Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN OUTING CLASS

KAB. BANYUMAS
TANGGAL 13 – 16 NOVEMBER 2023

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Sekolah

Di Susun Oleh:

NAMA : ADJIE WISNU PRATAMA

KELAS : VIII E

NO INDUK : 9004

SMP NEGERI 1 KEBASEN


TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

PAGE \* MERGEFORMAT 6
PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Outing Class SMP Negeri 1 Kebasen Tahun Pelajaran 2023/2024 ini

disusun oleh :

Nama : ADJIE WISNU PRATAMA

Kelas : VIII E

No, Induk : 9004

telah di periksa dan di koreksi oleh Guru Pendamping Karya tulis Outing Class SMP
Negeri 1 Kebasen sebagai bahan materi untuk mengikuti Peniaian Akhir sekolah (PAS) Tahun
ajaran 2023/2024.

Guru Pembimbing Siswa

Ibu Endang Nurwati, S.Pd Adjie Wisnu P

PAGE \* MERGEFORMAT 6
MOTTO

MASA DEPAN ADALAH MILIK MEREKA YANG MAMPU


UNTUK TETAP TERUS BERLATIH DAN BELAJAR

PAGE \* MERGEFORMAT 6
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini di buat guna untuk memenuhi tugas laporan Outdoor Study Jakarta - Bandung
SMP Negeri 1 Kebasen Tahun Ajaran 2023/2024. Dalam halaman ini penulis
mempersembahkan Karya Tulis ini Kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang memberikan dorongan dan bimbingan kepada kami
2. Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 1 Kebasen.
3. Sahabat seperjuangan.
4. Pihak pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan Karya tulis ini.
5. Para pembaca yang budiman.

*coret yang tidak dipilih

PAGE \* MERGEFORMAT 6
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan inayahnya,
maka selesailah penyusunan karya tulis ini walaupun mungkin masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis karya tulis ini dalam rangka memenuhi persyaratan Peniaian Akhir Sekolah (PAS)
Tahun ajaran 2023/2024.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak
karena telah membantu saya membuat karya tulis ini.

Kepada yang terhormat :

1. Bapak Agus Widodo, S.Pd,M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Kebasen.


2. Ibu Endang Nurwati, S.Pd. selaku guru pembimbing.
3. Ibu Endang Nurwati S.Sd. selaku Wali Kelas.
4. Bapak atau Ibu guru SMP Negeri 1 kebasen yang banyak memberi bekal ilmu dan
kemampuan pada kami
5. Serta teman-teman seperjuangan

Semoga bantuanya mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga karya tulis ini
diterima sebagai partisipasi dan mendapat nilai baik. Amin.

Kebasen, 19 November 2023

Adjie Wisnu P

PAGE \* MERGEFORMAT 6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………... i


HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………….. ii
MOTTO……………………………………………………………………………………… iii
PERSEMBAHAN……………………………………………………………………………. iv
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN …………………………………………………… v
KATA PENGANTAR..……………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….. 1
B. Tujuan………………………………………………………………………………... 1
BAB II DESKRIPSI OBJEK
A. Lokasi ………………………………………………………………………………... 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………... 5
B. Saran…………………………………………………………………………………. 5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 6

PAGE \* MERGEFORMAT 6
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Outing class merupakan sarana refresing social education terhadap aktivitas rutin kegitan
belajar mengajar (KBM) disekolah. Oleh sebab itu pemilihan obyek wisata yang ada nilai –
nilai social dan Pendidikan supaya dapat menambah hubungan bai kantar sesame manusia,
maupun lingkungan. Dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkungan sekitar yang
dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air karena keindahan alam ataupun nilai sejarah obyek
wisata yang dikunjungi.

B. Tujuan

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, adapun tujuan dalam melakukan Outing Class
adalah
 Ingin mengetahui sejarah museum Sri Baduga.
 Supaya menjadi tahu letak/lokasi museum Sri Baduga.
 Mengetehui dan menambah ilmu pengetahuan tentang museum Sri Baduga.
 Menambah wawasan mengenai obyek wisata museum Sri Baduga.

PAGE \* MERGEFORMAT 6
BAB II

DESKRIPSI OBJEK

A. LOKASI MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG

Museum Negeri Sri Baduga yang terletak di ruas Jalan B.K.R. 185 Tegallega dan
berhadapan dengan Monumen Bandung Lautan Api, dirintis sejak tahun 1974 dengan
memanfaatkan lahan dan bangunan bckas kewedanaan Tegallega. Bangunan Museum
berbentuk bangunan suhunan panjang dan rumah panggung khas Jawa Barat yang dipadukan
dcngan gaya arsitektur modem; adapun bangunan aslinya tetap dipertahankan dan
difungsikan sebagai ruang perkantoran. Tahap pertama pembangunan diselesaikan pada
tahun 1980, diresmikan pada tanggal 5 Juni olch Mcntcri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr.
Daud Yusuf dan diberi nama Museum Negeri Propinsi Jawa Barat. Areal muscum yang
luasnya mcncapai 8.415,5 m2 dibagi menjadi dua bagian; wilayah publik (public area),
mcncakup gedung pameran dan auditorium dan wilayah buka publik (non public area),
mencakup ruang perkantoran Kepala Museum, Sub Bagian Tata Usaha, Kclompok Kerja
Bimbingan dan Edukasi, Kclompok Kerja Konservasi dan Preparasi serta Kelompok Kerja
Koleksi (termasuk di dalamnya Gedung Penyimpanan Koleksi).
Sepuluh tahun kemudian, nama museum dilengkapi dengan nama Sri Baduga
diatnbil dari nama raja Sunda yang bertahta di Pakwan Pajajaran sekitar abad ke-16 Masehi.
Nama ini tertuang dalam prasasti Batutulis (Bogor) secara lengkap tertulis SRI BADUGA
MAHARAJA RATU HAJ1 I PAKWAN PAJAJARAN SRI RATU DEWATA. Sebagai
Museum tanum yang memiliki koleksi dari jenis koleksi Geologika, Biologika, Etnografika,
Arkeologika, Historika, Numismatika/Fleraldika, Filologika, Keramik, Seni Rupa dan
Teknologi ini, tercatat tidak kurang sebanyak 5.367 buah koleksi: terbanyak adalah koleksi
rumpun Etnografika yang berhubungan dengan benda-benda budaya daerah. Jumlah koleksi
tersebut tidak tcrbatas pada bcntuk realia (asli), tapi dilengkapi dengan koleksi replika,

PAGE \* MERGEFORMAT 6
miniatur, foto, dan maket. Benda-benda koleksi tersebut selain dipamerkan dalam pameran
tetap, juga didokumentasikan dengan sistem komputerisasi dan disimpan di gudang
penyimpanan koleksi.
Untuk lebih meningkatkan daya apresiasi masyarakat terhadap museutn, berbagai
kegiatan telah dijalankan, baik yang bersifat kegiatan mandiri ataupun kerjasama kegiatan
yang bersifat lintas sektoral dengan berbagai instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga
asing; diantaranya berupa penyelenggaraan pameran temporer, pameran keliling, pameran
bersama dengan museum dari berbagai propinsi, berbagai macam lomba untuk tingkat
pelajar, ceramah, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Karena perkembangan peran dan
fungsinya sebagai tempat atau wahana dalam menunjang pendidikan, menambah
pengetahuan, dan rekreasi; Museum Negeri Sri Baduga Porpinsi Jawa Barat melaksanakan
renovasi terhadap tata pameran tetapnya secara bertahap mulai tahun 1989 sampai dengan
tahun 1992, berikut perluasan ruang pameran baru di lantai tiga.
Selanjutnya penyajian koleksi ditata sedemikian rupa dan diupayakan agar
pengunjung dapat memperoleh gambaran tentang perjalanan sejarah alatn dan budaya Jawa
barat, corak dan ragamnya, serta fase-fase perkembangan serta perubahannya.
Pengelompokannya dibagi menjadi; lantai satu merupakan tampilan perkembangan awal
dari sejarah alam d. budaya Jawa Barat. Dalam tata pameran ini digatnbarkan sejarah alam
yang melatarbelakangi sejarah Jawa Barat, antara lain dengan menampilkan benda-benda
peninggalan buatan tangan dari masa Prasejarah hingga jaman Hindu-Buddha. Selanjutnya
di lantai kedua meliputi materi pameran budaya tradisional berupa pola kehidupan
masyarakat, mata pencaharian hidup, perdagangan, dan transportasi; pengaruh budaya Islam
dan Eropa, sejarah perjuangan bangsa,dan lambang-lambang daerah kabupaten dan kota se-
Jawa Barat. Adapun lantai tiga, memamerkan koleksi etnografi berupa ragam bentuk dan
fungsi wadah, kesenian, dan keramik asing.

Job yang mungkin bisa di dapatkan di lokasi adalah


Dapat mengetahui tentang koleksi benda-benda mulai dari zaman prasejarah
hingga zaman kolonial dan museum ini juga menyimpan barang barang berseni tinggi dan
tidak ternilai.

PAGE \* MERGEFORMAT 6
Dokumentasi

PAGE \* MERGEFORMAT 6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan dilaksanakanya Outing Class ke museum Sri Baduga bandung. Banyak sekali
pelajaran – pelajaran bermanfaat yang dapat kita manfaatkan dan pelajari untuk
kedapanya, Yaitu.
 Dengan kegiatan Outing Class ini siswa dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa.
 Dapat menumbuhkan rasa cinta yang tinggi terhadap kebudayaan Indonesia.
 Dengan kegiatan Outing Class siswa dapat mengetahui, tempat – tempat rekreasi
peninggalan sejarah di Indonesia.

B. Saran

 Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar dapat


menyusun jadwal pelajaran dengan cermat. Agar peserta outing dapat mengikuti
Outing Class dengan teratur.
 Untuk guru pendamping sebaiknya lebih mengawasi, menasehati dan melarang
siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak
diinginkan.

PAGE \* MERGEFORMAT 6
DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

PAGE \* MERGEFORMAT 6

Anda mungkin juga menyukai