Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN STUDI WISATA

KOLEKSI SEJARAH DI MUSEUM LAWANG SEWU

Tahun pelajaran 2018/2019

Disusun oleh:

NAMA : HADI KURNIAWAN

NISN/NIS : 171810016

KELAS : XI.IPS

YAYASAN HADI SISWA

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KEBANGSAAN

Jl.Raya Pondok Aren No. 31 Pondok Aren-Kota tenggerang selatan banten

Telp.0217314316 email : smakbs_ktangsel@yahoo.com

2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkah dan

rahmat-Nya, dapat menyelesaikan karya tulis. Karya tulis di buat berdasarkan

pengalaman yang di dapatkan selama mengikuti study tour di Museum Lawang

Sewu jalan pemuda, Semarang Tengah, Kota Semareng, Jawa Tengah 50132.

Karya tulis ini dapat penulis di selesaikan dengan bantuan beberapa pihak, oleh

karna itu dalam kesempatan ini penulis ingin berterimakasih kepada :

1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dorongan/semangat

2. Ibu Dra, Dewi Bratajaya,Mpd, selaku kepala sekolah Sma Kebangsaan

3. Ibu Subekti, Mpd, selaku waka Bid, kurikulum di Sma Kebangsaan

4. Bunda Tuti J Rismarini, selaku pembimbing materi di Sma Kebangsaan

5. Ibu Sundari Exalanti, S, Hum, selaku pembimbing bahasa di Sma Kebangsaan

6. Bapak Amirudin Maulana,Spdi selaku wali kelas XI IPS

7. Rekan rekan seperjuangan yang selalu memberi dukungan

8. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

karya tulis kegiatan study tour ini

Penulis mengakui bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya untuk penulis dan pembaca,

semoga Allah Swt tetap memberikan rahmat, karunia-Nya serta tetap meridhoi.

Tangerang selatan, 16 februari 2019

Hadi Kurniawan

2
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disahkan

Pembimbing Materi Pembimbing Bahasa WakaBid.Kurikulum

Ika Kurniawati S.Pd Sundari Exalanti,S Hum,Mpd Subekti,MPd

Mengetahui,

Kepala SMA Kebangsaan

Dra. Dewi Bratajaya, MPd

3
LEMBAR PENGUJIAN

Pengujian Laporan Studi Wisata ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2019

Penguji Pembimbing Materi

Sri Andayani, S.Pd, MM Hj. Tuti J. Rismarini, M.Pd

Kepala Sekolah SMA Kebangsaan

Dra. Dewi Bratajaya, M.Pd

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................4
1.2.1 TUJUAN UMUM..............................................................4
1.2.2 TUJUAN KHUSUS............................................................4
1.3 RUANG LINGKUP.................................................................4
BAB II PELAKSANAAN....................................................................5
2.1 Waktu dan Lokasi Kejadian........................................................5
2.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.....................................................5
2.3 Pendamping Kegiatan...............................................................7
2.4 Peserta Kegiatan.....................................................................7
BAB III HASIL KEGIATAN.................................................................8
3.1 Sejarah Lawang Sewu........................................................8
3.2 Koleksi di Lawang Sewu...................................................10
3.2.1 Tuas wesel Alkmaar,...................................................10
3.2.2 Hansen.......................................................................11
3.2.3 Lukisan stasiun brumbung.........................................12
3.2.4 hiasan kaca patri........................................................13
3.2.5 Mesin Telegraph..........................................................14
3.2.6 Mesin cetak tiket Edmonson.......................................15
3.2.7 Proses pembangunan Kereta Api di Indonesia dan
beberapa NIS yang sempat bertugas di Indonesia,...............16
3.2.8 Kereta Api pertama di indonesia dibangun tahun 1867
di semarang dengan rute Semarang – Tanggung yang
berjarak 26 km oleh NISM, N.V..............................................16
3.2.9 Genta Perlintasan Kereta Api......................................17
3.3 Kegunaan Gedung Lawang Sewu.....................................18

5
3.3.1 GEDUNG A..................................................................19
3.3.2 GEDUNG B..................................................................19
3.3.3 GEDUNG C..................................................................20
3.3.4 GEDUNG D..................................................................20
BAB IV PENUTUP.........................................................................25
4.1 Kesimpulan......................................................................25
4.2 Saran................................................................................25

6
DAFTAR TABEL
Hal

Tabel 1 : Jadwal pelaksanaan kegiatan………………………………. 5-6

7
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1 : Tuas Wasel Alkmar ………………………………………………. 10

Gambar 2 : Replika Sistem Perkereta Apian Indonesia ………………………. 11

Gambar 3 : Lukisan Stasiun Brumbung Demak………………………………..12

Gambar 4 : Kaca Patri…………………………………………………………..13

Gambar 5 : Mesin Telegraph ……………………………………………………14

Gambar 6 : Mesin Cetak Tiket Edmoson………………………………………..15

Gambar 7 :Poster Sejarah Pembangunan Kereta Api Di Indonesia……………..16

Gambar 8 : Foto-foto Sejarah Perkereta Apian Di Indonesia……………………16

Gambar 9 : Genta Perlintasan Kereta Api……………………………………….17

Gambar 10 : Gedung Lawang Sewu…………………………………………….21

Gambar 11 : Pintu Gedung Lawang Sewu………………………………………22

Gambar 12 : Eddmoson Tiket…………………………………………………...23

Gambar 13 : The Ticket Date Printing Mechine………………………………...23

Gambar 14 : Alat Itung Original Othener………………………………………..24

Gambar 15 : Alat Itung Friden…………………………………………………...24

8
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Kegiatan studi wisata tahun pelajaran 2018/2019 kali ini penulis

melakukan kunjungan ke Lawang Sewu. Tentunya banyak sekali ilmu yang

bisa penulis dapat, maka maka sebab itu penulis membuat laporan kunjungan

studi wisata Ke Museum Lawang Sewu

Ada berberapa pakar memberikan penjelasan tentang pengertian koleksi

sebagai berikut :

1.1.1 Koleksi bisa diartikan sebagai sesuatu yang dikumpulkan dengan beragam

tujuan baik itu untuk disimpan sebagai kenangan atau pemenuhan hasrat

kegemaran, untuk dikaji, untuk dibandingkan atau untuk dipamerkan.

(Brainly.co.id).

1.1.2 Koleksi kumpulan yang berhubungan dengan studi penelitian

(KKBI.kata.web).

1.1.3 Koleksi kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dan sebagainya)

yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yg lengkap)

(apaarti.com).

1.1.4 Koleksi Sesuatu yang disimpan / dirawat dengan baik untuk kesenangan

pribadi dan juga sebagai kegemaran tersendiri.(Brainly.com).

1.1.5 Koleksi adalah sesuatu barang yang di kumpulkan dalam jumlah yang

relatif banyak untuk memperlihatkan dan mengabadikan

barang dalam jumlah dan bentuk yang beragam.( Brainly.com)

Jadi koleksi adalah kumpulan yang memiliki hubungan dengan studi

9
penelitian. Koleksi juga dimaknai sebagai cara dalam mengumpulkan benda

bersejarah, gambar, lukisan, objek, penelitian, dan lain sebagainya.

Lawang sewu merupakan gedung di Semarang, jawa tengah merupakan kantor

dari Nederlends-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada

tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda

Semarang yang dulu disebut Wilhelminaplein sebagai penghormatan kepada ratu

Wilhelmina. Masyarakat setempat menyebut Lawang Sewu/ (seribu pintu). Ini

dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak.

Kenyatannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak

jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai

pintu.

Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri

yaitu ketika berlangsung peristiwa pertempuran lima hari di Semarang (14 oktbr

– 19 oktbr). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang sangat hebat antara

pemuda AMKA atau Angatan Muda Kereta Api, melawan Kempetai dan

Kidobutai Jepang. maka dari itu pemerintah kota Semarang dengan surat

keputusan wali kota Nomor.650/50/1992, memasukan lawang sewu sebagai salah

satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di kota semarang yang patut

dilindungi. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap Konservasi dan

revitalisasi yang dilakukan oleh unit pelestarian benda dan bangunan bersejarah

PT Kereta Api Persero.

10
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

1.1.1 Aristosteles

Sejarah adalah satu sistem yang meneliti satu kejadian sejak

awal yang tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama,

menurut beliau juga sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang mempunayi

catatan, record, atau bukti-bukti yang konkret.

1.1.2 Herodotus

Sejarah ialah satu untuk menceritakan suatu perputaran jatuh

bangunnya seorang tokoh, masyarakat, dan peradaban.

1.1.3 Kuntowijoyo

Sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik

dan empiris. Bersifat diakronis berhubungan dengan waktu karena

berhubungan dengan waktu sejarah, bersifat ideografis karena sejarah

menggambarkan, menceritakan sesuatu. Bersifat unik karena berisikan

hasil penelitian tentang hal unik. Selain itu juga bersifat empiris artinya

sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh.

1.1.4 Ibnu Khaldun

Sejarah di definisikan secara catatan tentang masyarakat umum

manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak masyarakat itu.

1.1.5 Charles Harding Firth

Sejarah merupakan kehidupan masyarakat manusia, perubahan

masyarakat yang terus menerus, merekan ide-ide yang membatasi aksi-

11
aksi masyarakat, dan merekan kondisi-kondisi material yang telah

membantu atau merintangi perkembangannya.

Jadi yang dimaksud dengan sejarah adalah kejadian yang terjadi pada

masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan beberapa

peristiwa

Pengertian museum menurut para ahli

1.1.1 Wikipedia

Museum adalah institusi permanen nirlaba, melayani kebutuhan

publik dengan sifat terbuka dengan cara melakukan usaha pengoleksian,

mengkonversi, meriset, mengkomunikasikan dan memamerkan benda

nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan dan

kesenangan.

1.1.2 Ambrose dan Crispin (1993)

Menurutnya, definisi museum adalah bagian dari pranata sosial

dalam masyarakat, karena museum dipergunakan sebagai wahana

memberikan pengetahuan, pendidikan, dan perkembangan kepada setiap

masyarakat melalui sistemasi komunitas atau publik.

1.1.3 ICOM (International Council of Museum)

Menurut organisasi internasional dibawah UNESCO (salah

satu Lembaga PBB) ini, mengartiakan bahwa museum adalah satu

lembaga yang memiliki sifat tetap, karena museum tidak mencari

keuntungan dari masyarakat dan terbuka untuk umum

12
1.1.4 Association of Museum (1998)

Museum adalah suatu badan yang bersifat legal dalam

mengumpulkan, menyelamatkan, atau menerima artefak sejarah manusia

yang dipergunakan untuk mengingatkan serta mengingat segala kejadian

serta fenomena alam yang dialami oleh negara dan dunia

Dapat disimpulkan bahwa museum adalah lembaga yang diperuntukkan

bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan

menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi,

penelitian dan kesenangan atau hiburan.

1.2 Tujuan Penulisan

13
1.2.1 Tujuan Umum

1. Untuk mempelajari lebih dalam tentang Lawang Sewu

2. Mengetahui tentang koleksi koleksi yang ada di Lawang Sewu

1.2.2 Tujuan Khusus


Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup laporan study wisata adalah mengenai berbagai koleksi
sejarah yang ada di Lawang Sewu. Association of Museum (1998)

14
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Lokasi Kejadian


 Waktu:Selasa, 11 Desember – Kamis, 13 Desember 2018

 Lokasi:Jl.pemuda, sekayu,semarang tengah, kota Semarang, Jawa

Tengah 50132

2.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

WAKTU KEGIATAN KET

Selasa, 11

desember

2028
1 12.00 – Berkumpul di SMA

13.00 Kebangsaan (on time)


2 13.00 – MenujuTemanggung

04.30 (DinasPertaniandan

Perkebunan), SholatAshar,

Maghrib, IsyadanSubuh di

jalan, Makan Malam BOX


Rabu, 12

Desember

2018
1 04.30 – 1. Check in penginapan,

15
07.00 Sarapan

2. Prepare belajarlapangan
2 07.00 – Belajarlapangan

11.30
3 11.30 – ISHOMA

13.00
4 13.00 – Museum Ambarawa

17.00
5 17.00 – Kembalikepenginapan

18.00
6 18.00 – ISHOMA

19.00
7 19.00 – Acara Bebas

22.00
8 22.00 – Istirahat/ SholatSubuh

04.30
Kamis,

13

Desember

2018
1 04.30 – Prepare Check Out

07.00
2 07.00 – PerjalananWisata :

13.00 1. LawangSewu
2. Masjid Agung Semarang

Makan Siang : BOX

3. Oleh-Oleh

16
3 13.00 – 1.

23.00 PerjalanankembalikeTangsel

2. Makanmalam di RM

terdekat
4 23.00 – Tiba di SMA Kebangsaan

06.00

2.3 Pendamping Kegiatan


1. PenananggungJawab : Dra. DewiBratajayaM.Pd
2. Ketua : AmiruddinMaulanaS.PdI
3. Sekretaris : IkaKurniawatiS.Pd
4. Bendahara : Subekti, M.Pd
5. SeksiKesehatan : Faa’izahAbiyyah, S.Pd

2.4 Peserta Kegiatan


Peserta Kegiatandarikelas XI MIPA 17 siswa

Peserta Kegiatandarikelas XI IPS 24 siswa

Peserta Kegiatan Studi Wisata XII 5 Siswa

BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Sejarah Lawang Sewu


Lawang sewu merupakan gedung di Semarang, Jawa Tengah

yang merupakan kantor dari Nederlends-Indische Spoorweg

Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada

tahun 1907. Terletak di bundaran tugu muda Semarang yang dulu

disebut Wilhelminaplein sebagai penghormatan kepada ratu

17
Wilhelmina. Masyarakat setempat menyebut lawang sewu (seribu

pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat

banyak. Kenyatannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini

memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering

menganggapnya sebagai pintu.

Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah

tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa pertempuran lima hari di

semarang (14 oktbr – 19 oktbr). Gedung tua ini menjadi lokasi

pertempuran yang sangat hebat antara pemuda AMKA atau Angatan

Muda Kereta Api, melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang. maka

pemerintah kota Semarang dengan surat keputusan wali kota

Nomor.650/50/1992, memasukan lawang sewu sebagai salah satu dari

102 bangunan kuno atau bersejarah di kota semarang yang patut

dilindungi. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap

konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh unit pelestarian benda

dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.

Pada gedung utama Lawang Sewu memiliki tiga lantai lengkap dengan dua

sayap bangunan yang melebar ke bagian kanan dan kiri. Kalau Memasuki

gedung utama, akan menemui tangga besar membentang menuju ke lantai dua.

Di antara tangga terdapat kaca gelas berukuran besar dengan gambar dua wanita

muda belanda. Semua bentuk bangunan, pintu hingga jendela mengambil cirri

khas arsitektur Belanda.

18
Selain pintu dan jendela berukuran besar, masing-masing dengan jumlah total

sebanyak 1200 daun pintu.Sebagian pintu memiliki dua pintu dan ada juga yang

memiliki 4 daun pintu yang terdiri dari 2 daun pintu ayun ditambah 2 daun pintu

geser.

Fakta lainnya Lawang Sewu selain merupakan objek wisata arsitektur

peninggalan jaman penjajah Belanda tempo dulu, gedung kuno ini juga

difungsikan sebagai Museum Sejarah Kereta Api, sehingga memperkaya pilihan

destinasi wisata edukatif di kota Semarang.

Melalui Unit Pelestarian Benda Sejarah, PT. Kereta Api Persero sebagai pemilik

telah memfungsikan Lawang Sewu menjadi museum kereta api. Di sana terdapat

lokomotif uap tua berseri C 2301 yang konon dibuat pada tahun 1908 ini. Dulu

lokomotif tua ini dioprasikan melayani rute antara Semarang – Jatirogo, dan

semarang – Blora hingga tahun 1080.

19
3.2 Koleksi di Lawang Sewu

3.2.1 Tuas wesel Alkmaar,


Alat ini berfungsi untuk menggerakkan palang sinyal, yaitu sistem

signaling untuk mengatur lalu-lintas kereta api tempo dulu.

Tuas wesel alkmar memiliki beberapa tuas (handle) mekanik yang

dioprasikan secara manual oleh petugas jaga di stasiun kereta api. Wasel

dan palang sinyal terhubung dengan tuas penggerak menggunakan kawat

baja. Anda bisa mencoba seberapa berat menggerakan tuas-tuas wasel

yang terbuat dari baja ini.

Tuas wasel alkmar, peralatan signaling manual kereta api

20
3.2.2 Hansen
Lampu ini juga merupakan peralatan persinyalan kereta api namun

bersifat mobile, dibawa oleh petugas pemeriksaan keamanan jalur rel. Ada dua

warna cahaya yang dibangkitkan dari lampu ini yaitu hijau dan merah. Warna

hijau member tanda pada masinis kereta bahwa jalur aman untuk dilewati.

Sedangkan warna merah memberikan pesan kereta harus berhenti karena jalur

belum aman.

Di sana terdapat pula replika sistem perkereta apian dan segala macam pernak-

pernik yang berhubungan dengan sejarah kereta api.

Replika sistem perkeretaapian Indonesia

21
Adapun stasiun pertama di semarang dibangun di Tambaksari Kemijen dekat

dengan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pada tahun 1914 stasiun Tambaksari

dibongkar karena akan dibangun stasiun baru di Tawang. Sebagai bangunan stasiun

Tambaksari masih dipakai sebagai Gudang, sehingga dikenal dengan sebutan

stasiun Semarang Gudang.(ref. pamflet Museum Lawang Sewu)

3.2.3 Lukisan stasiun brumbung


Lukisan ini terletak di Kembangarum, Mranggen, Demak. Stasiun ini

berada tak jauh dari jalan raya Semarang – Purwodadi. Keberadaan stasiun

Brumbung konon sangat penting karena merupakan tempat percabangan bagi jalur

rel ke Surabaya (timur) dan Surakarta (tenggara)

Lukisan stasiun Brumbung Demak, koleksi Museum Lawang Sewu

22
3.2.4 Hiasan Kaca Patri
Hiasan kaca patri yang sangat indah mempesona dengan desain

bermakna. Kaca patri merupakan gabungan beberapa keeping kaca berwarna,

bentuk berbeda menyesuaikan tema, diikat dan direkat dengan lempengan timah

tipis, membentuk pola tertentu. Keindahannya pun semakin bergaya, berpendar

dan berkesan mewah, bila tertembus sinar matahari.

Kaca patri yang berada di lawang sewu

23
3.2.5 Mesin Telegraph
Merupakan sebuah mesin/alat yang menggunakan teknologi untuk ngirim

dan menerima pesan dari jarak jauh, Biasanya menggunakan morse sebagai kode

komunikasi.

Mesin Telegraph. Salah satu alat komunikasi jaman duhulu

3.2.6 Mesin Cetak Tiket Edmonson


Tiket Kereta Api Edmonson adalah bukti pembayaran perjalanan kereta

api, yang telah digunakan sejak tahun 1840 setelah penemunya Thomas

Edmonson memperkenalkan tiket tersebut. Thomas Edmonson adalah seorang

ahli pembuatan lemari yang menjadi kepala stasiun di New Castle dan Carlisle

di Perusahaan Kereta Api Manchester dan Leeds di Inggris.

Di Indonesia mesin cetak Tiket Edmonson digunakan pada era hindia Belanda

mencetak tiket lintas Semarang-Solo-Yogyakarta, tahun 1873 di lintas Batavia-

24
Buitenzorg dan pada tahun 1878 juga digunakan oleh SS (Staatsspoorweggen)

untuk lintas Surabaya-Pasuruan.

Setelah Kereta Api diambil alih oleh Negara RI tahun 1945, mesin cetak tiket

Edmonson tetap digunakan hingga saat PT Kereta Api Indonesia

memberhentikan pencetakan tiket Edmonson pada bulan oktober 2009.

Mesin Cetak Tiket Edmonson

3.2.7 Proses pembangunan Kereta Api di Indonesia dan


beberapa NIS yang sempat bertugas di Indonesia,

25
Poster sejarah pembangunan kereta api di Indonesia (khususnya jawa)

3.2.8 Kereta Api pertama di indonesia dibangun tahun 1867 di


semarang dengan rute Semarang – Tanggung yang berjarak
26 km oleh NISM, N.V.

Foto-foto sejarah perkeretaapian di Indonesia pada jaman penjajahan belanda.

3.2.9 Genta Perlintasan Kereta Api


Genta perlintasan Kereta Api. Genta ini pernah digunakan di PJL No 4

KM 001+400 ANTARA Smt-Smc. Genta ini dipergunakan sebagai alat

komunikasi antara stasiun kepada penjaga pintu perlintasan.

26
Genta Perlintasan Kereta Api

3.3 Kegunaan Gedung Lawang Sewu


Saat ini Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang

menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia.

Koleksi yang dipamerkan antara lain: Koleksi Alkmaar, Mesin Tik, Replika

Lokomotif Uap, dan lain lain. Lawang Sewu menyajikan proses pemugaran

gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi.

Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tenang kereta

api.

Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga dapat disewa

untuk kegiatan pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta

Pernikahan, Festival, Pentas seni, Workshop, dan lain lain.

Sejarah Perkembangan Gedung Lawang Sewu

1. Sejak bulan Juli 1907 digunakan sebagai kantor pusat Administrasi NIS.

2. Pada tahun 1942-1945 Lawang Sewu diambil alih oleh Jepang dan

digunakan sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang)

3. Tahun 1945 menjadi Kantor Eksploitasi Tengah DKARI (Djawatan Kereta

Api Republik indonesia)

4. Tahun 1946 dipergunakan sebagai markas tentara belanda sehingga kegiatan

perkantoran DKARI pindah ke bekas kantor de Zustermaatschappijen.

5. Setelah melakukan kedaulatan RI tahun 1949 digunakan Kodam IV

Diponegoro

27
6. Pada tahun 1994 gedung ini diserahkan kembali kepada Kereta Api

(Perumaka) yang kemudian statusnya berubah menjadi PT Kereta Api

Indonesia(Persero).

7. Pada tahun 2009 dilaksanakan restorisasi oleh PT Kereta Api Indonesia

(Persero)

8. 5 juli 2011 dilakukan peresmian Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A

lawang Sewu

Nama Lawang Sewu merupakan julukan dalam Bahasa Jawa yang berarti

Pintu Seribu sebagai penggambaran Karena memiliki jumlah pintu sangat

banyak, meski jumlahnya tidak sampai seribu.

Selain itu juga terdapat beberapa jenis gedung kuno yang minyimpan barang

barang yang bersejarah di lawang sewu contohnya seperti :

3.3.1 GEDUNG A.
Digunakan sebagai ruang pamer yang menyajikan beragam koleksi dari

masa ke masa perkembangan perkeretaapian di Indonesia. Koleksi yang

dipamerkan antara lain: mesin hitung,mesin tik, surat berharga dan foto foto

bersejarah lainnya. Ada juga koleksi miniature lokomotif uap dan baju seragam

asli tokoh revolusi PT. Kereta Api Indonesia (Persero),2009-2014.

3.3.2 GEDUNG B
Merupakan bangunan tambahan yang didirikan sekitar tahun 1916 dan

selesai tahun 1918. Gedung B saat ini diperuntukkan untuk penyewaan ruangan,

baik untuk pameran, dan berbagai kegiatan lainnya dimana bersifat temporer.

28
3.3.3 GEDUNG C
Didalam gedung ini, kita bisa mengetahui rangkaian peristiwa bersejarah

dalam perkeretaapian Indonesia. Termasuk proses pemugaran Lawang Sewu baik

dalam bentuk foto dan video dokumentasi maupun bahan materi pemugaran. Di

ruangan ini juga dipajang koleksi persinyalan Alkmaar dan mesin cetak tiket

Edmonson.

3.3.4 GEDUNG D
Saat ini digunakan sebagai ruang P3K, Ruang menyusui, Gudang, tempat

istirahat, dan smoking area. Sering dimanfaatkan oleh pengunjung untuk melepas

lelah dengan istirahat sejenak.

29
Gedung Lawang Sewu

30
Pintu Gedung Lawang Sewu

31
Edmonson Ticket

The Ticket Date Printing Maechine

32
Alat Hitung Original Odhner

Alat Hitung Friden

33
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Gedung lawang sewu dipakai sebagai kantor PT Kereta Api Indonesia


b. Lawang sewu merupakan cagar budaya bangsa yang penting sehingga
perlu adnya upaya pelestarian
c. Lawang sewu merupakan gedung di Semarang, Jawa tengah yang
merupakan kantor dari Nederlends-Indische Spoorweg Maatschappij atau
NIS di masa hindia – belanda.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan karya tulis ini penulis ingin


memberikan beberapa saran sebagai berikut :
a. Barang-barang bersejarah perlu di lestarikan dan dikelola secara tepat
melalu upaya pelestarian dalam rangka memajukan kebudayaan
nasional ilmu pengetahuan, dan kesejahteraan masyarakat
b. Sebagai generasi muda hendaknya kita lebih memperhatikan keutuhan
barang-barang bersejarah seperti barang-barang berada di lawang sewu
sebagai warisan kekayaan budaya bangsa
c. Pengunjung ataupun wisatawan sebaiknya lebih memperhatikan
kegiatan yang mereka lakukan agar tidak merusak keutuhan warisan
bersejarah

34
DAFTAR PUSTAKA

Koleksi di museum lawang sewu

http://pengendolan.com/wisata-di-lawang-sewu-
semarang.html/koleksi-di-museum-lawang-sewu

http://frontoneinnsemarang.com/lawang-sewu-semarang-objek-wisata-
edukasi-penuh-muatan-history

https://mangkoko.com/jalan-jalan/museum/museum-kereta-api-di-
lawang-sewu-

35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hadi Kurniawan


NIS/NISN : 0019831711

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Maret 2001


Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
No.Telpon : 089643261731
Orang Tua
Ayah : Gunadi
Pekerjaan :-
Ibu : Suparni
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. SD Impres Rt/Rw 001/003 No.38
Pendidikan
SDN : Lulus Tahun 2014
SMP : Lulus Tahun 2017
SMA : Sedang Ditempuh

36

Anda mungkin juga menyukai