Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PELAKSANAAN STUDI WISATA

“Smarac Goes To Bandung”

SMA NEGERI 1 RANCABUNGUR


Jl. Letkol Atang Sanjaya, Desa Pasir Gaok
Telp (0251) 8628260
Email : sman1rancabungur@ymail.com
2017
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan kegiatan study wisata ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

Berpegang teguhlah pada prinsip karena pendirian yang kuat akan membawa
keberhasilan dan kebanggaan pada diri sendiri.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan studi tulis ini. Saya menyadari bahwa
studi tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun
akan saya terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi saya agar
kelak dapat membuat dengan lebih baik lagi.

Semoga Laporan Kegiatan Studi Wisata Bandung memberikan manfaat bagi masyarakat
pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan
martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri menyangkut
masa depan, serta merupakan upayauntuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan tidak
hanya tanggung jawab seorang guru, pemerintah, masyarakat maupun orang tua. Namun
semua lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas terwujudnya
pendidikan nasional. Yakni dengan menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan dan
tanggung jawab yang merupakan upaya untuk terwujudnya pendidikan nasional yang
bermutu tinggi dan berbudi pekerti luhur.

Kegiatan studi wisata sebagai bentuk aktualisasi diri siswa terhadap lingkungan sekitar.
Penguatan pemahaman teoritis yang disandingkan dengan interaksi nyata. Sebab itulah untuk
mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang pendidikan, salah satunya yang
sangat menunjang adalah studi wisata. Dengan studi wisata, siswa dapat lebih
berpengalaman dan lebih berpengetahuan.

B. Manfaat Penelitian

1. Menambah khazanah keilmuan

2. Terjadinya interaksi langsung antara siswa dan lingkungan yang dikunjungi

3. Wadah aktualisasi siswa dengan lingkungan

4. Terjalin hubungan yang harmonis antara siswa, guru, dan lingkungan sekitar.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Studi wisata ini dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2016. Studi Wisata ini hanya
diadakan satu hari dengan tujuan ke Bandung mengunjungi Museum geologi, Museum
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Gunung Tangkuban Perahu.

D. Peserta Studi Wisata


Sasaran kegiatan adalah siswa kelas X dan XI beserta seluruh guru SMAN 1 Rancabungur.

E. Pembiayaan
Setiap siswa dibebankan biaya sebesar
Rp. 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
Dengan rincian:
Transportasi PP Rp. 120.000
Konsumsi
Makan 2x Rp. 50.000
Snack Rp. 15.000
Biaya masuk tempat wisata
Museum geologi Rp. 10.000
Museum pendidikan UPI Rp. 10.000
Tangkuban perahu Rp. 35.000
Kaos peserta Rp. 50.000
Dokumentasi Rp. 30.000
P3K Rp. 20.000
Lain-lain Rp. 10.000
Total Rp .350.000
BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

1. Awal Kegiatan
Pemberangkatan pada hari Rabu, tanggal 14 Desember 2016 Juni 2013 pukul 04.00 WIB.
Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul di lapangan upacara SMAN 1
Rancabungur. Bapak Aenudin, S.Pd., M.M. selaku kepala Sekolah SMAN 1 Rancabungur
memberikan pengarahan kepada siswanya yang akan melakukan studi wisata ke Bandung.

2. Objek Wisata

a. Gunung Tangkuban Perahu

Pada pukul 07.00 WIB rombongan kami sudah sampai di Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus
dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai
ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat
erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan
kebanyakan adalah lavadan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfurbelerang,
mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung
Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah
17oC pada siang hari dan 2oC pada malam hari.

Di sana kami menikmati pemandangan yang ada. Dan pukul 09.00 WIB kami menuju
objek berikutnya.

b. Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Pukul 10.00 rombongan kami sampai di Universitas Pendidikan Indonesia. Di


sana kami melihat perkembangan pendidikan dari zaman colonial hingga sekarang.
Setelah itu, kami menikmati makan siang.

Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia didirikan atas


prakarsa Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata M.Pd, dan didukung oleh Gubernur Jawa Barat,
H. Ahmad Heryawan, Lc. Pembangunan Museum Pendidikan Nasional ini merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab UPI sebagai perguruan tinggi yang memiliki
kepedulian terhadap kelestarian warisan sejarah budaya bangsa khususnya dibidang
pendidikan.
Keberadaan Museum Pendidikan Nasional diharapkan mampu menjadi wahana
pusat penelitian, serta sumber belajar dan pembelajaran, yang dapat meningkatkan
kompetensi pendidik maupun wawasan pembelajar dalam mengupayakan peningkatan
mutu pendidikan, sekaligus menjadi tujuan wisata budaya di Jawa Barat dan Nasional.
Karena pada dasarnya manusia tidak mempelajari masa lalu, melainkan masa depan.

Museum ini diharapkan menjadi wahana bagi pengunjung untuk tidak hanya bisa
melihat koleksi (something to see), tetapi bisa melakukan sesuatu (something to do) dan
berbagai pengalaman (something to share), serta membeli sesuatu yang dapat menjadi
kenang-kenangan (something to buy). Museum Pendidikan Nasional Universitas
Pendidikan Indonesia merekam jejak sejarah pendidikan nasional melalui upaya
konservasi, edukasi dan riset serta rekreasi yang "Leading and Outstanding".

c. Museum Geologi

Setelah makan siang dan shalat dhuhur, kami melanjutkan perjalanan menuju
museum geologi. Kami sampai di sana sekitar pukul 14.00 WIB.

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah
direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency).
Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh
Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai
salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan
merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-
materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu
dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

d. Cibaduyut

Sore harinya kami melanjutkan perjalanan ke Cibaduyut. Kami sampai di


Cibaduyut pukul 16.00.

Cibaduyut merupakan salah satu daerah yang menjadi pusat kerajinan sepatu dan
tas di Jawa Barat yang sangat terkenal. Bisa Anda saksikan sendiri di sepanjang jalan
Cibaduyut tersebut kita bisa melihat berjejeran toko-toko yang memajang dagangan
dengan didominasi tas dan sepatu. Apalagi kalau Anda masuk ke dalamnya, maka akan
ditemukan lebih banyak lagi pertokoan tas dan sepatu. Meskipun namanya pusat sepatu
dan tas namun yang dijual barangnya beraneka ragam seperti jaket kulit, tas kulit,
dompet, ikat pinggang, boneka, sandal, tas gendong. Keseluruhan barang-barang tersebut
diproduksi oleh masyarakat lokal yang memang terkenal dengan kerajinan tangannya.
Pukulo 17.00 kami melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan studi wisata ini, pengalaman yang kami dapatkan,
membuat kami menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

 Objek wisata di Indonesia harus tetap di jaga.

 Kita wajib mempelajari objek-objek wisata di Indonesia.

 Objek wista di Bandung merupakan kekayaan bagi Bangsa dan Negara.

B. Saran

1. Bagi sekolah :

 Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang
mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-
siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya.

 Sekolah diharapkan memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk mengerjakan
studi tulis.

 Sekolah sebaiknya memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk menikmati
objek wisata.

2. Bagi guru Pendamping

 Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih dapat membawa diri
untuk bersikap dalam bergaul.

 Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat
selama perjalanan.

 Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama Study Tour
sehingga dapat lebih akrab

 Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat


mengganggu program Study Tour
3. Bagi siswa :

 Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi
namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.

 Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.

 Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan
semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide demi
keamanan pribadi.

 Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang
dikunjungi

 Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada
waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Lampiran Foto

Anda mungkin juga menyukai