Anda di halaman 1dari 4

Memproduksi

Teks Laporan Hasil Observasi

Nama Anggota Kelompok :


M. Faiq Fakhruddin (22/ X-MIPA 7)
Zidan Kurnia Masyhur (33/ X-MIPA 7)

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KRIAN
JL. GUBERNUR SOENANDAR PRIJOSOEDARMO NO.5 KRIAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
Peta Konsep

Malioboro

Malioboro
Pengertian Sejarah Sebagai
Malioboro Malioboro Pariwisata

Daya Tarik
Malioboro

Tempat
Wisata di
Malioboro

2
Malioboro

Ditinjau dari segi bahasa, kata malioboro berasal dari bahasa sansakerta yang berarti
karangan bunga. Dahulu kawasan Malioboro dikembangkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono
I pada tahun 1758.

Malioboro adalah sebuah Jalan sepanjang tidak lebih dari 2 Kilo Meter yang
membentang mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta diujung utara
hingga pertigaan pojok Gedung Agung diujung Selatan.

Malioboro adalah sebuah Jalan legendaris yang menjadi ikon Kota Yogyakarta dengan
kehidupan kontras antara siang dan malamnya. Saat siang hari, ruas Jalan Malioboro dipadati
kendaraan para pelancong maupun warga Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan
Malioboro, sementara dikanan-kiri jalan adalah toko-toko berbagai macam kebutuhan pokok,
serta sepanjang trotoar kaki limanya dijejali lapak-lapak penjaja souvenir khas Yogyakarta,
kemudian diujung selatannya ada pasar Beringharjo, tak ketinggalan sejumlah pusat
perbelanjaan dan hotel yang mengguratkan kehidupan perekonomian warga Yogyakarta.

Sebaliknya, pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma berbagai sajian kuliner yang
menggugah selera yang terhampar di ratusan tikar Warung lesehan dengan menu khas Gudeg
Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai pilihan makanan goreng. Keriuhan suasana lesehan akan
ditimpali oleh alunan sejumlah seniman yang melantunkan musik dan lagu secara nomaden
dalam istilah kuno disebut sebagai “mbarang” atau pengamen yang unik dan berbeda dari
daerah lain.

3
Pengamen di daerah Malioboro ini sangat jauh dari kesan kumuh, dekil, dan tidak rapih.
Numun, sebaliknya pengamen di Malioboro ini sangat rapih, menggunakan alat alat semi
professional yang mendekati kearah live music daripada mengamen. Sebagai contoh adalah Tri
Suaka, pengamen yang sekarang dikontrak oleh Jogja Project Pop dan sudah sangat terkenal..
Pengamen biasanya banyak perform di dekat benteng vredebrug.

Di Malioboro kita banyak menemukan berbagai macam souvenir khas Jogja serta oleh-
oleh yang ada di sepanjang jalan ini. Sehingga tidak salah jika tempat ini bisa disebut dengan
surganya souvenir khas Jogja. Papan nama bertuliskan Jalan Malioboro juga menjadi daya
tarik dari tempat wisata ini, sebab banyak orang yang mengantri untuk berfoto di papan nama
ini. lokasi dari papan nama ini berada di sebelah utara dan paling ujung.

Selain terkenal dengan souvenir dan oleh-oleh, Malioboro juga terkenal dengan kuliner
yang dijajakan di pinggir jalan, baik di siang hari maupun malam hari, para pedagang akan
menjajakan makanan. Akan tetapi lebih nikmat jika Anda menikmati makanan di sekitar Jalan
Malioboro tersebut pada malam hari.

Bukan hanya karena itu saja Malioboro populer menjadi tempat yang dikunjungi juga
karena sarana pariwisata di daerah malioboro yaitu Pasar Beringharjo, Titik Nol Kilometer
Jogja, Keraton Yogyakarta, Alun alun Selatan, dan benteng vredebrug

Pasar Beringharjo merupakan pasar yang juga bagian dari Malioboro serta menjadi
pusat perekonomian dari tahun ke tahun. Beberapa kali pasar ini direnovasi bisa
melambangkan tahapan kehidupan yang berkutat pada pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Titik Nol Kilometer merupakan istilah yang merujuk pada perempatan di sekitar Kantor
Pos Besar Yogyakarta. Benteng Vredeburg, Gedung BNI, serta Gedung Agung berada di
sekitar titik nol kilometer ini. Kawasan ini juga menjadi tempat untuk nongkrong, berkumpul
bersama komunitas, juga sebagai tempat menyaksikan pertunjukan seni oleh pengamen yang
banyak perform di sini.

Keraton Yogyakarta terletak satu area dekat Jalan Malioboro. Adanya keraton yang
sampai saat ini masih berjalan menjadi bukti bahwa Kesultanan mampu berjalan di Yogyakarta
sehingga Yogyakarta menjadi daerah Istimewa yang masih bertahan hingga saat ini.

Benteng Vredeburg merupakan benteng peninggalan Belanda yang terkenal karena


nilai sejarahnya yang tinggi. Sampai saat ini, Benteng Vredeburg masih bertahan dan masih
dikunjungi oleh wisatawan. Benteng tersebut saat ini menjadi museum yang juga terdapat
berbagai karya seni peninggalan Belanda.

Malioboro adalah saksi sejarah sekaligus obyek wisata yang bisa Anda kunjungi di
Yogyakarta. Tempat tersebut menjadi roda perekonomian warga Yogyakarta yang
menggantungkan hidup dari sektor perdagangan. Sehingga, Yogyakarta menjadi kota besar di
Indonesia dengan keistimewaannya yang bertahan hingga kini dan nanti.

Anda mungkin juga menyukai