1. Candi Borobudur
Ciri-Ciri nya :
Candi
Borobudur
berbentuk
punden
bujur
berbentuk
bundar
sangkar,
melingkar
tiga
dan
tingkat
sebuah
di
semua
tingkat-tingkatannya
beberapa stupa.
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah
barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini
didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an
Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
2. Candi Mendut
Ciri-Cirinya
Ciri-Cirinya
dihiasi
oleh
patung
singa
pada
Dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus.
5. Candi Banyunibo
Candi Banyunibo yang berarti air jatuh-menetes (dalam bahasa Jawa) adalah
candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian
sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun
pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian
atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha.
Ciri-cirinya:
Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup
kokoh dan utuh dengan ukiran relief kalamakara dan bentuk relief lainnya yang masih
nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai
bagian
ruangan
tengah
ini
pertama
kali
Jawa
Barat.
Situs
ini
disebut
bangunan
di
situs
Candi
Blandongan.
berlokasi
di
Kecamatan
Singosari,
Sumberawan
terletak
di
desa
berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma, sedang bagian atas berbentuk
genta (stupa) yang puncaknya telah hilang.
9. Candi Brahu
Candi Brahu dibangun dengan gaya dan
kultur Buddha, didirikan abad 15 Masehi.
Pendapat lain, candi ini berusia jauh lebih tua
ketimbang candi lain di sekitar Trowulan.
Menurut buku Bagus Arwana, kata Brahu
berasal dari kata Wanaru atau Warahu. Nama
ini didapat dari sebutan sebuah bangunan
suci
seperti
disebutkan
dalam
prasasti
diperkirakan dibangun
pada
saat
(746
784).
Candi
Sewu
Menurut legenda rakyat setempat, seluruh candi ini berjumlah 999 dan dibuat
oleh seorang tokoh sakti bernama, Bandung Bondowoso hanya dalam waktu satu
malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa memperistri dewi Roro Jonggrang.
Nam