Anda di halaman 1dari 8

KEEGOISAN YANG MENUAI KARMA

Disebuah rumah tangga terdapat pasangan suami istri yang sudah lama menikah,akan tetapi
selalu ada masalah dan tidak harmonis.Mereka bernama Herdi dan Salma.Herdi sewajibnya
menafkahi lahir batin istrinya namun malah tidak memenuhi kewajibannya tersebut dan malah
memperlakuakan istrinya dengan tidak baik.Salma seorang wanita yang sholehah dan
penyabar,namun entah mengapa mertuanya tidak suka dengannya karena dia takut tersaingi
untuk mendapatkan jatah uang dari anakanya yaitu suami Salma.Setiap hari Salma diperlakukan
oleh suami dan mertuanya dengan tidak baik,padahal Salma selalu menurut apa yang disruh oleh
keduanya.Salma setiap bulan tidak diberi uang bulanan oleh suaminya,tetapi malah ibunya yang
diberi uang.Uang tersebut dugunakan ibu Herdi untuk berfoya-foya berbelanja sesuka hatinya.

Minggu akhir-akhir ini Salma merasa pusing dan mual.Karena tidak tahan merasakannya
dia pergi ke dokter untuk periksa.

Setelah pemeriksaan

" Ibu tidak ada keluhan,ibu sedang hamil.Selamat ya bu" ucap dokter

"Alhamdulillah terimakasih Ya Allah,akhirnya juga aku hamil" ucap Salma keras dan penuh
syukur.

Mendengar hal itu Salma ingin segera memberitahu suaminya dan is berpikir bahwa suaminya
akan merasa senang.

Hari semakin larut,sampai malam Salma masih menunggu kepulangan suaminya. Setelah
lama menunggu akhirnya suaminya pulang.Seketika Salma langsung memberitahu kabar
kehamilannya itu.Tak disangka setelah ia memberitahu kepada suaminya,ternyata suaminya tidak
suka jika Salma hamil.Karena suaminya menganggap jika hal itu akan menambah beban
hidupnya.

Salma merasa sedih akan kata-kata yang dilontarkan suaminya.Akan tetapi tidak
menyurutkan keinginanya untuk mmebesarkan anakanya meski suaminya tidak
memperdulikannya.Setelah beberapa bulan mengandung, Salma meminta tolong agar suaminya
memberi uang untuk keperluan bersalin Salma,karena sudah mendekati kelahiran.Bukannya
diberi uang malah dia dimarahi suami dan mertuanya.Mereka berkata jika itu bukan urusan
mereka dan mereka tidak mau membiayai sepeserpun biaya persalinan karena mereka tidak
menginginkan kehamilan tersebut.

Belum selesai berincang,tiba-tiba Salma merasa kesakitan pada perutnya.Kemudian


dibawalah Salma ke Rumah Sakit.Sesampainya disana Salma diminta untuk segera
melahirkan.Seusai persalainan Salma merasa senang,tetapi istri dan suaminya malah tidak suka
dengan kelahiran itu.Seusai persalinan Herdi malah berkata kepada istrinya bahwa istrrinya yang
menangung seluruh biaya persalinan,dia tidak mau membatu sama sekali.Salma seketika merasa
sedih dan bingung kemana dia mendalatkan uang untuk biaya persalinan anaknya.

"Ya Allah kemana aku bisa mendapatkan uang itu" ucap Salma dengan mata beraca-kaca.

Datanglah adik ipar Salma dan istrinya,ketika akan masuk mereka tidak sengajamendengar
pembicaraan Salma.

"Kak, maaf kami tidak sengaja mendengar ucapan kakak tadi.Bolehkah kami membantu?"ucap
Rendi adik kandung Herdi.

"Tidak perlu ren, aku tidak mau merepotkan kamu" jawab Salma

"Tidak masalah.Kakak tidak perlu sungkan.Kakak bisa membayarnya dengan bekerja di rumah
kami." ucap Rendi

"Baiklah.Terimakasi sebelumnya kalian telah membantuku." ucap Salma dengan rasa bahagia

Biaya persainan akan dibayar adik ipar Salma.Saat akan menuju administrasi bertemu dengan
kakaknya dan mencoba menasehatinya

"Kak,kenapa kakak tidak mau membayar biaya persalinan anak kakak sendiri." Ucap Rendi
dengan tegas

"Kenapa kamu ikut campur urusan keluargaku?" dengan nada tinggi

"Sudah kewajiban suami untuk menafkahi istri dan anaknya kak." tegas Rendi

"Sudah-sudah urus saja keluargamu." Sambil pergi meninggalkan Rendi

"Masyaallah kenapa kakakku masih seperti ini"gumam Rendi

Akhirnya Salma diperbolehkan pulang kerumah.Sehari setelahnya bukannya Salma masih


istirahat,Salma memaksakan bekerja kerumah adik iparnya bersama anaknya.Saat bekerja istri
Rendi membantu mengasuh anak Salm.Seusai bekerja setengah hari dia pulang.Setiba dirumah
Salma mencoba menidurkan anaknya,tetapi malah anaknya terus menangis keras sampai suami
dan mertuanya menghampirinya dan memarahi Salma

" Berisik sekali sih anakmu ini." sentak mertuanya

"Iya bu saya juga tidak tahu,daritadi menangis." ucap Salma

"Kamu ini tidak becus mengurus anak." ucap Herdi dengan emosiaonal

"Memang istrimu ini tidak menguntungkan her,sudah cerai saja.Dia bisanya cuma membebani
saja." ucap mertuanya dengan memprovokasi Herdi
Seketika mendengar ucapak ibunya Herdi mengusir dan mentalak istri dan anaknya yang sedang
menangis.Salma hanya pasrah dan menangis sambil didorong keluar rumah Herdi.

Salma keluar dari rumah Herdi dengan menangis sedih.Tidak tahu anaknya menangis terus
ternyata demam tinggi.Karna khawatir Salma dijalan sambil mencari pinjaman uang untuk
membawa anaknya ke Rumah Sakit.Ketika sedang dijalan ia bertemu tukang bakso
keliling.Karena melihat Salma yang panik dia menanyai Salma

"Mba kenapa kok panik seperti itu?" tanya tukang bakso bernama Andi

"Anak saya demam tinggi,saya bingung meminjam uang kepada siapa untuk membawa ke
Rumah Sakit" jawab Salma dengan mata berkaca-kaca

"Yasudah kita bawa anak mba ke Rumah Sakit sekarang,biayanya tidak usah dipukirkan dahulu."
ucap Andi

Segera mereka membawa anak Salma ke Rumah Sakit.Setwlah ditangani dokter dan
beberapa hari dirawat anak Salma sembuh.Ketika akan keluar dari Rumah Sakit Salma bingung
akan kemana dia pulang karena dia sudah diusir dari rumah suaminya.

Tak berpikir panjang Andi si tukang bakso menawarkan Salma untuk belerja membantu Andi
berjualan.Karena Salma berminat dia diberi tumpangan rumah untuk bermalam sebelum
keesokan harinya bekerja membantu Andi.

Keesokan harinya,sembari bekerja Salma mengajak anaknya.Karena dia sedang bekerja


Andi mengasuh anak Salma dengan penuh lasih sayang.Lama bekerja bersama Andi merasa
ingin menjaga dan merawat Salma dan anaknya,hingga akhirnya mereka menikah dan hidup
bersama mejalani jualan bakso yang kemudian berkembang.

Perkembangan usaha Andi tidak terlepas dari doa istrinya dan perlakuan baik Andi kepada
Istrinya.Usaha bakso keliling Andi berkambang menjadi usaha bercabang di daerah-daerah dan
memiliki pegawai banyak.Meski sudah sukses mereka selalu berbagi dan bersedekah dengan
fakir dan orang yang membutuhkan.

Disisi lain mantan suami Salma, Herdi ternyata mendapatkan musibah yaitu dipecat dari
pekerjaannya karena dituduh korupsi.Kini dia hanya pengangguran dan klontang-kelantung tidak
segera mendapatkan pekerjaan.Hingga dia saat dijalan mampir di tempat makan bakso yang
membuka lowongan pekerjaan.Ketika sedang bertanya tentang lowongan pekerjaan dia bertemu
langsung dengan Andi.Ketika itu Herdi bertanya kepada Andi si pemilik usaha tersebut.

" Maaf,mas pemilik usaha ini?" tanya Herdi

"Iya benar,ada apa ya mas?" jawab Andi

" Usaha mas bisa ramai dan berhasil apa resepnya?" tanya Andi
" Usaha ini tidak terlepas dari doa istri saya dan perlakuan saya yang baik keada istri saya" jawab
Andi

Ketika sedang berbincang datanglah Salma menghampiri suaminya.Seketika Herdi terkejut


dengan kedatangan Salma yang kemudian bersalaman dengan Andi.Salma memberitahu
suaminya bahwa laki-laki yang sedang berbincang dengannya adalah mantan suaminya yang
memperlakukan tidak baik kepadanya waktu dulu masih menikah.

"Mas,ini mantan suamiku dulu." ucap Salma

" Oh ini ,kenalkan saya suami Salma." ucap Andi sambil menulurkan tangan untuk berkenalan

" Jadi kaliann.....? maafkan aku Salma aku telah menjadi suami yang menyia-nyiakan istri
sholehah sepertimu,tidak menafkahimu dan selalu memperlakukanmu dengan tidak baik" ucap
Herdi penuh penyesalan

"Iya mas,aku sudah memafkanmu" jawab Salma

Setelah itu Herdi meninggalkan mereka berdua,ditengah jalan ia masih tidak menyangka ternyata
Salma telah bersuami dan hidup berkecukupan lebih dari apa yang telah ia punya
sebelumnya.Dia masih merasa bersalah akan perbuatannya dulu.Sambil berpikir dia tidak
melihat jalan ia berjalan semakin ketengah jalan,ternyata ada mobil didepannya.Ia tertabrak
mobil dan tidak sadarkan diri.Sedangkan mobil yang menabraknya melarikan diri.

Itu adalah balasan akibat perbuatan Andi sendiri.Dia egois akan kesenangan dia sendiri dan tidak
memperdulikan istrinya yang sewajibnya dia tanggung.Dia tidak hanya kehilangan pekerjaan
serta kemapanan yang dia miliki tetapi dia kehilangan istri sholehah yang dia sia-sikan
sebelumnya.
Unsur Ekstrinsik
Biodata pengarang

Nama : Siska Candra Widyasari

Tempat tanggal lahir : Kab.Semarang,01 Mei 2002

Alamat : Barukan,RT 07 RW 01

Motto hidup : Jika tidak ada bahu untuk bersandar, selalu ada lantai untuk bersujud

Sekolah : SMA Kartika III-1 Banyubiru

Cita-cita : Polwan

Hobi : Mendengarkan musik, jogging

Akun media social : Ig : @siskaacw

E-mail :siska.cw@gmail.com

Twitter :@siskacw3

Latar belakang cerita


Alasan penulisan karya sastra berupa cerpen ini didasarkan dari pikiran penulis yang didapat dari
kehidupan sosial masyarakat.Pembaca dapat mengambil amanat yang terdapat dalam cerpen
sehingga dapat menperoleh motivasi maupun nasihat yang bermanfaat.

Unsur Intrinsik
Tema : Sosial

Tokoh dan penokohan :

 Herdi

Egois, keras, emosional, tidak bertanggungjawab, mudah dipengaruhi

 Salma

Sholehah, penyabar, rendah hati

 Mertua Salma

Iri, provokator, boros

 Andi

Dermawan, pekerja keras, penyayang

 Rendi

Dermawan, baik

Latar :

 Suasana

Senang, sedih, panik, haru

 Tempat

Di rumah, di jalan, di warung bakso

 Waktu

Minggu akhir-akhir ini, malam, setelah beberapa bukan, sehari setelahnya


Amanat :

 Jangan buat diri menyesal dengan apa yang telah diperbuat sebelumnya.

 Jangan menyia-yiakan seseorang dan memperlakuakan dengan semena-mena.

 Bertanggungjawablah dengan apa yang sudah diperbuat.


TUGAS BAHASA INDONESIA
Membuat Cerpen "Keegoisan yang Menuai Karma"

Oleh : Siska Candra Widyasari


XII IPS 4

SMA KARTIKA III-I BANYUBIRU


Jl.Raya Muncul Km.4 Telp. (02890)529127 Banyubiru 50664 Kab.Semarang

Website: smakartika-bbiru.sh.id /E-mail: smakartikabanyubiru@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai