PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Prasasti ini mulai menarik perhatian setelah J.G. De Casparis berhasil menguraikan dan
membahasnya. Menurut Casparis ada 3 hal penting dalam prasati tersebut, yaitu: Bahasanya
merupakan contoh tertua prasasti yang berangka tahun yang ditulis dalam puisi Jawa kuna;
Isinya memuat bahan-bahan atau peristiwa-peristiwa sejarah yang sangat penting dari
pertengahan abas ke IX M; Didalamnya terdapat uraian yang rinci tentang suatu “gugusan
candi”, sesuatu yang unik dalam epigrafi Jawa kuna.Dari uraian diatas yang menarik adalah
peristiwa sejarah dan uraian tentang pembangunan gugusan candi. Peristiwa sejarah yang
dimaksud adalah peperangan antara Balaputeradewa dari keluarga Sailendra melawan Rakai
Pikatan dari keluarga Sanjaya. Balaputeradewa kalah dan melarikan diri ke Sumatera.
Konsolidasi keluarga raja Rakai Pikatan itu kemudian menjadi permulaan dari masa baru
yang perlu diresmikan dengan pembangunan suatu gugusan candi besar.
Gambaran tentang gugusan candi seperti yang disebut dalam prasasti Siwargrarha dapat
dibandingkan dengan kompleks candi Prambanan, gugusan candi yang dibangun pusatnya
dipagari tembok keliling dan dikelilingi oleh deretan candi perwara yang disusun bersap
1
hanya terdapat pada candi Prambanan.Disebutkan pula candi Perwara sama dalam bentuk dan
ukuran.
Hal lain yang menarik adalah 2 buah candi Apit, masing-masing didekat pintu masuk
utara dan selatan.Keterangan mengenai gugusan candi yang terletak didekat sungai
mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan sungai Opak di sebelah baratnya dan
jika dari jarak antara sungai Opak dan gugusan candi Prambanan dan adanya pembelokan
aliran sungai kemungkinan pembelokan tersebut terjadi diantara desa Klurak dan Bogem.
Dengan demikian, tampaknya uraian yang terdapat dalam prasasti Siwargrarha tentang
gugusan candi tersebut lebih cocok dengan keadaan candi Prambanan.
Candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden Dr. Ir.
Sukarno. Pemugaran candi di wilayah Prambanan terus dilaksanakan, diantaranya yaitu
pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pemugaran candi Brahma dimulai pada tahun
1977 dan telah selesai dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Soebandio tanggal 23 Maret
1987. Candi wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 selesai dan diresmikan oleh Presiden
Soeharto tanggal 27 April 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah
candi yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi
disudut.
II. TUJUAN
Tujuan atau kegunaan dari karya tulis ini kita bisa untuk mengetahui latar belakang candi
prambanan dan sekitarnya. Serta sejarah berdirinya Candi Prambanan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini tidak mengherankan bila ada bagian-bagian dari candi banyak yang telah
berpindah tempat. Seandainya semua itu masih berada ditempatnya, bagaimanapun
berhamburan masih dapat disusun kembali seperti pemugaran candi Prambanan.
3. SEJARAH CANDI PRAMBANAN
3
Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja Dinasti
Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatanpada candi menimbulkan
pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh
Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest
politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.PrasastiSiwargrarha tahun
856 M yang dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di
Museum Nasional Jakarta. Prasasti ini mulai menarik perhatian setelah J.G. De
Casparis berhasil menguraikan dan membahasnya.
Dari uraian diatas yang menarik adalah peristiwa sejarah dan uraian tentang
pembangunan gugusan candi. Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah peperangan antara
Balaputeradewa dari keluarga Sailendra melawan Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya.
Balaputeradewa kalah dan melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi keluarga raja Rakai
Pikatan itu kemudian menjadi permulaan dari masa baru yang perlu diresmikan dengan
pembangunan suatu gugusan candi besar.
Gambaran tentang gugusan candi seperti yang disebut dalam prasasti Siwargrarha dapat
dibandingkan dengan kompleks candi Prambanan, gugusan candi yang dibangun pusatnya
dipagari tembok keliling dan dikelilingi oleh deretan candi perwara yang disusun bersap
hanya terdapat pada candi Prambanan. Disebutkan pula candi Perwara sama dalam bentuk
dan ukuran.
Hal lain yang menarik adalah 2 buahcandi Apit, masing-masing didekat pintu masuk
utara dan selatan. Keterangan mengenai gugusan candi yang terletak didekat sungai
mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan sungai Opak di sebelah baratnya dan
jika dari jarak antara sungai Opak dan gugusan candi Prambanan dan adanya pembelokan
aliran sungai kemungkinan pembelokan tersebut terjadi diantara desa Klurak dan Bogem.
4
Dengan demikian, tampaknya uraian yang terdapat dalam prasasti Siwargrarha tentang
gugusan candi tersebut lebih cocok dengan keadaan candi Prambanan.Terjadinya
perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi
di daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa bumi dan beberapa
kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan candi Prambanan runtuh dan
meninggalkan puing-puing batu yang berserakan.
Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erpuntuk candi
Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus
berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan candi Brahma dan Wisnu. Setelah
mengalami berbagai hambatan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23
Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden
Dr. Ir. Sukarno.Pemugaran candi di wilayah Prambanan terus dilaksanakan, diantaranya yaitu
pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pemugaran candi Brahma dimulai pada tahun
1977 dan telah selesai dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Soebandio tanggal 23 Maret
1987.
Candi wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 selesai dan diresmikan oleh Presiden
Soeharto tanggal 27 April 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah
candi yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi
disudut.
5
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Dari uraian sejarah candi prambanan dan candi sekitarnya kami dapat menyimpulkan sebagai
berikut :
2. Lokasi
Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km
ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo.
Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk
menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak pada ketinggian 154 m di
atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi
masuk dalam wilayah Klaten.