Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS ELEMEN

PERANCANGAN MALIOBORO
SEJARAH SINGKAT | BEDASARKAN SEJARAH MALIOBORO
Malioboro adalah salah satu jalan utama di Kota Yogyakarta, Indonesia. Jalan
ini membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos
Yogyakarta. Malioboro merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di
Yogyakarta, dan merupakan simbol dari kota Yogyakarta.

Sejarah Malioboro dimulai pada awal abad ke-19, ketika pemerintah Hindia
Belanda membangun jalan ini sebagai jalur utama untuk menghubungkan kota
Yogyakarta dengan wilayah sekitarnya. Malioboro juga digunakan sebagai tempat
untuk kegiatan pemerintahan dan perdagangan.

Pada masa pendudukan Jepang, Malioboro menjadi pusat kegiatan militer


Jepang. Setelah Indonesia merdeka, Malioboro menjadi pusat kegiatan budaya
dan pariwisata.

Pada tahun 2023, pemerintah Kota Yogyakarta melakukan penataan ulang


kawasan Malioboro dengan tujuan untuk menjadikan Malioboro sebagai kawasan
yang lebih nyaman, aman, dan ramah lingkungan. Salah satu perubahan yang
dilakukan adalah mengubah zonasi ruang pedestrian Malioboro menjadi zona
rendah emisi, yaitu zona yang tidak boleh dilalui oleh kendaraan bermotor.
PROFIL MALIOBORO | BERDASARKAN DATA
Malioboro merupakan jalan utama yang terletak di Yogyakarta, Indonesia. Jalan ini
merupakan salah satu ikon utama kota ini dan dikenal dengan berbagai daya
tariknya. Berikut adalah profil singkat tentang Malioboro:

Lokasih Warisan Budaya


Malioboro terletak di pusat kota Yogyakarta, Jalan Malioboro juga memiliki warisan budaya
yang merupakan salah satu kota budaya dan yang kental. Di sepanjang jalan ini, Anda akan
pariwisata terpenting di Indonesia. Jalan ini menemukan berbagai seniman jalanan, penjual
membentang sepanjang sekitar 2,5 kilometer. makanan tradisional, dan kegiatan budaya yang
mencerminkan budaya Jawa.

Pusat Perbelanjaan
Malioboro terkenal dengan pusat perbelanjaan
yang menjual beragam barang, termasuk batik,
pakaian, kerajinan tangan, makanan, dan
banyak lagi. Wisatawan sering berbelanja di
sepanjang jalan ini.
BATASAN WILAYAH | Berdasarkan Bentuk MALIOBORO
UTARA | JL. Pangeran Diponegoro UTARA | JL. Jendral Sudirman

TIMUR | Sungai Code

SELATAN | JL. KH. Ahmad Dahlan SELATAN | JL. Penembahan Senopati

SECARA FISIK:
UTARA
Jl. Diponegoro & Jl. Jendral Sudirman

TIMUR
Sungai Code BARAT | JL. Bhayangkara BARAT | JL. Tentara Rakyat Mataram

SELATAN
Jl. Panembahan & Jl. KH. Ahmad Dahlan

BARAT
Jl. Bhayangkara & Jl. Tentara Rakyat Mataram
ANALISIS ZONING AND DISTRICTS | BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO

ZONA PUBLIK RUANG PRIVAT INTENSITAS AKTIFITAS

Ruang yang dapat digunakan secara umum tanpa Merupakan zona ruang yang hanya digunakan Pembagian ruang bedasarkan tingkat intensitas
Batasan akses. Zona ini meliputi jalan, trotoar dan oleh orang-orang tertentu. Zona ini meliputi aktifitas di dalamnya.zona ramai meliputi jalan,
taman hotel, restoran dan pertokoan trotoar dan zona sepi meliputi area di sekita
bangunan.

SEPI

RAMAI

MANFAAT:
1. Menigkatkan efisiensi pengunaan ruang
2. Meningkatkan kenyamanan pengguna
3. Mempermudah pemeliharaan dan pengelolahan zona
IDENTIFIKASI PATHWAY | Berdasarkan Bentuk MALIOBORO
PATHWAY JALAN RAYA PATHWAY PEDESTRIAN

1 6

U 1
JL. MALIOBORO
JL. SURYAMATJAN
JL. AHMAD YANI

2 2 7
3

4 JL. SOSROWIJAYAN JL. REKSOBAYAN

3 8

5
6
JL. PERWAKILAN JL. PABRINGAN

4 9
1
7 8
JL. KH. AHMAD.
JL. DAGEN
DAHLAN

5 10
9 10
U
JL. PENEMBAHAN
JL. PAJEKSAN SENOPATI

Jalan raya menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lainnyaJalan raya termasuk pathway karena Jalan raya menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lainnyaJalan raya
digunakan untuk pergerakan kendaraan bermotor, yang merupakan salah satu alat transportasi. Jalan termasuk pathway karena digunakan untuk pergerakan kendaraan bermotor,
raya juga menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lainnyaJalan yang merupakan salah satu alat transportasi. Jalan raya juga menghubungkan
satu kawasan dengan kawasan lainnyaJalan
IDENTIFIKASI EDGES | Berdasarkan Bentuk MALIOBORO

Edges adalah elemen linear yang tidak digunakan atau dipertimbangkan sebagai path
oleh pengamat. Edges adalah batas-batas antara dua wilayah, sela-sela linier dalam
kontinuitas: pantai, potongan jalur kereta api, tepian bangunan, dinding.

Elemen edges terbentuk dari


bangunan toko-toko yang
berjejer linear sepanjang
jalan malioboro. memberikan
batasan yang mempertegas
jalur dari jalan malioboro
sebagai pusat perbelanjaan

Elemen pembatas fisik juga


menjadi elemen edges yang
menjadi pembatas dalam
sebuah kawasan

U
IDENTIFIKASI NODES | Berdasarkan Bentuk MALIOBORO

NODES JALAN
JL. PASAR KEMBANG
&
JL. MALIOBORO

JL. SOSROWIJAYAN
&
JL. MALIOBORO
JL. PERWAKILAN
&
JL. MALIOBORO

JL. DAGEN
&
JL. MALIOBORO JL. SURYATMAJAN
&
JL. MALIOBORO

NODES PEDESTRIAN

JL. DAGEN
&
U
JL. MALIOBORO
IDENTIFIKASI LANDMARK | Bedasarkan Bentuk MALIOBORO

Landmark dalam perancangan perkotaan adalah elemen fisik yang dapat berfungsi sebagai titik
referensi bagi pengguna ruang publik. Landmark dapat berupa bangunan, monumen, patung, atau
objek alam yang menonjol.

1 Mall Malioboro 4 Pasar Bringharjo

2 Pintu Bareat Kepatihan


2

4 3 Kampung Ketandan 5 Benteng Vredeburg

5
U
ANALISIS LAND USE | BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO
Landuse dalam perancangan perkotaan bertujuan untuk mewujudkan tata ruang perkotaan yang optimal, yaitu tata ruang yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, serta
dapat melestarikan lingkungan.

• Perdagangan dan jasa

• Pariwisata

• Ruang Terbuka

• Landscape

U
ANALISIS MAKING THE CONNECTION | BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO
CYCLING
Jalur sepeda Malioboro berada di sebelah
timur jalan. Jalur ini memiliki lebar sekita 2
meter dan dipisakhan dari jalur pejalan
kaki.
Jalur speda di Malioboro merupakan Upaya
untuk mengurangi kemacetan dan
meningkatkan kualitas udara di kawasan
Malioboro.

KEKURANGAN:
Namun jalur sepedea di Malioboro belum dimanfaatkan secara
optimal. Masih banyak pejalan kaki yang meggunakan laur sepeda
hal terjadi karena beberapa factor seperti:

Jalur sepeda masih sempir:


Jalur sepeda di Malioboro masih sempit sehingga tidak cukup untuk
menamping pesepeda dengan jumlah yang lebih besar.

Kurangnya kesadaran:
Masih banyak Masyarakat yang belum sadar akan pentingnya jalur U
pesepeda.
ANALISIS MAKING THE CONNECTION | BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO
PUBLIC TRANSPORT

Trans Jogja: Angkutan Tradisi


Trans Jogja merupakan transportasi Terdapat angkutan tradisional
umum berbasis bus yang beroperasi seperti becak dan odong-odong
di Yogyakarta

KEUNGGULAN:
• Lebih Murah: Menggunakan angkutan umum seperti Bus trans akan lebih murah
disbanding mengggunakan kendaraan pribadi.
• Lebih ramah lingkungan: angktan tradisional tidak menghasilkan polusi udara sehingga
lebih ramah.
• Lebih efisien: menggunakan dapat membawa lebih banyak penumpang sehingga lebih
efisien dalam penggunaan ruang jalan.

U
ANALISIS SIRKULASI & PARKIR| BERDASARKAN BENTUK MALIOBORO
Sirkulasi

Kendaraan satu arah

Sirkulasi pejalan kaki

Kendaraan

Parkir

MASALAH:
KEMACETAN: Jalan Mallioboro sering mengalami
kemacetan terutama saat akhir pekan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor seperti jumlah
kendaraan yang terlalu banyak dan penyempitan
jalan karena PKL.

PARKIR LIAR: Parkir liar menyebabkan penyempitan


jalan dan menggangu kelancaran sirkulasi
kendaraan. Parkir liar juga menyebabkan U
ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

KEAMANAN & KESELAMATAN: Kepadatan


kendaraan dan pejalan kaki di Malioboro dapat
menimbulkan potensi bahaya seperti kecelakaan.
ANALISIS UTILITIES & INFRASTRUCKTURE| BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO
FASILITAS PUBLIK: UTILITAS:

1. Tourist information center


2. Parkir sepeda
3. Guiding block
4. Lampu jalan
5. Tempat sampah
6. Wastafel
7. Kursi

ANALISIS SIGNAGE | BERDASARKAN FUNGSI & BENTUK


adalah elemen visual yang berfungsi untuk memberikan informasi, petunjuk, dan
arah bagi pengguna ruang publik. Signage dapat berupa papan penunjuk arah, rambu
lalu lintas, marka jalan, atau elemen visual lainnya yang memiliki fungsi informatif.
Fungsi:
Memberikan Informasi

Membantu pengguna Kawasan

Menibgkatkan estetika kawasan


ANALISIS POSITIVE AND NEGATIVE SPACE | BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO
Ruang positif adalah ruang ruang yang diisi oleh objek atau aktifitas sedangkan
ruang negative adalah ruang yang kosong atau tidak terisi

RUANG POSITIF RUANG NEGATIF

BENGUNAN PERTOKOAN JALAN MAIOBORO

PASAR BRINGHARJO TROTOAR

TAMAN
ANALISIS BUILDING FORM & MASSING | BERDASARKAN BENTUK MALIOBORO

BENTUK
Fungsi bangunan terdiri dari:
Toko, Hotel, Pusat Perbelanjaan, Resto, DLL

PERBEDAAN TEKSTUR

TEKSTUR ALAMI:

KAYU

Bentuk dan massa bangunan di sepanjang Jalan Malioboro dominan dengan bentuk persegi. Dan rata-rata bangunan
BATU
memiliki 2 lantai untuk bangunan kecil.

TANAH

Bentuk dan massa bangunan di sepanjang Jalan Malioboro cukup beragam. Secara umum, bangunan di sepanjang Jalan
Malioboro dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu bangunan tradisional dan bangunan modern

TEKSTUR BUATAN:

Bangunan tradisional Bangunan modern


BETON

LOGAM

PLASTIK
ANALISIS DAMPAK MALIOBORO | BERDASARKAN FUNGSI MALIOBORO

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

• EKONOMI • EKONOMI
Malioboro merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi Peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Malioboro dapat
masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Peningkatan wisatawan yang menyebabkan kenaikan harga tanah dan sewa lahan di sekitar kawasan
berkunjung ke Malioboro secara otomatis akan meningkatkan tersebut. Hal ini dapat merugikan masyarakat lokal yang tidak memiliki
pendapatan masyarakat, baik yang bekerja di sektor perdagangan, jasa, lahan.
maupun pariwisata.

• SOSIAL • SOSIAL
Malioboro juga berperan sebagai sarana interaksi sosial bagi Peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Malioboro dapat
masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Kawasan ini menjadi tempat menyebabkan peningkatan kriminalitas di sekitar kawasan tersebut. Hal
berkumpulnya berbagai macam orang dari berbagai latar belakang, baik ini dapat mengganggu kenyamanan masyarakat lokal.
wisatawan maupun masyarakat lokal. Interaksi sosial ini dapat
meningkatkan toleransi dan pemahaman antarmasyarakat.

• BUDAYA • LINGKUNGAN
Malioboro merupakan salah satu ikon budaya Yogyakarta. Kawasan ini Peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Malioboro dapat
menjadi tempat pelestarian berbagai macam budaya Yogyakarta, menyebabkan meningkatnya pencemaran lingkungan di sekitar
seperti kesenian, kuliner, dan kerajinan. Pelestarian budaya ini dapat kawasan tersebut. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya. kesehatan masyarakat.

• LINGKUNGAN
Malioboro juga berperan dalam meningkatkan kualitas lingkungan di
sekitar kawasan tersebut. Kawasan ini menjadi tempat rekreasi bagi
masyarakat, sehingga dapat mengurangi stres dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai