Anda di halaman 1dari 29

BAB II

Studi Literatur

2.1. Marina

Marine adalah kata sifat yang bermakna atau berkaitan dengan laut atau lautan,
seperti biologi marin, ekologi marin dan geologi marin. Dalam konteks sains, marin
hamper selalu merujuk kepada persekitaran air laut (sumber: Wikipedia).

Sedangkan menurut KBBI , marina/ma·ri·na/ n pelabuhan khusus yang


disediakan untuk kapal pesiar, dilengkapi dengan prasarana yang dibutuhkan,
misalnya air tawar dan telekomunikasi.

2.2. Galeri Seni (Art Gallery)

Art Gallery ialah ruangan atau gedung tempat memamerkan banda atau
karya seni dan sebagainya (sumber: KBBI). Sebuah bangunan atau ruang
untuk pameran seni, biasanya seni visual (seperti, lukisan,patung dan pahatan)
(sumber: Wikipedia)

Galeri merupakan suatu ruangan panjang terlindungi / tertutup, berupa


koridor, baik itu didalam maupun di eksterior bangunan, atau koridor diantara
bangunan yang berfungsi sebagai tempat kegiatan pameran kerja seni. Galeri
pada awalnya merupakan bagian dari museum yang berfungsi sebagai ruang
pameran.

Menurut Robillard (1982), ruang publik pada museum dibagi menjadi 4 bagian
:

1. Entrance hall.
2. Jalur sirkulasi.
3. Galeri.
4. Lounge (ruang duduk).
2.2.1 Fungsi Gallery

1. Sebagai tempat memamerkan karya seni (exhibition room)

2. Sebagai tempat membuat karya seni (workshop)

3. Mengumpulkan karya seni (stock room)

4. Mempromosikan karya seni dan tempat jual-beli karya seni (auction room)

5. Tempat berkumpulnya paras seniman

2.2.2 Macam-macam Galeri Seni

A. Macam galeri berdasarkan tempat penyelenggaraan pameran dibagi


menjadi dua, yaitu:

1. Traditional Art Gallery, galeri yang aktivitasnya diselenggarakan di


selasar / lorong panjang.
2. Modern Art Gallery, galeri dengan perencanaan ruang secara modern.

B. Macam dari galeri berdasarkan sifat kepemilikan dibagi menjadi tiga,yaitu :

1. Private Art Gallery, galeri yang dimiliki oleh perseorangan /pribadi atau
kelompok.
2. Public Art Gallery, galeri milik pemerintah dan terbuka untuk umum.
3. Kombinasi dari kedua galeri di atas.

C. Macam galeri berdasarkan isinya dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Art Gallery of Primitif Art, galeri yang menyelenggarakan aktifitas di


bidang seni primitif.
2. Art Gallery of Classical Art, galeri yang menyelenggarakan aktifitas di
bidang seni klasik.
3. Art Gallery of Modern Art, galeri yang menyelenggarakan aktifitas di
bidang seni modern.

D. Macam galeri berdasarkan jenis pameran yang diadakan dibagi menjadi


tiga, yaitu :

1. Pameran tetap (Permanent Exhibition)


Pameran yang diadakan terus-menerus tanpa ada batasan waktu.
Barang-barang yang dipamerkan tetap atau bisa juga bertambah.

2. Pameran temporer (Temporary Exhibition)


Pameran yang diadakan sementara dengan batasan waktu tertentu.

3. Pameran keliling (Travelling Exhibition)


Pameran yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Galeri seni dapat digolongkan lagi berdasarkan pada macam koleksi dan
tingkat dan luas koleksi (luas jangkauan).

A. Galeri berdasarkan macam koleksi dibedakan menjadi :


1. Galeri pribadi
Merupakan galeri yang berfungsi sebagai tempat pameran karya
pribadi seniman itu sendiri, tidak memamerkan karya orang lain atau
sebagai galeri yang befungsi sebagai tempat pamer dimana koleksi
yang dipamerkan tidak diperjualbelikan.
2. Galeri umum
Merupakan galeri yang memamerkan karya-karya seni dari
beberapa seniman dan koleksi yang dipamerkan diperjualbelikan.
3. Galeri kombinasi
Merupakan galeri kombinasi pribadi dan umum dimana karya-
karya seni yang dipamerkan ada yang diperjualbelikan dan ada yang
merupakan koleksi khusus yang tidak dijual, koleksi yang
dipamerkanpun bukan dari satu orang seniman melainkan dari
beberapa seniman.

B. Galeri berdasarakan tingkat dan luas koleksi (luas jangkauan) dibedakan


menjadi :
1. Galeri local
Merupakan galeri yang mempunyai koleksi dengan objek-objek
yang diambil dari lingkungan setempat.

2. Galeri regional
Merupakan galeri yang mempunyai koleksi dengan objek-objek
yang diambil dari tingkat daerah / propinsi/ regional I.
3. Galeri internasional
Merupakan galeri yang mempunyai koleksi dengan objek-objek
yang diambil dari suatu Negara atau dunia.

Ghirarado (1996) membagi tipe pokok galeri menjadi dua, yaitu Shrine dan
Warehouse. Seiring dengan perkembangan ruang publik pada tingkat urban, ditandai
dengan maraknya fasilitas berupa mall di suatu kutub dan fasilitas kultural berupa
museum atau galeri di kutub lain, maka memunculkan fungsi baru di tengah kedua
fungsi tersebut. Kondisi tersebut melahirkan galeri yang memiliki nilai entertainment
dan komersial yang kuat.

Tumbuhnya galeri baru membuat bangunan galeri itu sendiri menjadi objek
pengamatan. Jadi tidak hanya koleksi didalamnya saja yang menjadi objek
pengamatan.

1. Tipe Shrine
Berarti tempat suci atau terawat. Menempatkan seni diatas banyak hal
lain. Koleksinya sangat terpilih, ditata pada ruang yang memungkinkan
pengunjung melakukan kentemplasi (memandang dengan penuh
perhatian). Nilai kolektif dan penghargaan terhadap seni pada galeri sangat
tinggi sehingga pemilihan koleksi relative sangat selektif.

2. Tipe Warehouse
Galeri mewadahi berbagai koleksi yang bernilai; sedemikian
beragamnya koleksi yang ditampung sehingga wadahnya pun memiliki
fleksibilitas yang sangat tinggi untuk menanggapi perubahan dan
perkembangan di dalamnya yang dinamis. Tipe Warehouse sangat populer
dalam berbagai bentuk dan strategi perancangan.
3. Tipe Cultural Shopping Mall
Strategi pemasaran galeri telah membaurkan persoalan antara seni dan
komersial, antara lain melalui maraknya aktivitas komersial dalam galeri.
Strategi pemasaran tidak terbatas pada display, melainkan juga memberi
tekanan pada penjualan cinderamata yang lebih beragam (ketimbang
sekedar poster, kartu pos, dan katalog) seperti halnya shopping mall
memperkuat layanannya melalui fasilitas gedung bioskop, pameran seni,
ataupun konser-konser. Tipe baru galeri “Cultural Shopping Mall” bisa
mencakup fasilitas restoran toko, auditorium, sampai gedung teater. Dalam
hal ini galeri dan mall mempunyai satu kesamaan, yakni aktivitas utamanya
mendorong pemasaran melalui konsumsi.

4. Tipe galeri Spectacle


Tipe galeri yang tidak lazim yang diidentifikasi oleh Kurt Poster dimana
mendorong pengunjung untuk menikmati pengalaman estetika justru
karena arsitektur bangunan galeri itu sendiri. Arsitektur pada galeri
Spectacle diorganisasikan untuk mencapai penghargaan dan kebanggaan
seni sama seperti yang terjadi pada galeri bertipe Shrine. Secara tipikal,
sesungguhnya galeri Spectacle juga serupa dengan galeri bertipe “Cultural
Shopping Mall”. Galeri sebagai Spectacle (pertunjukan besar/tontonan)
mengharapkan audiens yang artistik.

2.2.3 Jenis Pameran

Jenis pameran terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pameran tunggal
Merupakan pameran dimana sekelompok materi pameran yang
dihasilkan oleh seniman baik itu teknik maupun aliran biasanya satu jenis

2. Pameran bersama
Merupakan pameran dimana sekelompok materi pameran yang
dihasilkan oleh lebih dari satu seniman, terdiri dari berbagai cabang seni
rupa (bisa terdiri dari berbagai jenis materi, bentuk, teknis, serta berbagai
jenis aliran).

2.2.4 Sifat Materi

Sifat materi yang dipamerkan dibedakan menjadi dua, yakni :

1. Hasil ciptaan langsung


Merupakan hasil karya berupa lukisan, patung, kerajinan, dan
sebagainya yang biasanya hanya ada satu dan tidak digandakan.

2. Hasil karya reproduksi


Merupakan karya reproduksi / penggandaan dari karya-karya asli
seniman seni rupa, terutama seni lukis dan seni grafis.

2.2.5 Waktu Pameran

Waktu pelaksanaan kegiatan pameran dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Pameran jangka pendek


Disebut pameran temporal, waktu pelaksanaannya kurang dari satu
minggu.

2. Pemeran jangka panjang


Disebut pameran tetap, waktu pelaksanaannya lebih dari seminggu hingga
berbulan-bulan (> 7hari >).

2.2.6 Pengguna Galeri Seni

a. Seniman (pelukis)

adalah orang yang mempunyai bakat seni dan banyak menghasilkan


karya seni. Pelukis di dalam galeri seni lukis bertugas memberikan pengarahan
tentang lukisan dan mepraktekan langsung kegiatan melukis [dalam
workshop], dan tidak menutup kemungkinan terdapat seniman yang memiliki
keterbatasan fisik [difabel].

b. Pengunjung [penikmat lukisan]

adalah penggemar pengunjung berasal dari semua kalangan,


wisatawan domestik maupun mancanegara, baik para difable maupun orang
normal (galeri seni tidak membatasi pengunjung).

c. Pengelola

Sekelompok orang yang bertugas mengelola (mengatur) tentang semua


kegiatan yang berlangsung dan yang akan berlangsung.

2.3. Marina Art Gallery


Marina Art Galley ialah sebuah bangunan atau tempat untuk memamerkan
benda atau karya seni dan sebagainya yang tempat/daerah dari bangunan art gallery
ini berada berdekatan dengan perairan yang merupakan potensi dari dari luar
bangunan.
2.3.1 Kebutuhan Ruang
2.3.2 Besaran Ruang

1. Ruang Pameran

2. Ruang Umum
3. Ruang Service

4. Area Parkir
BAB III
Studi Kasus

3.1 Marina Bay Sands - ArtScience Museum

Architects : Moshe Safdie

Location : Singapore

Area : 5000m2

Project Year : 2011

Artscience Museum yang terletak di sepanjang tepi laut Marina Bay Sands

menjadi tempat pameran yang menjembatani hubungan antara Seni dan Sains.

Museum ini diatur sebagai dua ruang pameran utama, diposisikan di sekitar atrium

ruang terbuka pusat. Pameran pertama melayang-layang dalam bentuk patung di atas

kawasan pejalan kaki, dan koleksi ruang galeri kedua terletak di bawah taman teratai

air yang besar


 Struktur

Bangunan ini didukung oleh struktur diagrid kisi baja dan sepuluh kolom

baja –sebuah pusat pahatan yang memungkinkan bangunan tampak melayang di

atas. Bentuk geometri sering dibandingkan dengan lotus, dan dibalut dengan fiber-

reinforced polimer (FRP), biasanya digunakan dalam yacht balap berperforma tinggi.

ArtScience Museum dibangun di sekitar pangkalan melingkar dengan 10 struktur

seperti jari yang diperluas yang menampung 21 galeri yang diterangi secara alami.

 Jenis-jenis Ruangan di Art Science Museum

- Section Nature

- Section Town

- Section Park

- Section Space
Museum ini berdiri di atas kawasan pejalan kaki tepi laut Marina Bay dan

kolam lily yang memantul. Bentuk atap berbentuk piring mengumpulkan air hujan

dan mengalirkannya melalui oculus, menciptakan air terjun melalui atrium terbuka

museum.

( Denah Lantai 1)
( Denah Lantai 2)

( Denah Lantai Bawah )


Museum terdiri dari dua bagian utama. Basis, yang tertanam di bumi dan dikelilingi

oleh air Teluk dan kolam bunga bakung raksasa, dan struktur seperti bunga yang

terbuat dari 10 kelopak, dihasilkan oleh geometri spheroids dari jari-jari yang

bervariasi yang tampaknya mengapung di atas dasar kolam yang indah. Kelopak-

kelopak, atau jari-jari yang merujuk pada mereka, naik ke langit dengan ketinggian

yang bervariasi, masing-masing dimahkotai oleh cahaya langit yang menarik di siang

hari menembus dasar dan menerangi galeri di dalamnya.

Galeri atas disusun menjadi 10 ruang yang bervariasi dari ruang vertikal

tinggi ganda, hingga ruang horizontal panjang. Setiap aula memiliki akses ke cahaya

matahari dari langit-langit di atas dan dari atrium pusat. Mekanisme kontrol

pencahayaan terintegrasi memungkinkan ruang ditransformasikan menjadi kotak

hitam. Jendela gambar besar dari dalam galeri menawarkan pemandangan ke jalan

di bawah ini.
Museum ini berdiri di atas kawasan pejalan kaki tepi laut dan kolam lily di bawahnya.

ArtScience Museum adalah landmark budaya ikonik di Singapura. Misi kami adalah

untuk mengeksplorasi di mana seni, ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi

bersatu. Di sinilah di persimpangan seni dan sains bahwa inovasi dan ide-ide baru

terbentuk. Kami ingin mengatakan "di sinilah masa depan dibuat".

Bangunan terinspirasi teratai kami yang mencolok, dirancang oleh Moshe

Safdie, memiliki 21 ruang galeri yang mencakup hampir 5000m2. Sejak dibuka pada

Februari 2011, kami telah mengadakan pameran berskala besar oleh beberapa

seniman terkenal dunia termasuk Leonardo da Vinci, Salvador Dalí, Andy Warhol,

Vincent Van Gogh dan M.C. Escher. Selain itu, kami telah menyajikan pameran

signifikan yang mengeksplorasi aspek ilmu pengetahuan termasuk data besar, fisika

partikel, paleontologi, biologi kelautan, kosmologi, dan eksplorasi ruang angkasa.

Eksterior

Interior
Struktur
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai sarana untuk memberikan sebuah karya wisata yang

menyenangkan dan memberikan pengalaman serta pengetahuan yang

bermanfaat, dibutuhkan adanya suatu prasarana yang dapat menunjang hal

tersebut. Oleh karenanya, prasarana yang tepat untuk mewujudkan hal

tersebut ialah membangun sebuah art gallery yang memiliki tempat dengan

potensi yang besar, yaitu berdekatan dengan perairan. Dimana bila berada

dipinggiran laut/pantai/sungai ini merupakan sebuah potensi yang besar untuk

menarik sejumlah pengunjung untuk berkunjung. Art gallery ini nanti kiranya

dapat menjadi sarana komersial, sarana pendidikan dan budaya, pendekatan

terhadap cultural serta menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat dan

wisatawan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari penulisan makalah ini adalah :

- Mengetahui apa itu marina art gallery?

- Mengetahui kebutuhan ruang melalui pendekatan ruang untuk marina art

gallery?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

- Memberikan gambaran mengenai pengertian marina art gallery.

- Memberikan gambaran kebutuhan ruang melalui pendekatan ruang art

gallery

- Memberikan gambaran pola hubungan ruang antar art gallery


3.2 Osaka maritim museum

ARCHITECT : PAUL ANDREU, FRANCOIS TAMISIER, MASSA BOKURA

YEAR : 1997-2000

LOCATION : OSAKA, JAPAN

Museum Bahari Osaka diakui sebagai bagian dari museum generasi baru.

Dirancang oleh arsitek Prancis Paul Andreu dan rekan-rekannya, dibangun untuk
menampilkan replika besar kapal tua sebagai daya tarik utama, memungkinkan

tertutup dan terlihat dari semua sudut, termasuk dari bawah. Ini adalah bagian teknik

yang hebat, karena ini adalah zona yang sangat seismik.

Museum ini adalah belahan kaca besar setinggi 40 meter yang tampaknya

mengapung di atas air. Meskipun mengambil bentuk yang tidak biasa ini, bangunan

itu terkait dengan lingkungan melalui transparansi. Dari kejauhan dikenali oleh

geometri khususnya. Wajah mereka hampir transparan melucuti interior untuk

bergabung dengan lanskap, sambil memeluk ruang kurva.

Sirkulasi

Tiket masuk ke museum adalah bangunan di atas tanah. Koneksi antara

bangunan ini dan area yang luas adalah melalui terowongan di bawah air.

Arsitek menciptakan permainan ganda dengan lingkungan: volume memiliki

tandingan formal untuk bangunan di sekitarnya, sementara bahan, cahaya dan

transparansi mendorong dialog.


Ada empat lantai pameran. Kapal, daya tarik utama museum terletak di

tengah dan dikelilingi oleh tangga dan ruang pameran khusus. Akses gedung, yang

terletak di tanah, adalah struktur setengah lingkaran. Ada aula masuk dan ruang

untuk kantor dan administrasi museum.


 Struktur

Belahan itu disatukan di atas panggangan logam besar, dengan pelat kaca

tipis yang disegel dengan silikon secara langsung. Kulit bangunan terdiri dari dua

panel kaca yang melapisi lapisan baja galvanis dan berlubang. Menurut lintasan

matahari, kepadatan lubang ini berkisar untuk menghindari dampak langsung dari

petir. Panel akan menyusut saat mencapai bagian atas belahan bumi.

Bangunan ini memiliki struktur internal yang terdiri dari tiga balok annular.

Balok memberikan struktur kekuatan kubah. Lemari besi museum berbobot 1.200

ton. Direncanakan untuk menguji gempa bumi. Itu juga dirancang untuk

menyediakan AC.
3.3 Museum Contemporary Art, Australia

Analisis:

- Didirikan oleh, John Power (1881-1943)


- Fasad yang menarik, pada malam hari diberikan lampu yang terpancar
dari bangunan dan cahaya-cahaya atraktif dan yang menyinari fasad
bangunan sehingga orang pada malam hari baik dari dekat maupun dari
jauh tertarik untuk datang.
- Merupakan bekas Maritime services building.

Lokasi Site :
Analisis:

- Lokasi site yang sangat memberikan keuntungan karena berada di daerah


pinggiran pantai, yang di lalui pejalan kaki,kendaraan serta kapal-kapal
yang singgah.
- Potensi yang kuat dalam menonjokaan identitas bangunan.
- Panorama yang indah didapat dari luar bangunan.
- Bentuk bangunan yang menyesuaikan dengan keadaan sekitar, yaitu
Museum Of Contemporarry Gallery tampak atasnya menyerupai seperti
kapal.

Tampak luar bangunan Museum Of Contemporary Galley

Analisis:

- 2 buah bentuk bangunan yang berbeda disatukan menjadi satu, bangunan


museum dengan konsep kuno klasik sedangkan art gallery hadir dengan
nuansa modern.
- Suasana yang indah dari luar bangunan menjadi keuntungan sendiri pada
bangunan ini.
Interior dalam Museum Of Contemporary Galley

Analisis:

- Karena ini merupakan contemporarry art gallery, sehingga isi di dalmnya


pun berupa campuran dari karya-karya seni yang beraneka ragam
(dinamis)
- Didalam art gallery ini menjadi tempat pembelajaran dalam mengenal
karya-karya seni.
- Penggunaan intensitas cahaya yang berbeda di setiap ruang.
- Penggunaan lantai keramik yang berbeda sesuai konsep dari setiap
galeri-galeri yang ada.
Denah Museum Of Contemporary Galley
Referensi

https://id.scribd.com/document/328373594/MARINA-ART-GALLERY

https://www.safdiearchitects.com/projects/marina-bay-sands-artscience-museum

https://id.marinabaysands.com/museum/about.html

https://www.arch2o.com/milwaukee-art-museum-calatrava/

https://www.nytimes.com/2015/12/29/arts/design/milwaukee-art-museum-reinvigorates-with-
renovations.html

https://kbbi.web.id/marina
Marina Art Gallery
STUDI LITERATUR DAN STUDI KASUS
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR IV

Oleh :
Yunira Almaisa Sianipar ( 1704104010026)
Studio C

Prodi Arsitektur
Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Semester Genap 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai