Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pengembangan pariwisata di Indonesia yang telah ada sekarang ini sangat

baik. Dilihat dari promosi yang baik, tempat-tempat wisata di kota Jakarta sudah

lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nasional. Promosi

yang baik ini juga harus lebih ditingkatkan lagi supaya menjadi bahan

pertimbangan agar tempat-tempat wisata di Jakarta, bukan hanya yang sudah

terkenal saja, melainkan yang belum terkenal menjadi dikenal oleh masyarakat

luas. Mahasiswa-mahasiswi Manajemen Bisnis Perjalanan, Manajemen

Pengaturan Perjalanan Wisata dan Manajemen Bisnis Konvensi dituntut untuk

dapat menganalisis dan mengobservasi suatu daerah kawasan wisata, dan

membuat suatu program yang menjadikan suatu daerah wisata yang telah ada dan

mengalami penurunan pelayanan maupun kualitas menjadi lebih baik lagi.

1.2. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan tugas ini yaitu agar mahasiswa mendapatkan konsepsi teori

dan lapangan industri. Dan mahasiswa dituntut untuk dapat melakukan observasi,

analisis, desain, dan pemanduan.

1
1.3. TEMA/SIFAT PROGRAM STUDI LAPANGAN

Tema yang diberikan kepada kami dalam studi lapangan yang berlangsung

pada tanggal 26-28 September 2017 adalah wisata rekreasi dan wisata kebudayaan

(sejarah). Dalam laporan ini saya menulis tentang kegiatan-kegiatan yang dapat

dilakukan wisatawan di daerah kota dan hal ini dimaksudkan untuk memberikan

informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca. Keseluruhan bahan di dalam

laporan ini diambil berdasarkan hasil pengamatan di lokasi-lokasi wisata yang

kami kami kunjungi selama field trip berlangsung.

1.4. WAKTU DAN LOKASI PENINJAUAN

Tinjauan Studi lapangan ini dilakukan selama tiga hari dua malam dan

mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah,

Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari, Menara Syah Bandar, Jembatan Kota

Intan, Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Dunia Fantasi, Monumen

Nasional dan Museum Nasional (Museum Gajah).

1.5. SISTIMATIKA PENULISAN

Dalam menyusun tugas laporan Studi Lapangan ini, saya menyusun secara

sistimatika yang terdiri dari :

 Lembar Pemeriksaan

 Kata Pengantar

 Daftar Isi

 Bab I Pendahuluan :

1. Latar Belakang Masalah

2
2. Tujuan Penulisan

3. Tema / Sifat program Studi Lapangan

4. Waktu dan Lokasi Peninjauan

5. Sistimatika Penulisan

 Bab II Tinjauan Umum Objek & Daya Tarik Wisata

a. Taman Mini Indonesia Indah

b. Pelabuhan Sunda Kelapa

c. Museum Bahari

d. Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)

e. Dunia Fantasi

f. Monumen Nasional

g. Museum Nasional (Museum Gajah)

 Bab III Pendekatan Teori Konsepsi

 Bab IV Pembahasan Studi

 Bab V Kesimpulan dan Saran

 Daftar Pustaka

 Lampiran

3
BAB II

TINJAUAN OBJEK WISATA DAN DAYA TARIK WISATA

2.1. TMII ( TAMAN MINI INDONESIA INDAH )

a. Letak Geografis

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan wisata budaya

di Jakarta. Terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT, di tengah-

tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan kepulauan

Indonesia yang besar dalam bentuknya yang kecil. Kawasan objek wisata

TMII secara administratif berada dalam naungan empat kelurahan dan tiga

kecamatan, yaitu Kelurahan Bambu Apus dan Kelurahan Ceger di Kecamatan

Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramatdjati, dan

Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Kampung Makassar. Sedangkan lokasi

persisnya bertempat di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, Propinsi DKI

Jakarta, Indonesia.

b. Kondisi Fisik

Terdapat :

a. Anjungan daerah

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak

bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki

lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur

tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi

lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut

4
diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa

yang berada di 33 propinsi Indonesia.

b. Sarana rekreasi

 Istana Anak-anak Indonesia

 Kereta gantung

 Perahu Angsa Arsipel Indonesia

 Taman Among Putro

 Taman Ria Atmaja

 Taman Renang Ambar Tirta

 Teater IMAX Keong Emas

Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film

bertemakan lingkungan dan nusantara sampai film-film box office yang

resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Beberapa

diantaranya adalah Harry Potter and the Prisoner of Azkaban , dan

Spiderman 2.

 Desa Wisata

 Teater Tanah Airku

 Snow Bay, kolam renang

5
c. Taman

Di TMII terdapat berbagai macam taman yang menunjukkan keindahan

flora dan fauna Indonesia seperti taman anggrek, taman melati, kolam

akuarium air tawar dan taman burung.

d. Museum

Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah, budaya dan

teknologi seperti Museum Indonesia, Museum Pusaka, Museum

Transportasi, dan Pusat Peragaan IPTEK.

e. Aksesibilitas

Lokasi TMII berdekatan dengan terminal dalam kota dan antarkota

(Kampung Rambutan). Untuk menuju kawasan wisata ini tidaklah terlalu

sulit, karena banyak kendaraan umum, seperti bus, metromini, dan

angkot yang melintas di kawasan ini. Kendaraan-kendaraan tersebut

antara lain,

* Metromini T. 45 (Pulo Gadung—Pintu II TMII)

* Metro Mini T. 45 (Pulogadung—Pintu II TMII)

* Angkot KWK S. 15 A (Ragunan—Pintu II TMII)

* Angkot KWK T. 01 (Cililitan—Bambu Apus)

* Angkot KWK T. 02 (Cililitan—Cipayung)

* Angkot KWK T. 05 (Cililitan—Setu)

* Angkot KWK P. 15 (Cililitan—Cilangkap)

* Angkot KWK K. 40 (Bekasi—Kampung Rambutan)

* Angkot KWK S. 19 (Depok—Pinang Ranti)

* Bus Gandeng PPD BT. 03 (Grogol—TMII)

6
f. Prasarana

Disini terdapat Local Guide dan Information Service serta bus keliling yang

mempermudah kita untuk mengunjungi segala macam anjungan yang

terdapat disini.

g. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

Sebagai sebuah kawasan wisata terpadu yang mempunyai wilayah yang

luas, TMII telah mempunyai berbagai sarana dan fasilitas penunjang, antara

lain:

• Restoran Caping Gunung

• Pasar Tiban

• Desa Wisata

• Graha Wisata Remaja

• Padepokan Pencak Silat

• Gedung Pengelolaan

• Pusat Informasi Wisatawan

• Poliklinik Taman Mini

• Pos Polisi

• Pemadam Kebakaran

• Gardu Listrik

• Radio Pelangi Nusantara

• Padepokan Taman Mini

7
h. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

Disini kita dapat melihat replica-replika dari rumah adat bahkan pakaian

dan senjata tradisional dari 33 provinsi di Indonesia. Disini juga kita bias

memberi makan burung di Taman Burung, dan melihat reptile baik yang

masih hidup maupun yang sudah diawetkan. Kita bias berfoto dan

mengambil gambar disini. Kita juga bias menonton ‘bioskop’ di Keong

Mas.

i. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjung berasal dari domestic danmancanegara

j. Pengelola

Taman Mini Indonesia Indah dikelola oleh Yayasan Harapan Kita

k. Latar Belakang Sejarah

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia

dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang

lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada

suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret

1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga

dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah

suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah",

yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita. TMII mulai dibangun tahun

1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan

alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern

diperagakan di areal seluas 150 hektar. Objek dan Daya Tarik Wisata yang

Dikunjungi. Karakter TMII sebagai kawasan terpadu tercermin dalam

8
berbagai objek wisata yang berada dalam satu lokasi. Keterpaduan tersebut

tampak sempurna dengan bercampurnya corak arsitektur tradisional dan

modern pada bangunan-bangunan dan prasarana fisiknya, maupun keutuhan

konsep materi pameran yang ditampilkan, ragam acara, atraksi, maupun

bentuk pelayanan dan kegiatan-kegiatan yang sering diselenggarakan dalam

kawasan objek wisata ini. Selain itu, TMII juga menampilkan

keanekaragaman budaya Indonesia sebagai wujud pelestarian nilai-nilai

budaya, tradisi, adat istiadat, upacara, kesenian, benda-benda budaya, dan

olahraga tradisional.

Sebagai kawasan wisata, TMII mempunyai berbagai sarana rekreasi di luar

ruangan (outdoor recreation) dengan lingkungan hijau yang sangat memadai

sehingga dapat menambah pengetahun dan informasi tentang masyarakat,

kebudayaan, dan lingkungan Indonesia dalam suguhan taman miniatur.

Sejak awal pendirian hingga saat ini, TMII telah dilengkapi dengan

berbagai sarana objek wisata, antara lain:

* Anjungan Daerah (berjumlah 27)

* Museum (berjumlah 14)

* Taman Flora dan Fauna (berjumlah 11)

* Sarana Rekreasi (berjumlah 12)

* Bangunan dan Monumen (berjumlah 8)

* Tempat Peribadatan (berjumlah 6)

9
2.2. Pelabuhan Sunda Kelapa

a. Letak Geografis

Pelabuhan Sunda Kelapa ini terletak di jalan Maritim No. 8. Saat ini lokasi

Pelabuhan Sunda Kelapa telah berkembang pesat menjadi pusat

perkantoran, perdagangan, perindustrian, dan perhotelan. Sebagai

pelabuhan tertua di wilayah DKI Jakarta yang masih mempertahankan ciri

khas pelabuhan tradisionalnya.

Lokasi : Sunda Kelapa, DKI Jakarta

Letak : 06 06/ 30″ LS, 106 07/ 50″ BT

Luas Lahan : 50,8 Ha

b. Kondisi Fisik

Pelabuhan Sunda Kelapa sangat stragegis, dilihat dari fungsi nya sebagai

pelabuhan rakyat dan bongkar muat serta mempunyai arti sejarah yang

penting. Selain sebagai pelabuhan tertua di Indonesia, pelabuhan Sunda

Kelapa juga merupakan salah satu objek wisata yang cukup ramai

dikunjungi oleh wisatawan manca negara dan domestik.

c. Aksesibilitas

Jika kita akses menggunakan motor lurus terus ke arah Pluit dari Ancol

mengikuti jalan nanti akan sampai kesana. Pelabuhan ini terletak di Ujung

Utara Kota Jakarta dimana akses kesana selain melalui motor juga ada akses

Mikrolet M-015 dari Stasiun Jakarta Kota. Selain itu juga bisa

naik Metromini 30 yang berjurusan dari Muara Angke ke Kota atau ada

juga Angkutan  Kopaja 86 yang berjurusan dari terminal Lebak Bulus ke

10
Kota dan yang terakhir Metromini No 29  yang berjurusan Muara Baru ke

Kota.

d. Prasarana

Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki lahan parkir yang cukup luas untuk

menampung motor, mobil, serta bus wisata.

e. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

Di Pelabuhan Sunda Kelapa terdapat :

1) Local Guide

2) Information Centre

3) Litter basket

f. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

Di Pelabuhan Sunda Kelapa kita dapat melihat kegiatan pengiriman kayu-

kayu yang diangkut ke kapal. Selain itu kita bisa menaiki sepeda ontel dan

berfoto disana.

g. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjung yang datang ke Pelabuhan Sunda kebanyakan wisatawan dalam

negeri. Contohnya kegiatan wisata sekolah, atau komunitas persejarahan.

Terkadang juga ada wisatawan asing yang melintas ke pelabuhan untuk

melihat kegiatan di pelabuhan Sunda Kelapa.

11
h. Pengelola

PT. Pelindo II (PT. Pelabuhan Indonesia II) yang dipegang oleh R. J. Lind

sebagai director utama PT. Pelindo II.

i. Latar Belakang Sejarah

Nama Pelabuhan Sunda Kelapa sudah terdengar sejak abad ke-12 M. Pada

masa itu pelabuhan ini sudah dikenal sebagai pelabuhan lada milik kerajaan

Hindu Sunda terakhir di Jawa Barat, Pakuan Pajajaran, yang berpusat di

sekitar Kota Bogor sekarang. Para pedagang nusantara kerap singgah di

Sunda Kalapa di antaranya berasal dari Palembang, Tanjungpura, Malaka,

Makasar dan Madura dan bahkan kapal-kapal asing dari Cina Selatan,

Gujarat/ India Selatan, dan Arab sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa

barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian,

kemenyan, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan lada dan

rempah-rempah yang menjadi komoditas unggulan pada saat itu. Para

pelaut Cina menyebut Sunda Kalapa dengan nama Kota Ye-cheng yang

berarti kota Kelapa. Hal ini kemungkinan disebabkan banyaknya pohon

kelapa yang tumbuh di sekitar pelabuhan Sunda Kalapa kala itu. Bangsa

Eropa pertama asal Portugis di bawah pimpinan de Alvin tiba pertama kali

di Sunda Kelapa dengan armada empat buah kapal pada tahun 1513, sekitar

dua tahun setelah menaklukkan kota Malaka. Mereka datang untuk mencari

peluang perdagangan rempah-rempah dengan dunia barat. Karena dari

Malaka mereka mendengar kabar bahwa Sunda Kalapa merupakan

pelabuhan lada yang utama di kawasan ini. Menurut catatan perjalanan

12
Tome Pires pada masa itu Sunda Kalapa merupakan pelabuhan yang sibuk

namun diatur dengan baik. Beberapa tahun kemudian Portugis datang

kembali dibawah pimpinan Enrique Leme dengan membawa hadiah bagi

Raja Sunda Pajajaran. Mereka diterima dengan baik dan pada tanggal 21

Agustus 1522 ditandatangani perjanjian antara Portugis dan Kerajaan Sunda

Pajajaran. Perjanjian diabadikan pada prasasti batu Padrao yang kini dapat

dilihat di Museum Nasional. Dengan perjanjian tersebut Portugis berhak

membangun pos dagang dan benteng di Sunda Kalapa. Pajajaran berharap

Portugis dapat membantu menghadapi serangan kerajaan-kerajaan Islam

seperti Demak dan Cirebon seiring dengan menguatnya pengaruh Islam di

Pulau Jawa yang mengancam keberadaan kerajaan Hindu Sunda Pajajaran.

Pada tahun 1527 saat armada kapal Portugis kembali di bawah pimpinan

Francesco de Sa dengan persiapan untuk membangun benteng di Sunda

Kalapa, ternyata gabungan kekuatan Muslim Cirebon dan Demak

berjumlah 1.452 prajurit di bawah pimpinan Fatahillah, sudah menguasai

Sunda Kelapa. Sehingga pada saat berlabuh Portugis diserang dan berhasil

dikalahkan. Atas kemenangannya terhadap Kerajaan Sunda Pajajaran dan

Portugis, pada tanggal 22 Juni 1527 Fatahillah mengganti nama kota

pelabuhan Sunda Kalapa menjadi Jayakarta yang berarti “kemenangan

yang nyata”.

j. Objek dan Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi

Pemandangan jalur kapal yang mengarah ke laut, adanya kapal-kapal yang

masih terbuat dari kayu (kapal Phinisi) yang masih beroperasi, kegiatan

13
masyarakat menaikkan dan menurunkan barang-barang ekspor/ impor dari

dan ke dalam perahu.

2.3. Museum Bahari

a. Letak Geografis

Koordinat: 6°07′39″S 106°48′30″E / 6.12748°LS 106.80836°BT

b. Kondisi Fisik

Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang

berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari

Sabang hingga Merauke yang berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda

Kelapa. Museum Bahari adalah salah satu dari delapan museum yang

berada di bawah pengawasan dari Dinas Kebudayaan Permuseuman

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

c. Aksesibilitas

Untuk sampai ke Museum ini, anda dapat menggunakan Perahu Sampan

Masyarakat – 5 menit – IDR 2.000, Perahu Sampan Turin – 5 menit – IDR

5.000-10.000, Mikrolet – 10 menit – IDR 3.000

d. Prasarana

Di Museum Bahari terdapat banyak kursi-kursi untuk bersantai setelah

berjalan mengelilingi museum dan terdapat juga berbagai fasilitas yang

mendukung/ membantu para wisatawan yang berkunjung ke Museum

Bahari.

14
e. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

1) Fasilitas Parkir
Terdapat fasilitas parkir untuk 10 mobil hanya di halaman Menara Pengawas

(Menara Syah Bandar) yang terletak sekitar 50 meter dari Museum Bahari.

Di depan dari Museum terdapat tempat parkir untuk 2 bis besar.

2) Anjing Penuntun
Anjing penuntun diperbolehkan masuk ke dalam Museum.

3) Kursi Roda
Dikarenakan tidak adanya elevator untuk kursi roda. Silahkan menghubungi

kami jika Anda akan berkunjung ke Museum.

4) Pembatasan Bawaan
Anda diminta untuk meninggalkan tas tangan seperti ransel, payung dan tas

tangan yang lebih besar dari 30 x 35 cm di tempat penitipan selama

kunjungan. Ransel atau kopor yang besar tidaklah diijinkan. Museum berhak

merubah persyaratan-persyaratan ini tanpa pemberitahuan lebih dahulu.


5) Pembuatan film

Mengambil foto dengan lampu blitz dan perekaman video diperbolehkan

untuk keperluan pribadi saja. Tumpuan tripod tidaklah diijinkan, maka hanya

peralatan genggam saja.

6) Kamar Kecil
Terdapat kamar kecil di Museum yang sesuai kebiasaan orang Indonesia

dilengkapi dengan pancuran tangan.


f. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

Disini kita dapat koleksi yang memamerkan berbagai benda peninggalan VOC

Belanda pada zaman dahulu dalam bentuk model atau replica kecil, photo,

lukisan serta berbagai model perahu tradisional, perahu asli, alat navigasi,

15
kepelabuhan serta benda lainnya yang berhubungan dengan kebaharian

Indonesia. Museum ini mencoba menggambarkan kepada para pengunjungnya

mengenai tradisi melaut nenek moyang Bangsa Indonesia dan juga pentingnya

laut bagi perekonomian Bangsa Indonesia dari dulu hingga kini. Museum ini

juga memiliki berbagai model kapal penangkap ikan dari berbagai pelosok

Indonesia termasuk juga jangkar batu dari beberapa tempat, mesin uap modern

dan juga kapal Pinisi (kapal phinisi Nusantara) dari suku Bugis (Sulawesi

Selatan) yang kini menjadi salah satu kapal layar terkenal di dunia.

g. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjungnya tidak hanya wisatawan domestik tetapi juga wisatawan

mancanegara dari berbagai negara di dunia.

h. Pengelola

Dikelola oleh Pemerintah Daerah Jakarta Utara.

i. Latar Belakang Sejarah

Pada masa pendudukan Belanda bangunan ini dulunya adalah gudang yang

berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti

rempah-rempah yang merupakan komoditi utama VOC yang sangat laris di

pasaran Eropa. Bangunan yang berdiri persis di samping muara Ci Liwung ini

memeiliki dua sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen

atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun 1652-1771) dan sisi

timur, disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat

16
terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan

sebagai Museum Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan barang

dagangan utama VOC di Nusantara, yaitu rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan

tekstil. Pada masa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat

menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini

dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang. Tahun 1976, bangunan cagar budaya ini

dipugar kembali, dan kemudian pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari.

j. Objek dan Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi

Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan

aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula

berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan

pelayaran. Juga peralatan yang digunakan oleh pelaut di masa lalu seperti alat

navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan meriam. Museum Bahari juga

menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia

dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan

Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket

Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia -

Amsterdam.

2.4. Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)

b. Letak Geografis

Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau

Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman

Fatahillah No. 2, Jakarta Barat.

17
c. Kondisi Fisik

Luas lebih dari 1.300 meter persegi. Gedung ini dulu adalah sebuah Balai Kota

(bahasa Belanda: Stadhuis) yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah

Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Bangunan itu menyerupai Istana Dam di

Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan

barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang

pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

d. Aksesibilitas

Untuk menuju lokasi Museum Sejarah Jakarta, wisatawan dapat berkunjung

dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Jika

memilih menggunakan kendaraan umum, wisatawan dapat menggunakan

sarana transportasi bus Trans Jakarta dari arah Blok M menuju arah Kota.

Selain itu wisatawan dapat juga menggunakan Mikrolet M-12 dari arah Pasar

Senen menuju Kota, juga dapat menggunakan Mikrolet M-08 dari jurusan

Tanah Abang menuju Kota. Alternatif lain yang tersedia, pengunjung dapat

juga memilih bus patas AC 79 dari arah Kampung Rambutan menuju Kota.

e. Prasarana

Tingkat keamanannya cukup baik, kemashuran koleksi pun internasional level,

terdapat berbagai variasi jenis koleksi dengan mutu yang cukup bagus. Koleksi

nya ada yang asli ada pula yang imitasi. Kelengkapan koleksi cukup dan

peragaan koleksi lumayan menarik. Arsitektur bangunan cukup bagus. Suasana

nya juga nyaman.

18
f. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

Disini terdapat Label, Brosur, Pramuwisata, Kafe, Kios Cinderamata, Tempat

Sampah, Toilet, Sarana Peribadatan dan Tempat Parkir.

g. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

Disini kita dapat melihat koleksi-koleksi peninggalan jaman dulu dan

mendapatkan informasi serta ilmu pengetahuan kesejarahan Indonesia.

h. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjung tidak hanya dari domestic, tetapi banyak juga pengunjung

mancanegara, terutama Belanda yang ingin melihat peninggalan nenek

moyang mereka di Indonesia.

i. Pengelola

Museum ini dikelola oleh Dinas Kepariwisataan Indonesia.

j. Latar Belakang Sejarah

Diresmikan oleh Gubernur Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974. Banyak benda

bersejarah dari Belanda dan Portugis. Lantai dasar digunakan sebagai Kantor

Balai Kota Pemerintahan Belanda. Lantai kedua digunakan oleh Kantor

Dewan Pengadilan / Dewan Hindi Belanda.

k. Objek dan Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi.

Museum Sejarah Jakarta mempunyai koleksi benda-benda bersejarah yang

beragam, misalnya benda-benda arkeologi masa Hindu, Buddha, hingga Islam,

benda-benda budaya peninggalan masyarakat Betawi, aneka mebel antik mulai

abad ke-18 bergaya Cina, Eropa, dan Indonesia, gerabah, keramik, dan

19
prasasti. Koleksi benda-benda tersebut dipamerkan di berbagai ruang, seperti

Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang

Sultan Agung, Ruang Fatahillah, dan Ruang M.H. Tamrin. Bagi pengunjung

yang ingin menikmati koleksi museum akan dimudahkan oleh tata pamer

Museum Sejarah Jakarta. Tata pamer tersebut dirancang berdasarkan kronologi

sejarah, yakni dengan cara menampilkan sejarah Jakarta dalam bentuk display.

Koleksi-koleksi tersebut ditunjang secara grafis oleh foto-foto, gambar-gambar

dan sketsa, peta, dan label penjelasan agar mudah dipahami berdasarkan latar

belakang sejarahnya. Selain itu, museum ini juga memamerkan benda-benda

bersejarah lainnya seperti uang logam zaman VOC, aneka timbangan/dacinan,

meriam Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis, serta bendera dari

zaman Fatahillah. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat lukisan-lukisan

karya Raden Saleh, peta-peta kuno, dan sebuah foto gubernur VOC bernama

J.P. Coen.

2.5. Dunia Fantasi

a. Letak Geografis

Dunia Fantasi adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian

Jaya Ancol (6,1268°LS 106,843°BT), Jakarta Utara, Indonesia.

b. Kondisi Fisik

Macam-macam wahana di Dufan :

o Halilintar

o Tornado

o Kora-kora

20
o Bianglala

o Komedi putar

o Arung jeram

o Niagara

o Hysteria

o Perang bintang

o Panic house

o Kicir-kicir

o Pontang-pontang

o Ontang-anting

o Rajawali

o Burung Tempur

o Gajah Beledug

o Poci-poci

o Treasureland – Temple of Fire

o Kalila Adventure

o Dufan Glow “Fabulous Live Show”

o Hello Kitty Adventure

o Istana Boneka

o Fantasy Light Magic of Dufan

o Rumah Miring

o Ice Age Adventure

c. Aksesibilitas

21
- KRL Commuter Line

Jam Operasi: 04.00-23.30 WIB

Tarif: Maks. Rp 7.000

 Bogor - Kampung bandan (lanjut Mikrolet M15 / M 15 A) turun di pintu

utama Ancol

 Bekasi - Jakarta Kota ( lanjut Mikrolet M15 / M 15 A ) turun di pintu

utama Ancol

 Serpong - Jakarta ( transit tanah abang) - kampung bandan. lanjut Mikrolet

M15 / M 15 A) turun di pintu utama Ancol

- Bus Transjakarta

Jam Operasi: 05.00-22.00 WIB

Tarif: Rp 3.500

Info Lengkap: transjakarta.co.id

 Naik Bus Transjakarta Koridor 1 dan Koridor 5

 Turun di Halte Ancol

- Bus Reguler

Jam Operasi: 24 Jam

Tarif: Variatif

Info Lengkap: jakarta.go.id/web/bus

 BLOK M - ANCOL ( terminal tanjung priuk)

 PPD P38 Blok M – Tanjung Priok

22
 Steady Safe 948 Kampung Melayu – Tanjung Priok (lanjut Mikrolet M15 /

M 15 A) turun di pintu utama Ancol

 Bekasi Barat - Mangga dua : Mayasari Bakti 27 (AC) (lanjut Mikrolet M15

/ M 15 A) turun di pintu utama Ancol

d. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

 Toilet & Tempat Perawatan Bayi

 Kursi Roda serta Kereta Bayi

 ATM

 Charging Point untuk mengisi baterai handphone pengunjung

 Ruang Loker dan Tempat Penitipan Barang

 Cafe & Lounge

 Toko Hadiah dan Merchandise

 Musholla

 Makanan dan Jajanan

Dapat ditemukan juga beberapa tempat yang menjual makanan dan jajanan

dibeberapa kawasan yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk makan

siang hingga beristirahat sejenak. Beberapa tempat makan yang umum

dikenal antara lain seperti McDonald, Bakso A Fung, Rumah Makan

Padang Simpang Raya, Yoshinoya dan lainnya. Adapun beberapa tempat

jajanan/snack selama berpetualang di kawasan Dufan antara lain Jolly

Time, Shinlin Street Snack, Cha Time dan lainnya.

e. Prasarana

23
Pada saat akan masuk, tas yang dibawa setiap pengunjung akan diperiksa

terlebih dahulu. Jika pengunjung sulit mencari letak wahana, maka pengunjung

hanya tinggal melihat tiang penujuk yang akan menunjukan arah ke wahana

yang dituju. Lalu ada setiap petugas yang bertugas disekitar area dufan yang

akan membantu para pengunjung.

f. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

Bermain wahana yang ada di dalam Dunia Fantasi, membeli makanan di dalam

restoran yang tersedia di dalam Dufan, berfoto dengan latar belakang wahana

yang di Dufan, mendengarkan live band yang tampil di dekat wahana Komedi

Putar, membeli souvenir di toko yang ada di dalam Dufan.

g. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjung bukan saja berupa masyarakat domestik tapi juga Dufan banyak

dikunjungi oleh turis-turis mancanegara.

h. Pengelola

Dikelola oleh PT Taman Impian Jaya Ancol.

i. Latar Belakang Sejarah

Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan yang diresmikan pada 29

Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian

Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara, Indonesia. Dunia Fantasi

mempunyai maskot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan

dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan

24
bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera bekantan adalah

semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini dilindungi. Pada

awalnya Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari

Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi

karena pada saat itu Agustinus Teddy Darmanto selaku ketua sekaligus

penanggung jawab BenDufa (Bengkel Dunia Fantasi) sangat sibuk dalam

tahap penyelesaian akhir, oleh karena itu pengvisualisasian diberikan

pada Matari Advertising. namun setelah Dunia Fantasi dibuka untuk umum

visualisasi karakter Dufan diambil alih kembali oleh team BenDufa dan

terciptalah logo dan maskot Dunia Fantasi si Dufan.

j. Objek dan Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi

Dufan memiliki 8 kawasan wisata dengan tema berbeda yaitu Jakarta,

Indonesia,Yunani, Amerika, Asia, Eropa, Hikayat dan Balada Kera. Masing-

masing wahana permainan mempunyai teknologi tinggi dan menjadi pusat

edutainment di Ancol. Masing-masing dari wahana yang terdapat di Dufan

memiliki adrenalin dan sensasi tersendiri. Dufan sendiri menyediakan hiburan

sendiri seperti adanya parade.

2.6. Monumen Nasional

a. Letak Geografis

Monumen Nasional terletak di Jalan Medan Merdeka di dekat Museum

Nasional.

25
b. Kondisi Fisik

Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh

bangunan ini dilapisi oleh marmer. Monas dibagi dalam beberapa

tingkatan, yaitu:

1. Lidah Api

Bagian puncak terdapat cawan yang diatasnya terdapat lidah api dari

perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat

14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah Api monas

terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

2. Pelataran Puncak

Pelataran puncak luasnya 11x11 m2. Untuk mencapai pelataran puncak,

pengunjung bisa menggunakan lift. Dari pelataran yang terdapat di

bawah lidah api, pengunjung bisa melihat gedung-gedung di kota

Jakarta. Bahkan pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat

maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.

3. Museum Sejarah Perjuangan Nasional

Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan luas yaitu Museum

Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah

perjuangan Bangsa Indonesia. Luas daripada museum ini adalah 80x80

m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama yang menampilkan

sejarah Indonesia dari zaman nenek moyang hingga G30S/PKI.

26
Terdapat juga disekeliling monas area taman yang dapat digunakan

untuk area bermain. Dilengkapi juga dengan kolam air mancur menari.

Pertunjukan air mancur menari ini dapat ditonton ketika malam hari.

c. Aksesibilitas

Tidak sulit untuk mencapai Monas karena terletak di pusat kota Jakarta,

jadi banyak kendaraan umum yang melewati jalur tersebut. Yang paling

mudah dapat menggunakan Trans Jakarta dari blok M menuju ke monas

dengan tarif Rp 3.500. Setelah memasuki kawasan monas dari taman

sekeliling Monas, untuk menuju pintu masuk monasnya sendiri disediakan

wara-wiri tanpa dipungut biaya.

d. Prasarana

Akses menuju jalan ini sudah sangat baik, semua ditata dengan sedemikian

rupa sehingga tidak sulit bagi pengunjung untuk mencapai Monas.

e. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

Fasilitas wisata yang tersedia di tempat ini sudah cukup lengkap, seperti

adanya pemandu wisata, pusat informasi, WC, serta peralatan penunjang

kebersihan. Keadaan dari fasilitas yang disediakan dijaga dengan cukup

baik. Ada juga kios-kios souvenir yang berjejer dibagian taman. Foodcourt

pun tersedia disini berjejeran dengan kios-kios penjual souvenir.

f. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

27
Yang paling menarik dari Monas adalah menjejakkan kaki di puncak

Monas ini. Karena dari puncak Monas pengunjung dapat melihat kota

Jakarta yang begitu luas. Dan bahkan jika cuaca cerah pengunjung dapat

melihat Gunung Salak dan LautJawa. Ada pula sebelum mencapai puncak

Monas, di dasarnya sendiri terdapat ruangan museum yang menyuguhkan

diorama yang menceritakan sejarah Indonesia.

g. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjung yang datang kesini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari

anak-anak hingga orang dewasa. Wisatawan domestic maupun

mancanegara juga banyak yang berkunjung kesini.

h. Pengelola

Kantor Pengelola Kawasan Monas.

i. Latar Belakang Sejarah

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah

sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul

pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada

tahun 1949, Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah

monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di

depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang

dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi

kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat

patriotisme generasi penerus. Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite

28
nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar

pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu

karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang

ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia

dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada

tahun 1960tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi

kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan

rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai

rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu

berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang

monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan

Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu

ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup

buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan

menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.

Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan

rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45,

melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini

kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh

Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.

j. Objek dan Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi

Daya tarik Monas adalah pengunjung dapat naik hingga puncak Monas

untuk melihat pemandangan kota Jakarta yang terhampar luas.

29
2.7. Museum Nasional

a. Letak Geografis

Berada di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta 10110.

b. Kondisi Fisik

Museum Nasional sebagai sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat

informasi edukatif kultural dan rekreatif, mempunyai kewajiban

menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia.

Hingga saat ini koleksi yang dikelola berjumlah 141.899 benda, terdiri atas

7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik,

sejarah, etnografi dan geografi. Penyelamatan dan pelestarian budaya ini

pada hakekatnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat, diinformasikan

melalui pameran dan penerbitan-penerbitan katalog, brosur, audio visual

juga website. Tujuannya agar masyarakat tahu dan ikut berpartisipasi dalam

pelestarian warisan budaya bangsa. Mengenai pameran, sistem penataan

pameran di gedung lama (Unit A) berdasarkan pada jenis-jenis koleksi, baik

berdasarkan keilmuan, bahan, maupun kedaerahan. Seperti Ruang pameran

Prasejarah, Ruang Perunggu, Ruang Tekstil, Ruang Etnografi daerah Sumatra,

dan lain-lain. Sedangkan penataan pameran di gedung baru (Unit B atau

Gedung Arca) tidak lagi berdasarkan jenis koleksi melainkan mengarah

kepada tema berdasarkan aspek-aspek kebudayaan yang mana manusia

diposisikan sebagai pelaku dalam lingkungan tempat tinggalnya. Tema

pameran yang berjudul “Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan” ini

terdiri dari beberapa subtema antara lain Manusia dan Lingkungan, Ilmu

30
Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi, Organisasi Sosial dan Pola

Pemukiman, dan Khasanah dan Keramik. Gedung Unit C direncanakan akan

dibangun untuk memperluas tata pameran yang sudah ada dan untuk melengkapi

subtema terakhir yaitu Religi dan Kesenian.

c. Aksesibilitas

Bila ingin mencapai ke Museum ini, anda bisa berjalan kaki dari Monumen

Nasional dengan memakan waktu hanya 5 menit saja. Atau anda bisa

menggunakan angkutan umum dari Stasiun Gambir, dengan membayar Rp

2.000,-

d. Prasarana

Tingkat keamanannya baik, kemashuran koleksi pun internasional level,

terdapat berbagai variasi jenis koleksi dengan mutu yang cukup bagus.

Koleksi nya ada yang asli ada pula yang imitasi. Kelengkapan koleksi

cukup dan peragaan koleksi menarik. Arsitektur bangunan baik. Suasananya

juga nyaman.

e. Fasilitas / Sarana Wisata yang Tersedia

Terdapat kantin sebanyak 2 buah dengan kondisi baik, kios cinderamata

satu buah di Gedung Baru, tempat sampah punada dimana-mana, terdapat

toilet sebanyak 2 buah, terdapat musholla di basement, tempat parkir

tersedia, untuk bis di bagian atas dan untuk mobil/motor di basement.

31
f. Aktivitas Wisata yang Dapat Dilakukan

Disini kita dapat melihat koleksi-koleksi peninggalan jaman dulu dan

mendapatkan informasi serta ilmu pengetahuan kesejarahan.

g. Pasar Wisata / Pengunjung

Pengunjung tidak hanya dari domestic, tetapi banyak juga pengunjung

mancanegara, terutama Belanda yang ingin melihat peninggalan nenek

moyang mereka.

h. Pengelola

Kini Museum Nasional bernaung di bawah Departemen Kebudayaan dan

Pariwisata.

i. Latar Belakang Sejarah

Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh

Eropa, terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad

18. Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh Pemerintah Belanda di

bawah Gubernur-Jendral JCM Radermacher sebagai respons adanya

perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen

yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda. Museum ini

diresmikan pada tahun 1868, tapi secara institusi cikal bakal Museum ini

lahir tahun 1778, saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten

en Wetenschappen oleh pemerintah Belanda.

j. Objek dan Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi

32
Museum Gajah banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh

Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuna,

prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-

koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah,

keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga. Sebelum

gedung Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jalan Salemba 27,

Jakarta Pusat didirikan, koleksi Museum Gajah termasuk naskah-naskah

manuskrip kuna. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum

Gajah kini disimpan di Perpustakaan Nasional. Sumber koleksi banyak

berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia

Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di

museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum ini merupakan

museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Koleksi yang menarik

adalah Patung Bhairawa patung yang tertinggi di Museum Nasional dengan

tinggi 414 cm ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau

Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran

Buddha) di bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri diatas mayat dan

deretan tengkorak serta memegang cangkir dari tengkorak di tangan kiri dan

keris pendek dengan gaya Arab ditangan kanannya, ditemukan di Padang

Roco, Sumatra Barat. Diperkirakan patung ini berasal dari abad ke 13 - 14.

Koleksi arca Buddha tertua di Museum ini berupa arca Buddha Dipangkara

yang terbuat dari perunggu, disimpan dalam ruang perunggu dalam kotak

kaca tersendiri, berbeda nasibnya dengan arca Buddha, arca Hindu tertua di

Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (sekitar 4M) terletak di ruang arca batu

tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari candi Banon.

33
BAB III

PENDEKATAN TEORI KONSEPSI

Dari setiap tempat-tempat yang telah saya kunjungi pada tanggal 26-28

September 2017, saya melihat potensi yang sangat besar di dalam setiap obyek wisata

yang ada. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, saya melihat bahwa untuk

daerah kota Jakarta telah terdapat banyak keanekaragaman dan kekayaan wisata yang

dapat dimanfaatkan untuk menarik para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Menurut pandangan saya, diantara ketujuh obyek wisata yang telah dikunjungi,

hanya ada beberapa yang maju, dikenal dan memperoleh jumlah pengunjung cukup

besar. Padahal obyek-obyek wisata yang lain memiliki daya tarik tersendiri dengan

keunikan yang dimilikinya..

34
Dimasa yang akan datang, apabila obyek-obyek yang ada dikelola dengan

semakin baik, dalam arti terus dicari usaha-usaha bagaimana meningkatkan daya tarik

wisata yang ada, maka saya percaya objek wisata yang saat ini belum terkenal pun

dapat menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Salah satu kendala yang saya rasakan untuk setiap obyek wisaya yang ada

semakin berkembang adalah keterbatasan dana dan kurangnya investor yang tertarik

untuk itu. Hal tersebut tentu sangat bargantung bagaimana pihak pengelola dalam hal

ini dapat menunjukkan potensi keuntungan yang dapat diberikan jika obyek wisata

yang ada dikembangkan.

Selain sisi pengembangan obyek wisata itu sendiri, dengan semakin

mempertajam dan mengekspos keunikan yang dimilikinya, peningkatkan fasilitas-

fasilitas yang ada tentu juga sangat dibutuhkan. Tentu seorang wisatawan cenderung

enggan datang ke sebuah tempat wisata dengan toilet yang kotor dan bau dan hanya

satu-satunya pula walaupun tempat tersebut memiliki daya tarik yang luar biasa.

Kelengkapan produk dan kemenarikan suatu tempat tentu harus dibarengi

dengan suatu perencanaan pemasaran yang bagus dari pengelola tempat wisata

tersebut. Dalam hal ini pun pengelola adalah pihak yang bertanggungjawab untuk

memperkenalkan suatu tempat wisata ke masyarakat dalam negeri maupun luar

negeri. Tanpa perencanaan pemasaran yang baik, masyarakat tidak akan pernah

mengenal sebuah obyek wisata. Walaupun obyek tersebut memiliki pesona wisata

yang luar biasa sekalipun, hal tersebut akan sia-sia dan tidak akan mendorong

peningkatan jumlah pengunjung. mengunjungi tempat tersebut.

Kelengkapan produk suatu tempat harus disamakan dengan suatu perencanaan

pemasaran yang bagus dari pengelola tempat wisata tersebut. Pengelola yaitu pihak

35
yang bertanggung jawab untuk memperkenalkan suatu tempat wisata ke masyarakat

dalam negeri maupun luar negeri.

BAB IV

PEMBAHASAN STUDI

Dari tempat yang telah kami kunjungi pada tanggal 26-28 September 2017,

banyak sekali permasalahan yang ditemui dalam usaha pengembangan produk dan

perencanaan pemasaran produk wisata itu sendiri. Pengembangan tempat wisata itu

bisa terjadi jika didukung oleh masyarakat sekitar atraksi wisata dan kelengkapan

fasilitas di tempat wisata tersebut. Aksesibilitas dan akomodasi disekitar atraksi wisata

tersebut juga harus diperhatikan. Dalam mengolah suatu kawasan diperlukan

menejemen yang baik terutama terutama pada saat sumber daya manusianya sehingga

tidak terjadi kesalahan pengolahan yang berakibat fatal bagi perkembangan pariwisata

di kawasan tersebut.

Hal keterbatasan dana juga menghambat pihak pengelola untuk

mempromosikan produk wisata itu ke masyarakat luas.

36
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Atraksi wsiata yang baik bukan hanya atraksi wisata yang memiliki keunikan

tersendiri, tetapi atraksi wisata yang baik adalah atraksi yang memiliki sarana dan

prasarana yang memadai.Akan lebih baik lagi jika atraksi wisata tersebut memiliki

informasi lengakp dengan aksesibilitas yang baik. Hal – hal tersebut lah yang perlu

diperhatikan agar para wisatawan dapat tertarik untuk datang.

B. SARAN

Saran untuk para pengelola adalah, untuk tidak menjadi pengelola yang money

oriented. Para pengelola harus mengutamakan pelayanan yang diberikan. Pengelola

harus meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, kebersihan dan keamanan juga

37
harus ditingkatkanagar para wisatawan memiliki good impression. Jika para

wisatawan memiliki good impression, maka mereka akan datang lagi ke atraksi wisata

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ancol.com/get-directions

https://dhaverst.wordpress.com/2013/11/27/sanda-kelapa-kala-senja/

https://en.wikipedia.org/wiki/National_Monument_(Indonesia)

https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Fantasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Bahari

https://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Syahbandar

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Fatahillah

https://id.wikipedia.org/wiki/Sunda_Kelapa

https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Impian_Jaya_Ancol

http://indonesiaindonesia.com/f/83928-sejarah-tugu-monas-monumen-nasional-
jakarta/

38
http://www.jayanjayan.com/taman-mini-indonesia-indah-miniatur-keindahan-
indonesia/

http://www.museumnasional.or.id/visit/hours-n-admission.html

http://www.museumnasional.or.id/about/history_of_the_museum.html

https://putriehandayani.wordpress.com/2011/04/09/jalan-jalan-sunda-kelapa/

https://tiket.tokopedia.com/travel/dunia-fantasi-dufan-ancol-jakarta/

LAMPIRAN

Day 1:

39
40
Museum Prajuritan Indonesia (TMII)

41
Tiba di Maple Hotel

42
Day 2:

Pelabuhan Sunda Kelapa

43
44
Menara Syahbandar

Museum Bahari

45
46
Jembatan Kota Intan

Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta)

47
48
Dunia Fantasi (Dufan)

Day 3 :

49
Monumen Nasional (Monas)

50
Museum Nasional (Museum Gajah)

51
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Date

MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN 12 Sept 2017


TRANPORTATION CHECK LIST
AVERAGE VELOCITY EVALUATION SHEET
STARTING POINT FINISHING POINT DURATION DISTANCE

TIME KM TIME KM (in minutes) (in kilometer)

1.STPB 2.TMII

05.40 31457 08.15 31614  155’  157km

2.TMII 3.Hotel Maple

13.10 31614 14.10 31645 60’ 31km

3. 4.

     

4. 5.

       

5. 6.

6. 7.

7. 8.

           

GRAND TOTAL
 215’ 188km
TOTAL
DURATION AVERAGE VELOCITY
(in hours) 3h35m  (km/hours) 52 km/h
Reported By

AV - Average Velocity
Jonathan K. Djami 

52
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Date

26 Sept
MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN 2017
DISTRIBUTION OF TIME CHECK LIST
Date/Day:  Tuesday, 26 September 2017
Name of
Tour: Jakarta City Tour 
Time of
Vehicle: Micro Bus (MC) 
DURATION (in minutes)
ON
FROM TO GROUND ACTIVITIES
BOARD TOTAL
ACTIVITIES TOUR REST

 STPB  TMII 155’ 235’ 60’ 450’

 TMII Maple Hotel 60’ 0’ 0’ 60’

   

   

   

   

   

   

   

   

GRAND TOTAL (in minutes) 215’


235’ 60’ 510’

GRAND TOTAL (in hours) 3h35’


3h55’ 1h 8h30’
Reported By

DT - Distribution of Time
Jonathan K. Djami 

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA Date

53
BANDUNG
MANAJEMEN PENGATURAN
PERJALANAN 26 Sept 2017 
TOUR TRANSPORT REPORT CHECK LIST
Fuel
Tour Jakarta City Tour  140L
Capacity Type of Fuel
Seat
Name of Party MPP-1   29 pcs
Capacity
Type of Vehicle PC / MINI VAN / SMC / MC (MC)    Solar-Dex
ROUTE   START FINISH
Mechanics Excelent Excelent 
STPB - Maple Hotel
Appearance  Good  Good
Equipment Good  Good
-
Driver Excelent   Excelent
NO. / NAME
DATE/DAY OF
TOTAL KM WHEN OF FUEL
FUELING FUELING FUELING GAS STATION CONSUMPTION

 26 September 31475 SPBU


2017  100L Setiabudhi  100L

 
       

 
       

 
       

 
       
GRAND AVERAGE FUEL
100L  73L  1,4 
TOTAL CONSUMPTION

STARTING KM ENDING KM
31475 31645 
Reported By

FU - Fuel Check List


 Jonathan K. Djami

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Date

54
MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN 26 Sept 2017 
TOURIST ATTRACTION REPORT CHECK LIST
Taman Mini Indonesia
Name of Attraction Indah Jl. Taman Mini, Jakarta
Address
Timur 
Type Man Made
Specification Educational Theme Park Day Attraction
ACCESSIBILITY OF PUBLIC TRANSPORT VALUE
 Trans
Main Attraction 4
Type of Transport   Jakarta    
Pinang
Worth Visiting 3
From: Pluit To: Ranti
Rp
Cleanliness 2
Duration 60’   Cost 3.500,- 
ACTIVITY TO SEE ACTIVITY TO DO

Rent bike, take photos, edu-tour, ride


 Indonesian Culture, Museum, edu-park, mini zoo gondola 
FACILITIES YES NO REMARKS ADMISSION
Local Guide  ✓     Adult Weekday

Information Center  ✓     Rp 10.000,- 


Equipment   ✓   Adult Weekend

Clinic   ✓   Entrance  Rp 10.000,-


Fee Child Weekday
Charging Corner  ✓  
Litter Basket ✓    Rp 10.000,-
Lavatory ✓   Child Weekend

Restaurant  ✓   Rp 10.000,- 
Entrance
 Rp 10.000,-
Shop ✓   Car
WiFi  ✓   Parking Fee FREE 
BRIEF DESCRIPTION MANAGED BY
       
 Yayasan
   
A theme park that shows every culture in Indonesia Harapan Kita
       
Reported By

TA - Tourist Attraction  Jonathan K. Djami

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Date

55
MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN 26 Sept 2017 
TOURIST ATTRACTION REPORT CHECK LIST
Anjungan Kalimantan
Name of Attraction Timur Jl. Taman Mini, Jakarta
Address
Timur 
Type Man Made
Specification Educational Theme Park Day Attraction
ACCESSIBILITY OF PUBLIC TRANSPORT VALUE
 Trans
Main Attraction 2
Type of Transport   Jakarta    
Pinang
Worth Visiting 2
From: Pluit To: Ranti
Rp
Cleanliness 1
Duration 60’   Cost 3.500,- 
ACTIVITY TO SEE ACTIVITY TO DO

 Tradition and Culture in Kalimantan Timur Take photos, learn about the Kalimantan
Province Timur Culture, tradition and History
FACILITIES YES NO REMARKS ADMISSION
Local Guide  ✓     Adult Weekday

Information Center  ✓     Rp 10.000,- 


Equipment   ✓   Adult Weekend

Clinic   ✓   Entrance  Rp 10.000,-


Fee Child Weekday
Charging Corner   ✓  
Litter Basket ✓    Rp 10.000,-
Lavatory ✓   Child Weekend

Restaurant   ✓   Rp 10.000,- 
Entrance
 Rp 10.000,-
Shop ✓   Car
WiFi  ✓   Parking Fee FREE 
BRIEF DESCRIPTION MANAGED BY
 
     
 Taman Mini
  Indonesia  
A place in TMII that shows everything about Kalimantan Timur Indah
       
Reported By

TA - Tourist Attraction  Jonathan K. Djami

56
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Date
26 September
MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN 2017 
RESTAURANT REPORT CHECK LIST
Name of Restaurant  Maple Hotel Resto Seat Capacity 75 pax
Address Jl. Daan Mogot dalam, Phone 08212256123
  Kali Sekretariat No.55 E-mail mtc@maplehotel.id
Type of Cuisine Various Cuisine Website Maplehotel.id
LOCATED ENROUTE OF MEALS TIME
From: TMII To: Maple Hotel D
AVAILABILITY
FACILITIES REMARKS
YES NO
Parking Lot ✓          
Litter Bin ✓          
Hand Wash Area ✓          
Lavatory ✓          
AC / Fan ✓          
Amusement ✓          
Internet / WiFi ✓          
Coffee Break ✓          
Charging Corner ✓          
ORGANIZATION Out- Un-
DESCRIPTION standing
Good Moderate Poor
acceptable
Manage by:
      Greeting ✓
      Grooming ✓
      Taking Order ✓
      Meals Service ✓
      Dining Equipment ✓
Personnel: Cleanliness ✓
      Helpfulness ✓
      Food Taste ✓
      Others Equipment ✓
General Comment
Restaurant yang berada di dalam Maple Hotel menyediakan berbagai macam makanan
dengan pelayanan yang sangat baik

Reported By

RT - Restaurant Report
Jonathan K. Djami

57
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Date
26 Sept
MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN 2017 
HOTEL REPORT CHECK LIST
Star / Non
Name of Hotel
 Maple Hotel Star 3 Stars
Phone 08212256123
Jalan Daan Mogot dalam, Kali
Address Sekretariat No. 55, Tanjung Duren, E-mail mtc@maplehotel.id
Jakarta Barat Website Maplehotel.id
ROOMS
Bed
Type of Rooms Unit Rate
Arrangement Remarks
 Superior Single-double  84  Rp 849.000,-  Good
 deluxe  Single-double 12  Rp 1.049.000,-  Good
         
MEALS Rate Condition
  B'fast Lunch Dinner Others Included
Type ✓       Commissionable
Rate         Price
AVAILABILITY Comment          
FACILITIES
YES NO Service          
Restaurant ✓ ORGANIZATION
Swimming Pool ✓ Managed by  
Bar ✓ Chain  
Convention Hall ✓ Cooperation  
Shopping Arcade ✓ Personnel  
Fitness Centre ✓ Very Very
DESCRIPTION Good
Good Fair Poor
Poor
Business Centre ✓
Children Playroom ✓ Interior Design ✓
Parking Lot ✓ Lobby Design ✓
WiFi Facility ✓ Receptionist Services ✓
Smoking Allowed ✓ Bell Boy Helpfulness ✓
Meeting Room ✓ Staff Friendliness ✓
Spa ✓ Cleanliness ✓
Salon ✓ Management ✓
Lounge ✓ Others Equipment ✓
General Comment
Letak hotel strategis, interior minimalis dan menarik, kamar yang memiliki fasilitas yang memadai dan
nyaman, memiliki service dan pelayanan yang bagus
Reported By

HT - Hotel Report
Jonathan K. Djami

58

Anda mungkin juga menyukai