Anda di halaman 1dari 15

ARSITEKTUR NUSANTARA

Kajian Materialisme Masjid Nusantara

Disusun Oleh :
Elvira Rizka Pradiviana (17051010029)

Program Studi Arsitektur


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2017-2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya
Portofolio ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan
portofolio ini bertujuan untuk mengumpulkan Tugas Arsitektur Nusantara dengan objek
analisa masjid nusantara. erkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya portofolio ini
dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan di dalamnya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen Arsitektur Nusantara Ibu
Fairuz Mutia ST,MT. Yang telah membimbing saya dalam proses penyusunan portfolio
arsitektur nusantara ini dan teman-teman jurusan Arsitektur yang Saya banggakan.
Tiada gading yang tak retak, begitupun dalam portfolio ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari materi maupun teknik penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang yang membangun sangat diharapkan agar portofolio ini menjadi lebih baik.
Semoga dengan adanya portfolio ini dapat menambah wawasan bagi saya sebagai
penulis dan pembaca dalam mencari referensi tentang arsitektur masjid nusantara.

Surabaya, Mei 2018


Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah masjid rahmat.................................................................................................3
1.2 Analisa lokasi masjid rahmat.......................................................................................4

BAB II KAJIAN DAN ANALISA


2.1 Kajian objek................................................................................................................ 5
2.2 Analisa objek...............................................................................................................8

BAB III KESIMPULAN


Kesimpulan .................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

LAMPIRAN TUGAS 2 ............................................................................................... 14

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Masjid Rahmat


Sejarah penyebaran Islam di Surabaya melibatkan banyak peran. Terutama peran
serta Raden Rahmat atau yang dikenal dengan nama Sunan Ampel. Saksi bisu jejak
perjalanan dalam menyebarkan agama islam salah satu dari sembilan wali ini banyak
tersebar di Surabaya. Salah satunya adalah Masjid Rahmat di kawasan Jalan Kembang
Kuning, Surabaya. Raden Rahmat mendirikan sebuah Langgar kecil atau Musolla di
Kawasan Kembang Kuning Surabaya. Langgar kecil itu dibangun oleh Raden Rahmat
ketika Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Prabu Brawijaya V. Langgar tersebut
dijadikan sebagai pusat syiar Islam di kawasan Kembang Kuning. Bisa dikatakan,
langgar Rahmat inilah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Ampel.
Masjid Rahmat Kembang Kuning yang merupakan masjid tertua memiliki
keunikan atau ciri khas yang tidak dimiliki oleh masjid lain. Masjid Rahmat memiliki
kiblat atau arah sholat yang langsung tepat dengan Masjidil Haram atau tepat menuju
ka’bah Mekkah Arab Saudi.Masjid yang didirikan oleh Sunan Ampel (Raden Ahmat
Rahmatullah) itu, selain arah kiblat yang lurus sejajar dengan Ka’bah. Masjid Rahmat
juga menjadi patokan waktu shalat bagi masjid-masjid lain di Surabaya dan sekitarnya.
Sisi lain Masjid Rahmat Masjid Rahmat Kembang Kuning memang punya
sejarah yang tertaut erat dengan misi dakwah dan kebesaran nama Sunan Ampel.
Menurut Kitab Pengging Teracah, Raja Brawijaya, penguasa Majapahit memberikan
wilayah kepada Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam di bagian utara tanah
kekuasaan Majapahit. Dalam Perjalanan menyebarkan agama Islam di wilayah utara,
Sunan Ampel disertai beberapa pengikut, diantaranya ada pengikut setianya bernama Ki
Wirosaroyo. Ki Wirosaroyo sebelumnya beragama Hindu.
Sesampai di Surabaya di Kademangan Cemoro Sewu, Sunan Ampel lebih dulu
membangun tempat ibadah. Tempat ibadah yang didirikan Sunan Ampel bersama Ki
Wirosaroyo ini, berbentuk musholla kecil. Musholla ini sudah direnovasi total menjadi
Masjid Rahmat. Renovasi total dimaksudkan karena takut akan adanya pengkultusan
yang dikhawatirkan akan menjurus pada perbuatan sirik. Setelah itu, Sunan Ampel
melanjutkan perjalanan menyebarkan Agama Islam di wilayah Surabaya Utara. Sempat

4
pula membangun tempat ibadah di Kampung Penilih Surabaya. Setelah itu kemudian
membangun masjid di Ampel Dento yang dikenal dengan nama Masjid Ampel seperti
sekarang ini. Dari tahun ke tahun Langgar Rahmat yang dulu terbuat dari bilik bambu
mengalami pemugaran dan dijadikan masjid. Masjid rahmat baru direnovasi sekitar
tahun 1967. Saat itu negara sudah merdeka. Masjid ini dipugar untuk bisa menampung
banyak jemaah yang ingin belajar agama Islam dan beribadah.
Oleh arsitek Surabaya Abu Ali, masjid dibuat menjadi dua lantai. Dengan gaya
bangunan yang cukup klasik, desain masjid disesuaikan dengan kelokalan Surabaya.
Ada lima pintu pilar di serambi masjid. Bentuknya seperti daunnya semanggi yang
berfilosofi identitas kota surabaya. Saat ini luas bangunan masjid Rahmat adalah 850
meter persegi. Dan dibangun pelataran parkir yang cukup luas untuk bisa menampung
para jemaah yang selalu padat di bulan suci seperti sekarang ini

1.2. Analisa lokasi masjid Rahmat


Masjid rahmat berlokasi di Jalan Kembang Kuning No.79-81, Surabaya. Masjid
rahmat masuk dalam yayasan rahmat yang juga menaungi sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama, maka dari itu,di dekat masjid terdapat SD Rahmat dan SMA
Rahmat. Sehingga masjid rahmat juga digunakan sebagai tempat beribadah bagi
murid murid yang bersekolah di sd maupun smp rahmat. Masjid rahmat berlokasi di
daerah pemukiman warga dengan jalanan yang cukup luas, sekitar 1km dari masjid
terdapat pasar yang bernama pasar pakis karena terletak di jalan pakis. Pasar ini
berfungsi sebagai roda perekonomian masyarakat baik di sekitar daerah maupun
masyarakat pendatang dan tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari bagi
masyarakat sekitar. Sekitar 500 meter dari masjid rahmat,terdapat kompleks
pemakaman kristen. Untuk aksesibilitasnya,masjid rahmat ini tergolong tinggi
karena terletak di pemukiman padat dengan berbagai fasilitas yag terdapat disana
dan melewati jalan besar,yaitu jalan Diponegoro.

5
BAB 2
KAJIAN DAN ANALISA OBJEK
2.1.Kajian objek

Teori Galih Widjil Pangarsa dalam buku Materialisme Masjid Nusantara


Menurut Galih Widjil Pangarsa dalam materialisme pada masjid nusantara,beliau
mengelompokkan langgam masjid yang berkembang di nusantara menjadi 4
kelompok langgam,yaitu :
1. Langgam masjid timur tengah.(arab,hypostyle/awal,iran,turki) dan India
Moghul.contoh masjid yang ada di nusantara yaitu masjid agung
makassar,masjid agung jawa tengah, dan lain-lain.

Gambar : Masjid raya makassar dengan desain yang megah dan berlanggam
india

2. Langgam masjid yang sedang mengalami proses menuju keluar dari ciri khas
Arab namun dengan tetap mengambil kubah sebagai bentuk dasar atap. Contoh
masjid yang ada di nusantara yaitu masjid istiqlal jakarta,masjid ta’awun,bogor.

Gambar : masjid istiqlal,Jakarta yang megah dan bergaya futuristic-arabic

3. Langgam masjid yang sedang dalam proses berjuang dalam mendeformasi ciri
utama lokalitas masa lalu atau dengan kata lain sedang mencari ciri khas

6
nusantara. Pada umumnya masjid dengan langgam ini masih memakai ornamen
geometris islam dengan mencampurkan langgam lokal tempat masjid tersebut
berada. Contohnya masjid al markaz di makassar,masjid manarul ilmi its,masjid
agung batam dan lain-lain

Gambar : masjid manarul ilmi ITS mengadopsi gaya atap joglo

4. Langgam masjid kecil yang bercirikan kelompok pragmatis. Pada umumnya


memiliki tipologi atap tropis berbahan genteng,terkota,asbestos dan seng
gelombang. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk pembentukan kubah
pada masjid.

Gambar : musholla attaqwa,sulawesi tenggara dengan desain minimalis dan


beratap ciri khas nusantara

Keempat langgam ini merupakan serangkaian proses menuju terbentuknya


pencirian masjid di nusantara. Pengaruh budaya arab/timur tengah yang kuat pada
masjid besar menggunakan atap kubah. Seiring berjalannya waktu dan penyebaran
agama islam di beberapa daerah-daerah, maka keperluan akan bangunan masjid atau
tempat untuk beribadah menjadi besar,maka terbentuknlah beberapa langgam masjid
baru yang disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhannya,misalnya pada beberapa
langgam masjid yang ditransformasikan dan diakulturasikan dengan kebudayaan

7
lokal agar dapat dengan mudah diterima di masyarakat dan memiliki ciri khas suatu
daerah dan juga pada langgam masjid kecil yang memang didesain untuk kapasitas
yang sedikit dibanding masjid besar.

Teori Galih Widjil Pangarsa dalam buku Starchitect & The Beauty Of The
Beast
Arsitektur yang baik hendaknya memperhatikan beberapa aspek,yaitu :
1. Keunikan
Sebuah karya harus selalu memiliki keunikan, entah itu keunikan yang berasal
dari bentukan suatu karya maupun makna dan filosofi yang ada di dalamnya.
Begitu juga dengan karya arsitektur, dengan keunikan maka berbagai macam
karya akan menjadi terpisah” dan memiliki ciri khas atau identitas yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain.
2. Orisinalitas
Dalam membuat suatu karya,diperlukan pengorbanan untuk mencapai hasil yang
maksimal. maka dari itu,orisinalitas sangat dijunjung tinggi dalam pembuatan
suatu karya. Dalam karya arsitektur,gaya arsitektur selalu berkembang dengan
mengambil atau terinspirasi oleh gaya yang telah berkembang sebelumnya.
Contoh pada laggam arsitektur modern yang secara keseluruhan hampir sama
bentuk dasarnya, namun selalu ada bagian yang menjadi ciri khas suatu langgam
di masa tertentu sesuai teknologi yang berkembang pada masa itu.
3. Kesahajaan
Pada arsitektur masjid sangat menjunjung tinggi hubungan antara manusia dan
tuhan/ hablumminallah, hubungan sesama manusia / hablumminannas dan
hubungan manusia dengan alam. Serupa dengan konsep arsitektur hindu budha
yang telah berkembang jauh sebelum peradaban islam. Dapat disimpulkan
bahwa, arsitektur tidak hanya berupa bentuk fisik suatu bangunan yang dapat
menaungi manusia dengan segala keunikannya. Namun jauh didalamnya
terdapat unsur unsur rohaniah yang berkaitan dengan spiritual dan empati.

8
2.2. Analisa objek

Langgam arsitektur masjid rahmat


Berdasarkan hasil dari kajian objek,masjid rahmat ini menganut langgam no 3
yaitu langgam arsitektur yang mencari jati diri atau kekhasan sesuai daerah tempat
masjid itu berada. Karena memiliki bentuk dengan kearifan lokal yang mendominasi

Gambar : ukiran menyerupai daun semanggi yang menyimbolkan surabaya


mendominasi bangunan masjid
Sebenaranya cukup sulit menentukan langgam apakah yang lebih cocok untuk
masjid ini, dilihat dari atapnya yang berbentuk kubah. Namun karena masjid ini tidak
bergaya timur tengah sama sekali maka masjid ini bisa juga dikatakan sebagai langgam
nomor 2, yaitu langgam masjid yang mencoba keluar dari gaya arab namun masih
mempertahankan kubah . Namun karena terdapat unsur bentuk semanggi yang sangat
mendominasi maka dapat disimpulkan bahwa masjid rahhmat ini memiliki langgam
yang khas dengan kearifan lokal/ langgam nomor 3.

Unsur desain masjid rahmat


Bentuk
Masjid rahmat berbentuk segiempat. Dalam satu kompleks masjid rahmat
terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian masjid untuk beribadah dan kantor pengurus
masjid rahmat.

9
Gambar : masjid rahmat terdiri atas 2 bangunan,bangunan masjid dan kantor
pengurus
Bentuk atap masjid

Gambar : atap masjid rahmat berbentuk kubah


Bangunan masjid rahmat memiliki penutup datar dengan kubah. Terdapat bentuk seperti
bagian atas kastil.
Teras dan akses masuk ke dalam masjid

Terdapat ornamen semanggi yang diteruskan oleh pilar-pilar masjid.jarak antar


pilar sekitar 2 pintu. Memiliki desain pintu yang tinggi,lebar dan melengkung di atasnya
dengan 2 daun pintu. Tiap-tiap pintu berjarak sekitar 1 meter. Memberikan kesan yang
sangat terbuka dan memaksimalkan cahaya serta udara yang masuk ke dalam masjid.

10
Motif floral pada pintu dan jendela

Halaman dan akses masuk menuju kompleks masjid

Gapura menuju kompleks masjid rahmat yang didominasi oleh bentuk bunga
semanggi sebagai ciri khas kota surabaya dan menyerupai bentuk gunungan wayang
yang mengadopsi dari budaya jawa. Halaman depan masjid rahmat digunakan sebagai
tempat parkir atau acara” keagamaan seperti penyembelihan hewan kurban dan lain-
lain.
Warna

Warna yang mendominasi pada bangunan masjid rahmat ini adalah putih.
Melambangkan kesucian tempat ibadah sebagai tempat pertemuan antara hamba dengan
Tuhan dan simbol pembersihan diri dari hal hal negatif menuju fitrah.

11
Penggunaan material
Penggunaan material pada bangunan masjid rahmat hampir sama seperti masjid
pada umumnya. Yakni menggunakan material batu bata dan beton.

Interior masjid rahmat Penggunaan material kaca patri pada langit langit masjid
sebagai ornamen

12
BAB 3
KESIMPULAN

Arsitektur masjid di nusantara memiliki beranekaragam langgam yang


senantiasa mengadopsi atau mengambil sedikit unsur pada langgam yang telah ada
sebelumnya. Kebanyakan gaya arsitektur masjid di nusantara mencampurkan unsur
timur tengah dan unsur kearifan lokal. Sama seperti yang terjadi pada bangunan
masjid rahmat di surabaya ini. Masjid ini bergaya timur tengah karena
menggunakan atap kubah. Desain bentuk masjid juga megah dan berkesan kotak
seperti era reinassance. namun menjadikan kearifan lokal sebagai unsur
pendominasi atau point of interest dari bangunan ini. Sehingga dapat dikatakan,
masjid ini berlanggam campuran antara timur tengah dan khas nusantara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Pangarsa, Galih Widjil. 2010. Materialisme Masjid Nusantara.


https://www.ruangarsitektur.com/. e-book
Pangarsa, Galih Widjil. 2009. Starschitect & Beauty of the Beast . Arsitektur Brawijaya.
https://arsitekturnusantara.blogspot.com/
https://situsbudaya.id/sejarah-masjid-rahmat-surabaya/
http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/10574/

14
15

Anda mungkin juga menyukai