Oleh
Gatut Suryo Pradono 141810201001
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang diperoleh dari makalah Sensor Load Cell adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Sensor Load Cell
2. Mengetahui prinsip kerja yang digunakan pada Sensor Load Cell
3. Mengetahui aplikasi Sensor Load Cell dalam kehidupan sehari-hari
BAB 2. DASAR TEORI
2.1 Sensor Berat (Load Cell)
Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (P) adalah
satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan
untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan dapat dihubungkan
dengan satuan volume dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan
volume yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk
menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di
dataran rendah tekanan lebih tinggi. Sensor ini memiliki transduser yang mengukur
ketegangan kawat,dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar
penginderaannya perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan
panjang dan luas penampangnya.
Load cell merupakan sensor timbangan yng bekerja secara mekanis, dimana load cell
menggunakan prinsip tekanan yang memanfaakan strain gauge sebagai pengindera (sensor).
Strain gauge adalah sebuah transduser pasif yang merubah suatu pergeseran mekanis menjadi
perubahan tahanan. Perubahan ini kemudian diukur dengan jembatan Wheatsone dimana
tegangan keluaran dijadikan referensi bebean yang diterima load cell. Load Cell mengubah
suatu gaya tekanan, menjadi besaran listrik. Load Cell juga dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya gerak-gerak pada suatu objek yang hendak diotomatiskan. Misalnya pada industri
beras, apabila ingin mengarungkan beras dengan besar 50kg perkarung, maka bisa memakai
Load Cell untuk mendeteksi bila 50kg itu sudah tercapai. Load Cell akan mengirim sinyal ke
indikator bahwa karung tersebut sudah mencapai batasnya.
Elektriksisi
Presisi
Rata-Rata Output 0,05%
Non-Linieritas 1,0 0,15mv/V
Hysteresis 0,05%FS
Nonulangan-Peng 0,05%FS
Creep (per 30 menit) 0,05%FS
Efek Temperatur pada Nol (per 10C) 0,1% FS
Efek Temperatur pada Span (per 10C) 0,05% FS
Keseimbangan Total 1,5% FS
Kebutuhan Voltase 5V DC
Toleransi Jarak Temperatur -10 to ~ +40C
Pengoperasian Jarak Temperatur -20 to ~ +55C
Safe Overload 120% Kapasitas
Ultimate Overload 150% Kapasitas
( (
V 0= V S
R1
R 1+ R 4 )) ( (
VS
R2
R 2+ R 3 ))
Secara teori, prinsip kerja load cell berdasarkan pada jembatan Wheatstone dimana saat
load cell diberi beban terjadi perubahan pada nilai resistansi, nilai resistansi R1 dan R3 akan
turun sedangkan nilai resistansi R2 dan R4 akan naik. Ketika posisi setimbang,
Vout pada load cell. Pada load cell output data (+) dipengaruhi oleh perubahan resistansi pada
R1, sedangkan output (-) dipengaruhi oleh perubahan resistansi R3.
Pada strain guage (load cell) atau biasa disebut dengan deformasi strain gauge. The
strain gauge mengukur perubahan yang berepengaruh pada strain sebagai sinyal listrik, karena
perubahan efektif terjadi pada beban hambatan kawat listrik. Sebuah sel/slot beban umumnya
terdiri dari empat aspek pengukur regangan dalam sistem konfigurasi pada Wheatstone Bridge.
Sel/slot beban dari satu strain gauge atau dua pengukur regangan. Output sinyal listrik
biasanya disediakan serta di urutankan beberapa milivolt dan membutuhkan amplifikasi oleh
penguat instrumentasi sebelum dapat digunakan. Output dari pemantauan perubahan kondisi
dapat ditingkatkan untuk menghitung gaya yang diterapkan untuk perabaikan dan pemantauan
kondisinya. Berbagai jenis sel/slot beban yang ada termasuk sel/slot beban hidrolik, Strain
gauge merupakan bagian terpenting dari sebuah load cell, dengan fungsi untuk mendeteksi
besarnya perubahan dimensi jarak yang disebabkan oleh suatu elemen gaya. Strain gages
secara umum digunakan dalam pengukuran presisi gaya, berat, tekanan, torsi, perpindahan dan
kuantitas mekanis lainnya. Setelahnya dikonversi menjadi energi tegangan kedalam anggota
mekanis. Strain gage menghasilkan perubahan pada nilai tahanan yang proporsional dengan
perubahan jangka panjang atau perubahan melalui lamanya proses.
Strain gage memiliki dua tipe dasar strain gage yaitu :
1. Terikat (bonded)
Bonded strain gage seluruh bagiannya terpasang pada elemen gaya (force member)
dengan menggunakan semacam bahan perekat. Selagi elemen gaya tersebut meregang, strain
gage juga dapat memanjang
2. Tidak terikat (unbonded)
Unbonded strain gage memiliki salah satu sudut akhir yang dipasang pada elemen gaya
dan sudut akhir satunya lagi dipasang pada pengumpul gaya (force collector).
Persyaratan ini sering digunakan untuk menguji kelayakan system strain gage untuk aplikasi
tertentu dimana konstanta kalibrasi strain gage harus stabil, artinya tidak berubah terhadap
waktu, temperature dan faktor lingkungan lain. Ketelitian pengukuran regangan 1s dan pada
daerah regangan 10%.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah Sensor Load Cell yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan
diantaranya sebagai berikut :
1. Load Cell adalah salah satu Sensor yang banyak digunakan di timbangan-timbangan
elektronika untuk mengukur berat suatu benda. Load Cell mengubah suatu gaya tekanan
menjadi besaran listrik. Load Cell juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gerak-
gerak pada suatu objek yang hendak diotomatiskan.
2. Cara kerja sensor Load cell hampir sama dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya
menjadi perpindahan. Menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan
kompensasi temperature. Alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk
mengukur perubahan gaya.
3. Beberapa aplikasi Load Cell yang digunakan didalam kehidupan sehari-hari diantaranya,
yaitu pada timbangan paket pos digital, aplikasi untuk Timbangan yaitu Weigher,
Weighing, Weighing System, Scale, dan Weigh.
DAFTAR PUSTAKA