Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PERJALANAN "STUDY TOUR"


KE SEMARANG TAHUN 2022

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kokurikuler Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia, PAI, IPS, PPKn, IPA dan Seni Budaya di Kelas 9
Tahun Pelajaran 2022/2023

Penyusun :

1. Akhmad Rifaldi (01)


2. Amerta Muftiana (02)
3. Anindya Secha Neilza H. (03)
4. Annisa Lutvi Azizah (04)

KELAS 9D

SMP NEGERI 1 AYAH


KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN
2022
MOTTO

1. Kamu tidak harus menjadi hebat untuk memulai, tetapi kamu harus mulai untuk menjadi
hebat. (Zig Ziglar)
2. Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan
akarnya. (Ali bin Abi Thalib)
3. Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubah
dunia. (Nelson Mandela)
4. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang
membuat kita berharga. (Abduraahman Wahid)
5. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan.
Tidak ada kemudahan tanpa doa. (Ridwan Kamil)
6. Pelangi yang muncul setelah hujan adalah janji alam bahwa masa buruk telah berlalu
dan masa depan akan baik-baik saja. ( Windry Ramadhina)
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul LAPORAN PERJALANAN "STUDY TOUR" KE


SEMARANG TAHUN 2022 ini telah disetujui dan disahkan pada :
Tanggal : Juli 2022

untuk memenuhi tugas Kokulikuler mata pelajaran Bahasa Indonesia, PAI, IPS, PPKn, IPA
dan Seni Budaya di kelas 9 Tahun Pelajaran 2022/2023.

Wali Kelas Pembimbing Karya Tulis

Istiqomah Erawati.S.Pd Budi Iswanta S.Pd


NIP. … NIP. 19650817 198703 1 016

Mengetahui
Kepala Sekolah

Drs. Arif Sunarmo


NIP.19680704 199303 1
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya karya tulis yang
berjudul LAPORAN PERJALANAN "STUDY TOUR" KE SEMARANG TAHUN 2022
telah selesai dibuat. Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak Drs. Aris Sunarmo selaku Kepala SMP Negeri 1 Ayah yang telah mendukung
dan merestui adanya kegiatan study tour tahun ini.
2. Bapak Budi Iswanta, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia
3. Ibu Istiqomah Erawati, S.Pd selaku guru PAPB/PAI
4. Bapak Suseno, S.Pd selaku guru IPS
5. Ibu Cahyaningrum, S.Pd selaku guru PPKn
6. Bapak Sutino, S.Pd selaku guru Seni Budaya
7. Bapak Setyo Hartono, S.Pd selaku guru IPA
8. Ibu Istiqomah Erawati, S.Pd selaku wali kelas 9D yang telah memberikan dorongan
dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini
9. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam
pembuatan karya tulis ini, serta
10. Teman-teman kelas 9 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberi
motivasi kepada kami.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Laporan Study
Tour ke Semarang Tahun 2022 ini dapat diselesaikan sesuai rencana. Karya tulis ini
disusun untuk memenuhi tugas Kokulikuler mata pelajaran Bahasa Indonesia, PAI, IPS,
PPKn, IPA dan Seni Budaya kelas 9 Tahun Pelajaran 2022/2023.
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Aris Sunarmo selaku Kepala SMP Negeri 1 Ayah yang telah mendukung
dan merestui adanya kegiatan study tour tahun ini.
2. Bapak Budi Iswanta, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia
3. Ibu Istiqomah Erawati, S.Pd selaku guru PAPB/PAI
4. Bapak Suseno, S.Pd selaku guru IPS
5. Ibu Cahyaningrum, S.Pd selaku guru PPKn
6. Bapak Sutino, S.Pd selaku guru Seni Budaya
7. Bapak Setyo Hartono, S.Pd selaku guru IPA
8. Ibu Istiqomah Erawati, S.Pd selaku wali kelas 9D yang telah memberikan dorongan
dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini
9. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam
pembuatan karya tulis ini, serta
10. Teman-teman kelas 9 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberi
motivasi kepada kami.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ini. Penulis menyadari
bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran
yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa
menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik
lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul Laporan Study Tour ke Semarang Tahun 2022
dapat dijadikan dokumentasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
warga SMP Negeri 1 Ayah pada khususnya.

Ayah, Juli 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses belajar mengajar tidak hanya dalam bentuk penyampaian dari nara sumber
dalam hal ini guru sebagai pengajar kepada siswa subjek yang diajar, secara berkala
melalui metode lisan maupun tulisan dengan menggunakan berbagai sumber belajar.
Namun, proses belajar juga meliputi proses pengamatan langsung kepada objek-objek
yang berkaitan dengan bahan pengajaran yang dapat dilihat atau ditemui yang
bersumber dari lingkungan sekitar yang diformulasikan menjadi teori dan bidang-
bidang ilmu. Tujuan pembelajaaran sendiri adalah selain memberi pemahaman dan
keterampilan juga menanamkan pengalaman-pengalaman yang berarti dan dapat
dijadikan dasar pemikiran serta perilaku baik sekarang maupun yang akan datang bagi
siswa didiknya. Untuk mencapai pengalaman belajar yang mengesankan, tentunya
siswa juga diajak untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan objek-objek yang
menjadi salah satu bagian bahan ajar yang mereka pelajari di sekolah, tidak hanya
melihat di buku pelajaran. Oleh karena itu, SMP NEGERI 1 AYAH mempunyai
agenda tahunan mengadakan "Study Tour".
Study wisata adalah kunjungan yang dilakukan para siswa pada tempat yang
mengandung unsur nilai budaya, sejarah, pendidikan, rekreasi dan sebagainya yang
diselenggarakan secara terarah, terkoordinasi, dan diikuti oleh sejumlah siswa dengan
bimbingan, pengawasan dan tanggung jawab Kepala Sekolah. Studi wisata sebagai
salah satu usaha pembinaan siswa dan merupakan sarana memperluas wawasan wiyata
mandala.
Pada tahun pelajaran 2022/2023 kali ini, SMP NEGERI 1 AYAH memilih
Semarang sebagai kota tujuan. Semarang mempunyai banyak pilihan tempat wisata
menarik. Daerah ini menawarkan segudang tempat wisata, mulai dari sejarah sampai
alam yang menawan. Semarang juga menjadi destinasi wisata yang bisa dikunjungi
untuk mengisi hari libur.

B. TUJUAN
1. Tujuan Khusus
Penyusunan Laporan Study Tour ini bertujuan untuk memenuhi tugas Kokurikuler
mata pelajaran Bahasa Indonesia, PAI, IPS, PPKn, IPA dan Seni Budaya di kelas 9
Tahun Pelajaran 2022/2023.

1
2. Tujuan Umum
a. Penulis ingin memperkenalkan profil objek-objek wisata yang berada di Jawa
Tengah, yaitu Masjid Agung Jawa Tengah, Museum Ranggawarsita, Palagan
Ambarawa dan Taman Saloka.
b. Kegiatan ini untuk menambah wawasan dan informasi serta memperbanyak
pengetahuan.
c. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
d. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
e. Mengenal kebudayaan lokal di desa.
f. Untuk berlatih menyusun karya tulis secara sistematis.

C. MANFAAT PENULISAN
1. Sebagai tambahan materi di luar sekolah.
2. Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widya wisata.
3. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca siswa
agar pengetahuannya lebih luas.
BAB II
ISI

A. PELAKSANAAN
1. Waktu
Study tour dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022, berangkat dari SMP
Negeri 1 Ayah sekitar pukul 22.00 WIB dan kembali tiba di sekolah pada hari Rabu
tanggal 20 Juli 2022 pukul 00.30 WIB.

2. Tujuan
Pelaksanaan study tour kali ini SMP Negeri 1 Ayah bertujuan ke kota Semarang
dengan empat destinasi study wisata yaitu :
a. Masjid Agung Jawa Tengah
b. Museum Ranggawarsita
c. Palagan Ambarawa
d. Taman Saloka

3. Peserta
Peserta study tour keseluruhan berjumlah orang yang terdiri dari :
a. Siswa kelas 9 berjumlah 231 orang
b. Guru Pendamping berjumlah 28 orang
c. Komite Sekolah berjumlah 1 orang
d. Staf TU/Karyawan/PGTS berjumlah orang.

4. Sarana Transportasi
Perjalanan ke Semarang menggunakan transportasi darat yaitu Bus Pariwisata
eksekutif PO Kupu-kupu Ayu.

B. KUNJUNGAN OBJEK WISATA


1. MASJID AGUNG JAWA TENGAH
a. Lokasi
Seperti pada masjid-masjid besar lainnya di pulau Jawa, Masjid Agung Jawa
Tengah berada di pusat kota dan berdekatan dengan gedung-gedung
pemerintahan, tepatnya terletak di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan
Gayamsari, Semarang. Masjid ini juga dekat dari pusat perdagangan, sehingga
kita bisa langsung berbelanja setelah selesai melaksanakan ibadah. Masjid Agung
Jawa Tengah juga merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah.
b. Sejarah
Keberadaan bangunan masjid ini tak lepas dari Masjid Besar Kauman
Semarang. Pembangunan Masjid Agung JawaTengah berawal dari kembalinya
tanah banda (harta) wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang yang telah
sekian lama taktentu rimbanya. Raibnya banda wakaf Masjid Besar Kauman
Semarang berawal dari proses tukar guling tanah wakaf Masjid Kauman seluas
119.127 ha yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan
Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah. Dengan alasan tanah itu tidak
produktif, oleh BKM tanah itu ditukar guling dengan tanah seluas 250 ha di
Demak lewat PT. Sambirejo. Kemudian berpindah tangan ke PT. Tensindo milik
Tjipto Siswoyo.
Hasil perjuangan banyak pihak untuk mengembalikan banda wakaf Masjid
Besar Kauman Semarang itu akhirnya berbuah manis setelah melalui perjuangan
panjang. Masjid Agung Jawa Tengah dibangun di atas salah satu petak tanah
banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang yang telah kembali tersebut. Pada
tanggal 6 Juni 2001, Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi
Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah untuk menangani masalah-masalah
baik yang mendasar maupun teknis. Berkat niat yang luhur dan silaturahmi yang
erat, dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah
dapat ditentukan status tanah, persetujuan pembiayaan dari APBD oleh DPRD
Jawa Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.
Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat, 6
September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang
dilakukan Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH.
MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto. Pemasangan
tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari negara-
negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir,
Palestina, dan Abu Dhabi. Dengan demikian mata dan perhatian dunia
internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah tersebut.
Masjid Agung Jawa Tengah diresmikan pada tanggal 14 November 2006
oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono. Masjid dengan
luas areal tanah 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk salat 7.669 meter
persegi. Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 November 2006, tetapi
masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid
megah ini telah digunakan ibadah Salat Jumat untuk pertama kalinya pada
tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, (Kakanwil
Depag Jawa Tengah).
c. Manfaat
Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah
juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan
tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan
kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam
bisa memanfaatkan fasilitas ini. Masjid Agung Jawa Tengah ditujukan sebagai
masjid provinsi yang sebagaimana merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah.
Selain itu masjid ini juga mempunyai banyak nilai sejarah serta pengetahuan di
dalamnya.
Fungsi utama Masjid Agung Jawa Tengah pada jaman dulu yaitu sebagai
tempat beribadah sholat Jum’at dan sholat-sholat besar lainnya sehingga
masyarakat sekitar dapat nyaman untuk beribadah. Masjid ini cocok
diperuntukkan bagi mereka yang ingin ke tanah suci akan tetapi keterbatasan
biaya dikarenakan masjid ini mempunyai arsitektur hampir mirip dengan masjid-
masjid yang terdapat di jazirah Arab.

d. Hal-hal yang Menarik


1) Menara Asma Al-Husna
Di dalam area Masjid Agung Jawa Tengah terdapat Menara Asma Al-Husna
setinggi 99 meter. Bagian bawah dari menara ini terdapat ruang Studio
Radio Dakwah Islam dan pemancar TVKU, sedangkan di lantai 2 dan 3
digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam dan terdapat Kafe Muslim di
lantai 18 yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 digunakan untuk
menara pandang , dilengkapi 5 teropong yang bisa digunakan untuk melihat
pemandangan kota Semarang dari ketinggian. Di awal ramadhan tahun 1427
H , teropong ini pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal
oleh Tim Rukya Jawa Tengah yaitu mulainya hari berpuasa dan teropong ini
merupakan teropong canggih yang berasal dari Boscha.
2) Payung Hidrolik Raksasa
Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa
otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi (Arab), tinggi masing-masing
payung listrik adalah 20 meter dengan diameter payung sekitar 14 meter.
Payung ini dibuka setiap sholat-sholat besar seperti sholat Jum’at, Idul Fitri,
Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihin dari angka 200 knot
, namun bila ada pengunjung yang berekreasi dan ingin melihat bagaimana
payung tersebut mengembang bisa menghubungi pengurus masjid.
3) Al Qur'an Raksasa
Masjid Agung Jawa Tengah memiliki koleksi Al Qur'an raksasa berukuran
145 x 95 cm². Ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren
Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Lokasi berada di dalam
ruang utama tempat shalat.
4) Bedug Raksasa
Masjid Agung Jawa Tengah juga mempunyai Bedug Raksasa berukuran
panjang 310 cm dan diameter 220 cm yang merupakan replika dari Bedug
Pendowo Purworejo yang dibuat oleh para santri pondok Pesantren Alfalah,
Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas yang merupakan asuhan dari KH.
Ahmad Sobri dan menggunakan kulit lembu dari Australia.
5) Tongkat Khatib
Tongkat yang berada di mimbar Jum’at tersebut merupakan tongkat
pemberian dari Sultan Hassanal Bolkiah dari negara Brunei Darusallam.

2. MUSEUM RANGGAWARSITA
a. Lokasi
Museum Ranggawarsita terletak di Jalan Abdulrahman Saleh Nomor 01,
Kalibanteng, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Jika berkunjung ke
Museum Ranggawasita akses menuju lokasi cukup terjangkau baik ditempuh
dengan kendaraan roda dua, roda empat dan kendaraan umum lainnya.
Dari pusat kota tepatnya Simpang Lima dan Tugu Muda, kita dapat menuju
arah barat ke Jalan Mgr Sugiyopranoto, Jalan Jendral Sudirman hingga sampai
Jembatan Layang Kalibanteng atau Bundaran Kalibanteng. Tepat di kiri sesudah
lampu lalu lintas Jalan Pamularsih area Bundaran Kalibanteng kita dapat menuju
Jalan Abdurrahman Saleh dan terdapat bangunan bertuliskan Museum
Ranggawasita.

b. Sejarah
Pada tahun 1975/1976 museum ini dibangun dengan dana dari proyek
rehabilitasi dan perluasan permuseuman Jawa Tengah dan pembangunan fisik
yang dilakukan secara bertahap. Arsiterturnya adalah Ir. Totok Rusmanto dari
UNDIP, sedang pengawas pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh PT.
Guna Dharma Semarang. Dibangunnya Museum Ranggawarsita ini mendapat
banyak dukungan dari masyarakat setempat, masyarakat Jawa Tengah khususnya
dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Bentuk museum ini merupakan perpaduan dari gaya klasik, Joglo, dengan
kontruksi modern dilengkapi sarana auditorium, perkantoran, perpustakaan,
laboratorium, gudang dan taman. Dibagian paling depan ruangan musuem
terdapat patung Ranggawarsita dan tulisan Klatidha, setelah melewati bangunan
tersebut kita dapat melihat tugu pengesahan Museum Ranggawarsita.
Ada 4 gedung utama pameran tetap yang masing-masing terdiri dari 2
lantai. Tata penyajian pameran mengacu pada konteks ekstensi intelektual, estetis
dan romantis atau evokatif yang dipergunakan dalam 8 ruang pameran tetap
meliputi ruang sejarah alam, ruang paleoontologika, ruang sejarah budaya
prasejarah, ruang sejarah perjuangan bangsa, ruang etnografika, ruang kesenian,
ruang pembanguanan, ruang koleksi nusantara.
Museum Ranggawarsita telah dirintis sejak tahun 1975 pembangunan
dilakukan secara bertahap dimulai dengan pengadaan lokasi, pengumpulan
koleksi dan pembangunan gedung. Dalam penentuan bentuk bangunan fisik
(model bangunan) diperoleh dari hasil seleksi.
Tahun 1980 museum mempunyai satu gedung pameran yaitu gedung C. Pada 2
April 1983, oleh Gubenur Jawa Tengah Soepardjo Rustam, museum ini
difungsikan keberadaannya sebagai lembaga pelestarian kebudayaan dengan
nama “Museum Persiapan Jawa Tengah". Kontek ruangan dan penataan
disesuaikan dengan masyarakat Jawa Tengah kemudian museum ini diresmikan
pemanfaatannya untuk masyarakat oleh Mendikbud prof. Dr. Fuad Hasan pada 5
Juli 1989 menjadi Museum Provinsi yang pada waktu itu hanya memamerkan
dua gedung pameran tetap A dan B sedangkan gedung C sedang mengalami
renovasi tataruangannya. Selanjutnya, pada 1 Oktober 1991 ditambah dengan dua
gedung tetap seperti dalam rencananya yaitu gedung pameran yang terdiri dari A,
B, C dan D serta dibangun juga bangunan khusus untuk menampung koleksi
barang berharga seperti koleksi emas, logam mulia, perak. Menjelang peresmian
menjadi museum negeri, terdapat 3 nama yang menjadi pilihan untuk menamai
museum itu. Nama tersebut berdasarkan surat Kepkanwil Depdikbud Provinsi
Jawa Tengah No. 1007/103/J/88 yang keluar pada tanggal 21 Juni 1988. Nama
tersebut antara lain :
1) Museum Negeri Ranggawarsita
2) Museum Negeri Raden Saleh
3) Museum Negeri Propinsi Jawa Tengah
Walaupun Museum Ranggawarsita diresmikan tanggal 5 Juli 1989 namun
secara tertulis baru diresmikan (namanya) pada 4 April 1990 berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0223/0/1990 yaitu dengan
nama “Museum Negeri Jawa Tengah Ranggawarsita”. Proses pemberian nama
tersebut pada mulanya berdasarkan surat No. 431/17938 pada 8 Juli 1988 yang
dikeluarkan oleh Gubenur Jawa Tengah yang juga mengusulkan
“Ranggawarsita", usulan tersebut diteruskan oleh Kakanwil Depdikbud Propinsi
Jawa Tengah melalui suratnya No.1157/103/0/88 tanggal 15 Juli 1988.
Dinamakan Museum Negeri Ranggawarsita dengan beberapa pertimbangan
antara lain karena Ranggawarsita merupakan pujangga besar, yang telah banyak
meninggalkan kebudayaan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan
masyarakat Jawa pada khususnya yaitu berupa buku-buku dan naskah.
Beliau dilahirkan pada tahun 1802 dengan nama Bagus Burhan. Pada usia 12
tahun, ia dikirim orang mengaji pada Kyai Imam Basori dipondok Gerbang
Tinantar yang diantar oleh pamongnya Ki Tanujaya. Tapi Bagus Burhan malah
mengahabiskan waktunya dengan hal yang sia-sia (beliau suka berjudi) sehingga
Bagus Burhan dipindahkan ke Madiun. Akhirnya Bagus Burhan memperistri
putri Bupati Madiun yang bernama R.A. Gombak. setelah berpetualang sekian
lama, Bagus Burhan akhirnya insaf dan kembali ke pondok untuk belajar lagi.
Karena kepandaiannya bagus burhan diangkat menjadi Wakil Kyai Imam Basori.
Pada tahun 1819 Sri Sunan (Raja Surakata) mengangkat Bagus Burhan
menjadi abdi dalem dengan gelar Ronggo Pujonggo Anom. Setelah itu
pangkatnya dinaikan menjadi Mas Ngabei Sorotoko (1822) dan 3 tahun
kemudian menjadi Raden Mas Ngabei Ranggawarsita. Ranggawarsita
meninggalkan banyak buku-buku yang sangat berguna bagi Indonesia. Di antara
karyanya adalah Pustakaraja, Ajipamasa, Jokolodang, Jayabaya. Untuk
mengenang jasa Ranggawarsita maka dijadikan nama sebuah museum Jawa
Tengah.

c. Manfaat
Museum Ranggawarsita merupakan museum tempat penyimpanan berbagai
macam koleksi peninggalan nenek moyang terbesar dan terlengkap yang ada di
Jawa Tengah. Museum ini juga sebagai destinasi wisata bertaraf mendidik yang
ada di Semarang. Dalam pengembangannya Museum Ranggawarsita juga
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan budaya, baik dalam bentuk pelestarian
maupun dalam bentuk pengembangan budaya. Adapun wujud kegiatan tersebut
berupa ceramah, diskusi, seminar, lomba, sayembara, festifal, dan sebagainya.
Kegiatan yang lain berupa pameran publikasi festival seni dan budaya.

d. Hal-hal yang Menarik


1) Memiliki Bangunan yang Khas
Suatu museum pada kenyataanya mempunyai khas tersendiri. Seperti halnya
pada bangunan Museum Ranggawarsita yang menggambarkan bangunan khas
Jawa Tengah yaitu Joglo yang dipadukan dengan arsitektur modern.
2) Museum Provinsi Terbesar
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, termasuk museum provinsi terbesar di
Indonesia dalam hal jumlah koleksi dan keluasan bangunan. Museum
Ranggawarsita dirancang sesuai dengan standar museum di Asia Tenggara.
Luas bangunan kira-kira 8.438 m persegi. Yang mencakup pendopo, gedung
pertemuan, gedung pameran tetap, perpustakaan, laboratorium, perkantoran.
3) Memiliki Jumlah Koleksi yang Sangat Beragam
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Semarang memiliki total koleksi
mencapai 59.784 unit yang terdiri dari berbagai kategori koleksi, seperti
koleksi astronomi, geologi, ekologi, paleozologi, sejarah Islam dan kolonial,
koleksi pra sejarah dan Hindu-Budha, koleksi diorama perjuangan nasional,
koleksi kehidupan tradisional, koleksi mata uang, koleksi wayang dan
kesenian tradisional.
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita juga dilengkapi dengan berbagai sarana
dan prasarana penunjang sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung. Fasilitas
tersebut antara lain 4 gedung pameran tetap, masing-masing terdiri dari 2
lantai dan satu ruang koleksi emas. Sembilan ruang pameran/galeri Museum
Jawa Tengah Ranggawarsita sebagai berikut:
a) Gedung A : Galeri Geologi (Lantai I)
(1) Gunungan Blumbangan
Tradisi Gunung Blumbangan dirancang oleh Raden Patah pada abad
ke-15. Gunungan menggambarkan alam semesta, manusia, dan
lingkungannya.
(2) Lukisan Alam Semesta
(3) Koleksi Kosmologika
Berupa lukisan-lukisan galaksi, proses terbentuknya planet, atmosfer
bumi serta koleksi benda angkasa luar berupa meteorit.
(4) Koleksi Geologika dan Geografika
Mencakup ilustrasi skala waktu geologi, diorama stalaktit-stalagmit,
formasi batuan Karangsambung-Kebumen yang merupakan daerah
penelitian batuan terbesar di Asia Tenggara.
(5) Koleksi Ekologika
Menyajikan diorama ekosistem, koleksi awetan binatang dan foto-foto
lingkungan alam yang terkenal di Jawa Tengah.
b) Gedung A : Galeri Paleontologi (Lantai II)
(1) Kelompok Paleobotani
Koleksi fosil-fosil kayu dari Sangiran yang terbentuk karena proses
mineralisasi yaitu meresapnya mineral (silikat) ke dalam struktur/pori-
pori kayu dan ilustrasi bentuk tumbuhan zaman purba.
(2) Kelompok Paleozoologi
Fosil (kerang, gajah purba, kerbau purba) dan ilustrasi kehidupan
binatang purba.
(3) Kelompok Paleontologi
Koleksi fosil-fosil fragmen tulang manusia purba jenis Pithecanthropus
Erectus, manusia-kera yang berjalan tegak.
c) Gedung B : Peninggalan dari Peradaban Hindu-Buddha (Lantai I)
Budaya yang berasal dari pengaruh Hindu-Buddha dari India sering juga
disebut peradaban klasik. Peradaban tersebut datang secara bergelombang,
bermula dari awal tarikh Masehi dan membawa tiga perubahan besar bagi
masyarakat lokal yaitu : mengenal ajaran Hindu-Buddha, mengenal sistem
pemerintahan kerajaan dan mengenal bentuk tulisan. Koleksi yang
dipamerkan berupa:
(1) Miniatur Candi Borobudur, Prambanan, Kalasan.
(2) Replika Prasasti Tukmas dan Cangal.
(3) Arca-arca dan replika, lingga-yoni, kala-makara. Arca Ganesha dari
Sawit, Boyolali, sangat sempurna dilihat dari sisi artistik.
(4) Koleksi yang berhubungan dengan kehidupan religi seperti kentongan,
kendi, genta, cermin yang dibuat dari perunggu.
(5) Peralatan sehari-hari berupa lampu gantung, bokor, bejana, talam,
cetakan mata uang.
d) Gedung B : Peninggalan dari Berbagai Zaman Peradaban (Lantai II)
(1) Zaman batu : peradaban batu berupa serpih, kapal genggam, kapak
besar (beliung), punden berundak, menhir, arca-arca di Jawa Tengah
tersebar di berbagai wilayah.
(2) Zaman perunggu : berupa benda-benda peralatan (kapak corong) dan
benda-benda untuk kepentingan upacara keagamaan seperti nekara,
digunakan dalam upacara memanggil hujan.
(3) Zaman besi : tidak tersedia
(4) Peradaban Polinesia : disebut peradaban Polinesia karena berbagai
langgam budaya yang ditinggalkan khas budaya Polinesia, berupa arca
mirip Ganesha temuan dari Desa Jalatiga, Kecamatan Doro,
Pekalongan.
(5) Peradaban Hindu-Buddha
(6) Zaman pengaruh Islam : pesisir Utara Jawa Tengah (Tegal,
Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Rembang, Lasem)
termasuk daerah awal persebaran pengaruh Islam di Indonesia. Koleksi
berupa fragmen seni hias, replika kaligrafi karya RM. Sosrokartono,
serta miniatur Masjid Agung Demak dan Masjid Sunan Kudus.
(7) Peninggalan zaman kolonial : berupa meriam pertahanan temuan dari
Tegal dan Brebes, pedang militer, lonceng dan jangkar kapal.
e) Gedung C : Galeri Bersejarah Perjuangan Bersenjata (Lantai I)
Koleksi dibagi dua bagian : koleksi semasa perjuangan fisik dan diplomasi
serta diorama antara lain : diorama Pertempuran Lima Hari Semarang,
diorama peristiwa Palagan Ambarawa, diorama gerilya dan kembali ke
Yogyakarta.
f) Gedung C : Galeri Koleksi Teknologi dan Kerajinan Tradisional
(Lantai II)
Ruangan ini dibagi menjadi beberapa bagian, mencakup ruang teknologi
mata pencaharian, ruang teknologi industri dan transportasi, ruang
teknologi kerajinan, dan rumah tinggal.
g) Gedung D : Galeri Pembangunan (Lantai I)
Galeri ini dikelompokkan ke dalam ruang pembangunan, ruang
numismatika dan heraldik, ruang tradisi nusantara, ruang intisari dan
hibah.
h) Ruang D : Galeri Kesenian (Lantai II)
Galeri kesenian menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang
dipisahkan menjadi :
(1) Seni Pergelaran
Ruang Seni Pergelaran ditampilkan kesenian wayang. Wayang
merupakan kesenian asli Indonesia yang dalam perkembangannya
telah mengalami perubahan baik dalam bentuk jenis maupun
fungsinya. Belasan jenis wayang yang ditampilkan adalah:
(a) Wayang Beber : teknik pergelaran dengan cara membentangkan
(mbeber) adegan yang dilukis pada kain. Mengangkat kisah Panji.
(b) Wayang Kidang Kencana: ciri fisik tokoh-tokohnya dicat kuning
keemasan. Mengangkat kisah Panji.
(c) Wayang Kaper : dibuat dalam ukuran kecil untuk latihan
memainkan wayang bagi anak-anak di lingkungan keraton.
(d) Wayang Kandha/Ramayana : mengangkat epik Ramayana.
(e) Wayang Purwa : disebut juga wayang Mahabarata karena
mengangkat kisah Mahabarata.
(f) Wayang Madya : mengangkat kisah sambungan Parwa ke kisah
Panji. Diciptakan pada zaman Mangkunegaran IV oleh Raden
Ngabehi Tandakusuma.
(g) Wayang Gedhog : mengangkat kisah Panji, dikenal pada zaman
Raja Jayabaya, Kadiri. Tokoh-tokoh menggunakan nama-nama
binatang (Kuda Laweyan, Kebo Anabrang, Lembu Amiluhur)
(h) Wayang Potehi : mengangkat kisah roman dari Negeri Cina
seperti Sampek Engtay.
(i) Wayang Suluh : diciptakan pada zaman revolusi oleh Raden Mas
Said, mengangkat kisah-kisah perjuangan revolusi.
(j) Wayang Pesisiran : disebut juga wayang Semarangan.
(k) Wayang Kontemporer : Wayang Kontemporer karena diciptakan
di zaman kontemporer.
 Wayang Buddha : mengangkat kisah Sidharta Gautama,
diciptakan Ki Hadjar Satoto dari Surakarta.
 Wayang Wahyu : mengangkat kisah Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Diciptakan oleh RM Soetarto Hardjowahono,
atas pesanan Bruder Thimoteus.
 Wayang Warta : mengangkat kisah-kisah pada Kitab Injil,
diciptakan oleh RM Soemiyanto dari Klaten.
 Wayang Sadat : mengangkat kisah Babad Tanah Islam di
Tanah Jawa, diciptakan oleh Surjadi dan Sunardi dari Klaten.
 Wayang Kancil : mengangkat fabel dari buku Kancil Kridha
Martani.
Koleksi ruang seni pergelaran lainnya adalah peragaan pergelaran
Wayang Purwa dan Wayang Orang. Wayang Orang merupakan
perpaduan antara seni drama, seni tari, dan seni (musik) gamelan.
Mengangkat kisah Ramayana dan Mahabarata. Dalang berperan
sebagai pembawa cerita dan suluk, sedang dialog dilakukan oleh
masing-masing tokoh.
(l) Wayang Kayu
Lima jenis wayang berbahan baku kayu adalah :
 Wayang Dupara : mengangkat kisah dari zaman Majapahit
hingga Perang Dipanegara. Tokoh-tokohnya Untung Surapati,
Jaka Tingkir, Dipanegara.
 Wayang Klithik Gedhog : mengangkat kisah Damar Wulan,
diciptakan pada zaman Amangkurat I, tokoh-tokohnya
bersenjata golok.
 Wayang Golek Purwa : mengangkat kisah Ramayana dan
Mahabarata
 Wayang Golek Menak : mengangkat kisah Menak (Islam).
Nama-nama kerajaan berinisial Jawa, misalnya Mekah disebut
sebagai Keraton Puser Bumi.
 Wayang Golek Menak Panthek : mengangkat kisah Babad
Tanah Jawa. Tokoh-tokoh seperti Joko Tarub dan Tujuh
Bidadari.

(2) Seni Pertunjukan dan Seni Musik.


Ruang Seni Pertunjukan dan Seni Musik menampilkan beberapa
bentuk pertunjukan kesenian rakyat, yaitu : kuda lumping, barongan,
nini thowok dan beberapa foto penunjang kesenian pertunjukan.
i) Ruang E: Galeri Koleksi Emas
Merupakan ruang susulan untuk menampilkan koleksi emas. Diresmikan
oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Edy Setyawati, pada tanggal 14
Oktober 1996. Koleksi dibagi menjadi empat kategori :
(1) Perhiasan badan : anting-anting, gelang, binggel, hiasan dada, kelat
leher, ikat pinggang
(2) Perhiasan kepala : mahkota dan grado
(3) Berbagai bentuk cincin
(4) Benda-benda untuk sarana upacara keagamaan, mata uang, lempengan
prasasti, arca, keris, dan mangkuk.

3. PALAGAN AMBARAWA
a. Lokasi
Monumen Palagan Ambarawa adalah sebuah monumen yang terdapat di
Ambarawa, Kabupaten Semarang. Tepatnya yaitu Jl. Mgr. Sugiyopranoto,
Panjang Lor, Panjang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

b. Sejarah
Perjuangan heroik rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan
memperjuangkan kemerdekaannya sungguh tidak bisa diabaikan begitu saja,
mereka bahu membahu mulai dari petani, pedagang, guru, hingga para pelajar
bersama dengan tentara tanpa mengenal rasa lelah, takut serta kelaparan berjuang
menghadapi desingan peluru serta berondongan persenjataan modern milik para
penjajah. Sungguh perjuangan yang sangat menguras tenaga dan airmata,
mengorbankan segalanya baik nyawa ataupun harta. Beribu bahkan berjuta
nyawa rakyat Indonesia melayang demi kemerdekaan bangsa ini, mereka rela
menyerahkan nyawanya demi anak cucunya nanti Seperti yang terjadi di
Ambarawa, sebuah daerah yang terletak di sebelah Selatan kota Semarang-Jawa
Tengah, dimana rakyat beserta tentara Indonesia berjuang mempertahankan
daerahnya dari cengkeraman tentara sekutu yang mencoba membebaskan para
tahanan tentara Belanda ( NICA ).
Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir
Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan
tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi
oleh NICA. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur
Jawa Tegah Mr. Wongsonegoro menyepakati akan menyediakan bahan makanan
dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak
akan mengganggu kedaulatan Republik. Namun, ketika pasukan Sekutu dan
NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para
tawanan tentara Belanda, justru mempersenjatai mereka sehingga menimbulkan
amarah pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota Magelang, hingga
terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa
yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan membuat
kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan M. Sarbini membalas tindakan
tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka
selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil
menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam
meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa
tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini
segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu
tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah
pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari
Ambarawa, Suruh dan Surakarta. Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I
Suryosumpeno di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba
menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Isdiman berusaha membebaskan kedua desa tersebut, Letnan
Kolonel Isdiman gugur. Sejak gugurnya Letkol Isdiman, Komandan Divisi V
Banyumas, Soedirman merasa kehilangan perwira terbaiknya dan ia langsung
turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kolonel Sudirman
memberikan nafas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan
diantara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin
ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua
sektor. Bala bantuan terus mengalir dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto,
Magelang, Semarang, dan lain-lain.
Tanggal 23 Nopember 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah
tembak-menembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja
dan pekuburan Belanda di Jalan Margo Agung. Pasukan Indonesia antara lain
dari Yon Imam Adrongi, Yon Soeharto dan Yon Sugeng. Tentara Sekutu
mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke
kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke
Bedono.
Pada tanggal 11 Desember 1945, Kolonel Soedirman mengadakan rapat
dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember
1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pertempuran berkobar di
Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya Semarang-Ambarawa
dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung
sengit, Kolonel Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan
taktik gelar supit urang atau pengepungan rangkap sehingga musuh benar-benar
terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya terputus sama
sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945
pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu
dibuat mundur ke Semarang.
Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya
Monumen Palagan Ambarawa dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat
atau Hari Juang Kartika. Dan hingga kini, darah pejuang yang membasahi bumi
Ambarawa adalah bukti dari keteguhan serta pengorbanan untuk
mempertahankan harga diri bangsa yang harus tetap kita pertahankan sampai
kapanpun.

c. Manfaat
1) Simbol Ketangguhan Pejuang Zaman Penjajahan
Jejak penjajahan di bumi Indonesia tidak pernah benar-benar hilang.
Penjajahan selama raturan tahun telah banyak meninggalkan saksi sejarah
yang kini masih bisa dilihat. Bukan lagi para penjajah, bukti sejarah kini yang
tertinggal hanya berupa bangunan-bangunan. Itulah yang menjadi bahan untuk
belajar sejarah dan mengingat perjuangan para pahlawan.
Di Semarang, beberapa bukti sejarah akan tangguhnya pejuang juga
masih bisa disaksikan. Salah satunya adalah Palagan Ambarawa, sebuah
monumen yang terletak di Ambarawa. Bukan hanya selama masa penjajahan,
monumen tersebut juga menjadi saksi perjuangan setelah kemerdekaan
diproklamasikan. Terdapat sejarah yang begitu panjang di balik monumen
tersebut hingga menjadikannya kini sebagai tempat belajar sejarah sekaligus
berwisata.
2) Saksi Pertempuran Ambarawa
Setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, bukan berarti
urusan mengusir penjajah selesai begitu saja. Di Ambarawa, salah satu
wilayah di Semarang masih terjadi pertempuran besar antara pejuang dengan
para tentara musuh. Pertempuran tersebut berlangsung selama empat hari
dengan tujuan utama mempertahankan daerah dari tentara sekutu yang saat itu
sekaligus masih menjadi tahanan NICA.
Pada saat itu, tentara sekutu merasa terdesak di Magelang hingga
mengundurkan diri ke daerah Ambarawa. Padukan TKR (Tentara Keamanan
Rakyat) yang dipimpin oleh Kolonel Soedirman akhirnya berhasil meraih
kemenangan pada 15 Desember 1945 hingga hari itu dikenang sebagai Hari
Infanteri. Monumen Palagan Ambarawa menjadi bukti nyata kerasnya
pejuang yang saat ini berusaha mati-matian untuk mempertahankan wilayah
kekuasaan Indonesia.
3) Destinasi Wisata Edukasi
Salah satunya yaitu relief yang ada di Monumen Palagan Ambarawa yang
menggambarkan sejarah singkat Pertempuran Palagan Ambarawa. Wisatawan
dapat memahami sejarah sambil mengenang jasa para pahlawan yang telah
berjuang mempertahankan negara tercinta ini. Selain itu juga terdapat
Museum Isdiman. Di dalam museum ini disajikan benda-benda peninggalan
pertempuran seperti senjata yang digunakan saat pertempuran. Di dalam
museum juga terpampang lukisan panjang yang menggambarkan kondisi saat
Pertempuran Palagan Ambarawa. Tak hanya itu saja, di dalam Museum
Isdiman juga terdapat sebuah maket denah wilayah Ambarawa. Di sini
pengunjung juga dapat melihat foto-foto para pejuang pertempuran Palagan.

d. Hal-hal yang Menarik


1) Meriam
Di Monumen Palagan Ambarawa, pengunjung juga dapat melihat
langsung jenis-jenis meriam yang digunakan saat pertempuran. Salah satunya
ialah meriam anti tank yang merupakan buatan Inggris. Usianya pun sudah
setara dengan usia negara Indonesia ketika merdeka selain itu juga terdapat
meriam gunung buatan Swedia. Di Monumen Palagan Ambarawa terdiri atas
empat buah meriam.
2) Pesawat Mustang Cocor Merah
Di Monumen Palagan Ambarawa, pengunjung dapat melihat langsung
bentuk asli pesawat mustang cocor merah. Pesawat ini merupakan pesawat
buatan pabrik Gaveller Aircraft Corporation merupakan jenis pesawat
pemburu yang memiliki berat 7000 kilogram. Pada saat itu pesawat ini sangat
ditakuti oleh pasukan TKR. Namun pasukan TKR akhirnya berhasil
menembak pesawat mustang yang kemudian tenggelam di Rawa Pening.
3) Truk
Selain itu juga terdapat truk buatan dari Amerika Serikat. Truk tersebut
memiliki berat 4 ton yang digunakan untuk mengangkut pasukan saat
Pertempuran Palagan. Truk tersebut dibuat sejak tahun 1941. Terdapat dua
truk yang ada di Monumen Palagan Ambarawa.
4) Kereta Api Lokomotif
Di Monumen Palagan Ambarawa juga terdapat sebuah kereta api
lokomotif. Kereta api lokomotif tersebut merupakan kereta tahun 1902 buatan
Jerman. Kereta tersebut digunakan sebagai alat transportasi saat Pertempuran
Palagan.

4. TAMAN SALOKA
a. Lokasi
Saloka Park yang menduduki lahan seluas 12 Hektare terletak di Lopait,
Tuntang, Kabupaten Semarang. Alamat lengkapnya yaitu Jl. Fatmawati No.154,
Gumuksari, Lopait, Tuntang, Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya bertepatan di
persimpangan antara kota Semarang, Salatiga, Surakarta dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.

b. Sejarah
SALOKA hadir sebagai salah satu destinasi wisata Pesona Indonesia yang
berbentuk taman rekreasi tematik keluarga di Jawa Tengah yang mengusung
konsep kearifan lokal. Berlokasi di persimpangan antara kota Semarang,
Salatiga, Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdiri di atas lahan seluas
12 Hektare, memiliki 25 wahana yang terbagi dalam 5 zona permainan, yaitu
zona Pesisir, zona Balalantar, zona Kamayayi, zona Ararya, dan zona Segara
Prada. Tidak hanya wahana permainan, di dalamnya juga terdapat pertunjukan
Baru Klintihing. Selain itu, ada pilihan restoran, café, dan foodtruck yang
menawarkan berbagai makanan-minuman yang memanjakan lidah untuk
bersantai.
SALOKA dibangun dengan peralatan modern oleh tenaga ahli
berpengalaman dan berlisensi iinternasiona dan telah terdaftar sebagai member
International Association of Amusement Parks and Attractions (IAAPA). Pada
22 Juni 2019, SALOKA telah diresmikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya
dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Nama SALOKA terinspirasi dari legenda Rawa Pening, suatu Kawasan yang
dekat dengan wilayah SALOKA Theme Park berada. Diceritakan pada zaman
dahulu hiduplah sepasang suami-istri bernama Ki Hajar Salokantara dan Nyi
Endang Sawitri. Mereka mempunyai seorang anak bernama Baru Klinthing yang
berwujud naga dan bisa berbicara seperti layaknya manusia. Baru Klinthing
dikenal suka menolong. Berangkat dari cerita tersebut, SALOKA berharap
mampu menyajikan keceriaan tiada habisnya dengan maskot berbentuk naga
yang bernama “LOKA”.

c. Manfaat
Saloka atau lebih dikenal dengan nama Saloka Theme Park merupakan
sebuah taman rekreasi tematis yang memiliki konsep kearifan lokal. Hal ini
setidaknya ditunjukkan oleh berbagai wahana yang mengusung legenda Jawa,
terutama legenda di Jawa Tengah.

d. Hal-hal yang Menarik


Hal yang menarik di Saloka Theme Park adalah memiliki 25 wahana dan
semuanya terbagi menjadi 5 zona yaitu :
1) Zona Pesisir
Zona ini merupakan zona yang pertama kali kita temui ketika memasuki area
Saloka Park, zona tersebut mengusung tema layaknya seperti berada di daerah
pantai. Wahana yang dapat kamu coba diantaranya:
a) Cakrawala
Cakrawala merupakan sejenis Bianglala, dengan memiliki tinggi sekitar 33
meter. Dari atas ketinggian tersebut kamu dapat melihat area Saloka secara
keseluruhan, serta pemandangan gunung yang gagah dan indahnya Rawa
Pening.
b) Lumbung Ilmu Galileo
Lumbung Galileo berada di depan dekat dengan pintu masuk, ketika
memasuki wahana ini kita akan dapat mengetahui beberapa ilmuwan
penting dunia ada juga ilmuwan yang berasal dari Indonesia.
c) Arena Jejogedan dan Kapal Jenju
Arena Jejogedan merupakan arena dimana kamu dapat melihat air menari
yang diiringi musik serta tata lampu yang menarik. Untuk dapat menikmati
Jejogedan harus menunggu malam tiba. Tidak jauh dari arena Jejogedan
terdapat replika Kapal Jenju yang didesain sedemikian rupa, boleh juga
kamu jadikan sebagai spot untuk berfoto.
d) Cafe Jenju
Di Kafe Jenju kita dapat menikmakti menu donat dan pizza dengan
berbagai topping dan kisaran harga yang terjangkau. Kafe bertema pantai
dengan interior papan kayu selancar sebagai meja.

2) Zona Balalantara
Balalantar bertemakan hutan belantara. Wahana dan atraksi di zona ini
disesuaikan untuk dinikmati bersama keluarga. Memasuki zona Balalantar,
pengunjung akan disambut Resi Waringin, Si Pohon Bijak penghuni hutan.
Wahana yang ada yaitu :
a) Kumbang Layang
Wahana ini sejenis Air Bike dimana cara memainkannya adalah dengan
mengayuh pedal yang ada. Namun saat ini pengelola menjalankan
Kumbang Layang secara otomatis jadi kamu tidak usah cape-cape
mengayuh. Kumbang Layang dapat berputar 360 derajat dengan
mengoperasikan setirnya, Kumbang Layang memiliki ketinggian sekitar 4
meter dengan panjang lintasan mencapai 500 meter.
b) Angon Ingon
Dengan luas sebesar 1.240 meter, di wahana ini kamu dan keluarga bisa
mengenal beragam macam burung, unggas, kura-kura, kelinci, dan hewan
lainnya, mulai dari burung belibis, jalak bali, burung macaw, merak biru,
bebek mandarin hingga ayam golden pheasant.
c) Ijo Royo Royo
Agrowisata Ijo Royo Royo adalah wahana area produksi dan rekreasi
dengan luas lahan 5.262 meter persegi. Area produksi sebagai area edukasi
untuk mengenal beberapa tanaman buah, meliputi jambu biji, mangga,
srikaya, nangka, belimbing, durian, manggis, sawo, dan jeruk bali. Di
antara tanaman buah, juga terdapat tanaman bunga. Di area rekreasi
terdapat labirin tanaman, 5 lumbung padi, dan replika kandang kerbau.
d) d) Safari Bocah
Safari Bocah wahana seru yang dapat dimainkan oleh siapa saja,
bentuknya seperti sebuah kereta yang akan mengajakmu mengelilingi
taman bunga selama 5 menit. Kamu ngga perlu melakukan apa-apa, hanya
duduk manis dan menyaksikan indahnya taman.
e) Jamur Apung
Setelah mencoba wahana Safari Bocah cobalah untuk mengelilingi taman
dan rumah jamur melalui sungai kecil dengan menggunakan perahu yang
sudah didesain seperti jamur. Wahana ini sangat aman untuk dinikmati
berbagai usia.
f) Adu Nyali
Adu Nyali merupakan wahana layaknya Rumah Hantu, yang dilengkapi
dengan patung-patung serta suara-suara yang cukup menyeramkan yang
akan membuat kamu teriak kketakutan Yang paling menarik dari Adu
Nyali ini ialah sudah dilengkapi dengan layar proyektor yang
menceritakan Buto Ijo dan peri jahat yang ingin mengambil alih istana
peri dengan menculik peri-peri yang baik.

3) Zona Kamayayi
Kamayayi adalah zona di Saloka Park yang didesain untuk anak-anak agar
agar dapat bermain sambil belajar.
a) Tata Titi
Tata Titi dikhususkan untuk anak-anak yang berusia 5 hingga 10 tahun,
merupakan wahana mobil-mobilan dengan tantangan mengumpulkan poin
sebanyak-banyaknya. Yang nantinya anak-anak akan diberikan SIM dari
Saloka Park.
b) Polah Bocah
Area ini khusus untuk anak-anak usia 3 sampai 5 tahun, namun mereka
yang berusia 1-2 tahun tetap boleh main selagi diawasi langsung oleh orang
tua. Ada 15 permainan di area ini, mulai dari Area Mandi Bola, Cangkir
Berputar, Perosotan, Trampolin hingga Mobil-Mobilan.
c) Komidi Kuda Laut
Ini merupakan komidi putar yang berisikan patung kuda laut serta mobil-
mobilan yang akan membawamu berputar-putar selama 2 menit.

d) Semprat Semprot
Semprat Semprot merupakan wahana yang akan membuat kamu sedikit
basah kuyup, karena kamu harus menyemprotkan air ke sensor patung
hewan yang ada di depan. Jika mengenai sensor yang ada di patung
tersebut, kamu akan di semprot balik.
e) Kupu-Kupu
Wahana ini diperuntukkan untuk anak-anak dan remaja, kamu akan
berputar-putar beberapa kali. Terdapat pedal yang bisa kamu kayuh supaya
posisinya bisa naik ke atas.
f) Teka Teko
Dengan menaiki wahana yang satu ini kamu akan berputar-putar di atas
sebuah gelas cangkir.
g) Pinguin
Wahana ini akan membawamu berkeliling di atas sungai buatan dengan
berada di sebuah perahu yang berbentuk anjing laut.

4) Zona Ararya
Zona ini cocok untuk para pengunjung yang menyukai tantangan karena
memiliki beberapa macam wahana yang dapat memacu adrenalin.
a) Lika Liku
Dinamakan Lika Liku karena kamu akan meluncur dijalur yang berliku
dengan ketinggian sekitar 12 meter.
b) Paku Bumi
Sungguh menegangkan mencoba wahana ini, karena kamu akan dibawa di
atas ketinggian sekitar 38 meter, kemudian dijatuhkan dan dinaikkan
kembali.
c) Bengak Bengok
Di wahana Bengak Bengok kamu akan dibawa berputar-putar sambil maju
mundur mengikuti garis lintasan setengah lingkaran. Semakin cepat
putaran semakin dekat kamu berada di ujung lintasan.
d) Obat Abit
Obat Abit akan membawamu berputar mengelilingi lintasan dengan duduk
manis, bersiaplah untuk merasakan sensasi berputar lebih cepat.
f) Senggal Senggol
Senggal Senggol wahana seperti Bombom Car, dimana kamu akan
mengendarai mobil-mobilan kemudian saling menabrakkan diri.
5) Zona Segara Prada
Zona ini mengangkat tema industri pertambangan dan menjadi satu-satunya
zona yang menyajikan perpaduan antara wahana bermain dengan tempat
kuliner.
a) Gonjang Ganjing
Wahana Gonjang Ganjing merupakan wahana arung jeram. Di dalam kano
yang berputar pengunjung akan melewati jeram sepanjang 360 meter
dengan pemandangan area industrial pertambangan. Kano juga akan
melewati terowongan pertambangan yang bernama terowongan Zulu.
Wahana ini bisa dinikmati oleh seluruh keluarga dan memiliki kapasitas 54
orang dengan masing-masing kano dapat berisi maksimal 8 orang.
b) Kedai Daimami
Kedai Daimami mengusung konsep yang terhubung dengan wahana
Gonjang Ganjing yang sama-sama memiliki tema industri pertambangan.
Tema industri pertambangan itu dapat tergambarkan dari desain bangunan
dan interior yang menghiasi setiap sudut ruangan di kedai.

C. KETERKAITAN OBJEK WISATA DAN MATA PELAJARAN


1. Masjid Agung Jawa Tengah
a. Objek wisata ini ada kaitannya dengan mata pelajaran PAI, IPS, Seni Budaya
b. Hal-hal yang mendukung yaitu :
1) Bagian plaza Masjid terdapat banner yang diberi nama Gerbang al-Qanathir
atau Megah dan Bernilai. Terdapat 25 tiang pada gerbang ini yang
melambangkan 25 jumlah nabi dan rasul Allah.
2) Ruang utama Masjid Agung Jawa Tengah digunakan sebagai ruang shalat
utama. Di dalamnya teradpat Al-Quran Raksasa karya santri pondok
Pesantren Al-Asy’ariyah Kalibeber, Wonosobo.
3) Pada sisi timur masjid, pengunjung dapat menemukan Bedug Raksasa
bernama Bedug Ijo Mangunsari.
4) Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Masjid Agung Semarang juga
tercatat sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang mengumumkan
kemerdekaan Indonesia secara terbuka beberapa saat setelah
diprokamasikan pada 17 Agustus 1945 silam.
5) Terdapat Museum Kebudayaan Islam yang ada di lantai 3 di Menara Asma
Al-Husna.
6) Gaya aristektur masjid ini merupakan perpaduan antara gaya Jawa, Timur
Tengah, dan gaya arsitektur Yunani. Arsitektur Jawa dapat dilihat dari
bentuk tajugan di bawah kubah utama. Arsitektur Timiur Tengah dapat
dilihat dari bentuk kubah dan empat menaranya, sedangkan gaya Yunani
pada 25 pilar Kolasium yang dipadukan dengan kaligrafi Arab.

2. Monumen Ranggawarsita
a. Objek wisata ini ada kaitannya dengan mata pelajaran IPA, IPS, PPKn, Seni
Budaya
b. Hal-hal yang mendukung yaitu :
1) Di gedung A kita dapat belajar jenis bebatuan, tentang pembagian zaman
yang pernah ada di bumi, koleksi mineral dan batu alam yang menarik serta
zaman purba.
2) Gedung B kita dapat belajar mengenai peninggalan budaya dan kerajinan
dari peradaban Hindu Budha dan juga kebudayaan yang bercorak Islam.
Selain itu juga ditampilkan jenis-jenis keramik dan batik.
3) Gedung C kita dapat mengenal koleksi benda-benda yang dipakai ketika
zaman pertempuran, diorama perjuangan bangsa Indonesia merebut
kemerdekaan, diorama pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi di
Jawa Tengah dan Jogjakarta, koleksi teknologi dan kerajinan tradisional,
teknologi industri dan transportasi, serta beragam model kerajian rumahan.
4) Di gedung D terdapat galeri kesenian menampilkan koleksi benda dan
peralatan kesenian misalnya wayang serta bentuk-bentuk pertunjukan
kesenian rakyat.

3. Palagan Ambarawa
a. Objek wisata ini ada kaitannya dengan mata pelajaran IPS, PPKn
b. Hal-hal yang mendukung yaitu :
1) Di Monumen Palagan Ambarawa terdapat relief yang menggambarkan
sejarah singkat pertempuran Ambarawa.
2) Terdapat Museum Isdiman, kita dapat melihat benda-benda peninggalan
pertempuran seperti senjata yang digunakan. Selain itu juga terdapat
lukisan panjang yang menggambarkan kondisi saat pertempuran serta
sebuah maket denah wilayah Ambarawa dan juga foto-foto para pejuang
pertempuran Palagan Ambarawa.

4. Taman Saloka
a. Objek wisata ini ada kaitannya dengan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia,
Seni Budaya
b. Hal-hal yang mendukung yaitu :
1) Di wahana Lumbung Ilmu Galileo (science center) kita akan mengenal 10
tokoh ternama dari berbagai negara, tak terkecuali dari Indonesia. Ada
beberapa zona pengetahuan, di antaranya Zona Disester, Zona Prasejarah,
Zona Bumi, Zona Zaman Es, Zona Flora dan Fauna, Zona Tubuh Manusia,
hingga Zona Antariksa. Di zona ini kita dapat belajar pengetahuan dengan
berbagai media gambar, tulisan, video, replika hingga permainan, seperti
kombinasi warna dan piano lantai.
2) Di zona Pesisir terdapat Pasar Seni Saloka yang menjual barang-barang
souvenir.
3) Angon Ingon merupakan wahana kebun binatang yang dapat memberikan
edukasi pada anak untuk mengenal beragam burung, unggas, meliputi
burung belibis, jalak bali, burung macaw, burung sun conour, merak biru,
merak putih, bebek mandarin. Selain itu juga terdapat kura-kura, kelinci,
dan binatang lainnya.
4) Agrowisata Ijo Royo Royo kita dapat mengenal beberapa tanaman buah,
meliputi jambu biji, mangga, srikaya, nangka, belimbing, durian, manggis,
sawo, dan jeruk bali. Di antara tanaman buah, juga terdapat tanaman
bunga.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah yang
terletak di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari. Dibangun sejak
tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Diresmikan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid
Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan
Romawi.
Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang
tingginya 99 meter dan juga memiliki koleksi Al Quran raksasa berukuran 145 x 95
cm². Selain itu terdapat Bedug raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm.
Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis
seperti yang ada di Masjid Nabawi, Tinggi masing masing payung elektrik adalah
20 meter dengan diameter 14 meter.

2. Museum Ranggawarsita
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita adalah museum yang menyimpan dan
memamerkan berbagai warisan budaya dan benda budaya Jawa Tengah yang
berlokasi Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1 Kalibanteng Kulon Semarang. Diresmikan
tanggal 5 Juli 1989 dan memiliki koleksi 59. 784 koleksi.
Bangunan museum terdiri dari 4 gedung yaitu :
Gedung A
Lantai satu gedung A menyimpan wahana Geologi dan Geografi yang menampilkan
beberapa jenis bebatuan yang terdapat dibumi, tentang pembagian zaman yang
pernah ada dibumi, koleksi mineral dan batu alam yang menarik, berbagai batu
mulia hingga stalagtit dan stalagmit. Lantai dua gedung A, menyajikan wahana
tentang Paleontologi (tentang zaman purba), seperti fosil kayu kuno, bebatuan,
tulang dan bagian-bagian hewan masa silam serta binatang langka yang diawetkan.

Gedung B
Lantai satu berisikan peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu
Budha dan juga menampilkan kebudayaan yang bercorak Islam. Lantai dua
menyajikan wahana keramik dan batik. Dipamerkan berbagai jenis dan model
keramik baik lokal maupun yang berasal dari Cina dan Eropa. Kerajinan gerabah
dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan model diorama atau patung. Dibagian
batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di Jawa Tengah.

Gedung C
Lantai satu terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yang terbagi lagi
atas koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran dan diorama
perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan pula
diorama pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan
Jogjakarta. Lantai dua terdapat ruang koleksi teknologi dan kerajinan tradisional,
teknologi industri dan transportasi, serta beragam model kerajian rumahan.

Gedung D
Lantai satu memamerkan tentang pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi
nusantara, ruang intisari dan hibah. Lantai dua terbagi atas ruang kesenian yang
menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang dipisahkan menjadi seni
pergelaran (berbagai pengetahuan yang menarik tentang wayang), seni pertunjukan
(berbagai kesenian khas Jawa kuda lumping, barongan) dan seni musik.

3. Palagan Ambarawa
Palagan Ambarawa terjadi pasca kemerdekaan Indonesia antara Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) dengan pasukan Belanda dan Inggris atau sekutu di Ambarawa, Jawa
Tengah pada tangal 20 November - 15 Desember 1945 dipicu oleh kedatangan
pasukan Inggris di Semarang pada 20 Oktober 1945. Awalnya mereka disambut
dengan baik tapi ternyata mereka menunggu kedatangan Netherlands Indies Civiele
Administration (NICA) untuk membebaskan tawanan perang. Setelah tawanan
perang dibebaskan, Inggris mempersenjatai mereka. Tentara sekutu melucuti
senjata TKR. Situasi yang gaduh berujung pada pertempuran. Letkol M. Sarbini
mengerahkan pasukan untuk mengepung sekutu dari segala penjuru. Situasi ini
sempat mereda saat Presiden Soekarno turun tangan menenangkan suasana dan
memerintahkan untuk gencatan senjata. Namun, sekutu melanggar aturan tersebut
dan diam-diam bergerak meninggalkan Magelang menuju Ambarawa.
Letkol Isdiman menghadang pasukan sekutu tetapi usaha Letkol Isdiman
membebaskan dua desa yang dikuasai sekutu dibayar dengan nyawanya. Setelah
Letkol Isdiman tewas, komando perang diambil alih oleh Kolonel Soedirman
dengan menggunakan taktik gelar supit urang atau pengepungan rangkap dari kedua
sisi agar musuh tidak dapat melarikan diri. Jalur komunikasi dan logistik pasukan
sekutu juga diputus untuk mengurangi kekuatan militer. Kolonel Soedirman dan
pasukannya berhasil mendesak pasukan sekutu yang bersembunyi di Benteng
Willem selama empat hari.
Keberhasilan para pejuang mempertahankan Ambarawa dari sekutu diperingati
menjadi Hari Juang Kartika atau Hari Infanteri yang merupakan simbol kekuatan
militer Angkatan Darat Indonesia. Selain itu, sejarah Pertempuran Ambarawa
diabadikan di Monumen Palagan Ambarawa, museum yang berisikan barang-barang
perang selama pertempuran Ambarawa.

4. Taman Saloka
Saloka Park adalah taman hiburan tematik yang terletak di Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah. Nama Saloka terinspirasi dari tokoh legenda rakyat Rawa Pening,
yaitu Ki Hajar Salokantara yang memiliki anak bernama Baru Klinthing. Saloka
Theme Park juga memiliki sebuah maskot bernama 'Loka' yang berwujud naga
berwarna hijau. Pada 22 Juni 2019 dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata,
Arief Yahya, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saloka Park terdiri dari 25 wahana yang terbagi dalam 5 zona yaitu :
a. Zona Pesisir
b. Balalantar
c. Ararya
d. Kamayayi
e. Segara Prada
Selain menyediakan wahana permainan, Saloka Park juga menghadirkan hiburan
pertunjukan animasi laser Baru Klinting. Pertunjukan ini merupakan yang pertama
dan satu-satunya ada di Indonesia. Saloka Park juga dilengkapi dengan beberapa
tempat kuliner yaitu berupa restoran, kafe, dan food truck.

B. SARAN
1. Bagi Sekolah
a. Sekolah diharapkan mengadakan Study Tour setelah ulangan umum atau jauh
jauh hari sebelum ujian kenaikan kelas/UAS, agar tidak membebani siswa dalam
mengerjakan karya tulis.
b. Sekolah di harapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun
jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study
Tour dengan teratur
c. Sekokah sebaiknya dapat memeberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang
kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak
ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya
d. Sekokah diharapkan memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk
mengerjakan karya tulis.

2. Bagi Guru Pendamping


a. Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan
berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid
yang tertinggal.
b. Diharapkan lebih mendisplinkan para murid agar murid lebih dapat memebawa
diri untuk bersikap dalam bergaul.
c. Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang
sehat selamat perjalanan
d. Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama Study
Tour sehingga dapat lebih akrab.
e. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan
nama baik sekolah.
f. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat
mengganggu program Study Tour.

3. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana, rekreasi,
namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.
b. Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar
c. Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, seta memperhatikan
semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide
demi pribadi.
d. Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-
masing, agar tidak membebani guru pembimbing.
e. Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata
yang dikunjungi
f. Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada
waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://tukangeetik.blogspot.com/2019/01/laporan-karya-wisata-ke-semarang-dan.html?
m=1
https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/agama/islam/sejarah-masjid-agung-
semarang/amp
https://www.museumindonesia.com/museum/34/1/Museum_Ranggawarsita_Semarang
https://www.google.com/amp/s/traverse.id/culture/museum-Ranggawarsita-etalase-budaya-
dan-sejarah/@himsaifanah/amp
https://bob.kemenparekraf.go.id/37192-monumen-palagan-ambarawa-simbol-ketangguhan-
pejuang-zaman-penjajahan/
https://salokapark.com/sejarah
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Saloka_Park
www.nativeindonesia.com/saloka-park-semarang
https://salokapark.com/kamayayi

Anda mungkin juga menyukai