Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat sertakarunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan laporan kegiatan study tour .Saya berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka Menambah wawasan serta pengetahuan saya mengenai dari laporan
perjalanan ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini perlu bimbingan dari
Bapak Ibu guru pembimbing. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yangmembacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini apat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

- Latar Belakang.....................................................................................................................

- Tujuan...................................................................................................................................

BAB II. ISI

- Candi Prambanan................................................................................................................1

- Musium Dirantara................................................................................................................4

- Gembira Loka......................................................................................................................6

- Malioboro.............................................................................................................................8

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

- Kesimpulan............................................................................................................................

- Saran......................................................................................................................................

ii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.

Daerah istimewa yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama jogja,merupakan kota
yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya, Yogyakarta merupakan pusat kerajaan
mataram,dan sampai saat ini masihada keraton yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya.
jogja juga memiliki banyak candi yang berusia ribuan tahun merupakan peninggalan kerajaan
besar zaman dahulu,salah satunya adalah candi Perambanan. Suasana seni yang begitu terasa di
jogja. malioboro yang merupakan uratnadi jogja dibanjiri barang-barang kerajinana dari segenap
penjuru. Para pengayuh becakpun siap mengantarkan kita mengelilingi tempat-tempat pariwisata.
Tak ayal bila kota jogja sangat terkenal dan merupakan salah satutujuan utama para wisatawan
mancanegara,untuk berlibur dan mengabiskansisa waktu istirahatnya di jogja.

Selain terkenal akan destinasi wisata yang kental akan kesenian, Jogja jugaterkenal
sebagai kota pelajar. Tidak hanya destinasi tentang sejarah akan tetapidestinasi tentang ilmu
pengetahuan alam, sehingga Jogja sangat cocok sebagaitempat kunjungan Study Tour pada tahun
ini.

Berbagai obyek wisata di Yogyakarta yang sudah kami kunjungi antara lain:

1.Candi Prambanan

2. Musium Dirgantara

3. Gembira Loka

4. Malioboro

Tujuan.

Tujuan penyusunan karya tulis ini adalah :

1. Mengenal dan menambah pengetahuan tentang tempat-tempat bersejarah di Daerah


Istimewa Yogyakarta khususnya candi Prambanan.

2. Memotivasi generasi muda untuk mencintai seni budaya bangsa Indonesia

3. Mengetahui sejarah tentang asal mula dibangunnya candi prambanan dan candi candi
disekitarnya

4. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui penelitian benda-benda


bersejarah.

5. Dapat menghargai tokoh pahlawan terdahulu.

iii
BAB II. ISI

1. Candi Prambanan

Candi Prambanan dibangun oleh Dinasti Sanjaya di abad ke-9, tepatnya selesai dibangun
pada tahun 825 M. Candi yang mempunyai tinggi 47 meter ini terletak kurang lebih 17 kilometer
dari Yogyakarta. Kita bisa dengan mudah melihatnya, karena letak candi ini hanya 100 meter dari
jalan utama.

Candi Prambanan terdiri atas 3 kompleks bangunan. Candi utama memiliki 3 tempat pemujaan
(altar) yang didedikasikan untuk Dewa Trimurti. Candi Syiwa terletak di tengah, Wisnu di sebelah
selatan, dan Candi Brahma di sebelah utara.

Disebut Candi Syiwa, karena di dalam bilik candi utamanya terdapat patung Dewa Syiwa (Dewa
Perusak). Demikian pula pada Candi Brahma dan Wisnu, dimana di masing-masing candi terdapat
patung Dewa Brahma (Dewa Penjaga) dan Dewa Wisnu (Dewa Pencipta). Ketiganya menghadap
ke arah timur.

Di depan setiap candi berdiri candi-candi lain yang lebih kecil, yang disebut dengan Candi
Wahana, yang masing-masing menghadap ke arah barat. Dinamakan Candi Wahana karena di
dalam bilik candi-candi ini terdapat patung binatang yang biasa dipakai sebagai tunggangan/
kendaraan atau wahana dari dewa-dewa tersebut. Lembu Nandi adalah tunggangan Syiwa, burung
Garuda tunggangan Wisnu, dan Angsa adalah tunggangan Brahma.

Seperti Candi Borobudur yang kaya dengan reliefnya, Candi Prambanan juga memilki relief yang
dipahatkan di pagar langkan. Di Candi Syiwa dan Candi Brahma terdapat relief cerita Ramayana,
sedangkan di Candi Wisnu terdapat relief cerita Kresnayana.

1
B. Deskripsi Bangunan

Deskripsi bangunan percandian prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah dan latar
atas (latar pusat) yang makin ke arah dalam makin tinggi tempatnyaberturut-turut luasnya 390
m2 ,222 m2, dan 110 m2. Di dalam latar tengah terdapat reruntuhan candi Perwara. Apabila
seluruhnya telah selesai di Pugar, maka aka nada 224 buah candi yang ukuranya sama yaitu luas
dasar 6 m2 dan tingginya 14 m. candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan.
Deret pertama yaitu Candi Siwa, Candi Wisnu dan Candi Brahma. Deret kedua yaitu Candi Nandi,
Candi Angsa, Candi Garuda. Di ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut
terdapat candi apit. Delapan candi lainya disebut candi Sudut. Secara keseluruhan percandian ini
terdiri atas 240 buah candi.

C. Diterlantarkanya Candi Prambanan

Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, yang
mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak diketahui secara pasti.
Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebatGunung Merapi yang menjulang sekitar
20 kilometer di utara candi Prambanan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan
perebutan kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai terlantar dan tidak
terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.

Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16.
Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi ini masih dikenali
dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar. Candi-candi serta arca
Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu legenda Rara
Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai
Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan
Surakarta (Solo).

D. Ditemukanya Kembali Candi Prambanan

Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi ini. Akan
tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan kerajaan apa yang
telah membangun monumen ini.

Sebagai hasil imajinasi, rakyat setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal-mula
keberadaan candi-candi ini; diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi
yang dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta putri
cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi Prambanan dikenal sebagai kisah Rara
Jonggrang.

Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Candi ini
menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin
Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini.
Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini
tetap terlantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an
yang sayangnya malah menyuburkan praktek penjarahan ukiran dan batu candi. Kemudian pada
tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah
dari bilik candi. Beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran

2
dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca
dan relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi
menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan pondasi rumah.

E. Pemugaran Terhadap Candi Prambanan

Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya dimulai
pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902–1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan
runtuh. Pada tahun 1918–1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di
bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana
diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara
sembarangan tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.

Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931
digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan
kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.

Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai serta diresmikan oleh Prof.Dr. Haryati
Soebandio pada tanggal 23 Maret 1987, Upaya renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga
kini. Pemugaran candi Siwa yaitu candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan
diresmikan oleh Presiden pertama RepublikIndonesia Sukarno. Candi Wisnu mulai dipugar pada
tahun 1982, selesai dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 27 April 1991.Banyak bagian
candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau
dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli
masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak
fondasinya saja.

Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO, status ini
diberikan UNESCO pada tahun 1991.

3
2. Museum Dirgantara Mandala

Pengertian Museum Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI
Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas
di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara Mandala

Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati


peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk
Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur,

diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta)


Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo.

Tujuan didirikan Museum Dirgantara Mandala adalah sebagai berikut :

1.    Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan TNI-AU
serta pengorbanan para pendahulu, pejuang dan pahlawan udara membina dan merintis angkatan
udara RI / TNI khususnya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan negra dan bangsa
indonesia perlu dilestarikan.

2.    Dalam rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan pendokumentasian tersebut
perlu direalisasikan dalam bentuk visualisasi bukti sejarah agar dapat diterima, dihayati dan
diamalkan oleh generasi penerus.

Sejarah Museum Dirgantara Malanda

Dari Bandara Adisutjipto menuju museum kurang lebih 3 km, dapat  menggunakan taksi
atau kendaraan umum/bus-colt menuju ke Yogya, dengan cek point SD Angkasa.

Fasilitas Museum Dirgantara Mandala


Pameran museum merupakan suatu sistem penyajian koleksi atau suatu kegiatan teknis
penataan koleksi pada suatu ruang pameran tetap maupun tidak tetap yang dapat diatur
berdasarkan suatu sistem tertentu sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis, komunikatif,
informatif dan edukatif. Tujuan umum dari pameran ini adalah untuk memberikan informasi yang
cukup tentang benda-benda koleksi kepada pengunjung. Tujuan utama dari tata pameran adalah
bahwa pameran harus dapat berkomunikasi dengan publik pengunjungnya. Penyelenggaraan
pameran harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, intelektual dan
emosional dari publiknya.

Mengingat bahwa tidak semua koleksi yang mendukung bukti sejarah dipamerkan pada
satu ruang, maka koleksi tersebut dikelompokkan pada beberapa ruang. Peristiwa yang memiliki
bukti berupa gambar, divisualisasikan dalam bentuk diorama yang bersifat imajiner. Berbagai jenis
koleksi berusaha untuk dikumpulkan, dirawat dan dipamerkan mulai dari pesawat terbang,
pakaian, dan tanda pangkat, foto-foto, alat komunikasi, senjata, dan beberapa visualisasi peristiwa
melalui diorama serta koleksi-koleksi lainnya. Koleksi yang telah terkumpul digelar dan
dipamerkan di dalam museum, masing-masing ruangan memiliki nama sebagai berikut :

 Ruang Utama, memuat koleksi lambang TNI-AU beserta jajarannya, Para Pahlawan
Nasional dari TNI- AU, foto Kepala Staf TNI AU dan para tokoh penerima Bintang
Swa Bhuwana Paksa, serta tanda-tanda kehormatan militer.

 Ruang Kronologi, yang menggambarkan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI-


AU mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945.

 Ruang Seragam TNI AU, di ruangan ini memuat Berbagai seragam yang pernah
digunakan TNI AU sejak tahun 1945 hingga saat ini.

 Ruang Kotama dan Ruang Kasau, memuat koleksi dan benda-benda yang berkaitan
denagan Kotama di ajaran TNI-AU, diantaranya; Korpaskhasau, Kodikau, AAU,
Seskoau, Koharmatau, Koopsau, Kohanudnas dan perkembangan Sekolah Penerbang

TNI Angkatan Udara serta barang-barang dan benda yang pernah dipakai oleh Para
Mantan Kasau.

 Ruang Alutsista, memuat koleksi alat utama system senjata udara yang pernah
digunakan oleh TNI-AU dari tahun 1945 hingga tahun 1970-an berupa pesawat, radar,
peluru kendali dan roket.

 Ruang Diorama ,menampilkan perkembangan dan berbagai kegiatan TNI AU, serta
SKSD Palapa .

 Ruang Minat Dirgantara, memuat tentang lambang-lambang skadron udara dan jenis
pesawat pendukungnya, Pesawat Starlite serta koleksi buku-buku terbitan TNI-AU.

Pada halaman gedung dipajang pesawat Tupolev TU-16 B KS, UF 1 Albatros, PBY-5A
Catalina dan peluru kendali SA-75, pesawat A-4 Skayhawk dan Pesawat OV-10 Bronco yang
merupakan koleksi pesawat terbaru dipajang di depan gedung museum pada bulan Januari 2011.

5
3. GEMBIRA LOKA

SEJARAH SINGKAT KEBUN BINTANG GEMBIRA LOKA ZOO

Kebun Binatang Gembira Loka merupakan kebun binatang yang ada di kota Yogyakarta,
yang berisi berbagai macam hewan dari berbagai spesies seperti orangutan, gajah asia, simpanse,
harimau, dan masih banyak hewan lainnya. Gembira Loka dulu sempat rusak karena terkena
gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006. Tetapi setelah direnovasi Gembiro Loka masih tetap
menjadi incaran wisatawan untuk dikunjungi. Sejarah awal pembangunan Gembira Loka berasal
dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 untuk membangun tempat
hiburan, yang dinamai Kebun Rojo. Keinginan tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dengan dibantu oleh Ir. Karsten, dia adalah seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir.
Karsten kemudian memilih lokasi pembangunan di sebelah barat sungai Winong, karena dia
menganggap sungai tersebut sebagai tempat paling cocok untuk pembangunan Kebun Rojo.
Namun, karena adanya dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan
Kebun Rojo menjadi berhenti.

Di kota Gudeg Yogyakarta, berdirilah sebuah kebun binatang yang menyuguhkan berbagai
pemandangan menarik seputar alam, satwa, wahana permainan dan berbagai hiburan lainnya.
Gembira Loka Zoo, kebun binatang yang terletak di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di antara
jalan Kebun Raya dan jalan Veteran ini telah berhasil menarik banyak wisatawan, baik domestik
maupun luar negeri. Gembira Loka Zoo dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan
yang sangat pesat. Tempat ini memang memiliki daya tarik tersendiri sehingga membuat para

wisatawan hobi untuk berkunjung di tempat yang penuh dengan wahana permainan ini.
Kebun raya ini kini menjadi salah satu tempat wisata yang sangat diperhitungkan oleh para
wisatawan saat berada di Yogyakarta. Indonesia adalah negara yang kaya raya. Tidak hanya
mengenai budayanya saja melainkan kekayaan alam yang juga kaya serta lengkap. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya spesies langka baik flora maupun fauna yang asik dan menarik
untuk disimak. Kehadiran spesies ini membuat pariwisata Indonesia semakin beragam dan juga

6
berwarna. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta adalah kawasan yang bisa dibilang
super lengkap. Dimana, Sobat Native akan

disuguhkan berbagai macam hewan yang menggemaskan, lucu, dan menakutkan. Ada
pula atraksi hewan-hewan yang menarik untuk disaksikan. Tidak hanya manusia saja yang bisa
melakukan sebuah akrobatik, melainkan hewan pun juga bisa.

- APA ARTI GEMBIRA LOKA ZOO


Kebun Binatang Gembira Loka biasa disebut Gembira Loka Zoo (disingkat GL Zoo, bahasa
Jawa:, translit. Kêbon Raja Gêmbira Loka) adalah kebun binatang yang berada di Kota Yogyakarta.
- APA PELESTARIAN KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKA

Kawasan Kebun Raya dan Kebun Binatang (KRKB) Gembiraloka merupakan sebuah kawasan
konservasi yang berusaha melestarikan tumbuh tumbuhan dan satwa sesuai dengan habitatnya,
sehingga bermanfaat bagi alam dan Kehidupan manusia.

7
4. MALIOBORO

A. SEJARAH SINGKAT MALIOBORO

Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah satu
kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang anggota kolonial
Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja pada tahun 1811 - 1816 M yang bernama
Marlborough Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada
abad ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga
bermaksud untuk menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi
kawasan tersebut. Untuk menunjang tujuan tersebut maka selanjutnya Kolonial Belanda
mendirikan : Benteng Vredeburg, ( didirikan pada tahun 1765. Sekarang benteng tersebut dikenang
menjadi sebuah museum yang di buka untuk wisata publik ) Istana Keresidenan Kolonial
( sekarang menjadi Istana Presiden Gedung Agung di tahun 1832M ) Pasar Beringharjo, Hotel
Garuda ( dahulu sebagai tempat menginap dan berkumpul para elit kolonial. Kawasan Pertokoan
Malioboro ( menjadi pusat perekonomian kolonial ) Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak
di kawasan Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa.
Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai dari bentuk aktivitas tradisional sampai
dengan aktivitas belanja modern. Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses
tawar-menawar terutama untuk komoditi barang barang yang berupa souvenir dan cenderamata
yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro.
Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini seperti kerajinan dari perak,
kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya. Anda jangan heran melihat harga barang ditempat
ini, misalnya penjual souvenir menawarkan barang tersebut seharga Rp.50.000,- Kalau anda
tertarik barang tersebut maka

tawaran tersebut harus segera disusul dengan proses tawar menawar dari wisatawan. Dari proses
tersebut harga menjadi turun drastis, misalnya pedagang

tersebut akhirnya rela melepas barang tersebut dengan harga Rp.20.000,-. Hal ini juga berlaku bila
wisatawan berkunjung dan belanja di pasar tradisional Beringharjo yang letaknya tak jauh dari
Malioboro. Begitulah keunikan tradisi dari wisata belanja di Malioboro, pembeli harus bisa tawar
menawar.

8
- Perasaan Saat Di Malioboro

Yang menjadi keistimewaan Malioboro adalah titik nol. Sebuah persimpangan yang
menjadi favorit masyarakat sekitar dan wisatawan. Walaupun hanya sebuah persimpangan, titik
nol ini bisa dibilang sebagai titik tengah kota Jogja. Lokasinya berada ditengah-tengah Keraton
Jogja dan Jalan Malioboro.

yang satu ini menjadi tempat nongkrong untuk menghabiskan waktu dan berfoto-foto. Pada sore
hari dan malam hari selalu ramai disesaki wisatawan. Dengan dikelilingi bangunan bekas kolonial
Belanda, membuat area ini seolah-olah sedang berada di negeri Belanda namun dengan lampu-
lampu khas Jogja.

- KEISTIMEWAAN DAN KEUNIKAN MALIOBORO

Malioboro merupakan satu kawasan di Jogja yang istimewa, unik tidak pernah sepi dari
pengunjung. Inilah salah satu kebanggaan dari kota Yogyakarta yang selalu dicari oleh para
wisatawan. Nama Malioboro berasal dari nama seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu
pernah menduduki Jogja pada tahun 1811 – 1816 M yang bernama Marlborough. Pada abad ke- 19
Malioboro dibangun oleh kolonial Hindia Belanda menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan
perekonomian. Sepanjang jalan Malioboro ini ada banyak toko dan juga pedagang kaki lima yang
menjual batik, berbagai souvenir dan cenderamata. Diantaranya juga ada kerajinan dari perak,
kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya. Jangan kaget kalau para pedagang kaki lima ini
bisa menawarkan harga pertama kali sangat tinggi, setelah terjadi proses tawar-menawar barulah
ada kesepakatan harga antara pembeli dan penjual.

Di Malioboro ini juga akan dapat kita temui puluhan andong dan becak yang akan parkir
di sepanjang jalan, juga ada sepeda-sepeda yang terparkir seperti foto di bawah ini. Tidak jauh dari
Malioboro para wisatawan juga dapat mengunjungi obyek wisata lain seperti Keraton Yogyakarta,
Alun-alun Utara, Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoyo dan Kampung Kauman. Kawasan
Malioboro ini akan terus ramai sampai dengan dengan malam hari dimana akan muncul warung-
warung yang juga selalu penuh dengan pengunjung, terutama setelah jam 21.00 WIB. Sambil
menikmati makanan sambil lesehan maka para pengunjung akan dihibur dengan musisi jalanan
yang menyanyikan lagu-lagu dengan gembira. Suasana yang sangat khas dan hanya ada di
Yogyakarta ini selalu membuat pengunjung ingin kembali lagi ke Malioboro.

9
BAB. III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Kegiatan ini sangat berguna bagi siswa-siswi karena dapat dijadikan ajang belajar sambil
bermain dan itu lebih mengasikan dari pada siswa-siswi yang terus menerus belajar dikelas yang
mau tidak mau harus menguasai materi yang di ajarkan tanpa tau bentuk pengaplikasian nyatanya
seperti apa. Banyak sekali informasi dan wawasan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dari
program tahunan study tour ini.Kami menjadi tertarik untuk menemukan tempat-tempat menarik
lainnya di Indonesia.

B. Saran

Kami berharap perjalanan ini bisa dilakukan secara rutin setiap tahun dengan tujuan dan tema yang
berbeda-beda. Sehingga kesan yang Kami terima semakin beragam untuk menambah pengalaman.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diperlukan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan hasil laporan ini.

Blubuk, 26 Desember 2022

TIRTA PUTRA WIBOWO

10
LAPORAN HASIL STUDYTOUR
KE YOGYAKARTA TAHUN
2022/2023

Di susun oleh:

TIRTA PUTRA WIBOWO


VB

Anda mungkin juga menyukai