Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL PERKULIAHAN

Distribusi
Tenaga Listrik
Pengaturan Tegangan

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Materi dalam pertemuan ke-9 ini Sub-CPMK 1.1


menjelaskan tentang pengaturan Mampu menjelaskan filosofi sistem
tegangan pada sistem distribusi distribusi tenaga listrik
(CPMK 1) (CPL 1,6)

Beberapa Pengertian Dasar


Pengaturan Tegangan (Voltage Regulation),
Pengaturan Tegangan adalah persentase jatuh tegangan pada suatu saluran, misalnya
penyulang (feeder) terhadap tegangan pada sisi penerima. Karena itu,

|V S|−|V R|
% Regulation= × 100
|V R|

|V S|=¿ besar tegangan sisi kirim (sending)

|V R|=¿ besar tegangan sisi terima (receiving)

Jatuh Tegangan

Jatuh tegangan adalah perbedaan antara tegangan sisi pengirim dengan tegangan sisi
penerima. Jatuh tegangan juga kadang disebut sebagai susut tegangan. Saluran
distribusi yang baik memiliki jatuh tegangan yang kecil.

Tegangan Nominal

Tegangan nominal suatu system adalah besarnya tegangan yang diterapkan pada


system tersebut sehingga karakteristik kerja tertentu yang disyaratkan pada system itu
ditunjukkan. Sebagai contoh tegangan nominal system satu fasa di Indonesia khususnya
PLN adalah 220/380 V.

Tegangan Tertinggi dan Tegangan Terendah

 Tegangan tertinggi suatu sistem adalah nilai tegangan tertinggi yang terjadi dalam
keadaan kerja normal pada setiap saat dan di setiap titik pada sistem tersebut.
Keadaan ini tidak termasuk gejala-gejala peralihan tegangan, misalnya yang
terjadi karena pemutusan sistem, dan variasi tegangan temporer.
 Tegangan terendah suatu sistem adalah nilai tegangan terendah yang terjadi
dalam keadaan kerja normal pada setiap saat dan di setiap titik pada sistem
tersebut. Keadaan ini tidak termasuk gejala-gejala peralihan tegangan, misalnya
yang terjadi karena pemutusan sistem, dan variasi tegangan temporer.

Tegangan Kerja

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


2 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tegangan kerja adalah tegangan riil peralatan atau sistem pada suatu masa tertentu
sebagaimana terukur.

Kualitas Daya
Salah satu parameter kualitas daya adalah stabilitas tegangan. Tegangan yang stabil juga
akan meningkatkan kehandalan suatu sistem distribusi.

• Tegangan sistem distribusi harus dijaga pada batas-batas kondisi normal yaitu
maksimal +5% dan minimal -10% dari tegangan nominal.

• Frekuensi nominal sistem adalah 50 Hz dan frekuensi normal mempunyai rentang


antara 49,5 Hz sampai dengan 50,5 Hz (± 1 %).

Over Voltage dan Under Voltage

Over voltage

Over voltage adalah kondisi di mana tegangan kerja sistem lebih tinggi daripada tegangan
nominalnya. Sistem yang mengalami over voltage akan menyebabkan usia pakai
peralatan listrik dan elektronik menurun. Di samping itu over voltage juga dapat
menyebabkan kegagalan premature beberapa jenis peralatan.

Under voltage

Under voltage adalah kondisi di mana tegangan kerja sistem lebih rendah daripada
tegangan nominalnya. Sistem yang mengalami over voltage akan menunjukkan gejapa-
gejala tertentu dia antaranya:

• Menurunnya tingkat penerangan lampu listrik

• Gambar TV terganggu

• Pemanas lama panas

• Kesulitan starting motor listrik

Namun demikian umumnya peralatan listrik dapat bekerja dengan baik pada variasi
tegangan tertentu yang masih diperbolehkan.

Standar tegangan rendah dan tegangan menengah di Indonesia adalah sebagai berikut:

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


3 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel 1 Standar Tegangan Rendah PLN

FASA PENGHANTAR TEG NOMINAL KETERANGAN


(V)

1 fasa 3 kawat 127 Dihilangkan bertahap

1 fasa 3 kawat 220 Yang umum berlaku saat ini

3 fasa 4 kawat 127/220 Dihilangkan bertahap

3 fasa 4 kawat 220/380 Yang umum berlaku saat ini

3 fasa 3 kawat 500 Tidak untuk sistem distribusi umum

Tabel 2 Standar Tegangan Menengah PLN

TEGANGAN NOMINAL TEGANGAN TERTINGGI KETERANGAN


SISTEM (KV) UNT PERALATAN (KV)

3 3,6 Tidak untuk sistem distribusi umum

6 7,2

10 12 Tidak dikembangkan lagi

20/11,5 24/13,86

Sebaran Tegangan (voltage spread)

Perusahaan listrik negara tidak mungkin menjamin bahwa semua pelanggan akan
mendapatkan tegangan konstan yang persis sesuai dengan nameplate masing-masing
peralatan. Karena itu biasanya perusahaan listrik menyediakan tegangan pada level dan
variasi tertentu yang disebut sebagai voltage spread. Sebaran tegangan adalah
perbedaan antara tegangan maksimum dan minimum pada sistem tanpa menyebabkan
kedip tegangan (voltage dips) saat start motor.

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


4 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sebagaimana diperlihatkan pada gambar 1, tegangan dari suatu jaringan distribusi
bervariasi dari suatu nilai teringgi pada konsumen yang terdekat ke sumber (first
customer) ke suatu nilai terendah di ujung saluran (last customer).

Gambar 1 Ilustrasi sebaran tegangan pada sistem distribusi primer radial (a) diagram segaris (b) profil tegangan pada
beban puncak (c) profil tegangan pada beban rendah

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


5 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kontrol Tegangan

Kontrol tegangan berujuan untuk menjaga agar tegangan jaringan distribusi berada pada
batas toleransi yang diperbolehkan. Ini berarti tegangan mesti dinaikkan bila terlalu
rendah, dan sebaliknya diturunkan bila terlalu tinggi.

Pengaturan/kontrol tegangan pada jaringan distribusi sangat penting karena tegangan


yang tidak teratur dapat menyebabkan masalah dalam pengoperasian dan keandalan
sistem listrik. Beberapa alasan mengapa pengaturan tegangan penting pada jaringan
distribusi antara lain:

Menjaga stabilitas sistem listrik 


Tegangan yang terlalu rendah dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada peralatan
listrik, sementara tegangan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan overvoltage dan
kerusakan pada peralatan. Pengaturan tegangan yang tepat dapat membantu menjaga
stabilitas sistem listrik dan mencegah kerusakan pada peralatan listrik.

Menjaga kualitas daya listrik


Tegangan yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan pada kualitas daya listrik
seperti tegangan yang tidak simetris, harmonik, flicker, dan lain sebagainya. Pengaturan
tegangan yang tepat dapat membantu menjaga kualitas daya listrik dalam batas yang
diijinkan oleh standar kualitas daya listrik.

Meningkatkan efisiensi sistem listrik


Tegangan yang tidak teratur dapat menyebabkan kerugian daya yang tidak perlu pada
sistem listrik, yang dapat meningkatkan biaya operasional. Pengaturan tegangan yang
tepat dapat membantu mengurangi kerugian daya dan meningkatkan efisiensi sistem
listrik.

Cara Mengontrol Tegangan Jaringan Distribusi

Ada beberapa teknik yang biasa dilakukan oleh perusahaan penyedia tenaga listrik untuk
mengontrol tegangan, di antaranya:

1. Menggunakan pengatur tegangan (voltage regulator) generator

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


6 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Menggunakan pengatur tegangan di gardu dIstribusi

3. Menggunakan kapasitor di gardu dustribusi

4. Menyeimbangkan beban pada di saluran distribusi primer

5. Meningkatkan ukuran penghantar feeder (penyulang)

6. Mengubah feeder dari satu fasa menjadi tiga fasa

7. Memindahkan sebagian beban ke feeder yg lain

8. Penambahan gardu baru

9. Meningkatkan level tegangan distribusi primer

10. Menggunakan pengatur tegangan di penyulang distribusi primer

11. Menggunakan kapasitor shunt di penyulang distribusi primer

12. Menggunakan kapasitor serie di penyulang distribusi primer

Teknik yang dipilih tergantung pada kebutuhan sistem masing-masing. Pengaturan


tegangan secara otomatis diberikan dengan:

 Pengaturan tegangan rel di gardu


 Pengaturan tegangan penyulang secara tersendiri di gardu
 Pengaturan tegangan tambahan sepanjang saluran dengan regulator yang
dipasang pada tiang.

Gardu distribusi dilengkapi dengan Trafo LTC (Load-Tap Changer) yang bekerja secara
otomatis tergantung pada beban.

Peralatan Pengatur Tegangan (Voltage Regulator)

Voltage regulator digunakan untuk mempertahankan tegangan jaringan distribusi pada


level tertentu.
• Beban meningkat  regulator scr otomatis meningkatkan tegangan untuk
mengkompensasi peningkatan susut tegangan di penyulang

• Untuk beban yg sangat jauh dari gardu atau ketika susut tegangan sangat besar
diperlukan regulator tambahan atau kapasitor yg dihubungkan dengan penyulang
pada titik2 tertentu

• Cara paling ekonomis: kombinasi regulator tegangan dan kapasitor shunt.

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


7 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengatur Tegangan Penyulang (feeder)

Pengatur tegangan penyulang banyak digunakan untuk mengatur tegangan setiap


penyulang secara terpisah dalam rangka mempertahankan tegangan yang konstan pada
sisi pemakai. Ada dua jenis pengatur tegangan penyulang yaitu:

 Tipe induksi (induction type)


 Tipe langkah (step type)

Dewasa ini pengatur tegangan tipe langkah sudah menggantikan sepenuhnya pengatur
tegangan tipe induksi, karena itu yang akan dibahas hanya tipe langkah.

Pengatur tegangan tipe langkah pada dasarnya adalah sebuah autotrafo dengan banyak
tapping (langkah/step) pada belitan serinya. Kebanyakan regulator ini dirancang untuk
memperbaiki tegangan saluran antara 10% di atas dan 10% di bawah dalam 32 langkah,
dengan 5/8% perubahan tegangan setiap langkah. Jika belitan di dalam regulator
dihubungkan serie maka regulator dapat digunakan untuk pengaturan tegangan ± 10%.
Jika dihubungkan secara paralel, rating arusnya bisa meningkat hingga 160%, namun
jangkauan pengaturan tegangannya berkurang menjadi ± 5%. Gambar 2 adalah contoh
pengatur tegangan tipe langkah 32 step.

Selain autotrafo, sebuah pengatur tegangan tipe langkah juga dilengkapi dengan dua
komponen utama lain yaitu pengubah sadapan (tap changing) dan mekanisme kontrol,
sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2. Salah satu mekanisme kontrol untuk pengatur
tegangan adalah sistem Voltage Regulating Relay (VRR). Mekanisme VRR untuk
mengubah sadapan autotrafo diilustrsikan pada gamba 3 adalah sbb:

1. Tetapkan tegangan. Ini adalah keluaran yang diinginkan dari regulator, disebut
juga tegangan set point.
2. Band Width (BW); mengevaluasi perbedaan antara tegangan terukur dan
tegangan set point
3. Time Delay (TD); adalah waktu tunggu sejak tegangan keluar dari range (band)
hingga kontroler mulai mengubah sadapan, biasanya antara 10 – 120 detik.

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


8 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 2 Voltage regulator satu fasa 32 langkah tipe kutub yang digunakan untuk daya 167 kVA atau lebih rendah

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


9 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 3 Kontrol sadapan pada regulator tegangan

Gambar 4 Diagram segaris suatu penyulang yang menunjukkan komponen-komponen utamanya

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


10 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 5 Voltage regulator tipe portal

Fluktuasi Tegangan dan Kedip Lampu

• Fluktuasi tegangan pada sistem disribusi terutama disebabkan oleh peralatan


pada pelanggan

• Kedip lampu (lamp flicker): lampu berkedip akibat adanya perubahan tegangan yg
besar dalam waktu singkat

• Penyebab terbesar adalah starting motor

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


11 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Penyebab lainnya adalah beban yang pulsatif (mesin gerinda, mesin
penhancur/Hammer Mills, pompa hisap, las listrik, dsb)

Gambar 6 Mesin gerinda

Gambar 7 Mesin penghancur (hammer mills)

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


12 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 8 Las listrik

Gambar 9 Mesin penghisap

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


13 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 10 Kurva Batasan Flicker dan Dip Tegangan

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


14 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. PT. PLN (Persero). (2010). Buku 4 Standar konstruksi gardu distribusi dan gardu
hubung tenaga listrik. PT PLN (Persero).
2. Short, T. A. (2003). Electric Power Distribution Handbook. In Electric Power
Distribution Handbook (Issue C). https://doi.org/10.1201/9780203486504
3. Dale R. Patrick, Stephen W. Fardo. (2009). Electrical Distribution System. CRC
Press.
4. Leonard L. Grigsby. (2007). Electric Power Engineering Handbook, Second
Edition. CRC Press.
5. T. A. Short. (2006). Electric Power Distribution Equipment And Systems. CRC
Press, Taylor & Francis Group.

6. IEEE_141-1993  Electric power distribution.pdf. (n.d.).

2021 Distribusi Tenaga listrik dari Modul


15 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai