Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum wrb.

halo semuanya,
perkenalkan nama saya Farel Gavrila Andika
Putra dari kelas 10 MIPA 3 absen 15.

Hari ini saya akan membuat tugas video PKWU


tentang kebudayaan non benda. Bagi kalian yang
belum tau, kebudayaan non benda merupakan
kebudayaan yang menghasilkan produk tidak
dalam bentuk benda (yaitu disebut non benda),
karena sifatnya abstrak (ataupun non material),
tidak memiliki wujud nyata yang dapat diraba,
dilihat, dan dihirup. Budaya non benda hanya
dapat dirasakan. Nah, contoh dari kebudayaan
non benda itu ada Tarian, Musik, Kisah Legenda,
Puisi, Sajak, Pantun, Tradisi ataupun Adat Istiadat
Kepercayaan

Nah, kali ini saya akan mengambil tema


kenudayaan non benda tentang cerita legenda di
Indonesia yaitu, Legenda Candi Prambanan.

Candi Prambanan, atau yang dikenal dengan


nama Candi Roro Jonggrang merupakan
kompleks percandian Hindu terbesar di Indonesia.
Berdasarkan cerita rakyat yang beredar, konon
Candi Prambanan dibangun oleh bangsa jin
dibawah kendali Bandung Bondowoso
Sebagai persyaratan untuk melamar Roro
Jonggrang.
Pada saat itu, Roro Jonggrang memberikan
persyaratan untuk dibangunkan 1000 candi, dalam
waktu satu malam.
Sayangnya, pembangunan tersebut gagal karena
siasat cerdik dari Roro Jonggrang.
Mengetahui hal itu, Roro Jonggrang kemudian
dikutuk oleh Bandung Bondowoso yang murka
menjadi sebuah arca batu, untuk melengkapi
candi ke-1000.
Seperti cerita rakyat pada umunya, kisah ini
hanyalah sebuah dongeng dari mulut ke mulut,
yang masih belum diketahui kebenarannya.

Pembangunan Candi Prambanan diceritakan


dalam Prasasti Siwagrha.
Candi Prambanan mulai dibangun oleh Rakai
Pikatan sekitar tahun 850 Masehi, sebagai
tandingan atas kompleks percandian Buddha,
Candi Borobudur dan Candi Sewu.
Pembangunan candi ini menjadi tanda kembali
berkuasanya Wangsa Sanjaya atas Jawa, hal ini
terkait persaingan wangsa kembar yang saling
berbeda keyakinan, yaitu Wangsa Sanjaya
penganut Hindu dan Wangsa Syailendra penganut
Buddha.
Candi Prambanan dipersembahkan untuk Trimurti,
tiga dewa utama dalam kepercayaan Hindu.
Berdasarkan Prasasti Siwagrha, kompleks Candi
Prambanan sebenarnya bernama Siwagrha yang
bermakna Rumah Siwa.
Trimurti memang dimuliakan dalam kompleks
candi ini, namun Siwa Mahadewa, menempati
ruang utamadi Candi Siwa.
Nama Prambanan merujuk pada nama desa
tempat candi ini didirikan, diduga berasal dari
perubahan nama dialek bahasa Jawa, dari istilah
teologi Hindu Para Brahman yang berarti Brahman
Agung.
Pembangungan Candi Prambanan memakan
waktu selama ratusan tahun, dimulai oleh Rakai
Pikatan, lalu dilanjutkan oleh Raja Lokapala dan
Raja Balitung Maha Sambu.
Secara berkelanjutan Candi Prambanan terus
disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram
berikutnya, seperti Raja Daksa dan Raja
Tulodong.
Setelah selesai dibangun dengan megah, Candi
Prambanan menjadi candi agung Kerajaan
Mataram, tempat berlangsungnya berbagai
upacara agung kerajaan.
Sementara ibukota Kerajaan Mataram saat itu
berada tak jauh dari Prambanan, yaitu di Dataran
Kewu.
Sejak Mpu Sindok bertahta menjadi raja, dan
mendirikan Wangsa Isyana, pada tahun 930-an,
ibukota kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur.
Perpindahan tersebut diduga karena perebutan
kekuasaan atau letusan hebat dari Gunung
Merapi.
Setelah berpindah ibukota, Candi Prambanan
perlahan mulai runtuh.
Gempa bumi yang terjadi pada abad ke-16 benar-
benar telah meruntuhkan Candi Prambanan.
Seiring dengan bergantinya waktu, banyak
masyarakat dari luar, yang mulai bermukim di
sekitar bekas reruntuhan Candi Prambanan.
Penduduk setempat mengetahui keberadaan
Candi Prambanan, namun mereka sama sekali
tidak tahu latar belakang sejarah sebenarnya,
tentang siapakan raja dan kerajaan apa yang
membangun monumen megah ini.
Sebagai hasil imajinasi, dari penemuan Arca
Durga di dalam kompleks Candi Prambanan,
maka munculah cerita Legenda Roro Jonggrang
dengan segala fantasinya.
Ketika Britania Raya menguasai Jawa, CA. Lons
yang berkebangsaan Belanda pada tahun 1733
menghebohkan dunia, karena mengaku
menemukan reruntuhan Candi Prambanan.
Penggalian mulai dilakukan sejak saat itu, dimana
negara Indonesia belum terbentuk.
Setelah Merdeka, proses penggalian terus
dilanjutkan hingga dianggap selesai pada 1953,
meskipun masih banyak candi yang runtuh.
Proses penggalian memakan waktu lebih dari 200
tahun, dan belum sepenuhnya selesai hingga kini.
Hal ini dikarenakan Candi Prambanan sangatlah
besar dan megah, sedangkan saat ditemukan
kondisinya berupa reruntuhan batu yang
menggunung.
Candi Prambanan sendiri ditetapkan sebagai Situs
Warisan Budaya UNESCO pada tahun 1991, dan
selain itu, candi ini juga dinobatkan sebagai yang
terindah di Asia Tenggara
Arsitektur Candi Prambanan tinggi ramping, mirip
dengan percandian Hindu lainnya.
Candi utama adalah Candi Siwa yang menjulang
setinggi 47 meter di tengah kompleks gugusan
candi lainnya yang lebih kecil.
Sebagai salah satu yang termegah dan terindah di
Asia Tenggara, Candi Prambanan menjadi ikon
pariwisata Yogyakarta, yang mampu menarik
kunjungan wisatawan mancanegara dari seluruh
penjuru dunia.
Nah, Itulah tadi penjelasan dari saya tentang
legenda serta asal-usul pembentukan candi
prambanan, saya ucapkan terima kasih banyak
kepada kalian semua yang telah menonton video
ini.

Sekian dari saya,

Anda mungkin juga menyukai