Anda di halaman 1dari 9

MENGHADAPI KEADAAN PROMOSI MONUMEN SURYO KEDALAM PARIWISATA Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Pemasaran

Oleh : YAKOB DAUD AURARISKAR C0709081

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan monumen suryo saat ini tidak ada kemajuan sebagaimana mestinya, dimana sebuah taman yang terlantar tampak terlihat jelas. Partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pembanguna menunjukkan bahwa monumen suryo semakin tampak terpinggirkan di indonesia. Partisipasi pemerintah dan masyarakat merupakan salah satu bentuk harapan aktualisasi dari proses pembangunan monumen suryo. Keinginan ini belum menjadi sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam proses pembangunan monumen suryo di negaranegara wisata seperti di indonesia, karena di dalamnya ada hak dan kewajiban masyarakat atau pemerintah yang dapat dilakukan salah satunya adalah belum dapat kesadaran partisipasi dilakukan secara langsung. Sistem ini membuka ruang dan membawa masyarkat dan pemerintah untuk terlibat langsung dalam proses tersebut, yaitu memperkenalkan monumen suryo kembali seperti pada masanya dahulu.

B. Rumusan Masalah Rumusan dari makalah ini adalah : 1. Mengapa monumen suryo begitu sepi pengunjung?
2. Bagaimana Partisipasi masyarakat dalam memperkenalkan monumen

suryo?

C. Metode Penelitian Pengumpulan data tentang memperkenalkan monumen suryo kembali kepada masyarakat umum dapat dilakukan dengan cara: 1. Pencarian buku buku yang berhubungan dengan topik 2. Wawancara dengan orang orang yang bersangkutan seperti orang tua atau guru 3. Pencarian dari internet 4. Media cetak tertentu

D. Kegunaan penelitian Penelitian ini berguna bagi semua orang khususnya para anak-anak, remaja dan orang tua agar bisa mengenalkan sejarah monumen suryo kembali. Diantaranya:
1. Mengetahui dampak sepinya pengunjung di monumen suryo. 2. Mengetahui tentang hal hal apa saja yang dapat membuat monumen suryo

ramai kembali.
3. Mengetahui komposisi mengiklankan monumen suryo kepada masyarakat

umum.
4. Mengetahui seluk beluk pembangunan monumen suryo yang terlantar

keadaanya.

E. Sistematika Penelitian Bab 1 Pendahuluan 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Bab 2 Latar belakang Permasalahan Metode penelitian Kegunaan penelitian Sistematika penelitian

Pembahasan 2.1. Pengertian narkoba 2.2. Narkoba dari sudut pandang agama 2.4. Bahaya Narkoba 2.5. Alasan remaja menggunakan narkoba 2.6. Cara menangani over dosis

Bab 3

Penutup 3.1. 3.2. Kesimpulan Saran

BAB 2 MONUMEN SURYO

A. Pengertian dan sejarah monumen suryo Monumen Soerjo terletak di tengah hutan jati dan didirikan untuk menghormati Gubernur pertama Jawa Timur yaitu Gubernur Soerjo. Beliau terbunuh selama masa pemberontakan komunis tahun 1948. Pada waktu itu bulan November 1948 Presiden Soekarno memanggil semua gubernur untuk bertemu di Yogyakarta yang pada waktu itu merupakan pusat pemerintahan RI. Pada perjalanan kembali ke Surabaya, di Dukuh Gratis Kedungalar Desa, mulia nya diselenggarakan oleh pengikut PKI, dan dipaksa untuk memasuki hutan. Tepat di tengah hutan Ngawi Kedungalar beliau terbunuh dengan kejam. Sementara dapat diceritakan bahwa, sejarah berdirinya monument Soerjo (Suryo) tak lepas dari kebiadaban PKI. Pena sejarah tercatat ketika pada tanggal 10 September 1948, Gubernur Jawa Timur pertama, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo (RMT-A Suryo) serta 2 perwira polisi di hadang pasukan pemberintak dari Partai Komunis. Ketiganya lantas ditelanjangi dan kemudian dibunuh didalam hutan. Baru keesokan harinya, jasadnya ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar. Monumen Soerjo (Suryo) yang dibangun pada tahun 1975 lalu dan diresmikan oleh May-Jen TNI-AD Witarmin , terletak di jalan raya Ngawi-Solo Km 19, tepatnya masuk wilayah desa Pelanglor Kec. Kedunggalar Kab. Ngawi. Disamping guna mengenang gugurnya Gubernur pertama Jawa timur oleh keganasan PKI, Area Wana Wisata seluas 32 Ha ini baru dimaksimalkan sekitar 8 Ha.

B. Monumen Suryo Dari Sudut Pandang Pariwisata Seperti halnya wisata alam lainnya wisata Monumen Soerjo juga menawarkan panorama alami berlatar belakang hutan jati dan mahoni. Khusus monumen Soerjo setiap sudut dari objek wisata ini dikelilingi oleh 23 spesies tanaman langka yang dilindungi oleh undang undang seperti tanaman sawo kecik, citradora, cendana, sonokeling, dan lain lain. Juga terdapat penangkaran spesies burung seperti Perkutut, Kepodang, Jalak, Bekisar, dan sebagainya.

C. Dampak monumen suryo tanpa promosi Dampak yang diakibatkan oleh semakin terpinggirkannya monumen suryo dapat bermacam-macam dan terkadang bagi masyarakat itu sendiri kebanyakan tidak mengetahui bagaimana monumen suryo itu sendiri, apalagi pemasukan pariwisata dari pemerintah itu sendiri. sehingga mereka tidak dapat mengetahui bahwa akibat dari kurangnya promisi tersebut akan banyak sekali kerugian yang mereka dapatkan atau mereka derita, tidak hanya pengunjung yang semakin sepi, lambat laun monumen suryo itu sendiri pun akan semakin di lupakan dan tenggelam dalam jaman. Dampak ini tidak hanya menyerang fisik monumen suryo saja melainkan kebudayaan dan spiritual pengunjung akan semakin melupakannya. Kebanyakan dari pengunjung monument suryo, akan lebih mudah memilih obyek wisata yang lainnya yang akan lebih mudah mereka kunjungi dengan fasilitas yang bagus., dan mereka akan melupakan monumen suryo tanpa mereka sadari. Karena kebanyakan dari pemerintah Indonesia, mereka tidak memikirkan aset wisata yang akan mereka peroleh sehingga mereka sering kali untuk tidak mengurusi secara terus menerus tanpa memikirkan kebersihan dan infrastruktur. Jadi kebanyakan dari mereka tidak akan menunjungi wisata yang tanpa asuhan, mereka lebih memilih untuk mengunjungi wisata dari wiraswatsa yang baru. Padahal dari tidak adanya pengurusan tempat wisata monumen suryo yang terus menerus tanpa memperhatikan kebersihannya dan infrastrukturnya akan mengakibatkan masyarakat yang ada dalam Indonesia tersebut lebih mudah mengkonsumsi wisata dari pihak wiraswasta dan akan lebih mudah lagi anggaran yang masuk pemerintah akan masuk ke dalam usaha wisata dari wiraswasta. Dampak-dampak lain yang akan mereka peroleh akan lebih banyak lagi bahkan mereka tidak memperdulikan akan keadaan sejarah mereka dan juga masa depan mereka jika mereka tidak terus menerus menggunakan tempat-tempat bersejarah. Dan bahaya tersebut tidak hanya menyerang

pengetahuan mereka saja, melainkan kebudayaan dan spiritual merekapun akan berkurang. Dari setiap wisata yang terabaikan memiliki dampak masing-masing dan akan merugikan pengetahuan dan pemasukan mereka. Jika oknum yang terlibat pembangunan monumen suryo tidak ingin mengetahui lebih lanjut tentang dampak dari monumen suryo yang kurangnya pengunjung dan mengetahui dampak apa yang akan terjadi, jika masih belum adanya promosi, sebaiknya kita melihat realita yang ada bahwa wisata di Indonesia tanpa kepedulian pemerintah tidak ada yang berakhiran baik. Melainkan fisik pariwisata yang akan mengalami gangguan kerusakan dan bahkan jika mereka terus menggunakan tidak menutup kemungkinan, jika mereka berakhiran dengan kematian yang akan dengan mudah menyerang tempat yang seharusnya dikenang.

D. Cara menangani monumen suryo Mulai menggunakan dan memberi penyuluhan tentang monumen suryo Jika sudah beberapa hari tidak ada yang mengunjungi, mulai memakai promosi Jangan langsung menarik tiket dengan harga mahal. Tanyakan orang yang tahu tentang monumen suryo untuk melakukan riset lebih lanjut Cari sebanyak mungkin informasi tentangmonumen suryo Hati hati jika akan mencoba melakukan promosi agar tidak terjadi dana yang sia-sia Jangan menambah biaya tiket untuk operasional jika belum banyak orang yang tertarik Cara menangani krisis biaya monumen suryo: Singkirkan berbagi oknum-oknum yang akan melakukan pungutan liar atau korupsi Upayakan pengelola tetap sadar akan sejarah dan bisa menghargai monumen, bukan sebagai bisnis Jika tdk ada respon, bukalah suara rakyat tentang pembenahan monumen suryo Jika tidak ada dana, tawarkan dana sukarela yang ingin berdonasi Pancing konsumen dengan fasilitas yang sudah ada dan layak dipakai, jika bisa fasilitas yang memadai. Tetap kembangkan perawatan walaupun sepi pengunjung karena itu adalah milik pemerintah, jika bisa jadikan yang benar-benar monumen Nasional.

BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab 1 dan bab 2, diperoleh kesimpulan bahwa monumen suryo bisa menjadi aset negara jika dilengkapi dengan promosi yang layak . Monumen suryo akan berdampak positif bagi pengunjungnya, contohnya monumen suryo akan menjadi tempat sejarah yang menyenangkan. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai hak ikut mempromosikan monumen suryo sekaligus juga mengajak dari orang orang sekitar kita untuk emngunjunginya.

B. Saran Seperti pepatah Tak ada yang sempurna di dunia ini, begitu pula dengan makalah saya ini. Hanya inilah yang bisa saya tulis. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam makalah ini. Jadi saya mohon kritik dan saran sehat dari anda. Terima kasih.

Daftar Pustaka

1. H. Oka A. Yoeti. Drs., MBA. 2002. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. 2. Salah Wahab, Ph. D. 1992. Manajemen Kepariwisataan. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai