Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STUDYTOUR KE YOGYAKARTA

Di susun oleh:
Zalfa Yulia

XII Mipa 3

SMAN 1 MANGUNJAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
Makalah Study Tour Ke Yogyakarta.   
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari apa yang Ibu/Bapak
harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan masa yang akan datang.
      Semoga laporan sederhana ini dapat dimengerti bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih.

Sukamaju, 28 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Sejarah Kota Yogyakarta

Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap


sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja
terletak dipulau jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa
Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering
disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar.
Yogyakarta adalah kota  yang terkenal akan sejarah dan warisan
budayanya. Yogyakarta  merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-
1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi
dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki banyak candi
berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan
besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun
pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra. Selain warisan budaya,
Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah dan atmosfir kesenian
yang sangat kental didalamnya. Dalam hal kebudayaan provinsi
Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Dalam
kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak terpisahkan dan sudah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat dalam
berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat
Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Provinsi Yogyakarta merupakan
salah satu pusat bahasa dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra,
ragam sastra, bausastra, dialek, sengkala serta lisan dalam bentuk
dongeng, japamantra, pawukon, dan aksara Jawa.
Tempat-tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan.
Tak ayal turis mancanegara banyak yang singgah di tengah-tengah
pulau jawa yang eksotik ini. Kota Yogyakarta mempunyai sejarah
yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai zaman
kerajaan sampai sekarang, kota Yogyakarta tetap istimewa dimata
dunia.
B. Tujuan
1. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.
2. Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.
3. Menumbuhkan rasa cinta tanah air.

C. Tempat Obyek Wisata


1. Candi Prambanan
2. Merapi (Lava Tour)
3. Museum Sisa Hartaku
4. Tebing Breksi
5. Pabrik Gula (Madukismo)
6. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
7. Malioboro
BAB II PEMBAHASAN

A. Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang


terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat
dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah
siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan
dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari
Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu.
Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha
yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini
tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti
berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa
pemerintahan Rakai Pikatan.
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi
panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran,
yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah)
dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan
areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar.
Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2.
Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang
kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini
hanya merupakan pelataran kosong. Belum diketahui
apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di
pelataran ini.

A. Merapi (Lava tour)

Gunung Merapi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau


Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.
Lava Tour Merapi merupakan wisata alam yang berada di
Provinsi Yogyakarta, wisata ini merupakan sebuah perjalanan
menggunakan mobil Willys yaitu mobil jeep yang dipakai saat
perang dunia ke II.
Dengan mobil jeep ini kita akan menyusuri kawasan yang
terdampak erupsi gunung Merapi pada tahun 2010, yang
tentunya akan memacu adrenalin kita karena akan melawati
jalan yang terjal maupun curam.
Di sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan
alam yang indah dan melewati makam masal korban erupsi
Merapi tahun 2010 di Dusun Tangkisan, Tugu ambruk di di
Dusun Petung, jalur Kali Opak dan Kali Gendol yang menjadi
jalur utama lava panas Gunung Merapi.

B. Museum Sisa Hartaku

Museum yang terletak di lereng Gunung Merapi ini


merupakan saksi bisu kedahsyatan erupsi merapi pada tahun 
2010 lalu.  Museum ini pada awalnya merupakan rumah warga
(Kimin), salah satu anaknya berinisiatif  untuk mengumpulkan
sisa-sisa barang yang ada kemudian ditata kembali maka jadilah
museum mini tersebut.
Mulai dari depan kita bisa melihat kerangka sapi, buku-
buku, koleksi piring, foto-foto mengenai erupsi merapi dan
barang-barang lainnya. Tempat ini tidak jauh dari tempat wisata
lainnya seperti Kopi merapi, stonehenge dan the lost world
castle.
Koleksi barang-barang yang terkena erupsi gunung merapi
seperti buku-buku, peralatan rumah tangga, foto-foto, mesin
jahit, televisi dan lain-lain.
Museum ini terdiri dari  beberapa ruangan, seperti ruang
tamu, 3 kamar tidur, kamar mandi, dapur yang di dalam ruangan
tersebut terdapat beberapa barang bukti keganasan "wedus
gembel" saat itu terdapat kerangka hewan ternak seperti sapi,
kerangka motor.

C. Tebing Breksi

Tebing Breksi merupakan salah satu destinasi wisata bekas


tambang yang terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.
Awalnya, Tebing Breksi merupakan area tambang batuan kapur
yang menjadi sumber penghidupan warga di sekitarnya. Batuan
kapur yang ada di Tebing Breksi pada mulanya merupakan abu
yang dilontarkan Gunung Api Nglanggeran saat terjadi erupsi
berpuluh-puluh tahun yang lalu. Berkubik-kubik abu tersebut
mengendap menjadi lumpur dan mengeras menjadi batuan.
Cuaca dan waktulah yang menjadikan abu hasil erupsi menjadi
batuan kapur besar di Desa Sambirejo.
Pada tahun 2014, gabungan peneliti dari  Institut Teknologi
Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
melakukan peninjauan pada Tebing Breksi dan mereka
menemukan jenis batuan tufan yang langka. Sehingga
penambangan harus dihentikan dan pada tahun 2015 Tebing
Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta.
Sejak saat itu, masyarakat setempat mulai berinisiatif untuk
mengembangkan Tebing Breksi dengan kreativitas yang
dimiliki. Tebing bekas tambang setinggi sekitar 30 meter ini
dipahat membentuk relief dan cerita pewayangan yang dihiasi
dengan detail pada pahatannya. Keindahan karya artistik yang
dihasilkan ini kemudian disebarluaskan menggunakan media
sosial, sehingga Tebing Breksi menjadi destinasi wisata yang
populer di kalangan masyarakat. Keindahan lain yang dapat
ditemui di Tebing Breksi adalah pemandangan alam yang luar
biasa indah. Karena objek wisata ini berada pada 200 mdpl,
maka pengunjung bisa melihat Kota Yogyakarta dari ketinggian.

D. Pabrik Gula (Madukismo)

Pabrik Gula  Madukismo merupakan satu-satunya  pabrik


Gula  dan  Alkohol/Spirtus  di Yogyakarta. Pabrik ini
mengemban  tugas untuk  mensukseskan  program pengadaan 
pangan  nasional, khususnya gula pasir. Pabrik  gula dan 
Alkohol/Spirtus  Madukismo terletak  di  Kalurahan
Tirtonimolo,  Kecamatan Kasihan,  Kabupaten  Bantul,
Propinsi  Daerah Istimewa  Yogyakarta.
Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada
awalnya bernama Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan
Belanda pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali
oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya didirikan
kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula
Madukismo.
Gagasan pendirian pabrik gula ini bertujuan menolong
rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan
pekerjaan semenjak pabrik tersebut dihancurkan oleh Belanda.
Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan
dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat
dalam usaha pabrik ini.
Akan banyak para petani terlibat proses penanaman,
pemeliharaan, panen dan pabrik sendiri akan banyak menyerap
tenaga kerja terutama pada saat musim giling. Perjalanan Wisata
Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang
dilakukan oleh pabrik gula ini. Wisatawan dapat menaiki
gerbong yang ditarik lokomotif tua. Wisata ini biasanya
dilaksanakan saat musim giling yaitu bulan Mei – September.

E. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)


Universitas Ahmad Dahlan adalah salah satu perguruan
tinggi swasta di Yogyakarta, Indonesia. Universitas Ahmad
Dahlan beralamat di Jl. Kapas No.9, Semaki, Kec. Umbulharjo,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Universitas Ahmad Dahlan merupakan pengembangan dari
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah
Yogyakarta. Kampus ini menyelenggarakan pendidikan
akademik untuk jenjang diploma, sarjana, dan pascasarjana.
Saat ini, Universitas Ahmad Dahlan memiliki 11 fakultas
dengan lebih dari 50 pilihan program studi yang telah
terakreditasi A dan B pada umumnya. Universitas Ahmad
Dahlan juga memiliki jaringan kerja sama dengan berbagai
universitas terkemuka di wilayah Asia.

F. Malioboro

Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang


legendaris yang menjadi salah satu kebanggaan kota
Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang
anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja
pada tahun 1811-1816 M yang bernama Marlborough. Kolonial
Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota
Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas
pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga
bermaksud untuk menandingi kekuasaan Keraton atas
kemegahan Istananya yang mendominasi kawasan tersebut.
Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kawasan
Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari
masa ke masa.
Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan
proses tawar-menawar terutama untuk komoditi barang barang
yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan oleh
pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan.
Malioboro. Berbagai macam cederamata dan kerajinan di sini
seperti kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan
sebagainya.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing
lagi dimata orang ataupun di berbagai manca negara. Disitu
banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang
sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan
tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Selain
memiliki tempat wisata sebagai hiburan, kota ini juga
memiliki tempat- tempat wisata, pendidikan, dan bersejarah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jogjakota.go.id/pages/sejarah-
kota#:~:text=Berdirinya%20Kota%20Yogyakarta
%20berawal%20dari,masih%20menjadi%20Hak
%20Kerajaan%20Surakarta%2C
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

Anda mungkin juga menyukai