yang mengkopel
induktif pada auto trafo. Walaupun AC kecil disadap oleh lilitannya cukup
untuk menyalakan filamen tabung perata. Untuk mencegah aliran arus besar
pada filamen, tahanan diserikan dengan kaki filamen. Jika kita menyentuh
kaki catu loncat balik 14.000 volt pada TV, kita mungkin akan selamat karena
kuat arusnya sangat kecil pada tipe catu daya. Catu daya loncat balik sengaja
dirancang beregulasi rendah. Tegangan 14.000 volt akan turun jika dibebani
dengan kaki tegangan tinggi. Sedangkan pada pesawat lama, catu daya
tegangan tinggi 60 cycle non-flyback yang digunakan. Catu daya ini, dengan
trafo tegangan tegangan tinggi sangat berbahaya. Dan ini tidak lagi digunakan.

Penggalan Materi 2
Langkah-langkah cara analisis hasil pengujian kerja catu daya rendah pada
rangkaian penerima televisi.

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.


2. Meneliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televisi.
3. Gambar diagram blok/rangkaian regulator lihat gambar rangkaian.
4. Operasikan Televisi, pastikan TV beroperasi normal !
Winda Febry W.H, S.Pd. / Perangkat Pembelajaran SMK 4
5. Posisikan PCB / Main board TV agar mudah melakukan pengukuran
6. Siapkan Multi meter ( untuk pengukuran primer dan B+ horisontal pada posisi 1000
atau 250 VDC) Ukurlah tegangan pada bagian regulator TV, masukan pada table
(konsultasikan dengan instruktur, tegangan yang diukur diatas 100 VDC)
7. Kembalikan peralatan pada tempatnya dengan baik dan benar.(mengisi buku
peminjaman).
8. Matikan televisi.
9. Merapikan alat dan bahan dan mengembalikannya ke tempat semula.
Tabel Pengukuran
Titik Hasil pengukuran
Keterangan
pengukuran
No Blok bagian ( Volt DC )

1 power supply Elco ........................... primer

Elco ........................... B+ hor

Elco B+ ver
...........................

Elco ........................... B+ program

Elco ........................... B+ Audio

Winda Febry W.H, S.Pd. / Perangkat Pembelajaran SMK 5


GAMBAR REGULATOR TV

Transistor regulator

Elco bagian regulator Primer

Tr driver regulator

Elco (B+) bagian regulator


sekunder

Penggalan Materi 3
Siswa mempraktekkan sesuai dengan urutan langkah kerja

E. Rujukan

http://pitrianisr.blogspot.com/2014/10/catu-daya-televisi.html
Modul Pendalaman Materi Teknik Elektronika sebagai Bahan Ajar Program PPG
Dalam Jabatan Hybrid Learning yang dilengkapi dengan media pembelajaran pada
bidang Elektronika Daya dan Komunikasi. Yasdinul Huda, S.Pd, M.T

Winda Febry W.H, S.Pd. / Perangkat Pembelajaran SMK 6

Anda mungkin juga menyukai