Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Yogyakarta adalah kota yang menawan dan kaya akan tempat wisata. Di Kota itu banyak
terdapat berbagai tempat wisata, baik tempat wisata ilmu pengetahuan, wisata rekreasi,
dan wisata belanja. Dalam program Study Tour dan penambahan ilmu pengetahuan, saya
beserta rombongan SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Tulungagung melakukan
program Study Tour tersebut ke beberapa tempat. Adapun tempat tersebut adalah Pantai
Indrayanti, Candi Prambanan, Taman Pintar, dan Malioboro.
Kunjungan ini dikmaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta serta
pengalaman terhadap segala kemajuan ilmu pengetahuan dan arena rekreasi di daerah
tersebut.
Pembuatan karya tulis ilmiah ini dilatar belakangi oleh adanya tugas dari sekolah. Karya
tulis ini ditulis berdasarkan pengalaman selama berekreasi di jogja yang dilaksanakan
pada tanggal 25 Agustus sampai 27 Agustus 2017. Dalam memenuhi tugas sekolah yang
diberikan oleh guru saya kepada saya, maka saya membuat karya tulis ini. Apabila ada
kesalahan atau ada persamaan tempat, waktu, atau topikya dengan karya tulis sebelumnya,
itu adalah ketidakkesengajaan dan mohon agar pembaca menyempurnakan karaya tulis ini
dengan membuat karya tulis berikutnya.
1.2 Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan bukan hanya semata – mata untuk memenuhi tugas dari sekolah,
akan tetapi juga bertujuan agar kita tahu gaya hidup masyarakat jogja, berlatih untuk
berani berkomunikasi dengan orang yang belum kita kenal, mengembangkan jiwa
keberanian dalam hal kebaikan, dan juga menambah wawasan dalam hal pembuatan karya
tulis ilmiah.
1.3 Manfaat Penelitian.
Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :
1. Mendapatkan pengetahuan yang praktis yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk
mengembangakan intelektual di masa yang akan datang.
2. Menghilangkan verbalisme antara teori dan praktik.
3. Memperluas cakrawala bagi kami mengenai objek – objek wisata tersebut.
4. Menambah wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai budaya, sejarah,
lingkungan, serta karya seni dan sebagainya.
5. Membuat kita semakin berani berkomunikasi kepada orang banyak yang tidak dikenal.

BAB II

ISI

1
2.1 Perjalanan Study Tour.

Dalam Study Tour yang saya laksanakan pada tanggal 25 Agustus – 27 Agustus 2017 ini,
saya dan teman – teman terlebih dahulu berkumpul di sekolahan. Disekolahan kami
berkumpul sambil menunggu teman – teman yang belum datang, begitu juga dengan guru
pendamping dan kendaraan yang kami naiki. Kendaraan yang kami naiki adalah elf.
Alasan kami naik elf, karena jumlah kami yang sedukit, hanya 11 murid dan 4 guru.
Kami berangkat dari sekolah menuju ke tempat wisata pukul 20.00 WIB. Ketika menaiki
elf, kami ada sedikit masalah dengan posisi duduk, karena teman saya ada beberapa yang
mabuk jika menaiki kendaraan roda 4.

Tapi akhirnya hal itu selesai juga. Ketika sudah di perjalanan, teman saya sudah ada yang
muntah – muntah. Padahal lokasinya tidak jauh dari sekolahan saya, yaitu di depan POM
bensin Plosokandang sudah mulai mabuk. Dan hal itu berlasung sampai tiba di Pantai
Indrayanti. Sungguh sangat kasian bagi mereka yang mabuk naik kendaraan roda 4.
Setiba di Pantai Indrayanti, kami sedikit menunggu waktu, karena kami tiba di pantai
tersebur sekitar jam 03.00 WIB. Ketika sudah pukul 04.00 WIB, sudah mulai ada jasa
kamar mandi yang buka, akhirnya kami semua mandi dan melanjutkan sholat subuh.
Setelah sholat subuh, kami bersantai minum teh hangat, untuk menghangatkan tubuh
kami yang kedinginan karena angin laut sambil berfoto – foto.

Setelah itu kami bermain – main di pantai tersebut. Kami mencari keong yang ada di
sekitar terumbu karang yang indah. Kami juga tidak lupa mengabadikan momen di Pantai
Indrayanti. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, kami bergegas bersih –
bersih diri, dan melanjutkan ke objek wisata selanjutnya, yaitu Candi Prambanan.

Diperjalanan menuju candi Prambanan, saya dan teman – teman banyak yang ketiduran
di elf. Ditengah – tengah pejalan, kami berhenti di warung makan untuk sarapan,
kemudian melanjutkan perjalanan. Kami tiba di Candi Prambanan sekitar pukul 11.00
WIB. Di area Candi Prambanan banyak turis, dan hal itu membuiat saya kagum dan tak
hentinya saya memandangi turis tersebut, entah itu turis laki – laki atau perempuan.
Sambil memandangi banyak turis, saya beserta rombongan menuju tempat pembelian
karcis untuk bisa masuk ke lokasi Candi Prambanan, dan ketika sudah mendapatkan
karcis tersebut, kami langsung masuk ke lokasi Candi Prambanan. Dalam menyusuri
Candi Prambanan, kami berpencar antar murid dengan bapak ibu guru. Hal pertama yang
saya lakukan di candi tersebut adalah foto. Setelah itu saya dan teman – teman mendekati
candi Prambanan dan berfoto – foto juga.

2
Foto – foto di Candi Prambanan sudah, saya dan teman – teman keluar dari Candi
Prambanan untuk melakukan pejalanan selanjutnya. Dalam pejalan meninggalkan lokasi
Candi Prambanan, terdapat pasar yang mrnjual berbagai macam baju dan perak – pernik
yang cantik. Disitu, saya jembei baju untuk kakak saya, ibu saya, dan untuk saya sendiri.

Kemudian, saya beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Taman Pinta,


Malioboro, dan terakhir kami mampir ke Toko Djava untuk membeli oleh – oleh. Setelah
membeli oleh – oleh, kami melanjutkan perjalanan untuk pulang. Setiba di sekolahan
kami, ternyata sudah ada yang dijemput. Saya pulang ke rumah dijemput oleh ayah saya,
dan setibanya di rumah, saya langsung menyusul ibu dan kakak saya yang sudah tidur
terlebih dahulu.

2.2 Pantai Indrayanti.

Satu hal yang sering dibicarakan orang terkait Pantai Indrayanti adalah soal nama pantai
yang terdengar sedikit berbeda. Banyak yang bilang nama Pantai Indrayati ini lebih mirip
nama orang.

Sebenarnya memang itulah kenyataannya. Indrayati memang nama keluarga dari pemilik
Ade di pantai ini. Nama asli dari ini sebenarnya adalah Pantai Pulang Syawal.

Saat itu pantai ini belum terkelola dengan baik, dan hanya ada sebuah cafe bernama
Indrayanti. Karenanya para pengunjung yang datang ke pantai ini malah menyebut nama
cafe yaitu Indrayanti ketika membicarakan tentang pantai baru ini. Dari mulut ke mulut
akhirnya orang mulai penasaran dan berdatangan ke pantai ini.

Karena sudah terbiasa disebut Indryanti, itulah yang akhirnya menjadi nama populer
panatia ini. Nama Pantai Pulang Syawal mungkin tidak akan banyak orang yang
mengetahuinya. Indrayanti sebenarnya adalah nama istri pemilik cafe tersebut . ada juga
yang mengatakan nama kedua anaknya yaitu Indra dan Yanti.

2.3 Candi Prambanan.

Candi Prambanan dibangun untuk memuliakan dewa Siwa. Itu sebabnya nama asli Candi
Prambanan adalah Siwagrha yang berarti “ Rumah Siwa “.

Candi Prambanan dibangun oleh angsa atau dinasti Sanjaya dalam rentang waktu yang
mirip dengan Candi Borobudur yaitu sekitar abad ke-8 dan ke-9 maeshi. Tujuannya
adalah untuk menandingi kemegahan Candi Borobuduryang dibangun oleh angsa atau
dinasti Syailendra yang bergama Budha.

3
Raka Pikatan adalah raja yang mulai membangun Candi Prambanan pada tahun 850
masehi. Rakai Pikatan merupakan keturunan Sanjaya. Sanjaya adalah pendiri Kerajaan
Medang atau kerajaan Mataram Kuno. Kemudian dalam Kerajaan Medang terdapat dua
dinasti atau wangsa, yaitu dinasti Syailendra yang beragama Budha Mahayana dan
berhasil membangun Candi Borobudur dan dinasti Sanjaya yang bergama Hindu Siwa
yang juga berhasil membangun Candi Prambanan.

Kompleks Candi Prambanan terus dibangun Oen raja – raja penerus Rakai Pikatan
dengan membangun ratusan candi tambahana disekitar candi utama. Berbagai macam
upacara penting Kerajaan Mataram dan upacara Hindu dilakukan di Candi Prambanan
sejak waktu itu.

2.4 Taman Pintar.

Taman Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry Zudianto SE, Akt,
MM yang selanjutnya dibangun diatas tanah luas 12.000 m 2. Terbentuknya taman pintar
Yogyakarta semacam ini sebelumnya terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan IPTEK
yang sudah ada sebelumnya yang berokasi di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta yang
selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah lain.

Taman Pintar dibangun mulai bulan Mei 2006 dan setahun kemudian pada tanggal 9 Juni
2007 diersmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono
X bersama dua menteri yaitu Menteri Riset dan Tekhnologi ( Menristek ), Kusmayanto
Kadiman, P.h.D dan menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr. Bambang
Sudibyo, MBA.

Maskot Taman Pintar yang berupa “ Burung Hantu Memakai Blangkon “. Burung hantu
diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan
mempelajari keadaan alam dan lingkungan yang ada disekitarnya. Sedangkan blangkon
merupakan pakaian adat Yogyakarta untuk menutup kepal laki – laki.

Motto yang dipakai taman ini diambil dari ajaran Ki Hadjar Dewantara yaitu : 3N : Niteni
( mengingat / memahami ), Nirokake ( menirukan ) dan Nambahi ( mengembangkan ).
Taman ini menawarkan model edukasi atau pembelajaran yang memadukan konsep
pendidikan dan permainan dengan media yang menarik sehingga dapat merangsang
keingintahuan anak dan meancing kreativitas anak terhadap IPTEK.
Taman Pintar berlokasi di Jalan Penembahan Senopati No.3, Yagyakarta.
2.5 Malioboro.

4
Malioboro merupakan kawan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah satu
kebanggan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang anggota
kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja pada tahun 1811 – 1816 M yang
bernama Marlborough.
Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat Kota Yogyakkarta pada abad
ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga
bermaksud untuk Menhandingi kekuasaan keraton atas kemegahan Istananya yang
mendominasi kawasan tersebut. Bangunan – bangunan bersejarah yang terletak di
kawasan Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa.
Malioboro menyajiakan berbagai aktivitas belanja, mulai dari bentuk aktivitas tradisional
sampai dengan aktivitas belanja modern. Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah
dengan proses tawar menawar terutama untuk komoditi barang – barang yang berupa
suvenir cenderamata yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang
trotoar jalan Malioboro.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.

5
Dari berbagai uraian yang telah dibahas yang terdiri dari beberapa bab, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang kaya akan aset dalam bidang
kepariwisataan, seni dan budaya. Di kota Yogyakarta ini banyak orang yang menjunjung
adat dengan bahasa Jawa yang halus dan pakaian adatnya. Yogyakarta merupakan tempat
pariwisata yang tidak hanya dikunjungi masyarakat dalam negeri bahkan sampai ke mana
negara.
Seperti yang kita ketahui bahwa Yogyakarta merupalan magnet utama dalam bidang
pariwisata Indonesia. Bahak Yogyakarta menjadi andalan pariwisata Indonesia bagi
masyarakat mancanegara. Adapun daya tarik dari majunya dunia pariwisata Yogyakarta
yaitu keindahan serta kekayaan alamnya, kebudayaan serta adat istiadatnya yang unik
sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta.
Pada kunjungan dari kegiatan Study Tour kali ini kami mendapat berbagai informasi
mengenai Yogyakarta. Dari kebudayaan yang sangat beragam, adat istiadat, sistem religi,
sistem teknologi, pendidikan, kesenian, serta objek – objek yang ada di Yogyakarta.
3.2 Saran.
Saran bagi para pembaca yaitu jagalah keindahan dan kelestarian alam, seni dan budaya
Bangsa Indonesia agar tetap awet. Kita sebagai penerus bangsa harus belajar dengan giat
agar dapat berguna bagi Nusa dan Bangsa.
Saran untuk pemerintah Yogyakarta yaitu supaya pemerintah menyediakan WC umum
untuk para wisatawan, supaya tidak usah membayar ketika kita buang hajat.

LAMPIRAN – LAMPIRAN
Pantai Indrayanti.

6
Candi Prambanan.

Taman Pintar.

7
Malioboro.

Bakti Sosial di Masjid Agung Yogyakarta.

8
BIODATA PENULIS
NAMA : TAUFIK SALIS SYAIFUDIN.
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : LAMONGAN, 31 JULI
1999
ALAMAT : JL. ABDUL RAHMAN SALEH, DS. NGUJANG,
KEC. KEDUNGWARU, KAB.
TULUNGAGUNG.
SEKOLAH : SMK KESEHATAN BAKTI INDONESIA
MEDIKA TULUNGAGUNG
RIWAYAT PENDIDIKAN : TK DARMAWANITA, SDN II
NGUJANG, SMPN 6 TULUNGAGUNG
Saya anak terakhir dari 3 bersaudara.
Waktu TK sering mengikuti perlombaan namun pencapaian
tertinggi adalah juara harapan satu lomba
mewarnai.
Waktu SD sering mewakili sekolah untuk mengikuti
perlombaan namun tidak pernah mendapatkan
juara.
Waktu SMP tidak pernah mewakili sekolahan dalam
perlombaan, namun di SMP mengikuti ekstra
kurikuler agama.
Hobby saya melakukan hal yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai