Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

SEMESTER GENAP 2018/2019

DOSEN PENGAMPU:

HENDHI HERMAWAN S.ST, M.Tr.T.

NAMA MAHASISWA/ NRP:

AFIF HUSAM/ 1103171056

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2019
PERCOBAAN 2

PENGUKURAN BERAT

A. TUJUAN
1. Mengenalkan sensor strain-gauge dan load-cell.
2. Mengenalkan jembatan wheatstone.
3. Mengenalkan rangkaian penguat instrumentasi.
4. Mengenalkan rangkaian pengurang.

B. DASAR TEORI
a. Strain Gauge
Strain Gauge dalah suatu penghantar listrik yang memiliki resistansi tertentu (biasanya
antara 30Ω sampai dengan 3kΩ) yang dibentuk sedemikian rupa sehingga nilai
resistansinya peka terhadap perubahan bentuk dari penghantar tersebut. Biasanya
penghantar tersebut disusun dalam alur-alur tertentu pada suatu bahan sejenis plastik,
sehingga mudah untuk dibengkok-bengkokkan.

Gambar 1. Bentuk Strain Gauge

Gambar 2. Konstruksi Strain Gauge


Gambar 3. Visualisasi efek perubahan bentuk pada Strain Gauge

b. Load Cell
Satu kesatuan sistem yang digunakan untuk melakukan pengukuran berat atau gaya
menggunakan bahan dasar tertentu sebagai media tekan dan strain gauge sebagai pengukur
gayanya. Saat suatu bahan mengalami tekanan atau gaya atau dibebani berat tertentu, maka
bahan tersebut akan mengalami sedikit perubahan bentuk yang berupa pemendekan atau
pemanjangan atau pembengkokan. Stain gauge harus diletakkan pada titik tertentu dari
bahan tadi yang akan mengalami perubahan sehingga strain gauge ikut terpengaruh dengan
perubahan dan akan mengubahnya menjadi perubahan resistansi dari strain gauge.

Gambar 4. Rangkaian strain gauge mode quarter-bridge pada load cell


Gambar 5. Rangkaian strain gauge mode half-bridge pada load cell

Gambar 6. Rangkaian strain gauge mode full-bridge pada load cell

Gambar 7. Visualisasi kondisi bridge pada load cell saat terkena gaya

Gambar 8. Konstruksi load cell yang tersusun dari strain gauge


Gambar 9. Beberapa bentuk load cell yang tersedia di pasaran

c. Penguat Instrumentasi LM741


Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua
masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu
rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier
(OpAmp) yang popular ada lah LM741. IC LM741 merupakan operasional amplifier
yang dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP). Kemasan IC jenis DIP
memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah pin
atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomeran IC dalam kemasan DIP adalah
berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan tanda
bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin
seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 10. Konfigurasi Pin Out IC LM741

Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output, satu pin NC (No
Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null memungkinkan untuk melakukan
sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output
menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. Penguat instrumentasi adalah suatupenguat
tertutup (closed loop) dengan masukan diferensial dan penguatannya dapat diatur tanpa
mempengaruhi perbandingan penolakan modus bersama (Common Mode Rejection
Ratio). Sebuah rangkaian penguat instrumentasi ditunjukkan pada Gambar berikut ini.
Gambar 11. Rangkaian penguat instrumentasi IC LM741

Pada gambar di atas penguat instrumentasi disusun dari penguat penyangga


dan penguat diferensial dasar dengan menghubungkan tahanan R3. Dari kedua op-amp masukan
penguat penyangga terdapat pengikut tegangan yang berfungsi untuk mempertahankan resistansi
masukan yang tinggi, dan tiga tahanan yang berfungsi untuk mengatur besarnya nilai
penguatannya. Penguat ini merupakan penguat serba guna dan bermanfaat yang terdiri atas tiga
op-amp dan tujuh buah tahanan. Rangkaian ini tersusun atas rangkaian penguat
differensial dan penguat penyangga. Untuk mengatur penguatan yang diinginkan
diatur dengan mengubah-ubah nilai Rg. Pada Gambar 11. rangkaian penguat
instrumentasi disusun dari penguat penyangga(buffer)dan penguat diferensial dasar
yang dihubungkan tahanan R3. Dari kedua op-amp masukan penguat penyangga
terdapat pengikut tegangan yang berfungsi untuk mempertahankan resistansi
masukan yang tinggi, dan tiga tahanan yang berfungsi untuk mengatur besarnya
nilai penguatannya. Tahanan R1 merupakan potensiometer yang digunakan untuk
mengatur penguatan, dan besarnya arus yang melalui R1.

Arus I mengalir melalui kedua tahanan R2 dan memberikan nilai tegangan.

Dengan mensubstitusikan persamaan diperoleh:


Dari analisa rangkaian didapatkan tegangan keluaran yaitu:

Dengan mensubstitusikan persamaan serta mengasumsikan R5= Rdidapatkan:

Sehingga didapatkan penguatan (gain) yang besarnya:

Rumus untuk menentukan penguatan dari penguat instrumentasi adalah sebagai


berikut:

Gambar 15. Diagram blok sistem akuisisi data strain gauge untuk pengolahan data secara digital

C. ALAT DAN BAHAN


1. Strain-gauge (1 buah)
2. Load cell (1 buah)
3. Resistor 2K2 dan 100 ohm (3 buah)
4. Beban timbangan 1Kg dan 2Kg (2 buah)
5. Kabel jumper (15 buah)
6. DC Power Supply 7138D (1 buah)
7. Project Board (1 buah)
8. IC LM741 (3 buah)
9. Potensiometer 20K (1 buah)
D. SETTING PERCOBAAN

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Menghubungkan catu daya pada load-cell untuk melakukan pengukuran tegangan.
output (Vout) dari load-cell dengan menggunakan beban 1-5 Kg.
3. Menentukan Av dan Av2 dengan rumus :
Av = 5v / Vout Max beban 5Kg
4. Membuat rangkaian seperti pada Setting percobaan.
5. Menyalakan DC Power Supply untuk mengaktifkan IC LM741.
6. Menghubungkan output load-cell ke-2 input Non-Inverting pada rangkaian.
7. Memeriksa output gain 1 dan gain 2.
8. Melakukan pengukuran tegangan pada beban 1-5 Kg.
9. Mencatat hasil pengukuran pada tabel percobaan.

F. DATA PERCOBAAN
a. Karakteristik Load Cell
No. Beban (Kg) Vout (mV)
1 0 -0,3
2 1 2,2
3 2 3,8
4 3 5,6
5 4 7,3
6 5 9,2
b. Menggunakan LM741
No. Beban (Kg) Vout (mV)
1 0 0
2 1 0,67
3 2 1,95
4 3 3,17
5 4 3,83
6 5 4,93

Av(total) = 5V/9,2mV = • Misal R2 = 100 ohm


543,4 mV Av1 = 2R1/R2 +1
Av(total = Av1 x Av2 24 = 2 R1/100 +1
543,4 = 24 x 22 23 = 2 R1/100
2300 = 2R1
R1 = 1,15 Kohm
• Misal R3 = 100 ohm
Av2 = R4/R3
22 = R4/100
R4 = 2,2K

G. ANALISA
Pada praktikum pengukuran berat kali ini menggunakan komponen inti yang digunakan
antara lain IC LM741 sebagai penguat untuk menaikkan tegangan nantinya yang
dikeluarkan oleh sensor untuk dapat diproses kedalam mikrokontroller, dan sebuah sensor
strain gauge yang dipasangkan dengan load cell untuk mengetahui berat beban yang
diberikan. Pertama yang dilakukan adalah untuk menguji ataupun mengukur tegangan
yang mampu di hasilkan dari sensor ketika diberi beban sebesar 1-5 Kg, Kemudian
membuat atau mendesain rangkaian penguat untuk menghasilkan penguatan yang mampu
menguatkan dari output sensor tersebut. Agar bisa di inputkan ke kontroller (baik
arduino maupun mikrokontrol yang lain) output dari sensor berat ini harus di
proses sehingga menghasilkan tegangan sesuai yang diinginkan datasheet
mikrokontroller. sehingga digunakan 3 rangkaian Non-inverting amplifier dengan
mengatur nilai resistor agar dapat menghasilkan penguatan yang dibutuhkan karena
output dari sensor sangat kecil, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Av(total) = (Vout/Vin), sehingga
Av(total) = Av1 x Av2
Percobaan kedua merupakan percobaan untuk menguji sensor berat strain gauge dan
load cell yang di hubungkan dengan input rangkaian Non-inverting amplifier yang telah
didesain sebelumnya. Diketahui bahwasanya berat beban adalah 1-5 Kg diperoleh
tegangan output sensor seperti pada tabel data percobaan. Ketika Load cell dihubungkan
dengan rangkaian penguat menghasilkan data yang terdapat pada hasil percobaan.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan serangkaian percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1. Strain-gauge tersusun dari sebuah kawat yang ditempelkan pada plastik atau
kertas sebagai medianya diletakkan pada logam yang kuat sebagai bagian dari
penerima beban (load receptor).
2. Strai-gauge disusun sedemikian rupa membentuk jembatan wheatstone.
3. Load cell mampu mengeluarkan signal listrik dengan gaya/beban yang
diterimanya.
4. LM741 difungsikan sebagai rangkaian penguat.

I. TUGAS
a. Hitung penguatan masing masing bagian: GAIN1, GAIN2 dan GAINTOTAL
berdasarkan hasil percobaan. GAIN dapat dihitung berdasarkan GAIN masing
masing pengukuran dan kemudian dirata-rata.
Jawab
Av(total) = 5V/9,2mV = 543,4 mV
Av1 = 24
Av2 = 22
b. Hitung fungsi konversi antara VOUT dan berat beban.
Misalkan Berat = ... VOUT.
Jawab
No. Beban (Kg) Vout (mV)
1 0 0
2 1 0,67
3 2 1,95
4 3 3,17
5 4 3,83
6 5 4,93

Anda mungkin juga menyukai