Di susun oleh :
TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
Hari. :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Drs.Munawir,M.Pd. Masrukhi.S.Thi
MALIOBORO SEBAGAI PUSAT DESTINASI
PERBELANJAAN YANG ADA DI KOTA YOGYAKARTA
ABSTRAK
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karya tulis yang berjudul “Malioboro sebagai pusat destinasi perbelanjaan yang
ada di kota Yogyakarta “ sebagai persyaratan untuk melengkapi tugas akhir tahun
pelajaran 2022-2023
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak bekerja sendiri tetapi penulis
mendapatkan bantuan dari pihak lain.untuk itu penulisan ucapan terima kasih
kepada :
2. Bapak Masrukhi.S.Thi, selalu wali kelas XII MIPA 3 dan sebagai guru
3. Ayah dan ibu yang telah memberikan dukungan motivasi dan doanya
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak
Kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun guna
tercapainya karya tulis yang lebih baik nantinya.penulis berharap semoga karya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
ABSTRAK .............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR,...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang
B. Rumusan Maslaah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
BAB II PEMBAHASAAN
BAB III PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan Malioboro itu sendiri merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di
yang berarti karangan bunga. Adapula beberapa ahli yang berpendapat asal
kata nama Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang
bernama Marlborough yang pernah tinggal di Jogja pada tahun 1811- 1816
Masehi.
dimulai di dekat area keraton menuju ke arah utara hingga Tugu Yogya.
untuk kegiatan seremonial kesultanan. Saat sultan keluar dari istana dalam
dan duduk di Sitinggil pada upacara publik, ia dapat melihat langsung Jalan
terdapat dua pohon beringin yang diberi pagar persegi (waringin kurung) di
dan beringin kembar di antara jalan utama ibu kota kesultanan memiliki arti
Selain itu, jalan ini juga digunakan saat kunjungan resmi pejabat
keraton Yogyakarta. Jalan ini punya dua fungsi penting: pertama, sebagai
dan beringin kurung, mengingat pejabat akan lewat dari arah utara jalan ini.
Pada abad ke-18 di jalan ini bermukim orang-orang dari berbagai etnis,
seperti Jawa, Tionghoa, dan Belanda. Menurut Sasmito, sejak 1765 orang-
sementara orang Jawa menghuni sisanya. Hal ini terlihat dari bentuk
Jawa-Tionghoa-Belanda.
Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda
membangun Benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.
1822, Kediaman Gubernur Belanda tahun 1830, Bank Java dan Kantor Pos
tak lama setelahnya. Setelah itu, Malioboro berkembang kian pesat karena
keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam dan
Oktober.
Jalan itu selama bertahun-tahun dua arah, namun pada tahun 1980-an
menjadi satu arah saja, dari jalur kereta api (di mana ia memulai) ke selatan
Yogyakarta, Hotel Garuda, terletak di ujung utara jalan, di sisi timur yang
berdekatan dengan jalur kereta api. Di sini terdapat bekas kompleks perdana
rokok Marlboro, tidak diragukan lagi menarik bagi penduduk setempat dan
orang asing yang akan melihat kata-kata dengan nama jalan dengan produk
asing sedang diiklankan. Jalan ini menjadi pusat komersial yang dipenuhi
Penggunaan jalan ini pada umumnya dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima
Yogyakarta.
bekas gedung Dinas Pariwisata DIY yang ditargetkan dimulai Januari 2022.
Hingga tahun 1887, Jalan Malioboro dibagi dua setelah Stasiun Tugu Yogya
hebat antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda yang
tahun 2016 ini pemerintah telah berhasil mensterilkan parkir kendaraan dari
Malioboro dan tengah menata kawasan ini di sisi timur untuk pedestrian.
sehingga jalan ini menjadi lebih rapi dan nyaman untuk dilewati.
B. Rumusan Masalah
di kota Yogyakarta?
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Dapat menjadi pengetahuan tentang faktor pendukung potensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Malioboro sebagai destinasi perbelanjaan
Berwisata ke kota jogja tak lengkap rasanya bila belum mampir belanja di
Malioboro. Malioboro merupakan nama jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta
Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, dan Jalan
Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Hal ini karena sepanjang jalan Malioboro banyak para pedagang kaki lima yang
menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung warung lesehan di malam hari yang
menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya
para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain
musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
Malioboro, tetapi juga terdapat toko-toko dan mall yang merupakan tempat wisata
belanja murah di kawasan ini. Contoh pertokoan dan mall pusat wisata belanja di
Malioboro adalah Malioboro Mall yang terdapat matahari department store dengan
berbagai macam diskon. Ada juga Ramal Mall yang terkenal dengan pusat jual bell
Selain itu, banyak juga toko tempat wisata belanja murah kuliner yang
menjajakan makanan khas jogja seperti toko gemah ripah dan bakpia pathuk.
Khusus pabrik bakpia pathuk letaknya agak jauh dari jalan Malioboro. Ada dua
jenis bakpia yang cukup rekomended yaitu bakpia 75 dan bakpia 25. Untuk
membeli bakpia sebaiknya langsung menuju pabriknya karena selain masih hangat,
harganya juga relatif lebih murah dari pada harga agen di kota Yogyakarta.
Di kawasan ini juga terdapat satu pasar tradisional yang terkenal sebagai
pusat tempat wisata belanja di Yogyakarta, yaitu pasar Beringharjo. Pasar ini
terkenal akan harga pakalannya yang relatif murah bila dibandingkan harga di
tempat lain dengan kualitas yang sama. Pakaian yang dijajakan disini antara lain
batik, kaos, sprei, blankon, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan harga yang
murah maka anda seperti biasa harus pandai menawar harga karena di pasar ini
Listianto S.Si dan anggota Fraksi Pan, mendorong Pemkot Jogja untuk
pelayanan ini sangat penting agar setiap wisata yang datang memperoleh kesan
Selain itu tidak sedikit pula wisatawan yang berburu aneka kuliner ketika
berkunjung di Kota Jogja. Baik kuliner khas Jogja maupun kuliner lain yang
dijajakan oleh masyarakat. Sehingga keamanan dan kehalalan produk kuliner harus
terjamin. “Seperti misalnya ada label halal yang tertera jelas. Bagi kuliner yang
mengandung Babi pun harus ditonjolkan gambar hewan tersebut. Tidak sekadar
Wakil Ketua Komisi B turut prihatin dengan angka gini ratio atau ketimpangan
pendapatan warga yang masih tinggi. Apalagi gini ratio justru banyak ditemukan di
wilayah yang menjadi pusat kunjungan wisatawan. Hal itu menunjukkan belanja
lokasi strategis guna memasarkan produk lokal. Di samping itu, kampung wisata
yang dikelola masyarakat baik berupa stimulan bagi pengelola, fasilitasi atraksi
wisata hingga pelibatan dalam berbagai promosi wisata. “Faktor pendukung wisata
Objek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam
yang patut dibanggakan dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang menarik
dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat
sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati
ragam.
dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah Air dan
datang, karena itu harus ditunjang dengan peningkatan pemanfaatan daerah tujuan
tujuan saat liburan. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, dan
candi Borobudur. Salah satu objek wisata di Yogyakarta yang menjadi tujuan para
wisatawan yaitu Malioboro. Malioboro merupakan salah Satu tempat wisata belanja
yang terkenal di Yogyakarta. Tempat ini dikenal dengan pedagang Kaki lima yang
bahasa inggris Yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari
satu tempat ke tempat lain. Menurut definisi yang luas, pariwisata adalah perjalanan
dari suatu tempat ke tempat lain, yang Bersifat sementara dan dilakukan perorangan
termasukPengusaha obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan
Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subyek wisata yaitu orang-
orang yang Melakukan perjalanan wisata dan objek wisata yang merupakan tujuan
seperti yang diungkapkan oleh Spilande (1985), Pendit (1994), Yoeti (1996) yang
daya tarik Wisata yang memadai. Secara garis besar daya tarik wisata dapat
diklasifikasikan ke Dalam tiga kategori, yakni, daya tarik alam, daya tarik budaya
dan daya tarik buatan Manusia (Marpaung, 2000: 76). Sedangkan dalam Undang-
daya tarik wisata bahwa segala Sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman Kekayaan alam, budaya dan hasil buatan
dengan memberikan daya tarik wisata tentunya para wisatawan akan tertarik untuk
kepada para wisatawan Untuk senantiasa menikmati daya tarik wisata. Dalam
1.Pemandangan
ini disebabkan karena daya tarik wisata tersebut, menyediakan berbagai keindahan
yang tidak memiliki batas waktu untuk berkunjung selama 24 jam. Berdasarkan
tukang becak, tukang andong. Selain itu, wisata Malioboro dijadikan sebagai
Salah satu daya tarik bagi wisata yang berkunjung terhadap wisata di
berada di pusat kota Yogyakarta. Selain itu, dikenal sebagai sebagai kawasan Titik
Nol Kilometer Kota Yogyakarta. Hal tersebut, sesuai dengan informasi yang
disampaikan oleh wistawan Yang berkunjung menyatakan bahwa daya tarik wisata
Malioboro selain mudah untuk di Kunjungi akses jalan tidak terlalu jauh dan mudah
diakses baik menggunakan alat Transportasi seperti kendaraan roda dua, mobil, dan
dan keyamanan yang baik dalam. Hal Ini disebabkan karena pihak pemerintahan
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi DIY dan
Rincian dan Tugas Dinas Pariwisata Provinsi DIY. Salah satu dinas yang ditugasi
menciptakan rasa aman dan nyaman para pengunjung serta dibantu oleh instansi
yang terkaitnyaman para pengunjung serta dibantu oleh instansi yang terkait.
4.Fasilitas yang tersedia
menyatakan berkategori puas Terhadap fasilitas yang disediakan. Hal ini didukung
seperti: kendaraan umum yang Mudah untuk diperoleh seperti: becak, taksi, sepeda
dan alat transportasi lainnya dengan Harga yang terjangkau. Selain itu, didukung
fasilitas hotel yang memadai serta Penyediaan fasilitas umum berupa tempat parkir.
Salah satu pihak yang termasuk Adalah PT Kereta Api Indonesia juga telah
kawasan Malioboro.
Kota Yogyakarta selain terkenal sebagai kota yang indah, juga terkenal
yang menjadi faktor Pendukung Yogyakarta menjadi kota wisata yang ramah. Oleh
memeroleh informasi yang diinginkan. Hal tersebut, Sesuai dengan hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa terdapat 55,33 persen orang yang Berada di daya tarik
wisata Malioboro bersikap ramah dan mudah untuk memberikan informasi Kepada
PENUTUPAN
A.KESIMPULAN
produk yang di jual di jalanan Malioboro yang cukup lengkap walaupun harus
berjalan jauh untuk memilih produk yang di inginkan, hal tersebut yang menjadikan
Malioboro sebagai tempat perbelanjaan dan tempat wisata yang merupakan icon
B.SARAN