Anda di halaman 1dari 23

“OUR TRIP IN DEWATA BALI”

Karya tulis ini dibuat untuk


Memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia kelas XI Tahun Ajaran 2018/2019

DISUSUN OLEH :
XI IPS 4

Kelompok 3 :
- M.Shafiq Ade Riansyah
- Nadia Arsyida Rahmadhani
- Siska Candra Widyasari
- Yechi Amara Dinda

SMA KARTIKA III-I BANYUBIRU


Jl.Raya Muncul Km.4 Telp. (02890)529127 Banyubiru 50664 Kab.Semarang

Website: smakartika-bbiru.sh.id /E-mail: smakartikabanyubiru@gmail.com


HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul "Our Trip in Dewata Bali" ini telah disetujui dan
disahkan untuk memenuhi tugas akhir semester genap Bahasa Indonesia pada:

Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :

Guru Pendamping Guru Pembimbing

Yuni Sulasnugraheni,S.Pd,M.Si Titik Sumartiningsih,S.Pd

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Dra. Hj. Winarni

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk:
1. Ibu Dra. Hj. Winarni selaku Kepala Sekolah SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah
mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini.
2. Ibu Titik Sumartiningsih, S.Pd selaku guru pembimbing Bahasa Indoneisa SMA Kartika III-1
Banyubiru yang telah sabar membimbing kami selama proses penulisan.
3. Ibu Sri Indah Purnamasari, S.Pd selaku Wali Kelas XI IPS 4 yang telah memberikan
dorongan dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini.
4. Ibu Yuni Sulasnugrheni, S.Pd, M.Si selaku guru pendamping yang telah membantu dan
mengarahkan kami dan teman-teman dalam studi wisata ke Bali ini.
5. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam
pembuatan karya tulis ini
6. I Gusti Nyoman Rahayu selaku tour guide selama studi wisata ke Bali ini.
7. Teman-teman XI IPS 4 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberi motivasi
kepada kami.

iii
MOTTO

1. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil (Shafiq)


2. Siapa yang menanam,dia pula yang akan memetik hasilnya Dimana ada kemauan pasti
ada jalan (Nadia)
3.
4. Warnai hidup dengan kejujuran (Yechi)
5. Jangan menyerah pada rata-rata (Shafiq)
6. Aku bisa karna biasa (Nadia)
7. Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri (Siska)
8. Kesuksesan berbanding lurus dengan tindakan yang dilakukan (Yechi)
9. Berbicara jujur adalah jalan terindah untuk mendapat kedamaian hidup (Shafiq)
10. Kegagalan hanya terjadi pada bila kia menyerah (Nadia)
11. Dia yang tahu tidak bicara,dia yang bicara tidak tahu (Siska)
12. Punggung pisaupun kalau diasah akan menjadi tajam (Yechi)
13. Ketika satu pintu tertutup,pintu lain akan terbuka (Shafiq)
14. Bermimpilah selagi bisa (Nadia)
15. Berlaku baik pasti akan berbuah manis (Siska)
16. Berusaha yang terbaik dan bersyukur dengan hasilnya (Yechi)
17. Awali hari dengan senyum,sapa dan salam (Shafiq)
18. Tersenyum pada semua orang (Nadia)
19. Tidak ada yang tidak mungkin (Siska)
20. Lakukan yang terbaik dan jangan merasa terbaik (Yechi)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas karuia dan hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan karya tulis yang berjudul "Our Trip in Dewata Bali" sesuai dengan rencana.
Study Tour ini membuat kita untuk mengenal kekayaan budaya nusantara. Untuk itu pihak sekolah
mengadakan study tour ke Pulau Bali selama lima hari. Harapan kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terutama masyarakat Pulau Bali yang dapat menjaga kelestarian budaya
dan lingkungan. Dimana semua terlibat sehingga para wisatawan baik dalam maupun luar negeri
berdatangan untuk menikmati budaya, sehingga meingkatkan pendapatan masyarakat
maupunNegara. Besar harapan kami untuk megambil suri tauladan baik segi budaya maupun
kerukunan beragama. Besar peranan para dewan guru yang telah membimbing kami sehingga kami
mendapatkan banyak ilmu yang bermafaat sebagai bekal untuk mencapai cita – cita kelak.
Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Semester Genap
kelas XI. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Winarni selaku Kepala Sekolah SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah mendukung dan
merestui karya tulis sederhana ini.
2. Ibu Titik Sumartiningsih, S.Pd selaku guru pembimbing Bahasa Indoneisa SMA Kartika III-1
Banyubiru yang telah sabar membimbing kami selama proses penulisan.
3. Ibu Sri Indah Purnamasari, S.Pd selaku Wali Kelas XI IPS 4 yang telah memberikan dorongan dan
bantuan dalam penulisan karya tulis ini.
4. Ibu Yuni Sulasnugrheni, S.Pd, M.Si selaku guru pendamping yang telah membantu dan
mengarahkan kami dan teman-teman dalam studi wisata ke Bali ini.
5. I Gusti Nyoman Rahayu selaku tour guide selama studi wisata ke Bali ini.
6. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan karya
tulis ini
7. Teman-teman XI IPS 4 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada
kami.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta
saran yang membangun dari para pembaca akan kami terima dengan lapang hati sehingga bisa
menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak kami dapat membuat dengan lebih baik lagi.

Banyubiru, 6 Mei 2019

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................................ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................................iii

MOTTO ................................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................................v

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan ................................................................................................... 1
D. Metode ..................................................................................................................... 2
E. Sistematika Penilaian ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

A. Perjalanan dan Kegiatan yang dilaksanakan ............................................................ 3


B. Obyek Wisata ............................................................................................................ 3
C. Kebudayaan Bali ..................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

LAMPIRAN ........................................................................................................................... 15

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan berbagai objek wisata yang
digunakan sebagai bahan pembelajaran. Selain keindahan alamnya, di Bali begitu
banyak budaya kental yang melekat pada masyarakatnya.Sebagai daerah tujuan
wisata, Bali konsisten menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan.
Pengembangan industri pariwisata di Bali secara umum menerapkan konsep
Pariwisata Budaya, yang secara implisit memasukkan misi menumbuh suburkan
kebudayaan Bali dalam setiap kegiatan pengembangannya. Banyak budaya Bali yang
diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia seperti Tari Kecak, Tari Pendet, Subak atau
sistim terasering pada area persawahan di Bali. Hal inilah yang menjadikan Bali sebagai
salah satu alasan tujuan studi wisata sekolah kami.
Sehubungan dengan studi wisata kami ditugaskan untuk membuat laporan
perjalanan mengenai objek objek wisata dan kebudayaan Bali. Dalam pembuatan
laporan tersebut kami memerlukan data-data yang akurat, dimana data tersebut kami
cari dari berbagai sumber.

B. Rumusan Masalah
1. Objek wisata apa yang di kunjungi?
2. Apa saja pusat oleh oleh yang di kunjungi?
3. Apa sajakah kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali?

C. Tujuan Pembuatan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas XI tahun ajaran 2018/ 2019 yang
berkaitan dengan karya wisata.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui objek wisata yang ada di pulau Bali.
2. Mengetahui adat dan kebudayaan Bali.
3. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
4. Mengasah kemampuan menulis laporan perjalanan secara sistematis.

1
D. Metode
1. Wawancara
Wawancara adalah metode penulisan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada
pemandu wisata.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah metode penulisan dengan cara mengumpulkan data dari
berbagai sumber seperti internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penulisan
laporan.
3. Observasi
Observasi adalah metode penulisan dengan cara meninjau objek atau tempat
secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah untuk
dikembangkan dalam karya tulis ilmiah. Untuk mendapatkan bukti dalam penulisan
karya tulis ini penulis langsung menuju ibjek wisata di pulau Bali.

E. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembuatan
D. Metode
E. Sistematika Penelitian
BAB II ISI
A. Perjalanan yang akan dilaksanakan
B. Objek Wisata
C. Pusat Oleh oleh
D. Kebudayaan Bali
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perjalanan dan Kegiatan yang dilaksanakan


Pulau Bali merupakan salah satu tujuan wisata paling popular di Indonesia bahkan
mancanegara. Selain pesona keindahan alam yang luar biasa, Pulau Bali juga memiliki
daya tarik tersendiri bagi wisatawan khusus.nya siswa dari SMA Kartika III-1 Banyubiru.
Kegiatan wisata di Pulau Bali dilaksanakan pada tanggal 22 - 26 April 2019 dengan tujuan
wisata di berbagai objek yaitu Tanjung Benoa, Pandawa, Gauda Wisnu Kencana, Desa
Panglipuran, Istana Tampak Siring, Bali Zoo, Pantai Kuta, Danau Bedugul, Cening Bagus,
Taman Jogger.

B. Objek Wisata
1. Tanjung Benoa
a. Sejarah
Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas
rekreasi air atau wisata bahari dan sering disebut dengan nama Tanjung Benoa
watersport. Tempat wisata Tanjung Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu
tempat wisata di Bali yang sering digunakan sebagai tempat konferensi, yaitu
Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau
Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu
yang sudah mulai langka. Pulau ini yang berjarak kurang lebih 30 menit
perjalanan dengan perahu. Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki
perahu beralas kaca alias glass bottom yang memungkinkan menikmati
pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif sewa perahu sekitar Rp
50.000 per orang.
b. Lokasi
Tanjung Benoa terletak di ujung selatan pulau Bali, terletak di Kecamatan
Tanjung Benoa, Kabupaten Badung Bali. Tanjung Benoa ini adalah nama pantai
yang berujung sempit. Jarak tempuh bila hendak ke pantai ini kira-kira 12 km dari

3
Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan
bermotor.

2. Pantai Pandawa
a. Sejarah
Pantai Pandawa Bali adalah salah satu kawasan objek wisata yang berada di
Bali tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung. Pantai
Pandawa juga sering dikenal dengan nama Pantai Kutuh, dan kadang juga disebut
sebagai pantai rahasia (Secret Beach) karena letaknya berada dibelakang tebing.
Selain tebing-tebing yang tinggi, kalian juga akan mendapati patung-patung
pewayangan lima pandawa yaitu patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan
Sadewa. Kelima patung tersebut akan kita dapati saat memasuki kawasan Pantai
Pandawa. Kelima patung itu pula dipasang didalam tebing-tebing, sehingga
pengunjung yang datang akan melihat berjejer kelima patung- patung tersebut
secara berurutan.
b. Lokasi
Pantai Pandawa berada di desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi Bali. Untuk memasuki kawasan pantai di desa Kutuh Bali, harus
melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu yang terjal. Di tebing terjal ini
terdapat patung dari Panca Pandawa dalam kisah Mahabharata, oleh sebab itu
dinamakan Pantai Pandawa Kutuh Bali. Lokasi Pandawa beach Bali berada di balik
tebing batu kapur yang sangat tinggi dan dari atas tebing anda akan dapat
melihat keindahan pemandangan Samudra Hindia.

3. Garuda Wisnu Kencana


a. Sejarah
Pembangunan tempat wisata di Bali GWK di prakarsai oleh Yayasan Garuda
Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan
menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang
terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana
adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu
Kencana. Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar
seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah.
4
Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep dari proyek,
memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk patung Garuda
Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali,
lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan
batu kapur. Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai
pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan
salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen
kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia,
salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.
b. Lokasi
Taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini berada di ketinggian 146 meter di
atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut, di daerah
perbukitan batu kapur dan cadas, tepatnya atas bukit Pecatu Nusa Dua,
Kabupaten Badung kira kira 40 kilometer sebelah selatan kota Denpasar Bali, kira-
kira 30 menit perjalanan dari Bandara ngurah Rai bila menggunakan kendaraan
bermotor.

4. Desa Panglipuran
a. Sejarah
Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli,Bali.Desa ini
terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali kerena masyarakatnya yang
masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali di kehidupan
mereka sehari-hari. Arsitektur bangunan dan pengolahan lahan masih mengikuti
konsep Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali mengenai keseimbangan
hubungan antara Tuhan, manusia dan lingkungannya.
Desa Penglipuran dipercaya mulai berpenghuni pada jaman pemerintahan I
Dewa Gede Putu Tangkeban III. Hampir seluruh warga desa ini percaya bahwa
mereka berasal dari Desa Bayung Gede. Dahulu orang Bayung Gede adalah orang-
orang yang ahli dalam kegiatan agama, adat dan pertahanan. Karena
kemampuannya, orang-orang Bayung Gede sering dipanggil ke Kerajaan Bangli.
Tetapi karena jaraknya yang cukup jauh, Kerajaan Bangli akhirnya memberikan
daerah sementara kepada orang Bayung Gede untuk beristirahat. Tempat
beristirahat ini sering disebut sebagai Kubu Bayung. Tempat inilah kemudian yang
5
dipercaya sebagai desa yang mereka tempati sekarang. Mereka juga percaya
bahwa inilah alasan yang menjelaskan kesamaan peraturan tradisional serta
struktur bangunan antara desa Penglipuran dan desa Bayung Gede.
Mengenai asal mulai kata Desa Penglipuran, ada 2 persepsi berbeda yang
diyakini oleh masyarakatnya. Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling
pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur.
Presepsi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur”
yang berarti hibur dan “lipur” yang berarti ketidakbahagiaan. Jika digabungkan
maka penglipuran berarti tempat untuk penghiburan. Persepsi ini muncul karena
Raja Bangli pada saat itu dikatakan sering mengunjungi desa ini untuk
bermeditasi dan bersantai.
b. Lokasi
Desa Panglipur berada di ketinggian 500-600 meter diatas laut dan berlokasi
sekitar 5 kilometer dari kota Bangli atau 45 kilometer dari Kota Denpasar. Desa ini
dikelilingi oleh desa adat lainnya, seperti Desa Kayang di utara, Desa Kubu di
timur, Desa Gunaksa di selatan dan Desa Cekeng.

5. Istana Tampak Siring


a. Sejarah
Istana Tampak siring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka,
yang terletak di Desa Tampak siring, Kecamatan Tampak siring, Kabupaten
Gianyar, Bali. Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno.
Nama Tampak siring berasal dari dua buah kata bahasa Bali,
yaitu "tampak" dan "siring" yang masing-masing bermakna "telapak" dan "siring".
Konon, menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali,
nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa.
Raja ini pandai dan sakti, namun sayangnya ia bersifat angkara murka. Ia
menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Akibat
dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan bala
tentaranya. Mayadenawa pun lari masuk hutan. Agar para pengejarnya
kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu
ia berharap para pengejarnya tidak mengenali jejak telapak kakinya. Namun, ia
dapat juga tertangkap oleh para pengejarnya.
6
b. Lokasi
Istana Tampak Siring berada di Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar,
Bali. Tampak Siring dikalangan wisatawan umumnya dikenal dengan nama pura
Tirta Empul.

6. Bali Zoo
a. Sejarah
Berawal dari kecintaan terhadap satwa dan tanaman langka, maka timbullah
ide dari Bapak Ir. Anak Agung Gede Putra untuk melestarikan tanaman serta
satwa langka tersebut dengan membangun Bali Zoo. Bali Zoo ini dibangun di
lahan kosong warisan orang tua beliau. Pembangunan Bali Zoo ini dilaksanakan
mulai tahun 1996 hingga tahun 2002. Bali Zoo diresmikan pada 4 September
2002, yang diresmikan oleh Bapak Menteri Kehutanan Republik Indonesia
didampingi oleh Bapak Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Gubernur Bali
dan Bupati Gianyar.
b. Lokasi
Bali Zoo terletak di sebuah desa seni yaitu Desa Singapadu, Sukawati, Gianyar,
Bali. Bali Zoo ini berada di dekat pusat kota Bali yaitu Denpasar sehingga akses
menuju Bali Zoo mudah di jangkau.

7. Pantai Kuta
a. Sejarah
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di
mana produk dari lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad
ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan
basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi, membuat Mads
Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda. Hugh
Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang
berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi
wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke
Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas
wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan. Di Kuta terdapat banyak
7
pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain
keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis
hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian.
b. Lokasi
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan
Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek
wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut
sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai
Sanur.

8. Danau Bedugul
a. Sejarah
Asal mula Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu "Bedug" karena adanya
kelompok masyarakat Muslim di sekitar bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang
merupakan alat komuniksi tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir
sama seperti kentongan. Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian
menjadikan nama daerah ini disebut Bedugul. Cerita lain sejarah asal usul nama
Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada seorang raja yang sedang mandi di Danau
Beratan dan tak sengaja di lihat oleh warga sekitar, sambil mereka mengatakan
bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat wisata Bedugul.
Tempat wisata yang terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun
Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya Eka
Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri.

b. Lokasi
Objek wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten
Tabanan, Bali kurang lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau kurang lebih
berjarak 50 km ke arah utara dari ibukota provinsi Bali yaitu Kota Denpasar.
Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di tempat wisata ini terdapat
Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250 meter diatas permukaan
laut. Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka Bedugul memiliki udara yang
sejuk dan suhu berada di kisaran 17 hingga 25 derajat celcius. Bukan hanya Danau

8
Beratan, disekitar danau ini juga terdapat pula sebuah Pura yang dikenal dengan
sebutan Pura Ulun Danu.

C. Pusat Oleh oleh


1. Cening Bagus
a. Sejarah
Cening Bagus berdiri atas gagasan untuk mambantu pengrajin kecil di Gianyar
bali. Perusahaan ini berdiri dari nol/usaha kecil, setiap dua bulan sekali Cening
Bagus melakukan evaluasi untuk pengembangan selanjutnya. Dalam pendirian
Cening Bagus terdapat visi dan misi cening bagus, visi dari Cening Bagus adalah
“Membantu pengrajin kecil (home industri) menuju kesejahteraan”, sedangkan
misi dari cening bagus adalah “Pariwisata Bali makin lama makin berkembang
seiring dengan himbauan pemerintah Bali khususnya bidang pariwisata untuk
ikutan dildalam memajukan pariwisata di Bali”, yang membuat Cening Bagus
dapat dkembangkan seperti saat ini.
Cening Bagus sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan
penjualan produk oleh-oleh khas Bali. Cening Bagus juga mempunyai peranan
penting dalam kebangkitan perkembangan wisata di Bali, khususnya paska
ledakan bom (dikenal dengan Bom Bali I dan II) dimana Cening Bagus menjual
pelayanan jasa/memandu kepada wisatawan dalam menjalajahi pariwisata di
Bali. Selain itu Cening Bagus juga berperan penting dalam pengembangan
industri, khususnya industri-industri kerajinan perumahan, dimana Cening Bagus
merekomendasikan para wisatawan yang menggunakan jasanya untuk
berkunjung kegalerinya yang berisi berbagai produk khas Bali dan luar Bali.
b. Lokasi
Cening Bagus terletak di Jalan Raya Batubulan 100-X, Sukawato, Denpasar,
Bali.
2. Taman Jogger
a. Sejarah
Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing
lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali.
Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger
langsung. Bangunan Teman Joger di sini cukup luas dibandingkan dengan yang di

9
daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu
dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda
motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa
koran / majalah lokal, nasional dan internasional. Selama ini Joger sangat idendik
dengan T-shirt / kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh,
masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan
untuk suadara dirumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik,
mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik
cinderamata lainnya.
Joger merupakan kependekan dari nama pemilik toko ini yaitu Joseph
Theodorus Wulianadi dengan sahabatnya yang berasal dari Jerman yaitu Gerhard
yang memberinya modal usaha. Pak joger yang merupakan adik kandung Jaya
Suprana direktur Jamu Jago ini merupakan pemilik CV Wira’s Garment Melania
Soraya yang memproduksi kaos-kaos dan pernak-pernaik khas Joger dan Jok Mah
Li (Pojok mahal sekali yaitu barang- barang luar negeri yang dijual dengan harga
miring). Barang- barang yang dijual ditokonya ada sekitar 10.000 macam.
Gerainya selalu penuh dengan wisatawan yang dengan bangga memakai kaos-
kaos yang bertuliskan kata-kata “bijak” ciptaan pak Joger, diantaranya : “Belanja
tidak belanja tetap thank you.”

b. Lokasi
Joger dibangun di desa Luwus, di tepi Jalan Raya Luwus Bedugul

C. Kebudayaan Bali
1. Sistem Kepercayaan
Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama,
masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk
Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan
memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya
kepada berbagai Dewa yana lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti,
seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di
Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan

10
(Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa),
semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali
dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-
bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda.

2. Sistem Kesenian
Sistem keseniandi bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat
bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan.
Tari Legomg merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara
tari Kecak mengiahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan
pintu masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori
Babetelan yaitu pintu masukuntuk upacara keluarga.
Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah
Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita
umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang,
serta memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.

3. Sistem Kekerabatan
Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia,
demikian juga dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya sebagai warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan.
Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra)
dan sistem kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara
warga yang sianggap sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap
pantangan adalah perkawinan Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara
perempuan suami dengan saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan
karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan
pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang
dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan
antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.

11
Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara
yaitu cara memina kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua
cara tersebut merupakan adat-adat perkawinan di bali. Kedua cara tersebut
dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kepada si
gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan kepada keluarga si
gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian diadakan
upacara perkawinan dan kunjunga resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua
si gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks
perumahan dari orang tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di
rumah baru. Sebalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami
istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bali merupakan suatu pulau yang menyuguhkan beraneka ragam objek wisata yang
menarik seperti wisata olahraga, wisata kebudayaan bali serta keindahan alam yang
masih terjaga keasliannya. Bali tidak hanya terkenal dengan objek wisata yang
menarik, akan tetapi juga terkenal dengan pusat oleh-oleh dan kerajinan tangannya.
Kebudayaan dan tradisi Bali yang kental menjadi daya tarik wisatawan dalam negeri
dan luar negeri serta dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran dalam dunia
pendidikan.

B. Saran
Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa
menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa.
Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan asset budaya bangsa yang lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.slideshare.net/yeniyera/laporan-kegiatan-studi-wisata-ke-bali-tahun-2016,
diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
2. https://www.water-sport-bali.com/pantai-pandawa/, diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Desa_Penglipuran, diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Tampaksiring, diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
5. https://www.balitoursclub.net/bali-zoo-park/, diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
6. http://yogaajenglarasati99.blogspot.com/2017/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
7. http://larasatyyunita.blogspot.co.id/2015/04/contoh-laporan-perjalanan-wisata.html,
diakses pada Kamis, 2 Mei 2019
8. http://wikiagussetyoaji.blogspot.com/2013/09/tugas-laporan-perjalanan-dibali.html,
diakses pada Kamis, 2 Mei 2019

14
LAMPIRAN

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai