Anda di halaman 1dari 4

3.

Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu (Syaiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun
pada abad ke-9 Masehi. Candi yang juga disebut sebagai Rara Jonggrang ini dipersembahkan
untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu
sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti
Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna
'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa
Mahadewa setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan dewa
Siwa di candi ini.

Kompleks percandian Prambanan secara keseluruhan terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta,


tetapi pintu administrasinya terletak di Jawa Tengah. Hal ini yang membuat Candi Prambanan
terletak di 2 tempat yakni di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,[1][2]
dan di Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, atau kurang lebih 17 kilometer timur laut dari
kota Jogja, 50 kilometer barat daya dari kota Surakarta dan 120 kilometer selatan dari kota
Semarang, persis di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia,
sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan
ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama
memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang
lebih kecil.[4] Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi
daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai
Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan
Medang Mataram.

FOTO BERSAMA DI CANDI PRAMBANAN

4. Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke persimpangan Titik Nol
Kilometer Yogyakarta. Secara keseluruhan, kawasan Malioboro terdiri atas Jalan Margo
Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo.

Saat matahari sudah bergulir ke ufuk barat dan lampu-lampu penerang jalan
dinyalakan, saat itulah Malioboro melipatgandakan daya pikatnya yang magis.Ada
kenangan manis yang tertinggal di bangku-bangku di pedestrian, ada kerinduan yang
berbisik lewat alunan nada yang dilantunkan musisi jalanan. Semuanya sedang
memanggilmu untuk datang lagi ke Malioboro.

Saat di Malioboro kita semua menikmati indahnya pemandangan senja sore hari
dititik 0 KM Yogyakarta.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke
Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi dimata
orang ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-tempat obyek
pariwisata yang sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan
ciri khasnya masing-masing. Tempat-tempat obyek pariwisata tersebut misalnya : Pantai
Sundak, Candi Prambanan, Malioboro dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata
sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat-tempat wisata, pendidikan, dan bersejarah.
Dan banyak berbagai tempat pusat oleh-oleh khas kota Yogyakarta.

B. Saran

Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang
cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan
mengunjungi tempat - tempat lain yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai