Anda di halaman 1dari 7

Judul Video : Peninggalan Kerajaan Majapahit di Desa Bejijong

Bagian 1. Membahas Kerajaan Majapahit, dan lokasi Kampung Wisata Majapahit di Desa
Bejijong

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara. Wilayahnya yang luas dan
terdiri dari ribuan pulau menjadikan Indonesia sebagai tempat yang kaya akan keberagaman
budaya dan sejarah kerajaan yang dahulu pernah berdiri. Sebelum masa penjajahan, wilayah
Indonesia dikenal sebagai Nusantara dan terdiri dari berbagai kerajaan yang berdiri secara
mandiri di berbagai pulau. Beberapa kerajaan terkenal di Indonesia antara lain Kerajaan
Sriwijaya di Sumatera, Kerajaan Majapahit di Jawa, Kerajaan Mataram di Jawa Tengah,
Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, dan Kerajaan Bali di Pulau Bali.

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia
pada abad ke-14 hingga awal abad ke-16. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada
tahun 1293 di daerah Jawa Timur dan mencapai puncak kejayaannya di bawah pimpinan raja-
raja seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Ibukota Kerajaan Majapahit berada di Trowulan,
Kabupaten Mojokerto, yang terletak sekitar 60 kilometer sebelah tenggara Surabaya, Jawa
Timur. Trowulan menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, dan budaya Majapahit pada masa
kejayaannya.
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=O5NuG1M4-ag menit ke 0:46
Sumber : https://earth.google.com/web/search/Kampung+Majapahit+Mojokerto,+Maha+Vihara+Majapahit,
+Bejijong,+Mojokerto+Regency,+East+Java

Sebagai pusat pemerintahan kerajaan Majapahit dulu, Trowulan memiliki banyak


peninggalan kerajaan Majapahit yang sekarang dikenal dengan kawasan Kampung Majapahit,
di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan.
tunjukkan suasana Desa Bejijong dan rumah-rumah disana yang kental dengan nuansa
kerajaan Majapahit
Desa wisata Kampung Majapahit Bejijong merupakan wisata berbasis seni budaya, sejarah,
alam dan industri kreatif. Di wilayah desa ini juga sudah mendapat 2 predikat skala nasional
dari Kemendikbud RI yaitu :
1. KCBN kawasan cagar budaya peringkat nasional
2. KSPN kawasan strategis pariwisata peringkat nasional
Sumber : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/kampung_majapahit_bejijong

“Jika mengunjungi kawasan ini, para turis akan disuguhkan pemandangan rumah-rumah
bernuansa kerajaan Majapahit. Desa Bejijong sejak tahun 2005 menyediakan fasilitas untuk
para turis menginap di homestay yang bernuansa seperti zaman kerajaan Majapahit. Letaknya
di sepanjang desa wisata Bejijong, mayoritas homestay berada di sekitar Maha Vihara
Majapahit”. (transkripsi wawancara warga desa, 01:08)
Referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=nmY-n3Sas7M menit 1:45 – 2:40

https://www.youtube.com/watch?v=O5NuG1M4-ag menit ke 0:59 – 2:42

https://www.youtube.com/watch?v=MMJsg-sZKAU menit ke 2:26 – 3:19

https://www.youtube.com/watch?v=CPGHl3rro5s

https://www.youtube.com/watch?v=7zoq26Vk4uw menit 2:33-2:52

“Setiap hari minggu, di kampung wisata ini mengadakan pesta rakyat. Ini acara pasar rakyat
setiap hari Minggu di pasar Majapahit untuk meningkatkan umkm juga untuk memberikan
promosi desa wisata Bejijong, disini ramai sekali para masyarakat begitu antusias dan
semangat. Selain berjualan makanan, di pasar rakyat ini juga ada komunitas seni yang
menampilkan tari-tarian tradisional Mojokerto.” (transkripsi wawancara 0:37)
Tunjukkan video kegiatan di pasar rakyat kampung mojopahit

Bagian 2. Penjelasan peninggalan kerajaan Majapahit


Makam Raden Wijaya “Siti Inggil”, “Raden Wijaya merupakan pendiri dari Kerajaan
Majapahit yang juga raja pertama di Indonesia, memiliki gelar Sri Kertarajasa Jayawardana.
Lambang surya merupakan lambang kekuatan Majapahit”(transkripsi wawancara 03:23).
Situs ini diketahui merupakan petilasan Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa
Jawawardhana atau Brawijaya I yang menjadi tonggak awal lahirnya Majapahit di tahun 1293
M. Petilasan tersebut berbentuk makam dengan panjang sekitar dua meter lebih. Namun,
makam ini tidak berisikan jenazah sebab pada era Majapahit, sebagian umat Hindu tidak
mengubur jenazah dan mengenal diperabukan. Abu biasanya disimpan di candi atau
dihanyutkan ke laut. Petilasan ini diyakini sebagai tempat pertama kali Raden Wijaya
mendirikan Kerajaan Majapahit sekaligus menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Nama
Siti Inggil sendiri berarti tanah tinggi karena merupakan makam raja pertama Majapahit.
“Candi Brahu, atau dulunya disebut Warahu/Wanaru. Pada zaman dahulu, dijelaskan adanya
satu temuan yaitu temuan prasasti yang letaknya kurang lebih 50m dari sudut barat daya dari
Candi Brahu itu adalah yang dikeluarkan oleh Mpu Sindok pada tahun 939 M tepatnya adalah
tanggal 6 September. Orang menyatakan kalau itu adalah prasasti Alasantan. Prasasti
menyebutkan Candi Warahu, setelah itu ditemukan nama-nama Candi yang lain yaitu, Candi
Lawang, Candi Tikus, Candi Bajangratu, Segaran dan sebagainya.
Candi Tikus dulunya sempat terkubur dalam tanah. Dulu, desa kami ini pernah diserang
tikus sampai beberapa bulan tidak bisa kami temukan. Setelah menyerang tanaman-tanaman
padi yang ada disekitarnya, tikus-tikus itu bersembunyi di Candi Tikus ini. Akhirnya,
penemuan kembali Candi Tikus terjadi pada tahun 1914 berdasarkan laporan Bupati
Mojokerto, R A A Kromojoyo Adinegoro, yang ternyata setelah dibongkar, dari gundukan
tersebut adalah puncak dari Candi Tikus.
Kolam Segaran merupakan kependekan dari Segara Anakan, dulunya disini ada 51 kolam,
namun yang tersisa dan wujudnya masih bagus hanya satu kolam ini.” (transkripsi
wawancara 01:48)
Candi Gentong : Candi ini ditemukan tahun 1889 silam. Dinamakan Gentong karena banyak
ditemukan fragmen gentong di situs ini. Candi ini terdiri dari dua bagian, yakni sisi selatan
dan utara. Candi beraliran Budha ini diperkirakan ada sejak zaman Hayam Wuruk, pemimpin
Majapahit 1350-1389 masehi.
Candi Bajangratu : Candi di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan ini biasa
disebut Gapura Bajangratu. Bentuk gapuranya mengadaptasi model Paduraksa atau gapura
dengan pintu tengah dan memiliki atap. Beragam relief menghiasi gapura ini. Selain itu,
diperkirakan Candi Bajangratu dibangun untuk menghormati Jayanegara, raja kedua
Majapahit tahun 1309-1328 Masehi.
Sumber : https://www.detik.com/jatim/wisata/d-6064117/5-candi-dan-situs-purbakala-di-trowulan-mojokerto-
yuk-wisata-sejarah

“Maha Vihara Majapahit merupakan satu bagian pada masa kejayaan Majapahit karena
kalau kita ataupun para pengunjung ke vihara ini mereka akan disuguhkan dengan salah
satunya patung buddha tidur ini yang dibangun pada tahun 1993 dan baru selesai di 1994.
Pada saat itu sebenarnya hanya untuk lingkup kita di vihara sebagai objek ataupun sebagai
tempat yang disakralkan. Namun setelah banyak orang berdatangan, difoto, lalu dibagikan ke
media sosial akhirnya menyebar hingga banyak turis dalam dan luar negeri yang dating
kesini. Sehingga akhirnya patung buddha tidur ini menjadi salah satu ikon wisata di
Kabupaten Mojokerto, khususnya di Kampung Majapahit Desa Bejijong.” (transkripsi
wawancara, 03:50)

Bagian 3. Kerajinan-kerajinan yang ada di kampung Majapahit


Desa Bejijong menghasilkan berbagai kerajinan seperti batik majapahit, manik-manik,
wayang kulit Mojokerto hingga kaos untuk souvenir. Selain itu terdapat hasil kerajinan dari
pengrajin logam (kuningan) dan terakota dari tanah liat. Beberapa hasil kerajinan khas Desa
Bejijong dapat ditemui di lokasi wisata Patung Buddha Tidur.
Tak hanya terkenal dengan Kampung Wisata Majapahit, Desa Bejijong juga terdengar ke luar
daerah dengan ekonomi kreatif atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Terdapat
kerajinan kuningan, batik dan telur asin asap yang dikelola perorangan dalam naungan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes).
Di Desa Bejijong memiliki motif batik, Parang Mojo, hasil pengerajin batik tulis warga desa
setempat. Diberi nama Parang Mojo karena berlatarbelakang parang dan buah Mojo. Ciri
khas dari batik ini dominan berwarna biru cerah sehingga memberi kesan ceria. Kemudian,
terdapat gambar surya Majapahit dan bunga teratai yang nampak mekar dalam air keruh.
Sedangkan lambang Surya Majapahit, ada arah empat mata angin dan ada dewa-dewanya
yang melambangkan kerajaan Majapahit.
Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, amat terkenal dengan industri
cor kuningannya. Di desa ini, terdapat 40 perajin dengan hasil produksi berupa patung
Buddha, replika candi, serta berbagai cinderamata yang terbuat dari logam kuningan. Desa
Bejijong merupakan sentra kerajinan cor logam, khususnya kuningan. Pangsa pasar cor
kuningan berasal dari dalam dan luar negeri. Produk yang dihasilkan berupa hiasan interior
dan eksterior dari kuningan seperti patung Buddha, replika candi Majapahit, asbak,
gantungan kunci, dan lain-lain.
Sumber:

https://jatimnow.com/baca-46668-umkm-batik-di-desa-bejijong-mojokerto-mulai-bergeliat-pascapandemi
https://faktualnews.co/2021/10/02/filosofi-batik-parang-mojo-buatan-warga-desa-wisata-bejijong-mojokerto/
282072/

https://www.ngopibareng.id/read/bejijong-desa-sentra-patung-kuningan-di-mojokerto-sejak-1967

Referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=O5NuG1M4-ag menit ke 0:40-0:43 , 5:20-6:12 (Batik) , 6:13-7:02


(Kuningan)

https://www.youtube.com/watch?v=nmY-n3Sas7M menit ke 2:44-3:05 (Batik), 3:09-3:22 (Kuningan)

Bagian 4. Makanan khas di Kampung Majapahit (Wader, Telor Asin Asap)


1. Telur asin asap merupakan produk kuliner unggulan Desa Bejijong. Terbuat dari telur
bebek yang diasinkan kemudian diasap menggunakan serabut kelapa yang menghasilkan rasa
lezat dan membuat para penikmat kuliner ketagihan. Distribusi di setiap warung makan di
desa Bejijong dilakukan sebagai bentuk kerjasama agar masyarakat juga dapat mengambil
profit dalam penjualan produk ini. Penggunaan teknologi juga dilakukan untuk design
kemasan sehingga produk lebih menarik, lebih awet, dan lebih bernilai jual tinggi.
Sumber : https://bejijong.desa.id/artikel/2014/4/30/profil-potensi-desa

2. Ikan Wader
“Terdapat makanan khas yang bisa dinikmati jika berkunjung di kampung wisata ini yaitu
Wader Majapahit. Pada zaman dahulu, saat musim panen ikan ini tidak ada yang mengambil
karena ukurannya yang kecil, namun setelah dicoba diolah ternyata rasanya enak akhirnya
ikan wader dijadikan salah satu menu khas disini.”(transkripsi wawancara 04:54)
“Awalnya disarankan oleh pamong desa Bejijong untuk mengolah dan mengemas ikan wader
untuk dijual di sekitar museum Majapahit, karena banyak turis lokal dan mancanegara yang
berkunjung. Hasilnya, ikan wader menjadi terkenal dan menjadi ciri khas di Kampung
Majapahit. Ikan wader juga berkhasiat untuk kesehatan karena mengandung protein yang
sangat tinggi, omega 3, dan zat besi untuk mencegah pengeroposan tulang.” (transkripsi
wawancara 05:13)

Penutup
“Harapan saya untuk desa wisata Majapahit, supaya terus dikelola dengan baik.” (transkripsi
wawancara 05:47)
“Harapan untuk anak muda yang merupakan bagian keturunan sejarah dari bangsa Indonesia,
supaya sama sama bisa saling memajukan terutama menghidupkan kembali atau
membangkitkan kembali tradisi dan budaya peninggalan kerajaan Majapahit.” (transkripsi
wawancara 05:56)
TRANSKRIP
00:00:37
Ini acara pasar rakyat setiap hari Minggu di pasar Majapahit untuk meningkatkan umkm juga
untuk memberikan promosi desa wisata Bejijong, disini ramai sekali para masyarakat begitu
antusias dan semangat. Selain berjualan makanan, di pasar rakyat ini juga ada komunitas seni
yang menampilkan tari-tarian tradisional Mojokerto.
00:01:08
Desa Bejijong sejak tahun 2005 menyediakan fasilitas untuk para turis menginap di
homestay yang bernuansa seperti zaman kerajaan Majapahit. Letaknya di sepanjang desa
wisata Bejijong, mayoritas homestay berada di sekitar Maha Vihara Majapahit.
00:01:48
Candi Brahu, atau dulunya disebut Warahu/Wanaru. Pada zaman dahulu, dijelaskan adanya
satu temuan yaitu temuan prasasti yang letaknya kurang lebih 50m dari sudut barat daya dari
Candi Brahu itu adalah yang dikeluarkan oleh Mpu Sindok pada tahun 939 M tepatnya adalah
tanggal 6 September. Orang menyatakan kalau itu adalah prasasti Alasantan. Prasasti
menyebutkan Candi Warahu, setelah itu ditemukan nama-nama Candi yang lain yaitu, Candi
Lawang, Candi Tikus, Candi Bajangratu, Segaran dan sebagainya.
Candi Tikus dulunya sempat terkubur dalam tanah. Dulu, desa kami ini pernah diserang tikus
sampai beberapa bulan tidak bisa kami temukan. Setelah menyerang tanaman-tanaman padi
yang ada disekitarnya, tikus-tikus itu bersembunyi di Candi Tikus ini. Akhirnya, penemuan
kembali Candi Tikus terjadi pada tahun 1914 berdasarkan laporan Bupati Mojokerto, R A A
Kromojoyo Adinegoro, yang ternyata setelah dibongkar, dari gundukan tersebut adalah
puncak dari Candi Tikus.
Segaran merupakan kependekan dari Segara Anakan, dulunya disini ada 51 kolam, namun
yang tersisa dan wujudnya masih bagus hanya satu kolam ini.
00:03:23
Raden Wijaya merupakan pendiri dari Kerajaan Majapahit yang juga raja pertama di
Indonesia, memiliki gelar Sri Kertarajasa Jayawardana. Lambang surya merupakan lambang
kekuatan Majapahit.
00:03:50
Maha Vihara Majapahit merupakan satu bagian pada masa kejayaan Majapahit karena kalau
kita ataupun para pengunjung ke vihara ini mereka akan disuguhkan dengan salah satunya
patung buddha tidur ini yang dibangun pada tahun 1993 dan baru selesai di 1994. Pada saat
itu sebenarnya hanya untuk lingkup kita di vihara sebagai objek ataupun sebagai tempat yang
disakralkan. Namun setelah banyak orang berdatangan, difoto, lalu dibagikan ke media sosial
akhirnya menyebar hingga banyak turis dalam dan luar negeri yang dating kesini. Sehingga
akhirnya patung buddha tidur ini menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Mojokerto,
khususnya di Kampung Majapahit Desa Bejijong.
00:04:54
Terdapat makanan khas yang bisa dinikmati jika berkunjung di kampung wisata ini yaitu
Wader Majapahit. Pada zaman dahulu, saat musim panen ikan ini tidak ada yang mengambil
karena ukurannya yang kecil, namun setelah dicoba diolah ternyata rasanya enak akhirnya
ikan wader dijadikan salah satu menu khas disini.
00:05:13
Awalnya disarankan oleh pamong desa Bejijong untuk mengolah dan mengemas ikan wader
untuk dijual di sekitar museum Majapahit, karena banyak turis lokal dan mancanegara yang
berkunjung. Hasilnya, ikan wader menjadi terkenal dan menjadi ciri khas di Kampung
Majapahit. Ikan wader juga berkhasiat untuk kesehatan karena mengandung protein yang
sangat tinggi, omega 3, dan zat besi untuk mencegah pengeroposan tulang.
00:05:47
Harapan saya untuk desa wisata Majapahit, supaya terus dikelola dengan baik.
00:05:56
Harapan untuk anak muda yang merupakan bagian keturunan sejarah dari bangsa Indonesia,
supaya sama sama bisa saling memajukan terutama menghidupkan kembali atau
membangkitkan kembali tradisi dan budaya peninggalan kerajaan Majaphit.

Anda mungkin juga menyukai