Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INSTRUMENTASI

SENSOR LOAD CELL

Oleh
Gatut Suryo Pradono 141810201001

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sensor load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi tekanan atau berat
sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan sebagai komponen utama pada sistem
timbangan digital dan dapat diaplikasikan pada jembatan timbangan yang berfungsi untuk
menimbang berat dari truk pengangkut bahan baku, pengukuran yang dilakukan oleh Load
Cell menggunakan prinsip tekanan. Kalibrasi dan karakterisasi load cell dapat dilakukan baik
secara analog maupun digital. Kalibrasi secara analog merujuk pada sinyal keluaran, yang
umumnya berupa tegangan, diukur langsung dengan peralatan dalam format analog. Pada
proses kalibrasi digital sinyal keluaran diukur dengan instrumen yang telah mengintegrasikan
peralatan digital. Menggunakan load cell dengan keluaran digital yang terintegrasi dengan
pemrosesan sinyal memungkinkan penyesuaian gain menjadi sebuah penguatan sederhana dari
keluaran load cell dengan sebuah persamaan karakteristik. Dalam kasus ini, proses kalibrasi
berarti menghitung koefisien penguatan, yang diberikan dengan solusi dari persamaan
karakteristik yang dihasilkan dari performa general purpose microcomputer yang lebih umum
disebut mikrokontroler. Namun demikian, pada kalibrasi digital diperlukan rangkaian
pemroses sinyal yang menyertakan penguat operational, pengonversi analog ke digital dan unit
pengolah yang telah terintegrasi dalam mikrokontroler.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan pada makalah sensor Load cell adalah:
1. Apa pengertian dari Sensor Load Cell?
2. Bagaimana prinsip kerja yang digunakan pada Sensor Load Cell?
3. Bagaimana aplikasi Sensor Load Cell dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Tujuan yang diperoleh dari makalah Sensor Load Cell adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Sensor Load Cell
2. Mengetahui prinsip kerja yang digunakan pada Sensor Load Cell
3. Mengetahui aplikasi Sensor Load Cell dalam kehidupan sehari-hari
BAB 2. DASAR TEORI
2.1 Sensor Berat (Load Cell)
Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (P) adalah
satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan
untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan dapat dihubungkan
dengan satuan volume dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan
volume yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk
menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di
dataran rendah tekanan lebih tinggi. Sensor ini memiliki transduser yang mengukur
ketegangan kawat,dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar
penginderaannya perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan
panjang dan luas penampangnya.
Load cell merupakan sensor timbangan yng bekerja secara mekanis, dimana load cell
menggunakan prinsip tekanan yang memanfaakan strain gauge sebagai pengindera (sensor).
Strain gauge adalah sebuah transduser pasif yang merubah suatu pergeseran mekanis menjadi
perubahan tahanan. Perubahan ini kemudian diukur dengan jembatan Wheatsone dimana
tegangan keluaran dijadikan referensi bebean yang diterima load cell. Load Cell mengubah
suatu gaya tekanan, menjadi besaran listrik. Load Cell juga dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya gerak-gerak pada suatu objek yang hendak diotomatiskan. Misalnya pada industri
beras, apabila ingin mengarungkan beras dengan besar 50kg perkarung, maka bisa memakai
Load Cell untuk mendeteksi bila 50kg itu sudah tercapai. Load Cell akan mengirim sinyal ke
indikator bahwa karung tersebut sudah mencapai batasnya.

Gambar 2.1 Bentuk fisik Load Cell


Keterangan gambar :
Kabel merah adalah input tegangan sensor
Kabel hitam adalah input ground sensor
Kabel hijau adalah output positif sensor
Kabel putih adalah output ground sensor
Sensor load cell memiliki spesifikasi kerja sebagai berikut :
1. Kapasitas 2 Kg
2. Bekerja pada tegangan rendah 5 10 VDC atau 5-10 VAC
3. Ukuran sensor kecil dan praktis
4. Input atau output resistansi rendah 3
5. Nonlineritas 0.05%
6. Range temperatur kerja -10C - +50C

2.1.1 Macam-Macam Load Cell


1. Load Cell Single Point, digunakan untuk timbangan bench scale. Load Cell ini dipasang
di tengah-tengah bagian Platform timbangan.
2. Load Cell Shear Beam, digunakan untuk Floor scale.
3. Load Cell Compress, cara kerjanya dengan menekan sisi atasnya. Biasanya jenis ini di
pakai untuk timbangan truck.
4. Load Cell Model S, dinamakan Load Cell S karena bentuknya menyerupai huruf "S".
Kerja dari Load Cell ini tidak di tekan melainkan ditarik sisi atas dan bawahnya. Sisi
atas di tempatkan di tempat permanen selanjutnya sisi bawah ditempatkan untuk media
barang yang akan ditimbang.
5. Load Cell double ended, bekerja dengan menekan sisi tengahnya. Load Cell ini dipakai
untuk timbangan truck.

2.1.2 Karakteristik Sensor Load Cell


Sebuah Load Cell terdiri dari konduktor, strain gauge, dan jembatan Wheatstone.
Gambar 2.2 menunjukkan rangkaian strain gauge didalam Load Cell. Tegangan keluaran dari
Load Cell sangat kecil, sehingga untuk mengetahui perubahan tegangan keluaran secara linier
dibutuhkan rangkaian penguat instrumen yang dapat menguatkan tegangan keluaran yang
sangat kecil hingga kurang dari satuan milivolt.
Gambar 2.2 Strain Gauge dalam Load Cell
Gambar 2.3 adalah konfigurasi kabel dari sensor load cell yang terdiri dari kabel berwarna
merah, hitam, hijau, dan putih. Kabel merah merupakan input tegangan sensor, kabel hitam
merupakan input ground pada sensor, kabel warna hijau merupakan output positif dari sensor
dan kabel putih adalah output ground dari sensor. Nilai tegangan output dari sensor ini sekitar
1,2 mV.

Gambar 2.3 Konfigurasi Kabel Sensor Load Cell


Tabel 2.1 Karakteristik Sensor Load Cell
Mekanik
Bahan Dasar Alumunium Alloy
Load Cell Type Strain Gauge
Kapasitas 2kg
Dimensi 55,25 12,7 12,7 mm

Lubang Pemasangan M5 (ukuran berat)


Panjang Kabel 550mm
Ukuran Kabel 30 A WG (0,2mm)
No. Urutan Kabel 4

Elektriksisi
Presisi
Rata-Rata Output 0,05%
Non-Linieritas 1,0 0,15mv/V
Hysteresis 0,05%FS
Nonulangan-Peng 0,05%FS
Creep (per 30 menit) 0,05%FS
Efek Temperatur pada Nol (per 10C) 0,1% FS
Efek Temperatur pada Span (per 10C) 0,05% FS
Keseimbangan Total 1,5% FS

Input Impedansi 1130 10


Output Impedansi 1000 10
Hambatan Isolasi (dibawah 50V DC) 5000M

Kebutuhan Voltase 5V DC
Toleransi Jarak Temperatur -10 to ~ +40C
Pengoperasian Jarak Temperatur -20 to ~ +55C
Safe Overload 120% Kapasitas
Ultimate Overload 150% Kapasitas

2.2 Prinsip Kerja Sensor Load Cell


Selama proses penimbangan akan mengakibatkan reaksi terhadap elemen logam pada
load cell yang mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini
dikonversikan kedalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang
pada load cell. Prinsip kerja load cell berdasarkan rangkaian Jembatan WheatstoneI dapat
dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 2.4 Rangkaian Jembatan Wheatstone tanpa beban


Jika rangkaian jembatan Wheatstone diberi beban, maka nilai R pada rangkaian akan berubah,
nilai R1 = R4 dan R2 = R3. Sehingga membuat sensor load cell tidak dalam kondisi yang
seimbang dan membuat beda potensial. Beda potensial inilah yang menjadi outputnya. Untuk
menghitung Vout atau A sperti pada gambar, maka rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :

( (
V 0= V S
R1
R 1+ R 4 )) ( (
VS
R2
R 2+ R 3 ))
Secara teori, prinsip kerja load cell berdasarkan pada jembatan Wheatstone dimana saat
load cell diberi beban terjadi perubahan pada nilai resistansi, nilai resistansi R1 dan R3 akan
turun sedangkan nilai resistansi R2 dan R4 akan naik. Ketika posisi setimbang,

V out load cell=0 V


, namun ketika nilai resistansi R1 dan R3 naik maka akan terjadi perubahan

Vout pada load cell. Pada load cell output data (+) dipengaruhi oleh perubahan resistansi pada
R1, sedangkan output (-) dipengaruhi oleh perubahan resistansi R3.
Pada strain guage (load cell) atau biasa disebut dengan deformasi strain gauge. The
strain gauge mengukur perubahan yang berepengaruh pada strain sebagai sinyal listrik, karena
perubahan efektif terjadi pada beban hambatan kawat listrik. Sebuah sel/slot beban umumnya
terdiri dari empat aspek pengukur regangan dalam sistem konfigurasi pada Wheatstone Bridge.
Sel/slot beban dari satu strain gauge atau dua pengukur regangan. Output sinyal listrik
biasanya disediakan serta di urutankan beberapa milivolt dan membutuhkan amplifikasi oleh
penguat instrumentasi sebelum dapat digunakan. Output dari pemantauan perubahan kondisi
dapat ditingkatkan untuk menghitung gaya yang diterapkan untuk perabaikan dan pemantauan
kondisinya. Berbagai jenis sel/slot beban yang ada termasuk sel/slot beban hidrolik, Strain
gauge merupakan bagian terpenting dari sebuah load cell, dengan fungsi untuk mendeteksi
besarnya perubahan dimensi jarak yang disebabkan oleh suatu elemen gaya. Strain gages
secara umum digunakan dalam pengukuran presisi gaya, berat, tekanan, torsi, perpindahan dan
kuantitas mekanis lainnya. Setelahnya dikonversi menjadi energi tegangan kedalam anggota
mekanis. Strain gage menghasilkan perubahan pada nilai tahanan yang proporsional dengan
perubahan jangka panjang atau perubahan melalui lamanya proses.
Strain gage memiliki dua tipe dasar strain gage yaitu :
1. Terikat (bonded)
Bonded strain gage seluruh bagiannya terpasang pada elemen gaya (force member)
dengan menggunakan semacam bahan perekat. Selagi elemen gaya tersebut meregang, strain
gage juga dapat memanjang
2. Tidak terikat (unbonded)
Unbonded strain gage memiliki salah satu sudut akhir yang dipasang pada elemen gaya
dan sudut akhir satunya lagi dipasang pada pengumpul gaya (force collector).
Persyaratan ini sering digunakan untuk menguji kelayakan system strain gage untuk aplikasi
tertentu dimana konstanta kalibrasi strain gage harus stabil, artinya tidak berubah terhadap
waktu, temperature dan faktor lingkungan lain. Ketelitian pengukuran regangan 1s dan pada
daerah regangan 10%.

2.3 Aplikasi Load Cell


Beberapa aplikasi Load Cell yang digunakan didalam kehidupan sehari-hari diantaranya,
yaitu pada timbangan paket pos digital, aplikasi untuk Timbangan yaitu Weigher, Weighing,
Weighing System, Scale, dan Weigh.
1. Timbangan paket pos digital
Pada timbangan digital Load Cell bekerja berdasarkan prinsip deformasi material yang
disebabkan adanya aktivitas tegangan mekanik, selanjutnya merubah gaya mekanik menjadi
energi listrik. Load Cell yang paling sederhana adalah Load Cell yang terdiri dari Strain
Gauge dan Bending Beam. Load Cell Bending Beam inilah yang paling banyak digunakan
pada timbangan digital. Pada komponen Load Cell Bending Bam dilengkapi housing, sealing,
dan komponen-komponen lain. Komponen-komponen tersebut merupakan elemen tambahan
untuk memproteksi bagian strain gauge. Ketika Load Cell pada timbangan digital diberi beban
maka akan terjadi perubahan nilai resistensi pada strain gauge. Strain gauge adalah sebuah
konduktor yang diatur sedemikian rupa dengan pola zig-zag dan terdapat di permukaan
membrane. Ketika terjadi peregangan membrane, otomatis resistensinya meningkat. Strain
gauge berfungsi sebagai sensor untuk mengukur berat benda atau barang dalam ukuran besar.
Umumnya sensor strain gauge ini terdapat pada jembatan timbang atau timbangan truk (truck
scale). Secara fisik strain gauge berupa grid metal foil cukup tipis yang melekat pada
permukaan Load Cell. Akibat adanya beban di Load Cell maka terjadi strain lalu
ditransmisikan ke foil grid. Tahanan dari foil grid ini mengalami perubahan dengan nilai
sebanding strain induksi beban. Umumnya strain gauge memiliki sensor tipe metal foil
dimana proses photoeching kemudian membentuk konfigurasi grid. Prosesnya sendiri sangat
sederhana sehingga bisa dibuat beragam ukuran gauge maupun bentuk grid. Gauge memiliki
ukuran terpendek 0.20 mm dan 102 mm untuk ukuran terpanjang. Untuk tahanan standar
350 namun ada juga gauge dengan tahanan 500 10.000 untuk kepentingan khusus.
2. Belt Weigher/ Belt Scale
Belt weigher, belt scale atau weigh feeder adalah equipment yang digunakan untuk
pengukuran jumlah massa total material yang mengalir (flow rate) pada sebuah Belt Conveyor.
Tapi biasanya pada belt scale/weigher hanya menggunakan sistem open loop artinya hanya
digunakan untuk pengukuran, karena biasanya material belt conveyor menuju ke penyimpanan
sementara. Sedangkan pada weigh feeder mengaplikasikan sistem closed loop karena biasanya
weigh feeder digunakan untuk feeding/umpan sehingga diperlukan akurasi yang tinggi.
Misalnya, pabrik semen raw mill feed, cement mill feed.

Gambar 2.5 Prinsip Operasi Belt Weigher


Data berat yang di dapat dari load cell dan kecepatan dari speed sensor/ Tachometer, dengan
adanya umpan balik (feedback), data dari tersebut maka akan diproses menjadi error yang
merupakan selisih antara kuantitas material yg diinginkan (settling point) dengan besaran
yang terukur aktual . Error yang didapat akan menjadi masukan pada pengendali PID, dimana
PID akan mengendalikan VSD/Inverter yang akan mengatur kecepatan Belt.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah Sensor Load Cell yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan
diantaranya sebagai berikut :
1. Load Cell adalah salah satu Sensor yang banyak digunakan di timbangan-timbangan
elektronika untuk mengukur berat suatu benda. Load Cell mengubah suatu gaya tekanan
menjadi besaran listrik. Load Cell juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gerak-
gerak pada suatu objek yang hendak diotomatiskan.
2. Cara kerja sensor Load cell hampir sama dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya
menjadi perpindahan. Menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan
kompensasi temperature. Alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk
mengukur perubahan gaya.
3. Beberapa aplikasi Load Cell yang digunakan didalam kehidupan sehari-hari diantaranya,
yaitu pada timbangan paket pos digital, aplikasi untuk Timbangan yaitu Weigher,
Weighing, Weighing System, Scale, dan Weigh.
DAFTAR PUSTAKA

Adel, S. S. 1990. Rangkaian Mikroelektronik Jilid 1. Erlangga : Jakarta.


Albert Paul, M. PhD. 1987. Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Fraden, Jacob. 2003. Handbook Of Modern Sensors: Physics, Designs, and Applications. AIP
Press : San Diego.
Tompkins, W.J., Webster, J.G. 1988. Interfacing Sensor To The IBM PC. Printice Hall :
Englewood Cliffs USA.

Anda mungkin juga menyukai