PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana sejarah Candi Prambanan ?
B. Bagaimana sejarah Museum Gunung Merapi ?
C. Bagaimana sejarah Merapi Lava Tour ?
D. Bagaimana sejarah Museum Hartaku ?
E. Bagaimana sejarah Batu Alien ?
F. Bagaimana sejarah Tebing Breksi ?
G. Bagaimana sejarah Museum Dirgantara ?
3. Tujuan
A. Ingin Mengetahui sejarah Candi Prambanan.
B. Ingin Mengetahui sejarah Museum Gunung Merapi.
C. Ingin Mengetahui sejarah Merapi Lava Tour.
D. Ingin Mengetahui sejarah Museum Hartaku
E. Ingin Mengetahui sejarah Batu Alien.
F. Ingin Mengetahui sejarah Tebing Breksi.
G. Ingin Mengetahui sejarah Museum Dirgantara.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Candi Prambanan
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan
kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut
Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan
Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di
wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan
pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi
desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
3
2. Museum Gunung Merapi
Museum Gunung Merapi (MGM) terletak di Dusun Banteng, Desa
Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, atau sekitar 600
meter arah selatan pintu gerbang obyek wisata Kaliurang, Yogyakarta.
Untuk menuju lokasi museum yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari
Kota Yogyakarta, dapat dicapai melalui dua rute. Rute pertama dari sisi
timur melewati Jalan Kaliurang, sedangkan rute lainnya dari sisi barat
melewati Jalan Boyong.
Museum yang mengambil tema “Merapi Jendela Bumi” ini mulai
dibangun pada tahun 2005 yang ditandai dengan peletakan batu
pertama oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo
Yusgiantoro. Pembangunan museum merupakan kerja sama antara
pemerintah pusat (ESDM) yang mengucurkan dana sekitar Rp3,86 miliar,
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp3 miliar dan
Pemerintah Kabupaten Sleman sekitar Rp345,5 juta yang pada tahun
2006 menyediakan lagi anggaran sebesar Rp3,82 miliar.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2009 museum
mulai beroperasi yang ditandai dengan peresmian oleh Kepala Badan
Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, R Shukyar,
mewakili Menteri ESDM yang tidak dapat hadir. Peresmian juga dihadiri
oleh Asisten I Pemprov DIY, T. Agus Rayanto dan Wakil Bupati Sleman,
Sri Purnomo.
5
untuk long Rp 600.000. Namun sebelum mencoba Merapi Lava Tour,
ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
4. Museum Hartaku
Masih beberbekas di ingatan kita, kejadian Gunung Merapi pada 5
November 2010. Erupsi Gunung Merapi yang meluluhlantahkan daerah
Sleman, Jogjakarta. Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang
muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 12
siang lebih 5 menit 40 detik. Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi
Jogjakarta dan Indonesia. Bencana ini menelan korban tewas kurang
lebih 200 orang dan 800 luka-luka.
Letusan abu panas Gunung Merapi mengahguskan segalanya tanpa
terkekecuali. Banyak manusia yang terjebak dan dan meninggal di
tempat. Banyak ternak sapi, kerbau kambing dan lainya yang mati
karena abu panas dan gas beracun. Rumah-rumah, ladang dan sawah
warga semua diselimuti oleh abu yang sangat tebal. Banyak benda-benda
dan perabot rumah tangga yang meleleh akibat abu panas.
Dari banyaknya sisa harta masyarakat yang terkena bencana ini.
Dibangunlah semuah museum sederhana yang di kelola oleh warga
sekitar. Museum ini dinamakan Museum Sisa Hartaku. Museum ini
berisikan foto-foto kejadian pada saat Merapi meletus. Plus Barang-
barang rumah tangga peninggalah warga yang terkena bencana. Ada pula
fosil hewan ternak yang mati karena letusan Merapi. Benda-benda ini
menjadi saksi bisu bagaimana dasyatnya erupsi Merapi.
6
Ada banyak barang-barang yang terpampang di meseum ini, seperti
televisi atau komputer yang sudah meleleh. Ada pula kerangka motor
bebek yang sudah berkarat dan masih diselimuti bekas debu Merapi.
Saat kita masuk Museum ini kita akan disambut oleh beberapa bangkai
sapi yang sudah menjadi tulang belulang. Ada juga sisa peninggalan
gamelan yang sudah rusak. Banyak botol-botol, kendi, penggorengan
yang sudah habis dilalap abu volcano.
Dari museum ini kita bisa merasakan kepedihan yang meninpa
Jogjakarta 7 tahun silam, kesedihan akan terasa pada saat melihat
barang-barang yang meleleh akibat letusan Merapi. Untuk Berkunjung
ke Museum Sisa Hartaku Merapi Jogja tidak dipungut biaya. Hanya saja
jika kita mau meberi cuma-cuma kita bisa memberikan uang kita di
kotak amal yang tersedia. Jika kita ingin melihat kembali atau
mendengar cerita pada saat detik-detik Merapi membuktikan kuasanya,
datanglah ke Museum Sisa Hartaku Merapi Jogja, dan belajarlah dari sini
bahwa alamt tidak pernah main-main, alam tidak hanya untuk
dimanfaatkan tapi untuk dijaga dan dilestarikan.
5. Batu Alien
Gunung Merapi merupakan sebuah Gunung Api hingga masih aktif di
Indonesia ini berada di tengah Pulau Jawa, tepatnya Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Gunung Api dengan tinggi hampir 3000 meter ini
banyak di kenali oleh masyarakat.
Terlebih pasca erupsi di tahun 2010 silam yang menyebabkan ratusan
orang meninggal dan membuat beberapa desa di relokasi
Pasca erupsi 8 tahun silam ini membuat warga menjadikan lokasi -
lokasi yang terdampak erupsi menjadi sebuah tujuan wisata yang
bertemakan Lava Tour, yakni sebuah rangkaian tujuan Wisata
mengunjungi bebepara lokasi yang terdampak langsung Erupsi Gunung
Merapi pada 2010 Silam.
Satu di antara tujuan lokasi tersebut adalah Lokasi Batu Alien, yang
terletak di Dusun Jambu, Desa Kepuharjo , Cangkringan
Sleman, Yogyakarta.
7
Dari informasi warga sekitar, sebelum Erupsi di tahun 2010, Batu ini tak
ada, ketika Erupsi terjadi, Batu dengan ukuran tinggi sekira 2 Meter dan
dengan berat ribuan KG ini terlempar hingga ke dusun ini.
Sekilas Batu ini tampak seperti Batu Besar Biasa, namun bila di
perhatikan dengan seksama dengan jarak pandang sekitar 10 Meter.
Maka akan tampak sebuah Wajah manusia yang terlihat sedih.
Warga sekitar pun mengungkapkan bahwa batu
dinamakan Batu Alien bukan karena ada alien yang datang lokasi ini,
namun Alien disini merupakan bahasa peralihan dari bahasan Jawa,
yakni Alihan.
"Alien disini itu merupakan dari bahasa Jawa, yakni Alihan, yang mana
batu besar dari puncak gunung berapi yang beralih kesini atau pindah
kesini, pada saat erupsi, dan karena bentuk batu ini menyerupai wajah
manusia, warga menyebutnya batu Alien.
6. Tebing Breksi
Hadirnya wisata Tebing Breksi menjadi alternatif wisata yang menambah
referensi tempat wisata di Jogja dan tentu saja membuat banyak orang
datang untuk menyaksikan keindahan tebing ini. Suguhan utama yang
ada di Tebing Breksi adalah deretan tebing batu breksi yang menjulang
gagah sepanjang puluhan meter. Tebing ini sudah ada sejak jutaan
tahun yang lalu yang kemudian dimanfaatkan sebagai tempat
penambangan hingga ditutup saat ini.
Pada awalnya Tebing Breksi mereupakan tebing biasa yang kemudian
dimanfaatkan bebatuannya untuk ditambang. Setelah beberapa waktu,
aktivitas penambangan pun berhenti dan lokasi ini pun ditinggal begitu
saja. Karena tempatnya yang unik dan menarik banyak wisatawan yang
mampir ke tempat ini hingga akhirnya oleh pemerintah daerah kawasan
ini ditata dan dijadikan sebagai kawasan wisata yang di buka pada
tanggal 30 mei 2015.
9
pangkalan Adi Sucipto Yogya. Museum kemudian diresmikan sebagai
Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada 29 Juli 1978.
Karena pertimbangan bahwa Alutsista Udara TNI AU akan terus
berkembang dan gedung museum lama di Kesatrian AKABRI tidak akan
dapat menampung dan sukar dijangkau oleh pengunjung, maka letak
museum kemudian dipindahkan. Pada tanggal 17 Desember 1982,
Kepala Staf AU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menandatangani prasasti
yang diperkuat dengan Surat Perintah Kepala Staf TNI AU tanggal 11
April 1984 mengenai rehabilitasi gedung bekas pabrik gula dan gudang
logistik zaman Jepang untuk disiapkan sebagai gedung museum
permanen. Memasuki tahun 1984 museum kemudian dipindahkan
kembali ke Wonocatur ke sebuah gedung yang dibangun pada masa
penjajahan Belanda. Pada 29 Juli 1984 museum kemudian diresmikan
oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Sukardi dengan luas kurang lebih
4,2 hektar dan luas bangunan yang digunakan seluruhnya sebesar 8,765
meter persegi.
Tujuan didirikan Museum Dirgantara Mandala adalah sebagai berikut :
Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan
perkembangan TNI-AU serta pengorbanan para pendahulu, pejuang
dan pahlawan udara membina dan merintis angkatan udara RI / TNI
khususnya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan negra
dan bangsa indonesia perlu dilestarikan.
Dalam rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan
pendokumentasian tersebut perlu direalisasikan dalam bentuk
visualisasi bukti sejarah agar dapat diterima, dihayati dan
diamalkan oleh generasi penerus.
10
harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik,
intelektual dan emosional dari publiknya.
Pada halaman gedung dipajang pesawat Tupolev TU-16 B KS, UF 1
Albatros, PBY-5A Catalina dan peluru kendali SA-75, pesawat A-4
Skayhawk dan Pesawat OV-10 Bronco yang merupakan koleksi pesawat
terbaru dipajang di depan gedung museum pada bulan Januari 2011.
Dalam rangka melengkapi fasilitas museum sebagai sarana penunjang
serta untuk lebih meningkatkan penanaman minat dirgantara pada
generasi penerus, dibangun Mini Teater yang telah diresmikan oleh
Kepala Staf Anagkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat S. IP pada
tanggal 27 Januari 2011. Mini theater merupakan salah satu fasilitas
teknologi informasi dan multi media untuk memberikan informasi kepada
para pengunjung melalui pemutaran film tentang berbagai hal terkait
kedirgantaraan. Mini Theater bertujuan untuk menampilkan tayangan
sejarah secara lebih menghibur, mendidik, informatif, sehingga
diharapkan dapat mendorong animo masyarakat mengunjungi museum.
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke
Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing
lagi dimata orang ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak
berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat penting, bersejarah
dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing.
Tempat-tempat obyek pariwisata tersebut misalnya: Candi Prambanan,
Museum Gunung Merapi dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat
wisata sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat – tempat wisata,
pendidikan, dan bersejarah.
2. Saran
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat
yang cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan
dengan mengunjungi tempat – tempat lain yang ada di Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://tni-au.mil.id/museum-pusat-tni-angkatan-udara-dirgantara-mandala/
http://mgm.slemankab.go.id/
13