Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANEL DISTRIBUSI LISTRIK

Kelompok 1
Anggota Kelompok:
1. Ganjar Kurnia
2. Gasi Gunawan
3. M.Alvi Junian Nugraha
4. M.Sahrul Muharram
5. M.Syohibul Fadillah
6. M.Lutfhi Al Gifhari
7. M.Wildan Rasyid
8. Sefty Rahayu

I
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Panel
Distribusi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Saefull Gaffar pada mata pelajaran  Instalai Penerangan Listrik.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang topik
makalah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Saefull Gaffar, selaku guru
Insttalasi Penerangan Listrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
[Sukabumi,03/15/2021]
 

Kelompok 1

II
DAFTAR ISI

Cover ..……………………………………………………………………………………………………………I
Kata Pengantar ..………………………………………………………………………………..………….II
Daftar Isi ..………………………………………………………………………………………………………III
Pendahluan ..………………………………………………………………………………………………….IV
Pembahasan Masalah …....…………………………………………………………………..…………V
Kesimpulan dan Saran ..……………………………………………………………………..…………..X

III
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendistribusian listrik dari PLN ke sebuah industri besar tentu dibutuhkan sesuatu
yang mampu mengamankan, menghitung besaran daya yang mengalir, dan
pemutus dalam sebuah sistem pendistribusian, hal ini untuk mendukung jalannya
industri agar tercapai sebuah produksi yang baik. Oleh karena itu dibutuhkan
panel yang dapat menerima, menyalurkan, mengamankan, menghitung power
tersebut ke setiap sub distribusi yaitu LVMDP.
Fungsi dari Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) adalah sebagai panel
penerima daya / power dari transformer (trafo) dan mendistribusikan daya
tersebut lebih lanjut ke Low Voltage Sub Distribution Panel (LVSDP) dengan
menggunakan Air Circuit Breaker atau Moulded Case Circuit Breakers (MCCB),
panel sub distribusi akan mendistribusikan daya tersebut ke beban .

IV
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Panel Distribusi Listrik
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down (GI Step
down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel
distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel
distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi (distribution panel)
adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke
beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi
penerangan. Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya dan panel
distribusi daya listrik dibawah ini.

2.2 Fungsi Panel Distribusi


Secara subtansial panel distribusi merupakan suatu peralatan listrik yang terdiri
dari unit panel penghubung daya pada sistem penyaluran tegangan listrik.
Fungsinya sebagai berikut :
A. Untuk mengumpulkan dan meneruskan daya kesetiap beban dimasing
masing Substation (Gardu Induk).
B. Menghubungkan dan memutuskan rangkaian penyaluran daya
C. Pengaman dan kontrol sistem penyaluran daya

V
Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut
akan memudahkan:
a) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat
b) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
c) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting
agar :
a) Mudah dilayani dan aman
b) Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
c) Di depan panel ruangannya harus bebas
d) Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus
memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL, antara lain :
a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat
e) Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
f) Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g) Mempunyai keandalan yang tinggi

3.3 Macam-macam Panel Distribusi Listrik


1.1 Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (PUTR)
◦ Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (PUTR) atau Low Voltage Main
Dsitribution Panel (LVMDP) adalah salah satu panel listrik yang digunakan
sebagai penghubung dan pembagi utama energi listrik dari transformator
(trafo) ke panel-panel cabang (sub distribution panel), yang kemudian
diteruskan dan dibagi ke panel-panel beban. Beberapa keuntungan
menggunakan panel ini, adalah :

VI
1. Menghemat proses distribusi listrik
2. Lebih aman terhadap bahaya listrik seperti sirkuit pendek
3. Menawarkan fasilitas konversi power dan distribusi dari sumber-sumber
primer dan sekunder untuk berbagai perangkat eksternal dan peralatan
4. Panel distribusi daya ini menjaga sumber-sumber daya primer dan
sekunder secara terus- menerus,sehingga aman dan stabil memberikan
kekuatan untuk peralatan atau perangkat eksternal
5. Panel distribusi daya memungkinkan pembagian sumber pasokan listrik ke
beberapa sirkuit, dengan sekring atau pemutus sirkuit untuk setiap
rangkaian.
6. Panel ini dirancang untuk menerima input three-phase volt dan
mendistribusikan berbagai kombinasi tunggal dan three-phase output.

1.Panel ATS dan AMF


◦ Panel ATS (Automatic Transfer Switch) adalah
salah satu jenispanel listrik yang bekerja sebagai saklar transfer otomatis. Panel
ini bekerja untuk memindahkan suplai daya listrik kebeban antara sumber listrik
utama dengan sumber listrik cadangan. Sedangkan Panel AMF (Automatic Main
Failure) adalah panel yang pada umumnya digunakan untuk memerintahkan
Generator Set (Genset) sebagai sumber listrik cadangan pada saat PLN sebagai
sumber listrik utama mengalami kegagalan dalam menyuplai daya listrik, istilah
secara umumsering dijabarkan sebagai sistem kendali start dan stop genset, baik
itu genset diesel, genset gas atau turbin.

VII
◦ Panel AMF akan membaca kegagalan PLN dalam menyuplai daya listrik dengan
beberapa macam factor, antara lain :
a. Tegangan yang terlalu rendah (undervoltage) dari batas normal(220V atau 380V)
b. Tegangan PLN yang terlau tinggi dari batas normal.
c. Hilang tegangan.
Panel ATS dan Panel AMF akan pada umumnya dipasang menjadi satu panel. Hal
ini dikarenakan guna memudahkan antara sistem ATS dan AMF dapat saling
berkomunikasi.

 Kapasitor Bank adalah perangkat listrik untuk meningkatkan factor daya


atau power factor (pf), dimana akan mempengaruhi besarnya arus
(Ampere). Kalau beban listrik banyak yang mengandung reactance
(reaktansi) seperti beban motor listrik maka factor dayanya akan berada
dibawah 0.8. Motor yang tidak dilengkapi kapasitor, factor dayanya 0.5,
dengan dipasangnya kapasitor bank maka factor daya diharapkan dapat
mencapai 0.98 ~ 0.9 (karena idealnya 1.0).

Untuk industri justru peraturan PLN adalah pelanggan harus memasang Panel
Kapasitor Bank untuk mencapai factor daya diatas 0.85. Pemakaian Kapasitor ini
menguntungkan kedua belah pihak, dari sisi pelanggan tagihan bisa berkurang
dan dari sisi PLN kehilangan arus listrik dapat ditekan. Kapasitor tidak bisa

VIII
menstabilkan tegangan, tetapi dapat menaikkan tegangan didaerah yang
tegangannya sudah turun karena beban induktif.
Sebuah sumber listrik arus bolak-balik mengeluarkan daya listrik dalam bentuk
daya aktif (dinyatakan dalam W) dan daya reaktif (dinyatakan dalam VAR).
Penjumlahan secara vector dari kedua daya tersebut akan menghasilkan daya
nyata (dinyatakan dalam VA). Gambar berikut menunjukan hubungan antara
ketiga daya tersebut.

Gambar disamping merupakan segitiga daya yang menggambarkan hubungan


matematika antara tipe-tipe daya yang berbeda berdasarkan prinsip trigonometri
yaitu :
a. S = daya nyata (Apparent Power)
b. W = aya aktif (Active Power)
c. Q = daya reatif (Reactive Power)

IX
KESIMPULAN
Kesimpulan Dari analisis rancangan panel Automatic Transfer Switch–Automatic
Main Falure (ATS-AMF) yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan dalam perancangan suatu panel listrik, khususnya panel kendali
sistem kelistrikan, antara lain :
A. Panel distribusi istrik merupakan suatu peralatan listrik yang terdiri dari
unit panel penghubung daya dan kendali pada sistem penyaluran tegangan
listrik. Memiliki beberapa fungsi yaitu untuk mengumpulkan dan
meneruskan daya kesetiap beban dimasing-masing substation maupun
beban, menghubungkan dan memutuskan rangkaian penyaluran daya serta
pengaman dan kontrol sistem penyaluran daya.

B. Panel Automatic Transfer Switch-Automatic Main Falure (ATS-AMF)


merupakan seperangkat rangkaian yang berfungsi sebagai pengatur
otomatis pergantian power sumber utama ke sumber alternatif dan
sebaliknya.

X
C. Dalam perancangan panel listrik hal utama yang harus dilakukan adalah
membuat suatu rancangan panel itu sendiri, dimana tahap ini dapat
didefinisikan sebagai gambaran secara rinci suatu sistem yang akan di
realisasikan dalam bentuk fisik.
D. Penggunaan software FluidSIM sebagai simulasi rangkaian panel listrik
dapat mempermudah pengamatan cara kerja sistem yang akan dirancang
dengan menganalisis aliran arus listriknya.
E. Dari hasil pengujian rangkaian pengendali menggunakan software FluidSIM
menyimpulkan bahwa rangkaian dapat bekerja dengan tepat dan sesuai
dengan fungsi yang diinginkan, dimana genset dapat dikontrol sistem
kerjanya secara otomatis dan pergantian supply energi listrik dari PLN ke
genset atau sebaliknya dapat disalurkan ke beban secara otomatis. 105

Saran
1. Rancangan suatu panel listrik harus melalui beberapa tahapan perancangan
yang jelas dan sistematik, yang meliputi identifikasi data teknis panel,
perancangan rangkaian kelistrikan panel, simulasi rangkaian panel,
penentuan komponen penyusun panel beserta spesifikasinya dan
perancangan desain box panel.
2. Rancangan suatu panel listik harus memenuhi standar dan peraturan yang
ada, di Indonesia Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) merupakan
pedoman utama dalam perancangan suatu instalasi listrik.

XI

Anda mungkin juga menyukai