Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
memberikan petunjuk, dan anugerah yang ia kahendaki. Berkat pertolongan-Nya
pula saya dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Dasar Konversi Energi.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, mengalami berbagai
hambatan dan kesulitan yang saya hadapi, namun berkat pertolongan dan izin dari
Tuhan Yang Maha Kuasanya lah, usaha, kerja keras dan kesabaran serta bantuan
dan bimbingan dari dosen dan semua pihak. Maka hambatan dan kesulitan dapat
teratasi. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati maka sepatutnya saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak secara langsung maupun
tidak langsung telah memberikan bantuan moral dan materi kearah penyelesaian
laporan ini.
Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberi petunjuk
kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas keserasian dan selalu dalam
lingkungan-Nya, Amin........

Gorontalo, Januari 2015

penyusun

1
PERCOBAAN 1

STEP VOLTAGE

1.1 Tujuan Percobaan


a) Untuk mengetahui defenisi dari tegangan
b) Untuk mengetahui peralihan tegangan DC
c) Untuk mengetahui tampilan panjang waktu perubahan tegangan
d) Untuk mengetahui perubahan polaritas
e) Untuk mengetahui tampilan peralihan tegangan
f) Untuk mengetahui tampilan gelombang persegi – tegangan bolak-balik

1.2 Alat dan Bahan


 Perangkat Komputer
 Papan Percobaan COM3LAB model 700 13
 Jumper
 Box Papan Percobaan
 Aplikasi COM3LAB
1.3 Dasar Teori
Dalam percobaan ini kita dapat membahas beberapa pembahasan yang
diantaranya yaitu sebagai berikut :
Definisi Distribusi Tegangan
Pada sistem energi listrik jaringan distribusi merupakan bagian
yang tak terpisahkan dan berhubungan langsung ke pelanggan, pusat –
pusat beban dilayani langsung melelui jaringan distribusi. Dengan
demikian secar umum kata distribusi mempunyai arti
penyaluran/pengiriman dan pembagian ke beberapa tempat. Sehingga
pengertian distribusi energi listrik adalah pengirimam dan pembagian
energi listrik meleui suatu jaringan dan perlengkapannya kepada
pelanggan.

2
Selama ini ada pelanggan orang yang mendefinisikan distribusi
berdasarkan besar tegangannya. Bertolak dari pengertian tersebut
tentulah hal tersebut tidak benar sebab yang menetukan bentuk distribusi
adalah pelayanan secar langsung ke pelanggan/ konsumen sedangkan
besarnya tegangan tergantung pada kebutuhan pelanggan. Dlam
memenuhi kebutuhan tegangan listrik haruslah disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan/konsumen. Tegangan yang disalurkan lewat
jaringan transmisi tegangannya sangat tinggi berkisar 70 kV,150 kV dan
500 kV, sedangkan kebutuhan tegangan pada pelanggan ada yang lebih
kecil dari nilai ter sebut, oleh sebab itu tegangan harus diturunkan meleui
transformator step down biasanya menjadi tegangan 20 kV. Dari
tegangan 20 kV ini langsung disalurkan kepelanggan meleui jaringan
didtribusi primer selanjutnya jaringan distribusi sekunderd disalurkan ke
pelanggan dengan tegangan 220/380 V, proses ini terjadi jika beban
yang dibutuhkan pelanggan kurnag dari 30 MVA. Untuk beben diatas 30
MVA pelanggannya melalui jaringan tegangan tinggi sehingga harus
mempunyai gardu induk sendiri.
Pada umunya dalam saluran distribusi menggunakan sistem arus
bolak balik (ABB) tiga fasa. Distribusi primer yaitu tegangan menengah,
biasanya menggunakan tiga fasa kawat, sedangakan distribusi sekunder,
yaitu tegangan rendah, menggunakan tiga fasa emapat kawat.

Gambar 1.1 : Sistem Distribusi Tegangan Tinggi


(sumber : modul percobaan praktikum COM3LAB 700 13 )

3
Distribusi tenaga listrik berlangsung secara bolak balik (AC) . Langkah
tegangan tahap awal dari tegangan AC yang akan berubah tegangannya ke
tegangan DC karena polaritas yang tidak berubah

Switching Tegangan DC
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain
untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk
alat komponen elektronika arus lemah. Tiga macam saklar tekan/tombol
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel
pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan
keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material
kontak sambungan umumnya dipilih agar tahan terhadap korosi. Kalau
logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan
sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak
logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.
Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik,
karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan
rangkaian pengontrola.

Gambar 1.2 : Model saklar


(http://pigment7up.com/images/large/saklar_push_on_431_LRG.jpg)

Gambar 1.3 : Model rangkaian peralihan tegangan


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13)

4
Bentuk panjang waktu tegangan berubah

Gambar 1.4 : bentuk perubahan tegangan


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Waktu karakteristik tegangan dalam rangkaian AC biasanya


direpresentasikan sebagai garis berjalan dari kiri ke kanan, Tergantung
pada pengaturan switch, perubahan tegangan dari nilai positif ke nilai
negatif atau sebaliknya. Semua ini bisa juga disebut dengan gelombang
bolak balik yang ditampilkan pada percobaan nanti.

Perubahan Polaritas
Polaritas listrik dibedakan menjadi 3 yaitu positif (+), negatif (-)
dan netral atau nol (0). Listrik positif berarti di tempat itu terjadi
kekurangan elektron. Semakin banyak kekurangan elektronnya, maka
semakin positif listriknya atau semakin besar tegangan listriknya (+)-nya
atau semakin besar V(+) nya. Sebaliknya listrik negatif berarti di tempat
itu terjadi kelebihan elektron. Semakin banyak kelebihannya, maka
semakin negatif tegangan listrik (-)nya atau semakin besar V(-)nya. Dan
nol atau netral adalah tempat dimana jumlah elektronnya tidak lebih dan
tidak kurang alias imbang. Untuk memudahkan dalam analisis rangkaian
listrik, maka dibuat konsensus bahwa listrik mengalir dari yang tegangan
(+) ke (0) lalu ke (-) tetapi tidak bisa sebaliknya.

5
1.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 1.5 : Rangkaian percobaan peralihan tegangan


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Gambar 1.6 : rangkaian percobaan perubahan polaritas


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

1.5 Prosedur Percobaan


 Perkenalan tentang sistem tegangan

Pada tahap ini praktikan diberikan kesempatan untuk mengetahui


sistem tegangan yang terdapat pada sistem tegangan tinggi dan
penyalurannya.

6
 Pemasangan rangkaian
Pada tahap yang ini, program COM3LAB yang dijalankan
memberikan petunjuk untuk merangkai pada papan percobaan sesuai
dengan panduan gambar yang diberikan secara langsung oleh program
tersebut

 Program COM3LAB pada tahap ini memberikan petunjuk untuk


Menghubungkan terminal tanah dalam percobaan panel 1 ke COM
terminal multimeter 1, dan menghubungkan bagian atas dan resistor
beban masukan ke V dari multimeter 1.
 Membuka multimeter

 Program pada tahap ini memberi petunjuk untuk membuka


multimeter 1, setelah menampilkan multimeter 1 pada layar
komputer kemudian menghidupkan dan mematikan saklar beberapa
kali dan mengamati tampilan pada multimeter
 Membuat rangkaian perubahan polaritas

7
 Menghubungkan terminal tanah dalam percobaan panel 3 ke
COM terminal multimeter 1 serta menghubungkan atas dan
resistor beban masukan ke V multimeter 1. Kemudian
menampilkan multimeter 1 pada layar dan menghidupkan secara
bergantian menggunakan saklar beberapa kali dan mengamati
hasilnya.

1.6 Hasil Percobaan


 Peralihan Tegangan

gambar 1.7 : hasil percobaan peralihan tegangan

Gambar diatas menunjukkan karakteristik waktu terhadap


tegangan didalam rangkaian AC, biasanya digambarkan dengan garis
lurus yang berjalan dari kiri ke kanan. Tegangan yang digambarkan
sebagai garis tidak menyentuh daerah negatif artinya tegangan tidak
pernah bernilai negatif.

 Perubahan polaritas

8
Gambar grafik percobaan kedua diatas menggambarkan tegangan
bolak balik. Karakteristik waktu terhadap tegangan didalam rangkaian
AC ditunjukkan kembali dengan garis yang berjalan dari kiri ke kanan.
Dibandingkan dengan hasil percobaan yang sebelumnya, kali ini
tegangan berpiindah dari positif ke negatif.

1.7 Analisi ( komentar dan pertanyaan )


 Pertanyaan pertama

gambar 1.8 : pertanyaan pertama


 Tegangan dalam rangkaian berubah :
 Antara 0V dan +15V
- Antara -15V dan +15V
- Antara -15V dan 0V
- Tidak berubah sama sekali

 Pertanyaan kedua

Gambar 1.8 : pertanyaan kedua

9
 Tegangan didalam rangkaian berubah :
- Antara 0V dan +15V
 Antara -15V dan +15V
- Antara -15V dan 0V
- Tidak berubah sama sekali

1.8 Kesimpulan
o Ketika berbicara tentang tegangan AC dalam arti sempit kita berarti
bahwa tegangan memiliki amplitudo positif dan negatif yang sama.
o tahap tegangan yang dihasilkan, misalnya, dengan mengubah tegangan
DC yaitu dengan menghidupkan dan mematikan.

10
PERCOBAAN 2
TEGANGAN AC BERKELANJUTAN

2.1 Tujuan Praktikum


a) Untuk mengetahui osilasi kelistrikan
b) Untuk mengetahui pembangkitan tegangan AC secara terus menerus
c) Untuk mengetahui tampilan tegangan AC terus menerus
d) Untuk mengetahui sifat osilasi

2.2 Alat dan Bahan


 Perangkat Komputer
 Papan Percobaan COM3LAB model 700 13
 Jumper
 Box Papan Percobaan
 Aplikasi COM3LAB

2.3 Dasar Teori

Dalam percobaan ini kita akan membahas beberapa pembahasan yang


berkaitan dengan modul ini diantaranya yaitu :

Osilasi Listrik
gelombang suara osilasi listrik mengubah amplitudo dan arah secara
berkala
osilasi yang terdiri dari :
- Amplitudo
Puncak /simpangan tertinggi dari suatu sinyal/gelombang, Osilasi
mencapai positif dan nilai puncak negatif, yang disebut sebagai
amplitudo atau nilai puncak.
- Periode

11
Sebuah Proses swhich berulang secara berkala disebut periodik.periode
adalah waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang
sinyal penuh dengan satuan secon atau detik

Gambar 2.1 : gelombang osilasi


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Membangkitkan tegangan AC terus menerus


tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu
tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik
terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC)
digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik.
Dalam zaman modern sekarang ini kebutuhan akan energi listrik
merupakan kebutuhan yang sangat pokok. Pada saat ini hampir semua
perkantoran dan industri menggunakan energi listrik yang jumlahnya
semakin lama semakin besar. Pemerintah pun berusaha untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik dengan membangun pembangkit tenaga listrik.
Dewasa ini telah banyak dibangun proyek-proyek untuk Pembangkit
Tenaga Listrik Negara dengan berbagai sumber tenaga yang digunakan
untuk menjalankannya, misalnya PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap),
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel), PLTG (Pembangkit Listrik
Tenaga Gas/Panas Bumi), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan
sebagainya.

12
Gambar 2.2 : bentuk gelombang arus bolak-balik
(sumber:http://3.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/Rfqbis3MIkI/A
AAAAAAAAys/9cRJTCnzRIs/s1600-h/52.JPG)

Tegangan AC terus menerus dapat dihasilkan dengan bantuan


pembagi tegangan, Dalam percobaan ini tegangan yang melintasi sirkuit
beban resistor diukur. Dengan terus memutar potensiometer ke kanan dan
ke kiri tegangan dapat diatur dalam kisaran positif dan negatif.
Rangkaian pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membagi
tegangan atau mengkonversi dari resistensi menjadi sebuah tegangan.
Biasanya fungsi dari pembagi tegangan ini untuk mengubah atau
mengkonversikan dari tegangan tegangan yang lebih besar untuk memberi
bias kepada komponen yang aktif dalam rangkaian tersebut.
Pembagi tegangan yang berarus lemah yang terdiri dari dua resistor
yang dihubungkan secara seri, di sini sebagai resistor parsial atas dan
bawah dari potensiometer.

Gambar 2.3 : tampilan tegangan secara terus menerus


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

13
Osilasi segitiga

Gambar 2.4 : bentuk osilasi segitiga


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Berikut osilasi segitiga digambarkan dengan warna merah.

1. Osilasi gelombang persegi


Sebuah gelombang persegi osilasi kenaikan dan penurunan tiba-
tiba, nilai-nilai dapat positif dan negatif.

Symbol:
2. Osilasi segitiga
Sebuah osilasi segitiga meningkat secara linear dan tetes linear,
nilai-nilai dapat positif dan negatif.
Symbol:
3. Osilasi gigi gergaji
Sebuah osilasi gigi gergaji naik terus dan kemudian jatuh tiba-tiba,
nilai-nilai dapat positif dan negatif.
Symbol:
4. Osilasi sinusoidal
Sebuah osilasi sinusoidal dalam lipatan dan penurunan terus
menerus, nilai-nilai dapat positif dan negatif.

Symbol:

Sifat Osilasi
- Sebuah osilasi lengkap disebut periode.

14
- Nilai antara bawah dan atas puncak osilasi disebut puncak ke puncak
osilasi.
- Nilai antara garis putih (0 V) dan peakvalue positif atau negatif dari
osilasi disebut amplitudo
- Dengan mengaktifkan potensiometer nilai tegangan sesaat berubah.
Nilai ini disebut sebagai nilai sesaat atau seketika.

2.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 2.6 : Rangkaian Percobaan osilasi


(sumber : modul praktikum COM3LAB model 700 13)

2.5 Prosedur Percobaan

 membuat rangkaian
pada tahap ini program memberikan petunjuk untuk
melakukan/merangkai pada papan percobaan COM3LAB sesuai dengan
perintah gambar pada program yang ditampilkan

 Petunjuk yang diberikan oleh program yaitu menghubungkan atas


dan resistor beban masukan ke multimeter 1, menghubungkan

15
terminal tanah dalam percobaan panel 4 ke COM terminal
multimeter 1.
 Tampilkan multimeter 1 kemudian menghidupkan saklar on dan off
secara bergantian beberapa kali

2.6 Hasil Percobaan

 Tegangan terus-menerus

Gamabar 2.7 : Tampilan tegangan terus-menerus

Tegangan AC terus menerus dapat dihasilkan dengan bantuan


pembagi tegangan, Dalam percobaan ini tegangan yang melintasi sirkuit
beban resistor diukur. Dengan terus memutar potensiometer.

 Osilasi segitiga

Gambar 2.8: tampilan tegangan terus menerus dalam osilasi segitiga

16
2.7 Tugas dan Pertanyaan

 ketika menghasilkan tegangan AC dengan potensiometer telah


menghasilkan :
- satu periode
 tiga periode
- Enam periode

2.8 Kesimpulan

gelombang suara osilasi listrik berubah arah dan amplitudo secara berkala,
ada berbagai jenis tegangan AC dalam teknologi AC.

 Osilasi gelombang persegi


 osilasi segitiga
 osilasi gigi gergaji
 osilasi sinusoidal
Osilasi listrik memiliki sifat tertentu:
 periode
 Puncak ke puncak osilasi
 Amplitudo
 nilai sesaat
-

17
PERCOBAAN 3

GENERASI ELEKTRONIK TEGANGAN AC

3.1 Tujuan Percobaan

a) Untuk mengetahui generasi elektronik tegangan AC


b) Untuk mengetahui pengukuran osiasi persegi
c) untuk mengetahui pengukuran osilasi segitiga

3.2 Alat dan Bahan

 Perangkat Komputer
 Papan Percobaan COM3LAB model 700 13
 Jumper
 Box Papan Percobaan
 Aolikasi COM3LAB

3.3 Dasar Teori

Dalam percobaan ini akan dibahas tentang beberapa pembahasan


yang diantaranya yaitu :

Osilasi gelombang persegi generasi elektronik

Gambar 3.1 : bentuk generasi elektronik


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Osilasi gelombang persegi dapat dihasilkan dengan menggunakan


rangkaian elektronik sederhana.Pada prinsipnya sebuah saklar elektronik

18
sudah cukup untuk melalui jalur umpan balik saklar otomatis pada waktu
tertentu.
Pada saklar elektronik memungkinkan komponen elektronik yang
beroprasi tanpa ada bagian mekanis yang bergerak, Sinyal output dari
rangkaian diumpankan kembali ke input.

Pengukuran osilasi gelombang persegi


Dalam pengukuran osilasi tidak lagi menggunakan multimeter
melainkan sebuah osiloskop digunakan yang segera menampilkan
karakteristik waktu osilasi, karena Osiloskop adalah alat ukur yang mana
dapat menunjukan kepada kita “bentuk” dari sinyal listrik dengan
menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti
layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan
berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita
dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar

Gambar 3.2 : bentuk gelombang osiloscope


(sumber : modul Praktikum COM3LAB 700 13)

Pengukuran osilasi segitiga


Lain pula dengan pengukuran Osilasi segitiga yang diukur dengan
menggunakan amplifier, yang juga dilengkapi dengan umpan balik, dan
pengukuran osilasi segitiga ini juga dapat menggunakan alat ukur
osiloscope.penggunaan kedua alat ukur ini dikarenakan oleh ;
- Pengeras Komponen elektronik yang memungkinkan amplifikasi
sinyal lemah
- Umpan Balik yang merupakan Sinyal output dari rangkaian
diumpankan kembali ke input

19
- Oscilloscope Alat ukur elektronik, yang saat perubah tegangan
terlihat dan dengan demikian terukur.
Osilasi sinusoidal
Osilasi sinusoidal merupakan bentuk yang paling sederhana dan
paling mendasar dari osilasi. Semua bentuk osilasi secara teoritis dapat
dihasilkan dari osilasi sinusoidal yang fundamental dan sejumlah besar
superposisi gelombang harmonik. Gelombang suara sinusoidal dianggap
sebagai suara murni.

Gambar 3.3 : osilasi sinusoidal

3.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 3.4 : rangkaian percobaan

3.5 Prosedur Percobaan


 Rangkaian percobaan

20
 Pada tahap ini program memberikan petunjuk untuk merangkai
pada papan percobaan sesuai dengan gambar diatas,
menghubungkan terminal tanah dalam percobaan panel 5 ke COM
terminal multimeter 1, kemudian menghubungkan bagian atas dan
resistor beban R1 dalam percobaan panel masukan 5 Y1 osiloskop
 Mengaktifkan osiloskop pada layar atau pada program

Gambar 3.5 : gambar bentuk osiloskop


 Mencabut kabel pada resistor garis beban masukan ke osiloskop
yang menyentuh soket dengan konektor beberapa kali sambil
mengamati tampilan osiloskop

3.6 Hasil Percobaan

 Bentuk gelombang pada osiloskop

21
Osilasi sinusoidal merupakan bentuk yang paling sederhana dan
paling mendasar dari osilasi. Semua bentuk osilasi secara teoritis dapat
dihasilkan dari osilasi sinusoidal yang fundamental dan sejumlah besar
superposisi gelombang harmonik. Gelombang suara sinusoidal dianggap
sebagai suara murni.

3.7 Tugas dan Pertanyaan

 bagaimana variabel diberikan untuk tegangan AC disebut ?


- amplitude
- peak-to-peak amplitudo
 periode

3.8 Kesimpulan

o Osilasi gelombang persegi dapat dihasilkan dengan menggunakan


rangkaian elektronik sederhana
o Pada prinsipnya sebuah saklar elektronik sudah cukup, yang secara
otomatis beralih melalui jalur umpan balik ketika waktu tertentu telah
berlalu.

22
PERCOBAAN 4
FUNGSI GENERATOR DAN OSILOSKOP

4.1 Tujuan Percobaan


a) Untuk mengetahui deskripsi instrument dari osiloscope dan instrument
COM3LAB
b) Untuk mengetahui pengaturan pada osiloscope
c) Untuk mengetahui penanda pada osiloscope
d) Untuk menentukan frekuensi pada osiloscope
4.2 Alat dan Bahan
 Perangkat Komputer
 Papan Percobaan COM3LAB model 700 13
 Jumper
 Box Papan Percobaan
 Aplikasi COM3LAB
4.3 Dasar Teori
Beberapa pembahasan yang perlu di uraikan pada percobaan ini yaitu :
Deskripsi Instrumen

Gambar 4.1 : bentuk alat osilposcope


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Fungsi Generator dan osiloskop adalah alat ukur yang paling sering
digunakan dalam teknologi AC.Fungsi generator menghasilkan tegangan
AC, yang dimana bentuk kurva , amplitudo dan periode osilasi dapat

23
diatur.osiloscope membuat karakteristik tegangan AC terlihat dan dengan
demikian terukur.
Ada berbagai bentuk kurva dalam teknologi AC.Beberapa di
antaranya adalah:

 Osilasi gelombang persegi


 osilasi sinusoidal
 osilasi segitiga
 osilasi gigi gergaji

Amplitudo merupakan puncak/simpangan tertinggi dari suatu


gelombang yang osilasi mencapai nilai puncak positif dan negatif. Periode
osilasi merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu
gelombang.
COM3LAB berisi fungsi generator dan sebuah osiloskop. Berbagai
tegangan bolak-balik yang dihasilkan dengan fungsi generator dan
ditampilkan pada osiloskop. Fungsi generator dapat diatur baik pada
COM3LAB atau pada layar komputer yang digunakan.

Pengaturan pada osiloscope


Pengaturan osiloscope disini yaitu pada PC yang digunakan untuk
praktikum. Sensitivitas masukan y1 pada osiloscope diatur menggunakan
kontrol elemen y1 div tegangan yang ditampilkan dapat ditentukan dengan
menggunakan tampilan kotak dengan menghitung grid layar individu dan
mengambil berbagai pengaturan pengukuran dan dapat menentukan nilai
tegangan yang sudah ditetapkan

Gambar 4.2 : elemen kontrol y1 div


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

24
Pengukuran diatur dengan menggunakan tombol panah yang sudah
disediakan sesuai dengan nilai yang sudah disediakan pada tombol panah
tersebut.
Penanda pada osiloscope
 Penanda horizontal pada osiloscope
Penanda horisontal YmarkA dan YmarkB yang digunakan
untuk membacakan nilai teganganyang tepat

Gambar 4.3 : gambar penanda horizontal


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13)

 Skala waktu dan penampilan jaringan


Waktu karakteristik tegangan ditampilkan pada sumbu
horisontal osiloskop. Skala waktu bisa mengelilingi dengan kontrol
element X/div. Jangka waktu osilasi ditentukan dengan bantuan
tampilan kotak. Dengan menghitung dan mengambil barbagai
pengaturan pengukuran untuk menentukan periode osilasi.

Gambar 4.4: pengaturan waktu


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )
 Penanda vertikal pada osiloscope
Osiloskop ini memiliki dua penanda lebih yang diposisikan pada
layar osiloskop . Penanda vertikal XmarkA dan XMarkB untuk
membacakan nilai waktu yang tepat.

25
Gambar 4.5 : penanda vertikal
(sumber: modul praktikum COM3LAB 700 13)

 Menentukan frekuensi
Frekuensi tegangan bolak - balik menunjukan jumlah periode per
detik
Dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

4.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 4.6 : rangkaian percobaan

4.5 Prosedur Percobaan


 Membuat rangkaian

26
 Pada tahap ini program memberikan prosedur untuk menghubungkan
bagian atas dan resistor bebar R2 dalam percobaan panel 6 masukan
Y1 pada osiloskop
 Osiloscope

 Program memberikan petunjuk untuk membuka osiloskop pada


layar.
 Membuka fungsi generator, dan menekan tombol merah di sebelah
kanan fungsi generator tabel COM3LAB sampai Vpp muncul di
layar.
 Memutar tombol kontrol pada fungsi generator COM3LAB sampai
5.0 , fungsi gengset Vpp = 10 V muncul di layar.
 Menggunakan Y1 elemen kontrol/div yang ditetapkan sebagai
lengka dan besar osilasi gelombang persegi mungkin pada layar
osiloskop

 Menggunakan mouse untuk menarik/menyeret penanda A dan B


dari tepi atas ataupun bawah layar osiloskop untuk nilai puncak
positif atau negatif dari tegangan gelombang persegi
 Menghitung dengan kalkulator untuk periode osiloskop.
 Meningkatkan frekuensi pada generator fucntionn dengan 3 Khz
sambil mengamati layar osiloskop,

27
4.6 Hasil Percobaan

Gambar 4.6 : hasil osiloskop horizontal


Osiloskop ini memiliki dua penanda yang diposisikan pada layar
osiloskop. Penanda horisontal YmarkA dan YmarkB yang digunakan
untuk membacakan nilai teganganyang tepat

Gambar 4.7 : hasil osiloskop vertikal


Osiloskop ini memiliki dua penanda lebih yang diposisikan pada
layar osiloskop . Penanda vertikal XmarkA dan XMarkB untuk
membacakan nilai waktu yang tepat.

Gambar 4.8 : peningkatan tegangan 3 KHz


Saat tengangan ditingkatkan maka gelombang pada layar osiloskop
juga akan mengalami perubahan sesuai dengan tegangan yang diinginkan.

28
4.7 Tugas dan Pertanyan
 mencari nilai Frekuensi

Dik : T = 2
Ditanya : f = ....
Penyelesaian :
1𝐾𝐻𝑧
f=
2

` = 0.5 x 1000

f = 500 Hz

 mencari nilai periode

Hasil nilai periode ini diperoleh dari hasil percobaan pada


bagian diatas yang tinggal menentukan berapa periode yang terdapat pada
gelombang dengan ketentuan tersebut.

4.8 Kesimpulan
o Generator fucntion dan osiloskop adalah alat ukur yang paling frekuensi
yang digunakan dalam teknologi AC.
o Generator fungsi menghasilkan tegangan AC yang kurva bentuk,
amplitudo dan periode osilasi dapat mengatur.

29
PERCOBAAN 5
INDUKSI

5.1 Tujuan Percobaan


a) Untuk mengetahui bagaimana tegangan induksi timbul
b) Untuk mengetahui cara mengukur tegangan induksi
c) Untuk mengetahui cara melakukan pengukuran
d) Untuk mengetahui produksi tegangan AC pada generator

5.2 Alat dan Bahan


 Perangkat Komputer
 Papan Percobaan COM3LAB model 700 13
 Jumper
 Box Papan Percobaan
 Aplikasi COM3LAB

5.3 Dasar Teori


Dalam percobaan ini ada beberapa pembahasan yang perlu diuraikan yang
diantaranya yaitu :
Tegangan induksi yang timbul

Gambar 5.1 : Tegangan induksi


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13)

Berikut perubahan medan magnet ini disebabkan posisi perubahan


magnet sehubungan dengan loop konduktor.Tegangan positif ketika

30
kekuatan medan magnet meningkat dan negatif ketika itu berkurang. Jadi
tegangan AC yang dihasilkan
Induksi merupakan tegangan dengan bantuan medan magnet, hal
ini disebabkan misalnya, dengan memasukan magnet dalam kumparan .

Mengukur tegangan induksi


Mengukur tegangan induksi pada kumparan kanan transformator
menggunakan osiloscope , kumparan kiri tidak terhubung ke sumber
tegangan AC atau diabaikan. Tegangan induksi memicu setiap rekaman
masing-masing osiloscope (sinyal pemicu yang internal). Pemicu dapat
diambil dari sinyal pengukuran itu sendiri (pemicu internal) atau dapat
menjadi sinyal yang terpisah ( pemicu eksternal ).

Gambar 5.2 : rangkaian pengukuran tegangan


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13 )

Pada tampilan osiloscope pergerakan depan kumparan magnetik


menghasilkan tegangan induksi di setiap belitan kumparan, karena
tingginya jumlah putaran kumparan tegangan induksi menjadi besar
tegangan pulsa yang dapat diamati melalui osiloscope.
Produksi tegangan AC pada generator

Gambar 5.3 : gelombang tegangan AC pada generator


(sumber : modul praktikum COM3LAB 700 13)

31
Dalam generator konduktor dihudipkan dalam meda magnet,
dimana konduktor tersebut akan dipindahkan dan gerakan konduktor yang
menghasilkan tegangan. Amplitudo tegangan dilipatan dengan kecepatan
konduktor.

5.4 Rangkaian Percobaan

gambar 5.4 : rangkaian percobaan

5.5 Prosedur Percobaan


 Membuat Rangkaian
Pada tahap ini program memberikan petunjuk untuk membuat
rangkaian pada papan percobaan sesuai dengan gambar dibawah ini.

 Tahapan ini memberikan petunjuk untuk menghubungkan COM


terminal osiloskop ke terminal lebih rendah dari transformator
dalam panel 2 dan input Y1,
 Menghubungkan COM terminal osiloskop ke terminal lebih
rendah dari transformator dalam panel percobaan panel 2,
kemudian cabut semua kabel.

32
 mengatur osiloskop

 membuka osiloskop, pengaturan berikut osiloskop pada : Y1/div


50 mv x/div sampai 100 ms tingkat ke 50 mv,
 memindahkan magnet saat dekat dengan pendingin, kemudian
menghubungkan bagian atas dan resistor beban R2 dalam
percobaan panel 2 input Y1 osiloskop

5.6 Hasil Percobaan

Gambar 5.5 : tampilan gelombang sebelum magnet dilepaskan

Ketika sebuah transformator memiliki magnet yang utuh dan tetap,


gelombang yang dihasilkan akan stabil

gambar 5.5 : gelombang setelah pelepasan magnet

ketika transformator tidak memiliki medan magnet maka


gelombang yang dihasilkan tidak beraturan dan tidak tetap

33
5.7 Kesimpulan

o Generator fucntion dan osiloskop adalah alat ukur frekuensi yang


digunakan dalam teknologi AC

34
PERCOBAAN 6
PRINSIP TRANSFORMATOR

6.1 Tujuan Percobaan


a) Untuk mengetahui Penyetingan pada transformator
b) Untuk mengetahui prinsip pengukuran pada transformator
c) Untuk mengetahui Kopling magnetik melalui sebuah inti besi
d) Untuk mengetahui cara Mengukur dengan inti besi
e) Untuk mengetahui transformasi tegangan dan perbandingan transformasi

6.2 Alat dan Bahan


 Perangkat komputer
 Papan percobaan COM3LAB model 700 13
 Jumper
 Box papan percobaan
 Aplikasi COM3LAB

6.3 Dasar Teori


Dalam tahap percobaan ini kita akan membahas beberapa pembahasan
yang diantaranya yaitu :
Penyetingan transformator
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen
elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain, trafomator merupakan suatu peralatan listrik yang termasuk
dalam klaifikasi mesin listrik statis dan nerfungsi untuk menyalurkan
tegangan listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah ataupun
sebaliknya dengan frekuensi yang sama.
Dasar dari transformator adalah “ apabila ada arus listrik bolak-balik
yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah

35
menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu vbelitan
maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan
mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)

Gambar 6.1 : transformator


(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator)

prinsip pengukuran pada transformator


pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan
skunder, jika kumparan skunder dihubungkan dengan tegangan / arus
bolak – balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang
menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian skunder ditutup
( rangkaian beban ) maka mengalir arus pada kumparan tersebut.
Kopling magnetik melalui sebuah inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan, dibuat dari
lempengan – lempengan besi tipis yang berisolasi, untuki mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi)yang timbul.

6.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 6.2 : rangakaian percobaan


(sumber : modul praktikum COM3LAB model 700 13)

36
6.5 Prosedur Percobaan
 membuat rangkaian

 pada tahap ini program menunjukan untuk menghubungkan


terminal tanah dalam percobaan COM terminal multimeter 1,
kemudian menyambung kabel pada bagian atas pada gambar
dan menyambung bagian atas tersebut pada terminal V dalam
percobaan multimeter 1.
 Hubungkan input V ke multimeter 2 dan sambungkan pula
bagian bawah ke COM terminal multimeter 2

 membuka multimeter 1 dan multimeter 2, mengatur pilihan


opersi V dan ubah menjadi V-
 memasukan inti besi ke dalam trafo pada percobaan panel 2
dan kencangkan inti besi menggunakan klip.
 Menghitung tegangan yang ditentukan

37
6.6 Hasil percobaan

gambar 6.3 : grafik perhitungan tegangan

Pada grafik diatas mengalami peningkatan sesuai dengan pengukuran


tegangan yang diperintahkan oleh program kepada praktikan agar bisa
memperoleh bilai yang benar.

Gambar 6.4 : grafik hasil perhitungan tegangan

Pada grafik diatas mengalami peningkatan sesuai dengan pengukuran


tegangan yang diperintahkan oleh program kepada praktikan agar bisa
memperoleh bilai yang benar.

38
6.7 Tugas dan Pertanyaan

 rasio transformasi tegangan primer dengan tegangan sekunder terkait


dengan rasio jumlah belitan
- U1/U2=n2/n1
 U1/U2=n1/n2
- U1.n1=U2.n2
6.8 Kesimpulan
o di trafo tegangan AC dari satu amplitudo berubah menjadi tegangan AC
amplitudo lain
o trafo terdiri dari kumparan untuk dihubungkan bersama
o Tegangan U1 AC diumpankan in di kumparan primer, pada kumparan
sekunder AC tegangan U2 transfomed disadap.
o U1 / U2 = n1 / n2

39
PERCOBAAN 7
MOTOR LISTRIK

7.1 Tujuan Percobaan


a) Untuk mengetahui definisi motor listrik
b) Untuk mengetahui jenis motor listrik
c) Untuk mengetahui komponen motor induksi
d) Untuk mengetahui motor kapasitor
e) Untuk mengetahui titik jenuh tegangan pada motor listrik
f) Untuk mengetahui tentang generator

7.2 Alat dan Bahan

 Motor listrik
 Generator AC
 Multimeter
 Kabel

7.3 Dasar Teori

Beberapa yang perlu dibahas dalam percobaan ini yaitu :

Definisi

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis


dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik.. Mekanisme kerja untuk
seluruh jenis motor listrik secara umum sama yaitu :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

40
 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.

 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar


kumparan.

 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk


memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan

Jenis motor listrik

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor


listrik: motor DC dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan
berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi,
dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.

Gambar 7.1 klasifikasi Motor Listrik


(sumber : bahan ajar konversi energi )

1. Motor DC/Arus Searah


Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya,
menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-
unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus

41
dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 7.3: Motor DC


(sumber : bahan ajar konversi energi )

2. Motor AC/Arus Bolak-Balik


Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu.
Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator"
dan "rotor"
Komponen motor induksi
Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama
1. Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
 Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang
tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan
alat cincin hubungan pendek.
 Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan
ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub
stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan
ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang
pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
2. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar
120 derajat .

42
Motor kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan
rumah tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor
lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhana dengan
daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh
karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada
peralatan rumah tangga.

Gambar 7.4: motor kapasitor


(sumber : alat percobaan praktikum)
Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi
terminal U1-U2, dan belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-
jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubung
dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan
sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90°.

Generator
Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga
mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus
bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator, generator AC
(alternating Current), atau generator singkron. Dikatakan generator
singkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan singkron ini
dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet

43
yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar
pada stator.
Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub
rotoe tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada
waktu skalar terhubung dengan jala-jala.

Gambar 7.6 : generator


(sumber : alat percobaan praktikum )
 Prinsip kerja generator AC
Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada
medan magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal
pada kumparan tersebut. Medan magnet bisa dihasilkan oleh
kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada mesin
tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator
kutub eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik
dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan pada slip ring dan karbon sikat, sehingga menimbulkan
permasalahan pada pembangkitan daya tinggi. Untuk mengatasi
permasalahan ini, digunakan tipe generator dengan kutub internal
(internal pole generator), yang mana medan magnet dibangkitkan
oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian
stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks
magnet pada celah udara terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar
pada kecepatan konstan. Tegangan AC tiga fasa dibangkitan pada
mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset
sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut
120°.

44
Gambar 7.7 : keterangan kerja generator

Pada rotor kutub sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal


didapatkan dengan mendesain bentuk sepatu kutub. Sedangkan
pada rotor silinder, kumparan rotor disusun secara khusus untuk
mendapatkan fluks terdistribusi secara sinusoidal. Untuk tipe
generator dengan kutub internal (internal pole generator), suplai
DC yang dihubungkan ke kumparan rotor melalui slip ring dan
sikat untuk menghasilkan medan magnet merupakan eksitasi daya
rendah. Jika rotor menggunakan magnet permanen, maka tidak slip
ring dan sikat karbon tidak begitu diperlukan.

Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum


Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada
medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut
akan terbentuk gaya gerak listrik.

Gambar 7.8 : prinsip kerja generator


(sumber : http://tsani-oke.blogspot.com/2011/09/prinsip-
kerja-generator-arus-bolak.html )

45
 Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu

1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan


tegangan bolakbalik
2. rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan
magnit yang menginduksikan ke stator.

Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja


yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak
terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat
dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-
alur tempat meletakkan lilitan stator.

Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan


tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau
kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Konstruksi
dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari
kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan
tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.

7.4 rangkaian Percobaan

Gambar 7.9: penguat awal dan penguat akhir

46
7.5 Prosedur Percobaan
 Memasang stopkontak motor listrik pada jala-jala tegangan yang ada.
 Mempersiapkan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tegangan
masuk pada motor listrik dan tegangan yang keluar melalui generator.
 Mengatur tegangan yang masuk pada mesin listrik untuk dapat
mengetahui gerakan yang dilakukan oleh mesin listrik ke generator
sehingga kita bisa melihat bentuk gerakan kedua alat tersebut.
 Melakukan pengamatan

7.6 Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan :
Input tegangan Output tegangan
Keterangan
Motor listrik Generator
43 volt 5,40 volt Tidak berputar
45 volt 5,46 volt Mulai berputar
56 volt 5,63 volt Berputar
121 volt 5,73 volt Berputar
150 volt 5,75 volt Titik jenuh

pada tegangan input 45 volt pada motor listrik, generator mulai


mengalami gerakan dengan tegangan output 5,46 volt, saat tegangan input
pada motor listrik ditingkatkan hingga 121 volt, gerakan pada motor listrik
dan generator mengalami peningkatan dengan tegangan output yang
dihasilkan yaitu 5,73 volt. dan pada saat tegangan ditingkatkan hingga 150
volt, motor listrik dan generator bergerak secara konstan dan mengalami titik
jenuh dengan tegangan outputnya tetap pada 5 , 75 volt dan tidak mengalami
peningkatan.
7.7 Kesimpulan
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.. Mekanisme kerja untuk
seluruh jenis motor listrik secara umum sama. Tegangan yang diinput pada

47
motor listri mempengaruhi gerakan pada motor listrik ke generator sehingga
mendapatkan tegangan output yang sesuai dengan tegangan yang diinput

48
DAFTAR PUSTAKA

Modul Percobaan

 Percobaan 1 : STEP VOLTAGE


 Percobaan 2 : TEGANGAN AC BERKELANJUTAN
 Percobaan 3 : GENERASI ELEKTRONIK TEGANGAN AC
 Percobaan 4 : FUNGSI GENERATOR DAN OSILOSCOPE
 Percobaan 5 : INDUKSI
 Percobaan 6 : PRINSIP TRANSFORMATOR

Mesin listrik :
Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, Penerbit Gramedia, Jakarta,

1995

http://andistarlight.blogspot.com/2011/01/prinsip-kerja-generator-sinkron.html

http://www.slideshare.net/dhikaossakay9/makalah-generator-ac

https://www.google.com/search?q=generator+singkron&ie=utf-8&oe=utf-8

http://pigment7up.com/images/large/saklar_push_on_431_LRG.jpg

http://3.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/Rfqbis3MIkI/AAAAAAAAAys/9cRJTCnzRIs/s1

600-h/52.JPG

dosen.narotama.ac.id/wp-content/.../MODUL-1-Sistem-Distribusi.doc

http://fisikazone.com/pengertian-arus-dan-tegangan-listrik-bolak-balik/

49

Anda mungkin juga menyukai