Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM

Pengenalan Modul Transmisi dan Distribusi

Oleh
Nama : Mubarak Hammudah
NIM : 2020203050019
Kelas : TRPE 3A
Dosen Pembimbing : Nazaruddin. S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Pratikum : Pengenalan Modul Transmisi dan Distribusi


Nama : Mubarak Hammudah
Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
Tanggal pratikum : 23 Febuari 2023
Tanggal penyerahan : 2 Maret 2023

Nilai :

Mengetahui
Dosen Pembimibing Nama Pratikum

Nazaruddin. S.T.,M.T. Mubarak Hammudah


NIP : NIM : 2020203050019
1.PENGENALAN MODUL PRAKTIKUM TRANSMISI
DAN DISTRIBUSI DAYA LISTRIK TIGA FASA

A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Dapat mengenal modul-modul praktikum transmisi dan distribusi daya listrik.
2. Dapat mengoperasikan modul-modul praktikum transmisi dan distribusi daya
listrik.
3. Dapat mengetahui fungsi masing-masing modul praktikum .

B. DASAR TEORI
Saluran Transmisi Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga hingga saluran distribusi listrik sehingga dapat disalurkan ke
konsumen pengguna listrik. Transmisi mempunyai arti mengirim energi listrik dari output
trafo step up yang sudah dinaikkan berkali lipat menjadi tegangan tinggi, mengirim listrik
dengan jarak yang jauh ratusan kilo meter antar kota atau antar provinsi menggunakan
instalasi kabel saluran udara dan menara listrik.
Saluran transmisi dicirikan oleh adanya resistansi dan induktansi seri per satuan
panjang dan oleh kapasitansi paralel per-satuan panjang. Nilai-nilai ini menentukan
kapasitas penyaluran daya dari masing-masing saluran transmisi dan drop tegangan
pada saluran transmisi dalam kondisi berbeban.
Ditinjau dari jarak saluran dapat dibagi 3 klasifikasi yaitu sauran pendek yang
berjarak 50 km, saluran menengah dengan jarak sampai dengan 240 km dan saluran
panjang dengan jarak diatas 240 km.
Diagaram ekivalen saluran transmisi dapat dilihat pada gambar 1, saluran
mempunyai parameter jaringan antara lain resistansi (R), induktansi (L) dan Kapasitansi
(C).
Gambar 1 Diagram rangkaian ekivalen tiga fasa saluran transmisi daya

Rangkaian ekivalen perfasa dapat ditunjukkan pada gambar 2:

Gambar 2. Rangkaian ekivalen saluran 1 fasa untuk rugi-rugi


Saluran transmisi menyalurkan energy listrik dari pusat pembangkit yang terlebih
dahulu tegangannya dinaikkan dengan trafo step up menjadi tegangan tinggi, dan
kemudian disalurkan ke Gardu Induk (GI) untuk di kirim ke system distribusi untuk
melayani kebutuhan beban.
Beban yang dilayani berupa beban resitif (R), bebak induktif (L) dan beban kapsitif
(C). Masing-masing Beban tersebut mempunyai sifat gelombang tegangan dan arus
yang berbeda. Beban reisitf mempunyai gelombang tegangan dan arus sefasa (tidak
terjadi pergeesran fasa), bekerja pada factor daya 1. Beban induktif mempunyai factor
daya lagging, dimana gelombarus tertinggal dari tegangan 90º, sedangkan beban
kapasitif bekerja pada factor daya leadning dimana arus mendahului tegangan
tegangan 90º.
C. DAFTAR PERALATAN
Tabel 1. Daftar Peralatan Praktikum
Nomor Code Nama Peralatan Jumlah
1 CO3301-3A Modul Transmission Line 150 km/300 km 1 buah
2 CO3301-5P Modul Power Switch 1 buah
3 CO3301-3F Modul Beban Resitif 3 fasa, 1 KW 1 buah
4 CO3301-3D Modul Beban Induktif 3 fasa, 1KW 1 buah
5 CO3301-3E Modul Beban kapasitif 3 fasa, 1KW 1 buah
6 - Kabel Penghubung secukupnya
7 - Conector secukupnya

Adapum gambar peralatan modul seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
1. Power Suplai tiga fasa
Modul berfungsi sebagai catu daya tiga fasa.

Gambar 3 Power Supply AC Tiga Fasa

2. Modul saluran transmisi 150 km dan 300km


Modul ini berfungsi sebagai penyaluran energi listrik dari sumber daya sampai ke
beban.

Gambar 4 Modul saluran transmisi AC Tiga Fasa 150 Km dan 300 Km


3. Modul Power switch
Modul ini berfungsi sebagai pembuka dan penutup rangkaian.

Gambar 5 Modu Power switch tiga fasa

4. Modul Power meter tiga fasa


Modul ini berfungsi sebagai alat ukur (intrument) besaran listrik antara lain:
penukuran tegangan, pengukuran arus, pengukuran daya aktif, daya reaktif,
daya semu, penguuran faktor daya dan harmonik
Gambar 6 Modul Power Meter quality tiga fasa

5. Modul Beban Resitif tiga Fasa


Modul ini digunakan sebagai beban reisitif murni, yang bekerja pada faktor daya
daya =1.

Gambar 7. Modul beban resitif

6. Modul Beban Induktif tiga Fasa


Modul ini digunakan sebagai beban indikitif murni, yang bekerja pada faktor daya
legging dimana arus tertinggal dari tegangan.
Gambar 8. Modul beban induktif

7. Modul Beban Kapasitif tiga Fasa


Modul ini digunakan sebagai beban kapasitif murni, yang bekerja pada faktor
daya leading dimana arus mendahului dari tegangan

Gambar 9. Modul beban kapasitif


D. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 10. Simulasi Rangkaian Percobaan

3 Phase 3 Phase
Power Switch Power Meter

3 Phase AC Power
3 Phase Load
Supply AC

Power Power Power Beban


Supply Switch Meter 3 fasa

@ Nazar 2020

Gambar 11. Rangkaian Percobaan


E. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan cara pemasangan kabel penghubung dengan benar sesuai dengan
petunjuk simulasi.
2. Pastikan bahwa rangkaian telah benar sebelum tersambung sumber tegangan.
3. Ikuti petunjuk pemasangan.

F. LANGKAH KERJA
1. Buatlah Rangkaian seperti illustrasi dalam gambar 10 dan gambar 11.
2. Hubungkan beban resitif pada rangkaian.
3. Atur tegangan saluran nominal 220 V ( L-L), dengan konduktor L1, L2 dan L3.,
konduktor netral adalah N.
4. Atur Nilai Resistor Variabel mulai dari 100%, lakukan beberapa kali perubahan,
ukur variabel - variabel yang terdapat dalam tabel 1.
5. Lapaskan beban resitif dan gantikan dengan beban induktif dan beban kapasitif,
lakukan pengukuran untuk variabel-variabel seperti yang terdapat pada tabel 2
dan tabel 3.
6. Ganti beban dengan lampu pijar, atur tegangan 380 V ( L-L) lakukan pengukuran
untuk variabel-variabel seperti yang terdapat pada tabel 4.
7. Ulangi pengukuran untuk beban lampu TL, lampu HE, masukkan data hasil
pengukuran ke dalam tabel 4.
G. TABEL HASIL PENGUKURAN

TABEL 1 BEBAN RESITIF MURNI

BEBAN INDUKTIF MURNI SUMBER 220 VL-


L
100% 90% 80% 70%
RESISTOR 5 WATT 7 WATT 9 WATT 11 WATT

R= 750 Ω R= 500 Ω R= 420 Ω R= 350 Ω

TEGANGAN L1 - L2 (L-L) 110 V 109 V 110 V 109 V

TEGANGAN (L-N) 65 V 64 V 64 V 64 V

ARUS L1 0,09A 0,12 A 0,15 A 0,17 A

DAYA AKTIF 5W 7W 9W 11 W

DAYA REKATIF 0 VAR 0 VAR 0 VAR 0 VAR

DAYA SEMU 5 VA 7 VA 9 VA 11 VA

FAKTOR DAYA (COS φ)


1 1 1 1

TABEL 2 BEBAN INDUKTIF MURNI

BEBAN INDUKTIF MURNI SUMBER 220 VL-


L
INDUKTOR 3.2 H 2.8 H 2,4 H 2.0 H 1.6 H 12H
112 V 111 V 112 V 112 V 111 V 112 V
TEGANGAN L1 - L2 (VL-L)
65 V 64 V 64 V 65 V 64 V 64 V
TEGANGAN (VL-N)
0,06 A 0,07 A 0,09 A 0,1 A 0,12 A 0,17 A
ARUS L1 (A)
1 W 1W 1W 1W 1W 1W
DAYA AKTIF (W)
4 VAR 5 VAR 6 VAR 7 VAR 8 VAR 10 VAR
DAYA REKATIF (VAR)
4 VA 5 VA 6 VA 7 VA 8 VA 10 VA
DAYA SEMU (VA)
0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
FAKTOR DAYA (COS φ)
TABEL 3 BEBAN KAPASITIF MURNI

BEBAN KAPASITIF MURNI SUMBER 220 VL-L


CAPASITOR 2 μF 4 μF 6 μF 8 μF 10 μF 12 μF
112 V 112 V 112 V 110 V 110 V 112 V
TEGANGAN L1 - L2 (VL-L)
64 V 65 V 65 V 65 V 65 V 64 V
TEGANGAN (VL-N)
0,04 A 0,08 A 0,12 A 0,17 A 0,21 A 0,25 A
ARUS L1 (A)
0W 0W 0W 0W 0W 0W
DAYA AKTIF (W)
-3 VAR -5 VAR -8 VAR -10 VAR -13 VAR -16 VAR
DAYA REKATIF (VAR)
3 VA 5 VA 8 VA 11 VA 14 VA 16
DAYA SEMU (VA)
0 0 0 0 0 0
FAKTOR DAYA (COS φ)

TABEL 4 BEBAN LAMPU

BEBAN KAPASITIF MURNI SUMBER 380 VL-L


JENIS LAMPU PIJAR= 75 W LED = 15 W HE =..............W
221 V 225 V
TEGANGAN L1 - L2 (VL-L)
129 V 130 V
TEGANGAN (VL-N)
0,08 A 0,05 A
ARUS L1 (A)
11 W 5W
DAYA AKTIF (W)
0 VAR -3 VAR
DAYA REKATIF (VAR)
11 VA 7 VA
DAYA SEMU (VA)
0 0
FAKTOR DAYA (COS φ)

H. PERTANYAAN
1. Coba anda jelaskan hubungan antara tegangan line to line dengan
tegangan line to netral. Jawab : Tegangan line to line atau bisa disebut (VL)
merupakan tegangan yang diukur antara fasa yang satu dengan fasa yang lain
pada rangkaian tiga fasa. Sedangkan tegangan line to netral (Vph) merupakan
tegangan yang diukur pada salah satu kumparan dari fasa ke netral pada susun Y.
2. Coba anda jelaskan hubungan antara daya aktif, daya semu dan daya
reaktif. Jawab : Daya aktif digunakan untuk mengoperasiakn beban-beban pada
rangkaian listrik, Daya semu dihasilkan oleh generator pembangkityang
ditransmisikan kepelanggat listrik, Daya reaktif yang bertambah akan
menyebabkan turunnya faktor daya lisrik
3. Coba anda sebutkan faktor daya pada beban resitif, jelaskan kenapa
demikian. Jawab : Fakto daya pada beban resistif bernilai 1 dikarenakan nilai
daya reaktif dan daya semu yang kecil sehingga membuat sudut antara daya
semu dan daya aktif sedikt .

4. Jelas faktor daya pada beban induktif dan kapasitif!


Jawab : Faktor daya pada beban induktif dan kapasitif sama – sama bernilai 0
dikarenakan nilai daya aktif yang tidak ada sehigga membuat garis singgu atau
sudut itu behimpin pada beban induktif,pada saat dibeban kapasitis nialai daya
raktif dan daya semu itu berbanding terbalik dan nial daya aktif 0

I. KESIMPULAN

Dari data diatas dapan disimpulkan bahwasanya setiap beban itu memiliki kelebihan dan
kekurangan, dan parameter yang ada didalmnya saling berhubungan satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA
Gonen, T., 1985, Electric Power Transmission System Engineering, McGraw-Hill
Book Company, New Delhi
Gubta, J. B.,1997, A Text Book of Transmission and Distribution , SSMB ,
Singapore
Gonen, T., 1988, Modern Power System Analysis, John Wiley and Sons, USA.
Johnson, D. A., 1995, Basic Electric Circuit Analysis, Prentice – Hall International,
USA

Anda mungkin juga menyukai