MAKALAH
Tugas ini disusun sebagai syarat ujian sekolah Bahasa Indonesia
TA.2022/2023.
Disusun Oleh:
. Basmatul Hana A.M
. Citra Ananda
. Firyal Aquila D.K
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam ruangan tetapi juga dapat
dilaksanakan di luar ruangan. Hal ini berguna untuk menambah wawasan dan
mengurangi kejenuhan dalam belajar. Salah satu bentuk pembelajarannya yaitu
dengan mengadakan Study Tour. Study Tour adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang atau kelompok untuk pergi ke suatu tempat dengan tujuan belajar
sambal liburan. Study Tour merupakan program pembelajaran santri dengan cara
turun langsung ke lapangan,dengan tujuan melihat dan mengamati lingkup yang
di kaji sehingga otomatis akan timbul perasaan ingin tahu santri dan keinginan
santri untuk lebih banyak bertanya sebab suatu hal yang belum mereka ketahui
sebelumnya. Oleh karena itu, seluruh santri SMP-SMAIT Baitussalam melakukan
Study Tour ke Jogja. Banyak destinasi yang kita kunjungi, seperti: Universitas
Islam Indonesia (UII), Tebing breksi, Universitas Islam Negri (UIN), Pantai
Parangritis, Lava Tour, Malioboro. Dengan dilaksanakannya Study Tour ini
diharapkan mampu memberikan banyak manfaat dan pengetahuan baru bagi
seluruh santri SMP-SMAIT Baitussalam.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan study tour?
2. Destinasi apa saja yang di kunjungi?
3. Apa yang diperoleh dari perjalanan menuju Yogyakarta?
2. Tebing Breksi
Awalnya Tebing Breksi merupakan area tambang batuan kapur yang
menjadi sumber penghidupan warga di sekitarnya. Batuan kapur yang ada di
Tebing Breksi pada mulanya merupakan abu yang di lontarkan Gunung Api
Nglanggeran saat terjadi erupsi berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Berkubik-kubik abu tersebut mengendap menjadi lumpur dan mengeras
menjadi batuan. Cuaca dan waktulah yang menjadikan abu hasil erupsi menjadi
batuan kapur besar di Desa Sambirejo.
3. Pantai Parangtritis
6. Malioboro
MALIOBORO merupakan salah satu jalan paling populer di Yogya.
Selain berada di jantung kota, Malioboro menjadi cukup dikenal karena cerita
sejarah yang menyertainya. Keberadaan Malioboro sering pula dikaitkan dengan
tiga tempat sakral di Yogya yakni Gunung Merapi, Kraton dan Pantai Selatan.
Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga. Kata
Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama
Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 - 1816 M. Pendirian
jalan malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton Yogyakarta. Awalnya Jalan
Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan (Pantai
Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada
era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada
tahun 1790 di ujung selatan jalan ini. Selain membangun benteng, Belanda juga
membangun Dutch Club tahun 1822, The Dutch Governor's Residence tahun
1830, Java Bank dan Kantor Pos tak lama setelahnya. Setelah itu Malioboro
berkembang kian pesat karena perdaganagan antara orang belanda dengan
pedagang Tiong Hoa.
Tahun 1887 Jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya
tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogya. Jalan
Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit
antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin
menduduki Yogya.
Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1
Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama
enam jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap
ada. Malioboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap mempertahankan
konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya.
Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang anggota kolonial Inggris
yang dahulu pernah menduduki Jogja pada tahun 1811 - 1816 M yang bernama
Marlborough Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota
Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan
perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan
Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi kawasan tersebut. Untuk
menunjang tujuan tersebut maka selanjutnya Kolonial Belanda mendirikan :
Benteng Vredeburg, ( didirikan pada tahun 1765.
Sekarang benteng tersebut dikenang menjadi sebuah museum yang di
buka untuk wisata publik ) Istana Keresidenan Kolonial ( sekarang menjadi Istana
Presiden Gedung Agung di tahun 1832M ) Pasar Beringharjo, Hotel Garuda
( dahulu sebagai tempat menginap dan berkumpul para elit kolonial. Kawasan
Pertokoan Malioboro ( menjadi pusat perekonomian kolonial ) Bangunan-
bangunan bersejarah yang terletak di kawasan Malioboro tersebut menjadi saksi
bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa. Malioboro menyajikan berbagai
aktivitas belanja, mulai dari bentuk aktivitas tradisional sampai dengan aktivitas
belanja modern. Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses
tawar-menawar terutama untuk komoditi barang barang yang berupa souvenir dan
cenderamata yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang
trotoar jalan Malioboro.
Malioboro Jogja adalah suatu nama jalan yang keberadaannya sudah lama
sekali. Kira kira tempat itu dibangun sekitar tahun 1750-an. Nah, penamaan jalan
ini ternyata ada kaitannya dengan nama kota Jogja itu sendiri. Jadi begini,
menurut Dosen Sejarah UI, Prof Peter Brian Ramsey Carrey, nama asli kota Jogja
adalah Ngayogyakarta. Nama itu terinspirasi dari sebuah nama kerajaan di kitab
Ramayana, yaitu Ayodya. Orang Jawa menyebutnya Ngayodya, sehingga
terdengar seperti Ngayogya. Di dalam kitab itu juga, ada satu jalan utama yang
sangat terkenal. Jalan merupakan jalan utama tempat penyambutan Raja dan tamu
tamunya, serta merupakan jalan penting yang memiliki banyak berkah. Nama
yang jalan tersebut adalah Malyabhara. Dalam Bahasa Sansekerta, Malya berarti
bunga dan bhara yang diambil dari kata bharin yang artinya mengenakan. Jadi
jalan yang mengenakan bunga (jalan yang istimewa). Nah, maka nama itu diambil
untuk menamai jalan yang terletak dekat dengan Keraton Yogyakarta itu. Karena
pengaruh pengucapan orang Jawa dimana huruf a dibaca o, maka terdengar jadi
Malioboro. Ketika awal dibangun, jalan tersebut tidak langsung ramai.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan cara
melakukan observasi yang focus pada pengamatan dan pendekatan yang
mempergunakan metodologi subjektif untuk mengumpulkan informasi atau data.
Pengamatan dan pendekatan ini dipergunakan untuk mengetahui tujuan serta
manfaat diselenggarakannya study tour.
Metode yang kami gunakan untuk memperoleh data tersebut yaitu dengan
melakukan pengamatan dan wawancara.
BAB IV
HASIL RISET
a. Kesimpulan
Study Tour adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok
untuk pergi ke suatu tempat dengan tujuan belajar sambal liburan. Study Tour
merupakan program pembelajaran santri dengan cara turun langsung ke
lapangan,dengan tujuan melihat dan mengamati lingkup yang di kaji sehingga
otomatis akan timbul perasaan ingin tahu santri dan keinginan santri untuk lebih
banyak bertanya sebab suatu hal yang belum mereka ketahui sebelumnya dan dari
perjalanan kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki beragam keindahan alam
yang menyimpan makna dalam setiap perjalanan dan pengetahuan salah satunya
tentang indahnya kota Yogyakarta.
b. Saran
Semoga untuk perjalanan yang akan dating mampu menyajikan banyak
destinasi lainnya yang belum pernah di kunjungi sebelumnya. Fsilitas mampu
melayani lebih untuk kami para rombongan.
DAFTAR PUSTAKA
https://contoh-karya-tulis.blogspot.com/2015/12/contoh-latar-belakang-laporan-
study-tour.html?m=1
http://smkpgricibaribis.sch.id/?page_id=264#:~:text=Study%20Tours
%20merupakan%20kegiatan%20diluar,untuk%20mendapat%20pengalaman
%20secara%20langsung.
https://id.wikipedia.org/wiki/
Universitas_Islam_Negeri_Sunan_Kalijaga_Yogyakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Islam_Indonesia
https://kumparan.com/aisyah-nurafifah/lava-tour-merapi-yogyakarta-
1x1IX6gmcdT
https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/pasarkotagedeyia/blog/2022/07/13/tebing-
breksi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Parangtritis
https://www.hipwee.com/narasi/malioboro-adalah-tempat-wajib-untuk-kalian-
yang-ingin-berlibur-ke-jogja/
LAMPIRAN