Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERJALANAN STUDI WISATA

DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pengganti ketidakikutsertaan


dalam Study Tour 2020 di Bali oleh kelas 11.

Disusun oleh :
Maghfirah Damayanti Witono
(17)

KELAS XI MIPA 2
MA NEGERI 4 SLEMAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN

Penyusunan laporan perjalanan ini telah disahkan dan disetujui pada :


Hari : Kamis
Lokasi : Kelas XI MIPA 2
Tanggal : 19 Maret 2020

Wali Kelas Penyusun

( MARDIYANTI, S.Pd ) ( MAGHFIRAH DAMAYANTI )


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
 Latar Belakang Laporan Perjalanan
Tugas sekolah adalah kegiatan kewajiban dari seseorang siswa
yang harus diselesaikan. Salah satu tugas sekolah dalam hal ini adalah
menyusun laporan perjalanan study wisata sebagai pengganti dari
ketidakikutsertaan dalam kegiatan “Study Tour ke Bali MAN 4 Sleman
2020”. Inilah yang merupakan fokus penyusunan laporan.
Laporan disusun setelah kegiatan dilaksanakan. Adapun kegiatan
yang sudah dilaksanakan adalah studi wisata ke daerah Yogyakarta dan
sekitarnya, seperti Malioboro, Pasang Beringharjo, Masjid Gedhe
Kauman, Ullen Sentalu, dll. Oleh karena itu laporan ini segera kami susun
dan kami beri judul “Laporan Perjalanan Studi Wisata Yogyakarta dan
Sekitarnya Tahun Pelajaran 2019/2020”.

 Latar belakang diadakan Perjalanan


Proses belajar bagi siswa tidak hanya di lakukan di dalam kelas
saja tetapi dapat juga diluar kelas agar siswa tidak hanya menguasai materi
pelajaran saja tetapi dapat mengaplikasikan meteri pelajaran secara
langsung dilapangan. Apa lagi dengan perkembangan zaman dari waktu ke
waktu yang terus berubah. Progam studi wisata ini dapat bertujuan agar
mengetahui sejarah serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
siswa.

B. TUJUAN
Penyusunan laporan kegiatan wisata ini memiliki beberapa tujuan antara lain :
1. Memenuhi tugas ketidakikutsertaan dalam kegiatan “Study Tour ke
Bali MAN 4 Sleman 2020"
2. Dapat mengetahui cara pembuatan karya tulis yang sederhana
berbentuk laporan.

1
3. Membuka jendela pengetahuan tentang tradisi dan ada istiadat suku
Jawa.
4. Mengembalikan jati diri kita sebagai bangsa yang mempunyai
peradaban tinggi.

C. OBJEK WISATA YANG DITUJU


1. Masjid Gedhe Kauman
2. Malioboro
3. Pasar Beringharjo
4. Hamzah Batik

2
BAB II

PEMBAHASAN

Uraian objek-objek wisata yang dikunjungi.

A. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun Utara


Kraton Yogyakarta. Masjid ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I
pada 29 Mei 1773 (6 Rabi'ul Akhir 1187 H). Selain sebagai sarana beribadah bagi
keluarga raja dan rakyatnya, masjid tersebut dibangun sebagai kelengkapan
Kerajaan Islam Ngayogyakarta Hadiningrat.

Serambi masjid didirikan pada 20 Syawal 1189 H yang berfungsi sebagai


ruang serbaguna. Setelah melaksanakan ibadah shalat, pengunjung biasanya
bersantai sejenak di tempat tersebut. Selain itu, di sisi utara dan selatan halaman
masjid dibangun dua ruang pagongan sebagai tempat memainkan gamelan setiap

3
bulan Maulid diselingi dakwah ulama. Kegiatan yang disebut sekaten ini masih
dilestarikan hingga sekarang. Ruang shalat utamanya berdinding batu alam putih
dengan tiang-tiang yang terbuat dari kayu jati. Lantai ruangan terbuat dari
marmer. Tidak terdapat sapuan cat di ruangan ini, menandakan bahwa setiap
orang yang hendak beribadah harus dalam kondisi suci. Pada ruang sholat,
terdapat tempat khusus bagi sultan dan keluarganya yang biasanya disebut
maksura.

Ornamen padar pilarnya memiliki arti tersendiri, seperti profil buah labu-
dalam bahasa Jawa disebut waluh-di setiap pilar pagar pun memiliki makna
pengingat kepada Allah yang dalam bahasa Arab disebut Wallahi. Suasana masjid
juga terasa sejuk dengan adanya kolam yang mengelilingi komplek serambi.
Kolam ini dialiri air jernih dan biasanya digunakan untuk membersihkan kaki
sebelum memasuki masjid.

B. MALIOBORO

Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di
Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan
Titik nol Yogya. Jalan tersebut merupakan bagian dari garis imajiner Kraton.
Jalan Malioboro dikenal sebagai jantung Kota Yogya, karena banyak tempat
sejarah tersebar di sini dan tak pernah dilewatkan oleh pengunjung. Obyek wisata

4
sejarah yang berdekatan dengan Malioboro seperti Keraton Yogyakarta, Alun-
alun Utara, Museum Sonobudoyo, Museum Vredeburg, dan Masjid Gedhe
Kauman. Masih banyak bangunan arsitetur kolonial yang masih bertahan dijalan
itu.

Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai dari tradisional


dan modern. Barang yang dijajakan berupa souvenir dan cenderamata oleh
pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro. Berbagai
macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini seperti kerajinan dari
perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya.

Kekhasan lain dari yaitu seperti puluhan andong dan becak yang parkir
berderet disebelah kanan jalan pada jalur lambat yang selalu bersedia untuk
ditumpangi wisatawan ditengah panasnya Malioboro. Tarif becak yang diberikan
pada jarak terdekat seharga Rp 5 ribu dan terjauh setinggi Rp 15 ribu. Sedangkan
untuk andong wisata, jarak terdekat seharga Rp 15 ribu dan terjauh sebanyak Rp
70 ribu.

C. PASAR BERINGHARJO

5
Pasar Beringharjo adalah pasar tertua yang memiliki kaitan erat
dengan Kraton Yogyakarta. Beringharjo memiliki makna yaitu hutan
pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga
Yogyakarta. Pintu masuk utama pasar ini terletak di bagian barat, tepat
menghadap Jalan Malioboro. Ada banyak jenis barang yang dapat dibeli di
Pasar Beringharjo, mulai dari batik, jajanan pasar, bahan dasar jamu
tradisional, sembako hingga barang antik.

Ciri khas bangunan Pasar Beringharjo dapat dilihat pada interior


bangunan yang merupakan perpaduan antara arsitektur kolonial dan
tradisional Jawa.

6
Di pasar tersebut terdapat 5.387 pedagang yang memenuhi seluruh
los-los serta 600 buruh gendong yang senantiasa berkeliling diarea Pasar
Beringharjo. Sebagian pedagang jajana juga mendirikan tenda didepan
pintu utama, sehingga memudahkan wisatawan mampir untuk membeli
tanpa harus berdesak-desakan di dalam Pasar. Saking ramenya, perputaran
uang dapat mencapai Rp 6 miliar per hari.

Ada beberapa tradisi dalam kegiatan jual beli di Pasar Beringharjo,


seperti Angon Putu dan Jagi Peken. Tradisi Angon Putu merupakan
dimana Nenek/Kakek mengajak cucunya untuk belanja di Pasar, kemudian
diberi uang jajan untuk mereka belanjakan sesuai keinginannya. Tradisi
Jagi Peken yaitu petugas berkeliling pasar sambil membunyikan
kentungan sebagai tanda pasar akan tutup.

D. HAMZAH BATIK

Hamzah Batik (biasa dikenal dengan Mirota Batik) adalah pusat belanja
batik dan cinderamata terbesar di Yogya. Pusat belanja tersebut masih kawasan
jalan Malioboro, tepatnya di depan pasar Beringharjo.

Kesan pertama yang dirasakan pengunjung ketika masuk di Hamzah Batik


adalah mencium semerbak aroma kembang dan dupa yang sedang dibakar. Selain
itu, arsitektur dan pakaian petugas bernuansa kraton. Konsep ini adalah strategi
untuk memberikan kesan budaya jawa yang sangat kental kepada setiap
pengunjung.

7
Pusat perbelanjaan ini terdiri dari tiga lantai. Pada lantai 1 anda akan
melihat banyak koleksi pakaian batik mulai pakaian pria, wanita hingga anak-
anak, harganya pun beragam mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Terdapat pembuatan batik dan jamu yang dapat disaksikan langsung.

Saat menuju lantai 2 anda akan melewati tangga yang di apit dengan
miniatur patung Hindu dan Buddha, lukisan kreatif multi konsep yang berjajar
rapi serta karikakur kuno. Saat tiba di lantai 2 anda akan terpesona dengan
banyaknya benda-benda unik khas Jogja seperti berbagai miniatur candi-candi,
wayang, miniatur kereta kuno kraton, patung dan berbagai kerajinan dari bahan
dasar kayu, batu dan keramik, tas berbahan batik dan kulit, benda-benda kuno dan
masih banyak yang lainnya.

Pada lantai 3 terdapat pusat kuliner Raminten 3 dimana pengunjung bisa


menikmati aneka makanan dan minuman sambil beristrirahat menghilangkan
lelah.

8
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di


Yogya itu sangat banyak, dan beraneka ragam genrenya. Maka dari itu, kita harus
senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya, agar menarik
para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta

9
Selain itu, kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita
tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.
Tapi justru itu salah, kita harus tetap menjaga budaya asli itu sendiri agar
mempunyai keaslian yang khas dimata dunia.

Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk


berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang
ada di Yogya. Yang membuat orang betah mengunjungi Yogya adalah
masyarakatnya yang ramah. Walaupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di
masyarakat luas, para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat
pariwisata yang ada di sini

Budaya di Indonesia bermacam-macam dan beragam sekali di


Indonesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya
tersebut masih sangat erat hubungannya dengan kota Yogya. Maka dari
itu,Yogyakarta juga disebut dengan kota budaya dan berbudaya.

10

Anda mungkin juga menyukai