Anda di halaman 1dari 29

PENGEMBANGAN FASILITAS MUSEUM SISA HARTAKU GUNA

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

Karya Tulis Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Sekolah

Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun Oleh:

Nama : Yulian Arya Putra Pratama

Kelas : XII MIPA 3

NISN : 0051081162

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGRI 1 SIRAMPOG
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengembangan Fasilitas Museum Sisa

Hartaku Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatawan" telah disahkan dan ditinjau

sebagai tugas akhir di SMA Negeri 1 Sirampog tahun pelajaran 2022/2023.

Hari:

Tanggal:

Disetujui Oleh:

Kepala Sekolah Pembimbing

Drs. Munawir,M.Pd. Feni Priliyatini, S.T.


NIP.196708101995121001 NIP. -

1
2

ABSTRAK

Definisi pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk


sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan
maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi
tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan
rekreasi atau memenuhi keinginan yang beranekaragam. Robert Mc.Intosh
bersama Shashiakant Gupta mengungkapkan bahwa pariwisata adalah gabungan
gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah
tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani
wisatawan-wisatawan ini serta para pengunjung lainnya
Pengembangan yang bisa dilakukan agar pariwisata di Yogyakarta
khususnya kabupaten Sleman dapat meningkat adalah dengan mengembangkan
pariwisata sejarah Museum Sisa Hartaku yang terletak di Yogyakarta, kabupaten
Sleman kecamatan Cangkringan, Kepuharjo. Museum ini didirikan guna
mengenang tragedi peristiwa meletusnya gunung Merapi yang menghancurkan
rumah warga sekitar, Museum ini juga menjadi saksi bisu keganasan gunung
Merapi yang meletus pada tahun 2010 silam. Alhasil kini puing puing rumah
warga sekitar lah yang menjadi pondasi Museum Sisa Hartaku, museum ini juga
menjadi perhatian wisatawan karena menyimpan sejarah sehingga museum ini
perlu mendapatkan pengembangan fasilitas.

Kata kunci: Definisi, pengembangan, dan Museum.


3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang

telah memberikan rahmat serta karunianya kepada saya, sehingga saya dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Karya tulis ini dapat

terselesaikan atas bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis memberikan

apresiasi dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Munawir, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sirampog

karena telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di daerah

masing-masing.

2. Bapak Masrukhi, S.Th.I. sebagai wali kelas XII MIPA 3.

3. Ibu Feni Priliyatini, S.T. sebagai guru pembimbing saya yang telah

membimbing dan membantu saya memperbaiki karya tulis ilmiah ini sehingga

menjadi lebih baik.

4. Semua pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan karya tulis

ilmiah sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa karya tulis ini masih

banyak kesalahan. Oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat saya harapkan untuk menyempurnakan karya tulis.

Sirampog, Maret 2023

Penulis
4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 3

D. Manfaat Penenelitian ....................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

A. Sejarah Museum Mini sisa Hartaku ................................................ 4

B. Pengembangan Fasilitas Museum Mini Sisa Hartaku ..................... 6

C. Dampak Pengembangan Fasilitas Bagi Masyarakat Sekitar ........... 11

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 15

A. Simpulan ......................................................................................... 15

B. Saran ................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................18

LAMPIRAN ................................................................................................... 19
5

BIODATA PENULIS .................................................................................... 21

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. barang sisa letusan ......................................................................... 19

Gambar 2. foto sisa letusan............................................................................... 19

Gambar 3. barang sisa letusan.......................................................................... 20

Gambar 4. peninggalan sisa letusan ................................................................. 20


6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologis, museum berasal dari bahasa Yunani yaitu Muze yang

diartikan sebagai kumpulan 9 dewi yang melambangkan ilmu dan kesenian.

Melihat dari arti tersebut maka museum dapat diartikan sebagai tempat yang

digunakan untuk mentimpan benda kuno bersejarah, bertujuan untuk dapat

dipelajari dan dilihat kembali oleh masyarakat sebagai tempat yang dapat

menambah wawasan dan menjadi sarana rekreasi.

Secara terminologis, museum merupakan suatu tempat atau Lembaga

yang memamerkan, mengumpulkan dan menyimpan benda yang dapat menjadi

sumber ilmu pengetahuan seperti ilmu alam, ilmu kesenian, ilmu sejarah dan

ilmu lainnya.

Menurut International Council of Museum (ICOM), Museum merupakan

institusi permanen yang melayani kebutuhan publik yang memiliki sifat

terbuka dengan cara melakukan usaha pengkoleksian, meriset,

mengkonservasi, mempublikasi dan memamerkan benda kepada masyarakat

untuk kebutuhan Pendidikan, studi, maupun kesenangan

Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Museum

merupakan lembaga yang dibuat untuk keperluan masyarakat umum. Museum


7

berfungsi menyajikan, merawat, mengumpulkan serta melestarikan warisan

budaya manusia untuk tujuan penelitian, studi, hiburan maupun kesenangan.

Sedangkam menurut Douglas A. Allan, Museum merupakan bangunan

yang didalamnya menampung benda-benda untuk keperluan penelitian studi

dan kesenangan.

Museum Sisa Hartaku merupakan museum yang terletak di JL Petung

Merapi, Petung, Kepuharjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Museum Sisa Hartaku berada dalam komplek wisata

Lava Tour Merapi, Museum Sisa Hartaku adalah museum milik warga yang

mengumpulkan harta-harta yang tersisa akibat letusan Gunung Merapi.

Merapi tak pernah ingkar janji, sebuah ungkapan yang kerap dilontarkan

Ketika membicarakan gunung yang membentang diperbatasan Yogyakarta dan

Jawa Tengah. Gunung Merapi yang jika dilihat dari kejauhan memang tampak

gagah, namun siapapun tahu bahwa dibalik kegagahannya Merapi pernah

melontarkan pilu bagi warga sekitar. Sebut saja letusan Merapi yang pernah

terjadi 2010 silam, dalam kejadian tersebut sejumlah korban termasuk sang

juru kunci Mbah Maridjan tewas dan rumah-rumah warga banyak yang rusak.

Hal itulah yang menjadi latar belakang berdirinya Museum Sisa

Hartaku, tak seperti museum pada umumnya yang bangunannya berupa

gedung, Museum Sisa Hartaku justru menggunakan bangunan yang apa

adanya, berada dibekas rumah usang sisa keganasan Merapi, museum ini

mampu membuat pengunjung merasa ngilu membayangkan kembali bencana


8

yang pernah terjadi. Itulah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan pengunjung

Museum Sisa Hartaku.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Museum Sisa Hartaku?

2. Bagaimana pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku guna

meningkatkan kunjungan wisatawan?

3. Bagaimana dampak pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku bagi

masyarakat sekitar?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Sejarah Museum Sisa Hartaku.

2. Mengetahui bagaimana pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku guna

meningkatkan kunjungan wisatawan.

3. Mengetahui dampak pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku bagi

masyarakat sekitar.

D. Manfaat Penulisan

1. Karya tulis ini dapat dijadikan bacaan oleh adik kelas

2. Karya tulis dapat memberikan informasi kepada pembaca terkait upaya

pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku.

3. Menjadi referensi bagi pengelola Museum Sisa Hartaku.


9
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Museum Sisa Hartaku

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah Gunung berapi

terbanyak didunia. Salah satunya adalah Gunung Merapi, Gunung Merapi

adalah gunung yang berada dibagian tengah Pulau Jawa dan merupakan

gunung berapi teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam

administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya

berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, Yaitu Kabputen Magelang di

sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten

disisi tenggara. Gunung ini memiliki potensi bencana yang tinggi karena

menurut catatan modern, Gunung Merapi telah mengalami erupsi setiap 2-5

tahun sekali sejak tahun 1948 Gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali

seperti yang terjadi pada tahun 2010 silam, Gunung ini mengalami letusan

yang terhitung besar yang menjadi latar belakang dari berdirinya Museum Sisa

Hartaku.

Museum Sisa Hartaku merupakan salah satu museum yang belum lama

dibuka di Sleman, Yogyakarta. Museum ini cukup banyak dikunjungi dan

semakin populer sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik. Museum

ini sangat unik, namun juga memberikan kesan yang sangat mendalam. Bagi

beberapa pengunjung, museum ini juga akan menimbulkan emosi kesedihan.

10
11

Seperti namanya, museum ini menyimpan sisa-sisa harta dari korban

keganasan awan panas Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Adanya museum

ini membuktikan jika ada kisah pilu dari efek yang diberikan oleh letusan

Gunung Merapi yang gagah. Meskipun hanya sisa-sisa, namun barang-barang

tersebut masih berharga untuk mengenang dan memahami bagaimana alam

bekerja.

Museum Sisa Hartaku tidak besar, itulah kenapa dikenal juga dengan

sebutan museum mini. Lokasinya berada pada rumah yang dulunya adalah

milik Bapak Riyanto dan keluarga. Berawal dari usaha untuk mengumpulkan

barang-barang yang tersisa akibat letusan Merapi, akhirnya terbesit untuk

menjadikannya sebagai museum agar kejadian tersebut tidak terlupakan begitu

saja.

Beberapa tahun silam, terjadi letusan Gunung Merapi yang sangat

dahsyat. Erupsinya menimbulkan awan panas yang menerjang hampir seluruh

kawasan di lereng gunung. Letusan ini juga memakan korban hingga ratusan

orang. Abu panas menghanguskan apa saja yang dilewati, termasuk sawah,

hewan-hewan ternak, rumah, dan barang-barangnya.

Salah satu rumah yang diterjang oleh abu awan panas adalah milik

Bapak Riyanto ini. Setelah beberapa waktu berada di pengungsian, Bapak

Riyanto kembali ke rumah untuk melihat bagaimana keadaannya. Tentu saja

semua harta yang dimiliki telah rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi.

Banyak di antaranya yang meleleh dan hanya berupa sisa-sisa saja.


12

Pak Riyanto akhirnya mulai mengumpulkan barang-barang yang tersisa.

Beliau tidak ingin membuang maupun menjualnya, meskipun ada cukup

banyak kolektor yang ingin menawarnya. Bapak Riyanto hanya takut jika satu

barang terjual, maka barang-barang lainnya juga banyak yang menawarnya.

Bapak Riyanto ingin mengumpulkannya untuk pribadi.

B. Pengembangan Fasilitas Museum Sisa Hartaku

Pengembangan adalah proses yang menciptakan pertumbuhan,

kemajuan, perubahan positif atau penambahan komponen fisik, ekonomi,

lingkungan, sosial dan demografis. Tujuan pengembangan adalah peningkatan

tingkat dan kualitas hidup penduduk, dan penciptaan atau perluasan

pendapatan daerah setempat dan peluang kerja, tanpa merusak sumber daya

lingkungan. Secara etimologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal

dari kata kembang yang artinya menjadi tambah sempurna (tentang pribadi,

fikiran, pengetahuan dan sebagainya), sehingga pengembangan berarti proses,

cara, perbuatan. Sedangkan, menurut istilah pengembangan artinya

penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan dalam suatu

kegiatan.

Pengembangan pariwisata di Yogyakarta sangat memungkinkan

investasi jeni ini cukup menjanjikan, baik dari segi letak geografis

Yogyakarta, maupun sumber daya manusia. Secara umum, menciptakan iklim

pariwisata dalam menunjang pendapatan masyarakat dapat memberikan

dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan kota Yogyakarta. Dalam

peta pariwisata nasional, potensi Daerah Istimewa Yogyakarta menduduki


13

peringkat kedua setelah Bali. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa

faktor yang menjadi kekuatan pengembangan wisata di kota Yogyakarta.

Dengan berbagai predikatnya, Yogyakarta memiliki keragaman objek wisata

yang relatif menyeluruh baik dari segi fisik maupun non fisik, di samping

kesiapan sarana penujang wisata.

Museum Sisa Hartaku sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi

wisatawan yang masih perlu diadakan pengembangan guna mempermudah

perjalanan menuju ke tujuan dan memberi kenyamanan untuk dikunjungi

dengan aman dan nyaman.

Pengembangan fasilitas objek wisata sangat penting guna mempermudah

para wisatawan dalam mengunjungi objek wisata tersebut. Keberhasilan

pengembangan suatu objek wisata tidak hanya menjadikan target utama

menarik wisatawan untuk datang, tetapi lebih mengembangkan peluang usaha-

usaha masyarakat didalamnya untuk berkembang dan maju. Pengembangan

objek wisata dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada

dan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia.

Dalam hal ini para pengelola wisata Museum Sisa Hartaku dapat

mengembangkan beberapa aspek penting agar dapat dikunjungi dengan aman

dan nyaman. Berikut merupakan beberapa aspek penting yang dapat

dikembangkan pengelola Museum Sisa Hartaku guna meningkatkan

kunjungan wisatawan antara lain:


14

1. Memperbaiki akses jalan menuju lokasi objek wisata

Objek wisata Museum Sisa Hartaku merupakan objek wisata yang

terletak di pedesaan sehingga akses jalan menuju lokasi objek wisata

lumayan sulit, dengan diadakannya perbaikan jalan menuju objek wisata

dapat memungkinkan untuk mempermudah para wisatawan dalam

berkunjung dan juga menurunkan resiko kecelakaan karena sulitnya akses

jalan menuju objek wisata.

2. Pengembangan pelayanan

Pengembangan pelayanan juga merupakan aspek penting dalam

meningkatkan fasilitas objek wisata, pengembangan pelayanan berguna

agar para wisatawan dapat merasa nyaman dan merasa di sambut baik oleh

para pengelola sehingga mereka bisa kembali berkunjung karena merasa

puas dengan pelayanannya.

3. Promosi wisata

Promosi wisata merupakan bentuk komunikasi pemasaran dalam

wisata. Promosi wisata bertujuan agar menarik wisatawan untuk

berkunjung ke wisata yang ditunjukan, promosi wisata ini juga dapat

dilakukan melalui beberapa media, yaitu:

 Media sosial

 Koran

 Majalah

 Media cetak dll.


15

4. Perbaikan kualitas pemandu wisata

Pemandu wisata sangat dibutuhkan dalam setiap objek wisata,

seperti halnya pemandu wisata dalam Museum Sisa Hartaku yang

memiliki banyak sejarah, sehingga pemandu wisata harus mengetahui

segala sejarah yang ada dalam objek wisata tersebut agar para wisatawan

dapat mengetahui bagaimana sejarah objek wisata tersebut dan mengapa

objek wisata tersebut ada.

5. Pengembangan objek wisata

Pengembanga objek wisata yang dimaksud adalah pengembangan

yang dapat memperbaiki kualitas objek wisata tersebut tapi tanpa

menghilangkan ke aslian dari objek wisata tersebut. Seperti halnya

Museum Sisa Hartaku masih dapat dikembangkan agar lebih banyak

dikunjungi seperti misalnya memperbanyak objek wisata misalnya

pengembangan alam sekitar dan juga penambahan resto disekitar objek

wisata sehingga para wisatawan tidak perlu susah susah mencari makanan

dan dapat merasakan indahnya alam sambil menikmati makanan yang ada

di resto tersebut.

6. Pemaksimalan wisata sampingan

Pemaksimalan wisata yang dimaksud adalah adanya beberapa wisata yang

terletak di sekitar Museum Sisa Hartaku ini seperti

 Batu alien

Wisata Lereng merapi terus bermunculan pasca erupsi gunung merapi

tahun 2010 silam.


16

Masyarakat sekitarpun terus mengembangkan kawasan wilayah di sekitar

lereng merapi menjadi tujuan pariwisata di Sleman.

Panorama pegunungan dengan bentangan perbukitan nan sejuk serta

megahnya gunung Merapi, menjadi daya tarik tersendiri bagi para

wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di lereng Merapi.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Batu Alien,

Bongkahan Batu Vulkanik yang Terlempar dari Perut Merapi, Sebuah batu

besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi pada tahun 2010

silam, ditemukan seorang warga.

Menurut Wiwin selaku wakil kepala pengelola wahana di kawasan wisata

tersebut, warga yang menemukan batu besar tersebut menganggap mirip

menyerupai wajah sebuah makhluk yaitu Alien.

Lalu pada tahun 2011 silam, atas ide para warga sekitar mulai didirikan

kawasan wisata yang bernama Batu Alien.

Batu besar yang berada di kawasan wisata tersebut terletak di Dusun

Jambu, Kepuharjo ,Cangkringan Sleman.

 Lava Tour Merapi

Pemaksimalan berikutnya yaitu dengan memaksimalkan Lava Tour

Merapi agar bisa lebih efisien dan bisa lebih memberikan pengalaman baru

sehingga para wisatawan dapat menikmati wisata yang lebih seru dan lebih

menantang dengan pengalaman seru, Namun, kekurangan Lava Tour yaitu

mahalnya dalam sekali sewa mobil jeep tersebut


17

C. Dampak Pengembangan Fasilitas Museum Sisa Hartaku Bagi Masyarakat

Sekitar

Pengembangan wisata tentu saja akan memberikan dampak terhadap

kondisi sekitar wisata, baik itu berupa dampak positif maupun dampak negatif.

Saat terjadi aktifitas wisata maka secara langsung akan mendapatkan suatu

dampak tertentu pula. Dampak ini terjadi karena adanya perubahan aktifitas

masyarakat yang sebelumnya 16 tidak ada kegiatan menjadi ada kegiatan

wisata, selain berpengaruh kepada masyarakat, juga berpengaruh kepada

pemerintah daerah bahkan berpengaruh kepada negara. Berikut ini adalah

dampak dari pengembangan wisata :

a. Dampak positif Dampak positif merupakan pengaruh yang ditimbulkan

dari suatu perbuatan yang berakibat baik bagi seorang maupun

lingkungan. Menurut Muljadi (2010,83) pengembangan pariwisata

memberikan dampak positif, antara lain :

1) Memberikan pekerjaan dan penghasilan kepada masyarakat daerah

setempat di lokasi pariwisata dikembangkan

2) Menghasilkan devisa bagi negara yang bersangkutan

3) Sebagai perangsang bagi pengembangan aktifitas-aktifitas ekonomi

lainnya, misalnya pertanian, pengrajin dan lain-lain.

4) Dapat membantu membiayai pembangunan prasarana yang

mempunyai manfaat serbaguna

5) Merupakan perangsang dan dapat membantu membiayai

pemeliharaan monumen-monumen budaya


18

6) Merupakan dorongan untuk melindungi dan untuk menghidupkan

kembali pola-pola budaya yang tradisional. Misalnya tarian, musik,

upacara adat, pakaian dan lain-lain.

7) Memberikan dorongan untuk memperbaiki dan mempertahankan

lingkungan hidup yang bersih dan menarik karena hal ini penting bagi

berhasilnya pariwisata.

8) Dapat memberikan rangsangan untuk melindungi dan 17 memelihara

ciri-ciri khas lingkungan yang khusus misalnya pantai-pantai, taman-

taman, dan lain-lain.

9) Tukar menukar kebudayaan (internasional dan dalam negeri)

10) Berkembangnya pendidikan kejuruan dan pertukaran pendidikan

11) Mengembangkan kemampuan teknis dan pengelolaan penduduk

setempat dengan cara mempekerjakan mereka disektor pariwisata.

Beberapa dari keahlian-keahlian ini dapat digunakan dalam aktifitas-

aktifitas ekonomi lainnya.

b. Dampak negatif Dampak negatif adalah pengaruh yang ditimbulkan dari

suatu perbuatan yang berakibat tidak baik/buruk bagi seseorang ataupun

lingkungan. Menurut yulianti (2020:28), adapun dampak negatif

pengembangan pariwisata antara lain :

1) Investasi yang relatif tinggi untuk setiap karyawan dibeberapa daerah

2) Banyak kebocoran devisa jika bahan yang dipakai dalam

pengembangan dan operasi pariwisata diimpor, atau jika


19

fasilitasfasilitas pariwisata dimiliki atau dikelola orang asing, atau

jika banyak staf asing dipekerjakan dalam pariwisata.

3) Pengembangan pariwisata dapat mengakibatkan harga-harga yang

tinggi di daerah-daerah setempat dan biaya pembangunan prasarana

bisa menjadi sangat tinggi

4) Adanya kunjungan-kunjungan ke monumen-monumen budaya dan ke

tempat-tempat bersejarah dapat merusak dan hal ini bisa

menyebabkan penduduk tidak dapat menikmatinya 18

5) Tindakan-tindakan komersial terhadap kesenian, kerajinan tangan,

arsitektur, tarian, musik, drama nasional, dapat memerosokkan

nilainya

6) Pengotoran lingkungan, karena terlalu banyak orang berkunjung ke

taman-taman atau tempat umum lainnya dan perusakan terhadap

sistem ekologis

7) Pelarangan-pelarangan terhadap penduduk untuk menggunakan

pantai-pantai dan tempat rekreasi dengan adanya pembangunan

fasilitas-fasilitas pariwisata di tempat-tempat tersebut.

8) Menimbulkan akibat tindakan berlebih-lebihan yang negatif, yaitu

memperkenalkan adat istiadat, pola-pola kebudayaan dan sikapsikap

yang berbeda yang tidak sesuai untuk daerah setempat, misalnya

model pakaian yang tidak pantas.


20

9) Adanya pengembangan dan perubahan yang terlalu cepat baik

penduduk setempat untuk memahaminya, untuk menyesuaikan diri

dan untuk ikut mengambil bagian di dalamnya

10) Mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri ataupun dari

tempattempat lain di negara itu

Sedangkan dampak bagi sosial ekonomi adalah kedudukan ataupun

posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas

ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal dan jabatan

dalam organisasi (Abdulsyani, 1994). Kondisi sosial ekonomi adalah suatu

kondisi atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang

dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat, pemberian 19 posisi itu

disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan

oleh masyarakat. Dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok besar

(Pitana, 2009), yaitu

a. Dampak terhadap penerimaan devisa

b. Dampak terhadap pendapatan masyarakat

c. Dampak terhadap kesempatan kerja

d. d. Dampak terhadap harga-harga

e. Dampak terhadap distribusi manfaat/keuntungan

f. Dampak terhadap kepemilikan dan control

g. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya

h. Dampak terhadap pendapatan pemerintah


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Penilitian ini berujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan

fasilitas Museum Sisa Hartaku guna meningkatkan wisatawan. Selain itu

penelitian ini juga ingin melihat bagaimana proses komodifikasi selama

berwisata di Museum Sisa Hartaku serta memberikan ide penulis terhadap

upaya pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku.

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Objek wisata Museum Sisa Hartaku adalah objek wisata yang berada di

Kota Yogyakarta.

2. Objek ini memiliki banyak potensi dan daya tarik yang dapat

dikembangkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

3. Banyak strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh pengelola

Museum Sisa Hartaku

4. Objek wisata Museum Sisa Hartaku dikembangkan agar menarik banyak

wisatawan

5. Objek wisata Museum Sisa Hartaku dapat menjadi objek pendidikan

6. Objek wisata Museum Sisa Hartaku memiliki daya tarik yang berbeda

daripada museum lainnya karna berupa museum yang masih memiliki tata

letak dan sejarah yang masih asli dan tempatnya yang masih di tempat

aslinya.

21
22

7. Museum Sisa Hartaku memiliki daya tarik karena merupakan saksi bisu

adanya ledakan gunung Merapi dan menyimpan kenangan kelam pada

masanya.

B. Saran

Dari penilitian mengenai “Pengembangan Fasilitas Museum Sisa

Hartaku Guna Meningkatkan kunjungan Wisatan.” Maka ada beberapa hal

yang harus diperhatikan:

1. Pengelola Museum Sisa Hartaku dapat mengembangkan potensi-potensi

yang ada di objek wisata Museum Sisa Hartaku dengan melakukan

berbagai pengembangan fasilitas supaya objek wisata ini bisa lebih

dikenal masyarakat luas.

2. Menambah fasilitas yang ada di Museum Sisa Hartaku seperti resto agar

para wisatawan dapat memperoleh makan dengan mudah serta dapat

pengalaman baru yaitu menikmati makanan di tengah hutan yang asri.

3. Pengelola Museum Sisa Hartaku dapat meningkatkan kualitas pelayanan

dan melalukan inovasi secara berkala pada Museum Sisa Hartaku

Yogyakarta.

4. Penelitian menenai "Pengembangan Fasilitas Museum Sisa Hartaku

Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatawan." masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti

sendiri ataupun peneliti lain.


23

5. Pengembangan fasilitas Museum Sisa Hartaku bisa banyak berdampak

positif kepada masyarakat sehingga pengembangan ini dapat

dipertimbangkan oleh pengelola Museum sisa Hartaku.


24

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. “museum”, https://www.gudeg.net/direktori/7741/museum-mini-


sisa-hartaku-i-rumah-bapak-kimin.html, diakses pada 17 Januari 2023 pukul
14.02.

Anonim. 2019. “museum sisa hartaku ”, https://123dok.com/article/latar-


belakang-museum-sisa-hartaku-.yr3lk7rv, diakses pada 17 Januari 2023
pukul 13.09.

Anonim. 2023. “Sejarah museum sisa hartaku sebagai pendidikan”.


https://jogjaprov.go.id/berita/sejarah-museum-sisa-hartaku-, diakses pada 17
Januari 2023 pukul 09.12.

Farudin, A. 2017. “museum sisa hartaku adalah tempat penting bagi penghasilan
negara”, https://www.hipwee.com/narasi/museu-sisa-hartaku-wajib-untuk-
kalian-yang-ingin-berlibur-ke-jogja/, diakses pada 17 Januari 2023 pukul
14.01.

Putri, N. 2023. “keunikan museum sisa hartaku”,


https://wargajogja.net/sosial/=keunikan-sisa -hartaku -, diakses pada tanggal
16 Januari 2023 pukul 08.07.

Prabandari, A. I. 2019. “pengembangan museum sisa hartaku untuk menambah


daya tarik”, https://m.merdeka.com/jateng/menamba-daya-tarik-museum-
yang-ada-di-jogja kln.html?page=4
&page=3, diakses pada 17 Januari 2023 pukul 08.19.

Prayuda, A. S., Priyo, E., Salsabila, L., & Kasiwi, A. 2020. “Persepsi Wisatawan
Terhadap Penataan Kawasan Pedestrian”, https://antara-sejarah-dan-
perubahan-zaman.html, diakses pada 17 Januari 2023 pukul 11.08.

Utomo, B. S. 2023. “museum sisa hartaku sebagai tempat sejarah yang ada di
jogja”, https://www.tempatwisata.pro/wisata/museum sisa hartaku, diakses
pada 17 Januari 2023 pukul 12.03.
25

LAMPIRAN

Gambar 1. barang sisa letusan

Gambar 2. foto sisa letusan


26

Gambar 3. barang sisa letusan

Gambar 4. peninggalan sisa letusan


27

BIODATA PENULIS

Nama : Yulian Arya Putra Pratama

Tempat Lahir : Brebes

Tanggal Lahir : 27 Februari 2005

Jenis Kelamin : Laki laki

Alamat : Dk. Krajan RT.01/01 Kel.Cilibur Kec. Paguyangan

Kab.Brebes Prov. Jawa Tengah

Nama orang tua :

Ayah : Subchan

Ibu : Yuli Yanti

No. Telepon : 085225919569

Instagram : @yulianarya3@gmail.com

Pendidikan Formal : SD N Cilibur 03

SMP N 01 BUMIAYU

SMA N 1 SIRAMPOG
28

Anda mungkin juga menyukai