Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN STUDI TOUR

“CANDI JIWA DAN RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO


DI RENGAS DENGKLOK”

Untuk memenuhi salah satu tugas P 5 ( PROJEK PENGUATAN


PROFIL PELAJAR PANCASILA)

Disusun Oleh:
Kelompok: 3
Kelas : 4
Nama:1.NAYLA
2. FATMAWATI
3. RIZKIA
4.ASHILA
5. RAFIENDRA
6.UZEIN
7. FAEZA
8. ASLAN

WALI KELAS : PITRI APRIANI,S.Pd KEPALA SEKOLAH: HJ. ADE NURHAYATI,S.Pd

SEKOLAH DASAR NEGERI PANCAWATI I


KARAWANG
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dalam Laporan Studi Tour SDN PANCAWATI 1 Pada Tanggal: 07 Oktober 2023, Penulis mengangkat Judul
“Candi Jiwa dan Rumah Pengasinan Soekarno di Rengas Dengklok”

Telah diterima dan disahkan


Oleh:

Mengetahui,
Wali Kelas IV Kepala Sekolah

PITRI APRIANI,S.Pd HJ.ADE NURHAYATI,S.Pd


NUPTK: 2753768669130082 NIP

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tentang “STUDY TOUR KE CANDI JIWA DAN RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO
DI RENGAS DENGKLOK” ini. Laporan kegiatan Studi Tour ini berisi tentang seluruh kegiatan studi tour yang
dilaksanakan oleh sisa-siswi kelas 4 SDN PANCAWATI 1

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu guru
,teman-teman ,dan orangtua kami yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan
baik .Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan siswa – siswi, dan laporan ini
disusun untuk melengkapi tugas P5.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan banyak kesalahan oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan kami di masa yang akan
datang. Kami berharap semoga dalam selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman, khususnya dalam memperluas wewenang dan ilmu pengatahuan. Atas perhatiannya dan kerja sama
teman-teman bersama para pembingbing kami ucapkan terima kasih.

Karawang, 09 Oktober 2023


Penulis

i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan...........................................................................................1
C. Tempat Objek Wisata.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
A. Persiapan.......................................................................................................... 2
B. Objek Wisata Candi Jiwa.............................................................................. 2
C. Rumah perasingan Soekarno ........................................................................................4

BAB III PENUTUP.....................................................................................................6


A.Kesimpulan....................................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Adapun maksud diadakannya kegiatan ini untuk menambah rasa kecintaan terhadap kebudayaan bangsa
Indonesia dan kreatif siswa-siswi sesuai projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dalam melaksanakan
kegiatan melestarikan peninggalan kebudayaan bangsa Indonesia. Pengenalan akan peninggalan kebudayaan
bangsa dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap tanah air, dan kecintaan terhadap kebudayaan yang bermacam-
macam dengan perbedaan yang ada (Bhineka Tunggal Ika).
Salah satu cara proses pembelajaran bagi siswa -siswi dengan mengamati langsung objeknya adalah study tour.
Dalam kurikulum Merdeka sekarang berkunjung ketempat-tempat kebudayan adalah satu cara proses pembelajaran
diluar kelas yang tidak membuat siswa – siswi menyenangkan, dan menambah wawasan para siswa disekolah.

Penyusunan laporan ini melakukan dan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yaitu
Candi Jiwa dan Rumah pengasingan Soekarno, dengan tujuan yaitu ingin mengetahui secara langsung
peninggalan sejarah kebudayaan yang ada di Karawang Jawa Barat.

B.MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun Tujuan dari Study Tour ini adalah:
1.Peserta didik dapat menambah wawasan sejarah Candi Jiwa
2.Peserta dapat belajar menghargai keanekaragaman budaya dan mempererat persatuan dan kesatuan di Indonesia
3. Dapat menumbuhkan rasa toleransi dan rasa cinta terhadap kebudayaan.
4. Dapat menghargai jasa para pahlawan.
5. Dapat mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.

C.TEMPAT OBJEK WISATA


1. CANDI JIWA
2. RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO

i
BAB II
PEMBAHASAN

A.Persiapan
Seluruh siswa dan guru pendamping di wajibkan sudah berkumpul di SDN PANCAWATI 1
KAWARANG, ada sedikit pengarahan dari guru pendamping kemudian seluruh siswa bersiap untuk berangkat,
Pukul 07.00 seluruh siswa kelas 4 SDN PANCAWATI 1. Selama dalam perjalanan kami hanya
memanfaatkan untuk beristirahat.
Candi Jiwa merupakan pemberhentian pertama yang dikunjungi rombongan study tour. Situs Candi Jiwa
Batujaya secara administratif berada di dua wilayah desa, yaitu Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Jawa Barat dan
Desa Talagajaya, Kecamatan Pakisjaya. Sebagian besar bangunan kuno di lokasi tersebut masih terkubur di "unur"
atau "duwur lemah" (tanah yang menjorok di antara sawah). Vihara Jiwa memiliki banyak daya tarik, salah satunya
adalah arsitektur bangunannya. Bentuk bangunan bersejarah tersebut adalah bujur sangkar dengan dimensi 19m x
19m dan tinggi kurang lebih 4,7m. Bangunan Candi Jiwa menyerupai bunga teratai.

B.Objek Wisata Candi Jiwa

Menurut para ahli, candi jiwa peninggalan Kerajaan Hindu-Budha dan menjadi candi tertua di Jawa Barat.
Bangunan Candi Jiwa diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara sampai Kerajaan Sunda. Dari
catatan sejarah, candi ditemukan pertama kali pada tahun 1984. Penemuan candi yang masih tergolong baru tersebut
membuat para ahli masih meneliti situs tini, karena diyakini masih ada sisa-sisa peninggalan yang terkubur di
sekitar candi.
Candi Jiwa memiliki bentuk yang berbeda seperti candi yang dikenal selama ini yang berbentuk tinggi
menjulang. Bentuk Candi Jiwa berupa gudukan tanah yang berbentuk oval setinggi empat meter dari permukaan
tanah. Bangunan candi berukuran 19 x 19 dengan tinggi 4,7 meter dan tidak memiliki tangga masuk. Di bagian
permukaan atas candi, ada susunan bata yang melingkar dengan garis tengah sekitar enam meter yang diperkirakan
merupakan susunan stupa. Struktur bagian atasnya menunjukkan bantuk seperti bunga padma (bunga teratai).
Pada bagian tengah candi terdapat denah struktur melingkar yang diperkirakan merupakan bekas stupa atau lapik
patung .
Bangunan Candi Jiwa terbuat dari lempengan batu bata. Pada masa lalu, masyarakat membuat batu bata
menggunakan kayu untuk membakarnya, sehingga ada beberapa bagian yang tampak gosong. Salah satu

4
keistimewaan batu bata dari daerah Batujaya adalah batu bata ini berukuran lebih besar dibandingkan batu bata
pada umumnya.

Museum Candi Jiwa merupakan tempat persimpanan sejarah mengenai temuan-temuan yang ditemukan di
situs Candi Jiwa Batujaya Karawang seperti; Tablet Motif, Logam Lempengan emas , Rangka manusia akhir massa
Prasejarah, Manik-manik, Kapak Batu, Prukbertutup , Kaki Arca (tembago) dan Kendi Berleher .

“Fosil ini ditemukan di Situs Lempeng atau Segaran II saat ekskavasi pada tahun 1985 dan 1986 oleh tim
arkeolog FS UI. Pada penelitian tersebut menghasilkan temuan berupa tulang atau kerangka manusia, gigi hewan,
pecahan gerabah, manik-manik, dan pecahan gerabah arikamedu (dari India), dan Juga menemukan kembali
gerabah, manik-manik kaca dan batu, dan kerangka manusia bersama bekal kubur,”

2.3 Rumah Pengasingan Soekarno


Rumah bersejarah yang terletak di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang-Jawa Barat ini merupakan kediaman
dari seorang Petani yang bernama Djiauw Kie Siong ia adalah warga keturunan Tionghoa Hakka salah seorang dari
pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Rumah yang telah berusia 101 tahun ini, 95% bagiannya masih terjaga
keasliannya. Rumah Sejarah Djiaw Kie Siong adalah rumah tempat persinggahan Ir Soekarno-M Hatta pada saat
mau dicat ulang. Rumah ini dipilih karena tidak mencolok dan tidak mengundang kecurigaan Jepang yang selalu
menjaga ketat setiap lokasi penting yang bisa digunakan untuk berkumpul. Di rumah inilah Soekarno-Hatta singgah
dan beristirahat.

Rumah ini ialah tempat menginap Soekarno dan Hatta saat pengasingan oleh para pemuda, rumah Djiauw Kie
Siong terletak di dekat sungai Citarum berjarak sekitar 150 meter dari tempat asli di Kampung Bojong,
Rengasdengklok, pada 1957. Akan tetapi, karna abrasi rumah Djiauw Kie Siong dipindahkan kelokasi yang tak
jauh bersama material keasliannya termasuk ornamen dan perabotan yang digunakan Soekarno dan Hatta selama
menginap.

Soekarno daan Hatta menginap diukuran kamar 4x4 meter, Soekarno menempati tempat tidur bagian kanan dari
ruangan, sedangkan Hatta menempati tempat tidur bagian kiri dari ruangan. Ruang tengah digunakan untuk rapat,
menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soekarno dan Hatta tiba pada 16 Agustus 1945 sore hari menggunakan 2 kendaraan mobil dijemput para
pemuda kelompok Menteng 31 "disandera" untuk segera mempersiapkan proklamasi. Sesampainya di Jakarta,
Sukarno dan Hatta yang masih didampingi tokoh pemuda Sukarni menuju beberapa tempat dan akhirnya sampai di
rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol, yang sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Teks proklamasi yang dirumuskan pada 17 Agustus 1945 dini hari itu kemudian dibacakan oleh Sukarno,
didampingi Bung Hatta di Jakarta.

Tugu Penetapan Rengasdengklok menjadi tempat sejarah, di mana Ir Soekarno dan M Hatta "dibawa" oleh beberapa
pemuda pada tanggal 16 Agustus 1945 untuk mempercepat deklarasi. Pada hari yang sama, peristiwa penculikan
yang dilakukan oleh beberapa pemuda antara lain Sukarni, Wikana, Aidit dan Charul Saleh terjadi di Karawang.
Perhimpunan Menteng 31 pertempuran Sukarno-Hatta dan mendesak mereka mempercepat pengumuman itu tanpa
menunggu keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

“Peristiwa Rengasdengklok merupakan bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Dari peristiwa itu, Indonesia
berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Sejak peristiwa itu,
Indonesia pun merdeka sepenuhnya karena perjuangan rakyatnya.”

Rumah Dijiwa berwarna hijau, di dekat rumah terlihat berbagai gambar tokoh yang terlihat Peristiwa Rengas
dengklok seperti Soekarno, Hatta,Wikana,Chaerul Saleh, dan Achmad Soebarjo. Di dalam rumah terpajang sejumlah
foto dan perabotan yang pernah digunakan Soekarno dan Hatta seperti tempta tidur meja, dan kursi.

4
Kesimpulan

Candi Jiwa
andi jiwa peninggalan Kerajaan Hindu-Budha dan menjadi candi tertua di Jawa Barat. Bangunan Candi
Jiwa diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara sampai Kerajaan Sunda. Dari catatan
sejarah, candi ditemukan pertama kali pada tahun 1984. Penemuan candi yang masih tergolong baru
tersebut membuat para ahli masih meneliti situs tini, karena diyakini masih ada sisa-sisa peninggalan yang
terkubur di sekitar candi.

Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong adalah rumah yang persinggahan Soekarno dan Hatta. Ketika itu
keduanya dibawa ke Rengasdengklok oleh pemuda dari Perkumpulan Menteng 31 seperti Wikana, Aidit,
dan Soekarni.
Peristiwa tersebut terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB agar Soekarno dan Hatta dapat

Anda mungkin juga menyukai