candi sambisari
Oleh kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunianya kepada Penuls sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas dalam rangka untuk menyelesaikan tugas
akhir semester SMA negri 1 prambanan tahun pelajaran 2015/2016. Dalam
laporan ini termuat sejarah mengenai Keberadaan Candi sambisari yang erat
kaitannya dengan kejayaan Hindu di Pulau Jawa.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PENGESAHAN .......................................................................................ii
PERSEMBAHAN ...................................................................................iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Dasar penulisan............................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
1.4 Metode Pengumpulan Data......................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI..4
BAB III PEMBAHASAN..
1.5 sejarah singkat..7
1.6 diskripsi bangunan.8
1.7 candi utama.9
1.8 candi pendamping ..10
1.9 lokasi candi sambisari11
2.0 candi di sekitar candi sambisari.12
BAB IV PENUTUP
2.1 kesimpulan
2.2 saran-saran
Daftar pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
2.
4.
5.
Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui
penelitian benda-benda bersejarah.
a.
Metode observasi
b.
Yaitu penulis membaca dan mengkaji buku-buku dan brosur yang membahas
tentang candi prambanan.
c.
Browsing internet
Yaitu mencari data-data terkait dengan candi sambisari di berbagai situssitus web.
BAB II
LANDASAN TEORI
Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa
lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat
pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya
digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak
situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik
sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut
dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata Candika yang berarti
nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu
dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal
contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Sebuah candi
tidaklah di bangin tanpa arti, melainkan terdapat filosopi-filosopi yang
menyertainya, seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya. Suatu candi di
masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar
belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan
Rsi.
Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat
dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin
yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu
bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India
Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan membuat kuil beserta
seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota,
desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dan lain
sebagainya. Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat
penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan
di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2 buah sungai,
danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau
meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan
suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi
yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah, dsb. Seperti kita
ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi
Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.
Candi sambi sari bukan hanya menjadi tempat wisata turis dalam negeri tapi
juga menjadi tempat wisata turis luar negri seperti ke dua turis ini yang kami
temui di candi sambisari saat kami mengunjungi candi sambisari.Di dinding
samping candi juga terdapat 3 buah arca seperti arca durga, arca Ganesa,
arca Agastya Selain dapat mengunjungi candi kita juga dapat mengunjungi
museum candi, dan dapat melihat beberap arca candi
Ketiga candi budha ini tinggal reruntuhan kecuali candi sewu yang masih
bias dinikmati keindahanya. Masih di kawasan Candi Prambanan, kurang
lebih 1 km di utara, wisatawan juga dapat melihat komplek bangunan suci
2.
Candi Plaosan
Candi ini dibangun pada abad 9 Masehi oleh Rakai Pikatan sebagai hadiah
kepada permaisuri. Kelompok candi Plaosan utara terdiri atas 2 candi induk,
58 parawa, 126 buah stupa. Kelompok candi Plaosan selatan hanya berupa
sebuah candi. Halaman candi induk terbagi 2 yang masing-masing diatasnya
berdiri atas untuk tempat tinggal pada pendeta budha dan tingkat bawah
untuk kegiatan keagamaan.
3.
4.
Candi Banyunibo
Candi ini terletak + 200 m kearah tenggara dari candi Boko terdiri atas
sebuah lembah Banyu berarti air nibo berarti jatuh menetes yang
bermakna bagi lingkungan masyarakat Jawa. Candi budha ini didirikan pada
abad 9 masehi. Arca-arca bodhisatwa terpahat pada dinding luarnya dinding
ini dihias dengan indah Biara Budha yang dibangun pada + abad 8 Masehi ini
terletak pada sisi kiri jalan raya Yogya Solo, masuk + 500 m ke arah utara.
Bangunan ini merupakan kumpulan dari candi yang hilang.
5.
Candi Kalasan
Peninggalan agama tertua adalah candi ini didirikan oleh penangkaran, Raja
kedua dari kerajaan mataram kuno pada abad 8 masehi sebagai
persembahan kepada Dewi Tara Lengkung Kalamakara dengan hiasan
khayangan diatasanya terdapat di pintu masuk begitu indah. Keindahan
hiasan dan relief-reliefnya disebabkan oleh penggunaan sejenis semen kuno
Bajralepa candi ini dianggap permata kesenian Jawa Tengah.
6.
Candi Sari
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas
rahmat dan karunianya penulis diberi kesempatan menyelesaikan
pembuatan laporan karya tulis tentang Candi sambisari tanpa halangan
suatu apapun. Yang terletak persis di perbatasan Propinsi Jawa Tengah + 17
Km kea rah timur dari kota Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang
mempunyai banyak sejarah sehingga tidak heran banyak wisatawan asing
yang ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah Istimewa
Yogyakarta terutama di candi sambisari yang berdiri di sebelah utara jalan
Yogya Solo.
Dengan adanya data yang diperoleh dari uraian penulis dapat menyimpulkan
:
1.
Candi sambisari memiliki keistimewaan dan pesona keindahan yang
bukan saja dari bentuk bangunan dan tata ruang, namun juga dari sisi
filosopi dan sejarahnya.
2.
Candi sambisari memiliki banyak sejarah sehingga banyak wisatawan
mancanegara yang datang untuk melihat secara langsung kemegahannya.
3.
Candi sambisari merupakan peninggalan kebudayaan Hindu di
Indonesia dan warisan bernilai tinggi dari abad ke-9.
2.2 SARAN-SARAN
Setelah Penulis berkunjung ketempat rekreasi ini, penulis mempunyai sedikit
saran untuk tempat rekreasi yang menyenangkan antara lain :
1.
Kunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di daerah Yogyakarta
agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejara-sejarah
dan seni budaya Indonesia.
2.
Jagalah etika dalam berkunjung ke Candi sambisari karena tempat
tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
3.
Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi
sambisari yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya
ini mampu memaksimalkan potensi karena selain merupakan sumber
penghasilan untuk masyarakat sekitar Prambanan juga aset parawisata
nasional Indonesia penambah devisa Negara selain non-migas.
4.
Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan
melestarikan Candi sambisari tersebut tetap menjadi daya tarik terutama
dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu pengetahuan .
5.
Penulis mengharapkan kerapihan dan kebersihan di Candi sambisari
tetap terjaga.
lampiran