Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

KD 1.1 Latar belakang


Candi Prambanan menjadi salah satu karya terbesar budaya Hindhu pada abad ke-10.
Bangunan setinggi 47 meter menjadikan bangunan ini arsitekturnya selalu menakjubkan dan
tak tertandingi. Latar belakang pembangunan candi ini awalnya adalah ingin menunjukkan
kejayaan Hindu pada waktu itu di Pulau Jawa. Bahkan sekarang Candi Prambanan sudah
ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia sejak tahun 1991. Tiga bangunan candi
dalam kompleks Candi Prambanan didedikasikan untuk Dewa Siwa, Wisnu dan Brahma,
simbol dari Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Candi ini dibangun oleh rakai Pikatan, raja
Hindu dari Dinasti Sanjaya. Terdiri dari 240 candi besar dan kecil yang dibagi menjadi 3
zona. 
KD 1.2 Rumusan masalah
1.kapan candi Prambanan di bangun?
2.siapa pendiri candi Prambanan?
3.dimana letak candi Prambanan?
4.apa fungsi candi Prambanan?
5.berapa jumlah candi di Prambanan?
6.kapan candi Prambanan di terlantarkan dan ditemukan?
KD 1.3 Tujuan penelitian
1.untuk mengetahui kapan berdirinya candi prambanan
2.untuk mengetahui siapa pendiri candi prambanan
3.untuk mengetahui dimana letaknya candi prambanan
4.untuk mengetahui fungsi candi Prambanan
5.untuk mengetahui jumlah candi kecil dan besar di prambanan
6.untuk mengetahui kapan candi Prambanan ditelantarkan dan ditemukan kembali
BAB 2
PEMBAHASAN
Pembangunan:
Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa
kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Sri Maharaja Rakai
Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak
jauh dari Prambanan. Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi
oleh Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja
Lokapala dan raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti
Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa,
dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-
grha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah
Siwa' atau 'Alam Siwa').[7] Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi
Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk
memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah sungai
Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan.

Ditelantarkan:

Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Sri Maharaja
Mpu Sindok, yang mendirikan Wangsa Dinasti Isyana. Penyebab kepindahan pusat
kekuasaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan
oleh letusan hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi
Prambanan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan
kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai telantar dan tidak
terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad
ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi
ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni
desa sekitar. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755, reruntuhan
candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara
wilayah Kesultanan Yogyakarta (Jogja) dan Kasunanan Surakarta (Solo).

Penemuan kembali:

Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan
Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa
pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor
bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas
kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap
telantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang
1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktik penjarahan ukiran dan batu
candi. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan
memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat
kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu
candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca
dan relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara
warga pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.

BAB 3

PENUTUP

3.1 kesimpulan:
Candi Prambanan adalah candi yang dibangun pada masa kejayaan rakai pikatan yang
sering juga disebut sebagai candi roro jongrang karena konon candi ini adalah pemberian
untuk beliau

3.2 Saran:

Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi Prambanan yang sebagai
peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya .

DAFTAR RUJUKAN

https://pariwisatasolo.surakarta.go.id/destinations/candi-prambanan/#:~:text=Latar
%20belakang%20pembangunan%20candi%20ini,waktu%20itu%20di%20Pulau
%20Jawa.&text=Tiga%20bangunan%20candi%20dalam%20kompleks,dari
%20Trimurti%20dalam%20kepercayaan%20Hindu.

https://amp.kompas.com/travel/read/2020/02/06/210100227/viral-di-twitter-netizen-
debat-siapa-pendiri-candi-prambanan-ini-sejarahnya

Anda mungkin juga menyukai