PENDAHULUAN
Kegiatan belajar dapat dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas. Salah satu
bentuk kegiatan belajar di luar kelas adalah SKAL (studi kenal alam dan lingkungan)
beragam jenis wisata. Mulai dari wisata sejarah, budaya, kuliner dan pusat oleh-oleh
ternama. Tak lupa keberadaan kesultanan Yogyakarta yang tak luput menjadi
Study tour yang dilaksanakan SMP Pawyatan Daha 1 merupakan agenda rutin
tahunan. Kemudian pada kegiatan ini siswa yang turut serta dalam perjalanan SKAL
Karya tulis merupakan pelaporan hasil dari suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan.Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi seluruh siswa yang
mengikuti kegiatan SKAL. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan
menjalankan SKAL. Dalam laporan karya tulis ini membahas tentang beberapa
1. Tebing Breksi.
2. Taman Pintar.
1
3. Malioboro.
4. Museum Dirgantara.
5. Candi Prambanan.
ilmiah.
2
BAB II
ISI LAPORAN
Tebing Breksi merupakan salah satu destinasi wisata destinasi yang berada di
Yogyakarta. Destinasi wisata ini terletak di ketinggian kurang lebih 200 m di atas
permukaan laut.
Sebelum menjadi destinasi wisata Tebing Breksi, tempat ini merupakan sebuah
lokasi tambang batuan alam. Kegiatan penambangan di lokasi ini telah berjalan sejak
tahun 80-an. Kemudian kegiatan penambangan di lokasi ini ditutup pada pertengahan
tahun 2014 oleh pemerintah. Lokasi penambangan ini ditutup berdasarkan hasil kajian,
di mana dinyatakan bahwa batuannya berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba
Semilir. Lokasi penambangan kemudian ditetapkan untuk dilindungi dan tidak lagi
2015 kawasan Taman Wisata Tebing Breksi ini ditetapkan menjadi salah satu
geoheritage Jogja.
destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Kemudian Tebing
Breksi diresmikan menjadi tempat wisata baru di Yogyakarta oleh Sri Sultan
Tebing Breksi memiliki manfaat ekonomis bagi warga sekitar. Manfaat tersebut
yang paling menonjol adalah meningkatkan pendapat ekonomis dari warga sekitar.
3
Selain itu tebing breksi merupakan wujud penyelamatan ekosistem bekas tambang
Aktivitas pelaku wisata yang akan menjadi daya Tarik wisatawan antara lain :
danpengembangan wisata agar menjadi daya tarik wisatawan. Hal yang dilakukan
2. Balkondes Sambirejo
Pelaku lapak dan kuliner menyediakan berbagai menu makanan dan minuman
Senyum, Salam, dan Sapa terhadap wisatawan. Hal tersebut bertujuan agar
4. Kegiatan Menambang
Tebing Breksi. Saat ini tebing masih ditambang guna merapikan bentuk tebing.
Kegiatan menambang juga dapat menjadi bahan edukasi bagi pelajar atau mahasiswa
yang berkunjung di Taman Tebing Breksi. Wisatawan juga dapat berwawancara atau
4
Taman Tebing Breksi Menyediakan tempat perkemahan bernama Watu
Tapak. Beberapa pengelola ikut serta menjadi anggota pengurus di Watu Tapak.
Lokasi ini sangat menarik untuk empat perkemahan bagi pelajar, camping keluarga,
Juru Foto menyediakan jasa foto untuk pengunjung yang berada di Taman
Tebing Breksi. Spot-spot foto yang dimiliki menjadi daya tarik bagi wisatawan
era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap
Disebut ―Taman Pintar‖, karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai
soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus rekreasi.
kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah,
5
sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi
Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan
tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan
bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societeit
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD
Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas,
Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak
lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas,
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden
Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Taman Pintar Ngayogyakarta adalah wahana
wisata yang terdapat di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati
Kembang api adalah simbolisasi dari intelegensi dan imajinasi. Dalam bahasa
Jawa, kembang api menggambarkan mlethik, pintar, padhang mak byaar. Kembang api
merupakan sesuatu yang menyenangkan, menghibur, sesuai dengan visi Taman Pintar
sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan.
6
Gambar logo yang muncul ke luar mengandung makna Outward Looking, selalu
melihat ke luar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan di luar dirinya.
Gambar logo tampak seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa.
Jari jemari kembang api melambangkan keselarasan antara intelegensi dan social life,
bahwa Taman Pintar akan membantu generasi muda Indonesia, khususnya Yogyakarta
dalam meraih cita-citanya. Miring ke kanan sebagai visualisasi pergerakan ke arah yang
Taman Pintar terdiri dari 5 gedung yang masing-masing mempunyai wahana yang
1. Gedung Memorabilia
tentang sejarah 2 keraton yang ada di Jogja yaitu Keraton Ngayogyakarta dan Pura
Pakualaman. Selain itu anak-anak juga bisa belajar tentang beberapa tokoh
pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara dan juga tentang presiden yang pernah
menjabat di Indonesia.
2. Gedung Oval
Gedung ini memiliki 10 wahana yaitu Aquarium Air Tawar, Zona Kehidupan
Prasejarah, Dome Area, Zona Cuaca Iklim dan Gempa, Terowongan Ilusi, Zona
7
3. Gedung Kotak
Gedung ini terdiri dari 16 zona yaitu Zona Microsoft, Zona Standar Nasional
Indonesia, Zona Dino Adventure dan Teater 4D, Zona Telekomunikasi, Zona
Sumber Daya Air, Hand on Science, Zona Melek Gizi, Zona Sains, Zona Tepi TV,
Zona, Olahraga, Zona Sahabat pemberani, Zona Indonesiaku, Zona Galeri Pusaka,
dan Perpustakaan.
4. Gedung Planetarium
Gedung ini merupakan salah satu gedung yang paling banyak dikunjungi
5. Gedung PAUD
Gedung ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu Paud Timur dan PAUD Barat.
Gedung ini memang dikhususkan untuk anak-anak usia 2-7 tahun yang belajar
2.3 Malioboro
Dalam bahasa Sansekerta, kata "malioboro" bermakna karangan bunga. Hal itu mungkin
ada hubungannya dengan masa lalu ketika Kraton mengadakan acara besar maka Jalan
Jenderal John Churchill (1650-1722) dari Inggris. Namun pendapat ini disanggah dengan
adanya bukti sejarah bahwa jalan Malioboro sudah ada sejak berdirinya Ngayogyakarta
Hadiningrat. Peter Carey berpendapat bahwa Jalan raya ini telah dibangun dan digunakan
8
untuk tujuan seremonial tertentu selama lima puluh tahun sebelum orang Inggris
Konon Malioboro dimaknai sebagai perjalanan menjadi wali (mali) dan ‗oboro‘
yang berarti mengembara. Secara singkat, kawasan Malioboro yang terdiri dari dua nama
jalan utama yakni Margo Mulyo dan Margo Utomo, adalah bagian dari konsep Sangkan
Paraning Dumadi, atau perjalanan manusia dari lahir hingga kembali kepada Sang
melambangkan sangkaning dumadi, atau perjalanan manusia sejak lahir, dewasa, hingga
memiliki anak atau keluarga. Sementara, Tugu menuju keraton yang melalui Malioboro,
Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I) ini telah ada sejak awal berdirinya
Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imajiner antara Pantai Selatan
(Pantai Parangkusumo) - Kraton Jogja - Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada
era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun
Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun 1822,
The Dutch Governor‘s Residence tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos tak lama
setelahnya. Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena perdagangan antara
orang belanda dengan pedagang Tionghoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro dibagi menjadi
dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun
Tugu Yogya.
9
Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara
pejuang tanah air melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin menduduki Yogya.
Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949
yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam dan
konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya. Tempat-
tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk
Beringharjo hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada di kawasan ini.
menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi. Awal tahun 2016 ini pemerintah telah
berhasil mensterilkan parkir kendaraan dari Malioboro dan tengah menata kawasan ini di
sisi timur untuk pedestrian. Warung-warung lesehan hingga saat ini masih dipertahankan
Banyak fungsi dari jalan Malioboro. Malioboro merupakan ikon kota Yogyakarta.
Jalan Malioboro selain menjadi saksi sejarah juga merupakan pusat kegiatan ekonomi
Museum Pusat TNI AU ―Dirgantara Mandala‖ adalah museum yang digagas oleh
Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta
10
dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin
Atas gagasan pimpinan TNI AU, maka didirikanlah Museum Pusat TNI AU
seluruh kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan TNI AU. Museum ini telah
diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana
Roesmin Noerjadin.
Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa
sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga
terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan
11
• Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17 dan MiG-21 buatan Rusia.
• Rudal SA-75[3]
koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama
dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-bom tersebut merupakan bom latih
(BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive),
sebagai senjata Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano dll.
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang merupakan candi Hindu yang
terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun
dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar
pertengahan abad ke-9M oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha
Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Siwagrha yang ditemukan di sekitar
Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka
tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga
merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman
yang bermakna ―Brahman Agung‖ yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan
teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan
dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk
kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain
12
mengajukan anggapan bahwa nama ―Prambanan‖ berasal dari akar kata mban dalam
Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para
dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar
dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron
(pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi pelataran
luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi
oleh pagar batu yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya
merupakan pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat bangunan atau
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang
berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi pagar
batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak,
makin kedalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68
candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung
antar pintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi,
dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran
tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan
tinggi 14 m. Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan
Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang
dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat seluas
110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran tengah.
Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang
berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di
13
depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah
Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di
barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya
paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah
Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat.
Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena masing-masing
candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang
Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang
berhadapan dengan Candi Siwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang berhadapan
dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian, keenam candi ini saling
berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15
sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.
Cara membaca relief pada candi ini dari kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum
jam mengitari candi. Langkah tersebut sesuai dengan ritual pradaksina, yakni ritual
1. Candi Siwa
Candi Siwa memiliki denah dasar berbentuk bujur sangkar seluas 34 meter persegi
dengan tinggi 47 meter. Sepanjang dinding candi dihiasi dengan pahatan yang berselang-
seling. Pada salah satu dinding candi terdapat pahatan berupa seekor singa yang berdiri
14
di antara dua pohon kalpataru. Hiasan tersebut terdapat di semua kaki Candi Siwa. Pada
bagian dinding kaki candi di sebelah utara dan selatan candi, ada hiasan singa diapit
dengan pahatan berisi relief sepasang binatang yang sedang berteduh di bawah pohon
kalpataru. Berbagai binatang yang digambarkan di bagian tersebut adalah kera, kijang,
Pada bagian lain dinding candi, ada panel bergambar binatang berganti dengan
gambar kinara-kinari, sepasang burung berkepala manusia, dalam posisi sedang berteduh
2. Candi Wisnu
Pada pagar langkan Candi Wisnu terdapat relief naratif Krishnayana yang
menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara (atau inkarnasi Tuhan Yang
Maha Esa) Wisnu. Relief Krishnayana ini menceritakan kisah hidup Krisna dari sejak
lahir hingga dapat menduduki tahta Kerajaan Dwaraka. Salah satunya adalah relief yang
menggambarkan Wisnu sebagai pendeta yang sedang duduk dengan berbagai posisi
tangan.
3. Candi Brahma
Candi Brahma terletak di sebelah selatan Candi Siwa. Sepanjang dinding pada
tubuh candi berderet panil dengan pahatan. Panil tersebut berisikan kelanjutan cerita
Ramayana di dinding Candi Siwa. Penggalan kisah Ramayana di Candi Brahma ini
menceritakan tentang peperangan Rama dibantu adiknya, Laksamana, dan para tentara
kera melawan Rahwana. Cerita tersebut berlanjut hingga Sinta pergi mengembara karena
diusir oleh Rama yang meragukan kesuciannya. Akhirnya, Sinta melahirkan di hutan
15
2.2.4 Manfaat Candi Prambanan
Prambanan ini dapat memberikan pembelajaran bagi para siswa khusunya untuk
membawa dampak ekonomi yang sangat besar utamanya dapat menyerap tenaga kerja di
sektor pariwisata.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Indonesia adalah negeri yang indah alamnya seperti Tebing Breksi. Oleh karena
2. Indonesia adalah negeri yang memiliki peradaban dan budaya yang tinggi seperti
yang ada di relief Candi Prambanan. Budaya yang adiluhung itu wajib kita
lestarikan.
penerbangan. Sebagai generasi muda mari kita terus belajar untuk meningkatkan
masyarakat.
5. Setelah melakukan perjalanan SKAL maka Kami merasa bahwa perjalanan ini
3.2 Saran
pengalaman siswa , untuk itu kegiatan ini hendaknya diikuti seluruh siswa
17
2. Kami berharap perjalanan ini bisa dilakukan secara rutin setiap tahun dengan
tujuan dan tema yang berbeda-beda. Sehingga kesan yang kami terima semakin
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.krjogja.com/angkringan/read/330144/malioboro-bermartabat
https://tni-au.mil.id/portfolio/museum-pusat-tni-angkatan-udara-dirgantara-mandala/
https://tamanpintar.co.id/
https://regional.kompas.com/read/2022/05/01/155556278/keindahan-tebing-breksi-di-
yogyakarta-harga-tiket-jam-buka-dan-rute?page=all
https://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_prambanan_8
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/
https://prambanankec.slemankab.go.id/candi-prambanan/
https://jogjaprov.go.id/public/berita/sejarah-malioboro-sebagai-bagian-dari-sangkan-
paraning-dumadi
19
LAMPIRAN
20