Anda di halaman 1dari 16

KLIPING

KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA


&
PENINGGALAN JAMAN PRA-SEJARAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mapel Sejarah

Disusun Oleh :

Nama : M. Akbar Ikhsan

Kelas : X. MIPA 4

SMA NEGERI 1 TAMBELANG


Jl. Bulak Sepat Indah No.1, Sukarapih, Tambelang, Bekasi,
Jawa Barat 17620
2021
KERAJAAN BUDHA

Agama Budha sudah masuk ke Indonesia dari abad ke 2 Masehi. Bahkan agama Budha sudah banyak
mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Mulai dalam kehidupan
ekonomi, sosial, politik, serta budaya di Indonesia. serta mengubah kepercayaan. Bahkan agama
Budha sudah meninggalkan beberapa bangunan seperti candi yang sudah tersebar dibeberapa Pulau
di Indonesia.

Candi Budha di Indonesia

Candi merupakan sebuah bangunan keagamaan yang menjadi tempat ibadah pada zaman peradaban
Buddha. Candi adalah salah satu jenis bangunan agama Budha yang memiliki karya seni tinggi.
Didalam candi, kalian akan menemukan berbagai macam ukiran serta pahatan. Berikut beberapa candi
Budha di Indonesia.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu Candi Peninggalan Budha. Candi ini berlokasi di Magelang,
Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan candi yang dibuat oleh umat agama Buddha. Candi ini
berdiri pada tahun 800 Masehi pada zaman pemerintahan wangsa Syailendra.

2. Candi Mendut

Candi mendut memiliki tinggi bangunan 26,4 meter dan berada di Jl. Mayor Kusen, Mendut, Magelang.
Candi ini diyakini dibangun pada tahun 824 Masehi saat masa Raja Indra, Dinasti Syailendra. Candi ini
berhasil ditemukan pada tahun 1908 oleh J.G. de Carparis yang merupakan arkeolog Belanda.  Sejarah
Candi Mendut juga banyak yang perlu dipelajari.

3. Candi Ngawen

Candi Ngawen yang terletak di desa Ngawen, Magelang. Candi ini terdiri dari dua candi kecil yang
dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada
abad ke-8 zaman Kerajaan Mataram Kuno sekitar tahun 824 M.

4. Candi Lumbung

Candi Lumbung merupakan candi yang dibuat pada masa Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9
Masehi. Candi lumbung merupakan suatu kompleks dengan candi utama yang bertemakan Buddha
dan dikelilingi 16 candi kecil.

5. Candi Banyunibo
Candi Banyunibo merupakan candi yang dibangun pada abad ke-9 Masehi pada masa pemimpinan
Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini memiliki stupa di bagian atas dan memiliki corak yang sangat kental
dengan agama Buddha. Candi Banyunibo berlokasi di Yogyakarta tidak terlalu jauh dengan Candi Ratu
Boko.

6. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus berlokasi di Muara Takus, Prov. Riau, Pekanbaru. Candi unik terbuat dari batu
pasir, batu sungai, serta batu bata. Candi ini merupakan salah satu kompleks candi tertua. Candi ini
dikelilingi oleh tembok yang cukup tinggi berukuran 74 x 74 meter serta tembok dari tanah berukuran
1,5 x 1,5 kilometer.

7. Candi Brahu

Candi Brahu merupakan salah satj canfi yang kental dengan kultur agsma Buddha dan dibangun pada
abad ke 15 Masehi. Candi ini dulunya dipakai sebagai krematorium bagi jenazah raja Kerajaan
Brawijaya. Candi ini berlokasi  di Desa bejijong, Kan. Mojokerho, Jawa Timur ini masih.

8. Kompleks Candi Batujaya


Kompleks Percandian Batujaya memiliki candi-candi yang tertimbun di tanah sehingga terlihat seperti
bukit. Kompleks ini merupakan sisa-sisa percandian peradaban Buddha kuno. Kompleks ini berlokasi di
Batujaya, Karawang, Jawa Barat. Ciri-ciri percandian cuma ditemukan pada bagian kaki atau hanya
dasar bangunannya.

9. Candi Sumberawan

Candi sumberawan merupakan salah satu candi budha di Indonesia.  Candi ini berlokasi di Desa
Toyomarti, Kec. Singosari, Malang dan hanya berjarak 6 km dengan Candi Singosari. Candi ini terbuat
dari batu andesit serta berukuran 6,25 x 6,25 m dengan tinggi 5,23 m.

10. Candi Sewu


Sejarah Candi Sewu merupakan candi yang dibuat oleh raja Rakai Panangkaran pada zaman kerajaan
Mataram Kuno  di abad ke-8. Candi ini berbentuk kompleks dan memiliki 249 candi. Tapi karena candi
ini lekat dengan legenda Roro Jonggrang, sehingga orang-orang menyebutnya dengan nama candi
sewu (seribu). Candi Sewu senditi berlokasi di Desa Bugisan, Prambanan, Klaten.

Hindu

1. Kerajaan Kutai
Tahun didirikan : 350 Masehi
Letak : Muara Kaman, Kalimantan Timur
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang pertama kali ada. Kerajaan ini
didirikan di abad ke-4, sekitar tahun 350 Masehi. Letak Kerajaan Kutai ada di Muara kaman,
Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Dibentuknya Kerajaan Kutai menandai
sejarah kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dan Nusantara.
Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Sedangkan masa kejayaan Kerajaan Kutai terjadi
pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai kemudian runtuh sekitar tahun
1605, saat diambil alih oleh Kesultanan Kutai Kartanegara yang bercorak Islam.
Peninggalan Kerajaan Kutai :
 Prasasti Yupa

 Kalung Ciwa
 Kalung Uncal

 Pedang Sultan Kutai

2. Kerajaan Tarumanegara
Tahun didirikan : 358 Masehi
Letak : wilayah barat Pulau Jawa

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di pulau Jawa, dan tertua kedua di Indonesia
setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-4, diperkirakan sekitar tahun 358 Masehi.
Lokasinya di wilayah barat Pulau Jawa.

Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak, kerajaan ini adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa pemerintahan Raja Purnawarman.
Kerajaan Tarumanegara kemudian runtuh pada abad ke-7, karena serbuan Kerajaan Sriwijaya sekitar
tahun 669 Masehi.

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara :

 Prasasti Kebon Kopi


 Prasasti Tugu

 Prasasti Cidanghiyang

3. Kerajaan Kalingga
Tahun didirikan : 594 Masehi
Letak : Jawa Tengah

Kerajaan Kalingga menjadi kerajaan bercorak Hindu-Budha pertama di kawasan pantai utara Pulau
Jawa. Kerajaan ini didirikan pada tahun 594 Masehi. Pusat pemerintahannya diperkirakan di sekitar
Pekalongan dan Jepara, kemudian pindah Magelang dan Yogyakarta.

Kerajaan ini juga dikenal dengan sebutan Kerajaan Halong. Kalingga sempat terpecah menjadi dua
yakni Keling dan Medang. Kerajaan Kalingga kemudian runtuh pada tahun 782 Masehi dan diteruskan
oleh Rakai Mataram dan Rakai Panangkaran di Medang.

Peninggalan Kerajaan Kalingga :


 Prasasti Tuk Mas
 Prasasti Sojomerto

 Prasasti Rahtawun

 Candi Angin
4. Kerajaan Wijayapura
Tahun didirikan : sekitar abad ke-7 Masehi
Letak : Kalimantan Barat

Kerajaan Wijayapura merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yang terletak di Kalimantan Barat,
dekat muara Sungai Rajang. Kerajaan ini didirikan pada sekitar abad ke-7 Masehi. Ibukota kerajaan ini
bernama Panggau Libau Lendat Dibiau Takang Satu.

Wilayah kerajaan ini dikelilingi oleh rawa-rawa dan penuh dengan pohon kelapa. Kerajaan ini juga
dikenal dengan nama Kerajaan Sambas Kuno. Seiring dengan berakhirnya era kerajaan Hindu-Budha,
maka kerajaan ini pun runtuh.

Peninggalan Kerajaan Wijayapura :


 Arca Budha emas di Sambas

 Arca Budha perak di Sambas

 Arca Budha perunggu di Sambas


5. Kerajaan Medang (Mataram Kuno)
Tahun didirikan : 752 Masehi
Letak : Jawa Tengah, kemudian pindah ke Jawa Timur

Kerajaan Medang, disebut juga sebagai Mataram Kuno atau Mataram Hindu, merupakan kerajaan
Hindu yang berdiri pada tahun 752 Masehi. Awalnya kerajaan ini terletak di Jawa Tengah di sekitar
Yogyakarta, namun kemudian pada abad ke-10 berpindah ke Jawa Timur di daerah Jombang dan
Madiun.

Kerajaan Medang ini akhirnya runtuh pada tahun 1045 Masehi. Penyebab runtuhnya kerajaan ini
adalah kekalahan Dharmawangsa dari Wurarawi dan Sriwijaya. Salah satu peninggalan kerajaan
Mataram Kuno yang paling terkenal adalah Candi Borobudur.

Peninggalan Kerajaan Medang :


 Candi Borobudur

 Candi Prambanan
 Candi Sewu
PENINGGALAN ZAMAN PRA-SEJARAH

1. Kapak perimbas (chopper)

Kapak Perimbas

Sumber: www.pinterest.com

Berfungsi untuk menebang kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.

Kapak perimbas banyak ditemukan di Pacitan provinsi Jawa Timur, sehingga oleh Von Koenigswald
disebut alat dari kebudayan pacitan.

Selain itu juga ditemukan di fuatcepat Gombong provinsi Jawa Tengah, Sukabumi provinsi Jawa Barat,
lahat provinsi Sumatra selatan dan Goa Choukoutieen di Beijing.

2. Alat serpih

Alat Serpih

Sumber: smart-pustaka.blogspot.com

Alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon.

Berfungsi untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging buruan, memotong umbi-umbian / buah-
buahan, dan berburu.

Tradisi serpih-bilah ini terutama berlangsung di kehidupan gua yang ada di Sulawesi Seltan, Sulawesi
Tenggara dan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur.

Perkembangan tradisi serpih-bilah berbentuk mata panah bersayap atau bergerigi dan serpih-bilah
yang khusus dibuat dari fuatcepat batu obsidian.
3. Batu kecil indah (flakes)

Flakes

Sumber: archive.kaskus.co.id

Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil (microlith),

Terbuat dari batu kalsedon dan onsidian.

Berfungsi sebagai alat penusuk, pemotong daging, dan pisau,

Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.

Sering disebut sebagai hasil Kebudayaan Ngandong.

4. Alat dari tulang

Alat dari tulang

Sumber: www.emaze.com

Sifat tulang yang lebih keras dari pada kayu namun lebih lunak dari pada batu.

Perkakas tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong, dekat Ngawi, Jawa Timur,
sehingga disebut sebagai hasil kebudayaan ngandong.

Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi.

Berfungsi sebagai alat untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa
digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.
Penyebarannya adalah di Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Alat-alat dari tulang dan tanduk dibuat copypaste dan digunakan oleh jenis manusia purba Homo
Soloensis dan Homo Wajakensis.

5. Kapak genggam

Kapak genggam

Sumber: blog.gemafia.co.id

Terbuat dari fuatcepat batu yang mirip dengan kapak tetapi tidak mempunyai tangkai dan digunakan
dengan menggenggam. Lampung, Bali, Flores, Pacitan, Sukabumi, dan Bengkulu

6. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger

Sumber: acehplanet.com

Kjokkenmoddinger adalah sampah sampah dapur atau tumpukan kerang pada masa mesolitikum yang
ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatra seperti di Aceh Tamiang.

7. Lukisan di dinding goa


Lukisan di dinding goa

Sumber: pontidesigns.info

Lukisan di beberapa dinding gua di Maros, Pangkep, Sulawesi Selatan ) berupa cap tangan, perahu
dan garis-garis abstak serta beberapa binatang endemik Sulawesi diantaranya seperti anoa, burung
dan babirusa itu ternyata setelah diteliti umur pembuatannya mencapai 35.000 – 39.900 tahun yang
lalu (tyl) yaitu fuatcepat pada masa periode Pleistosin (Pleistocene).

Anda mungkin juga menyukai