Anda di halaman 1dari 11

Dampak Taman Mini Indonesia Indah Terhadap

Industri Pariwisata, Seni, dan Budaya di Daerah

NAMA : AJI NUGRAHA


NPM : 10110459
KELAS : 1 KA 34

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR


PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI S1

1
UNIVERSITAS GUNADARMA
PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri
tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, kami siap untuk menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.

NAMA NPM TANDA TANGAN

Aji Nugraha 10110459

Program Sarjana S1 Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

2
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar ini. “Dampak Taman
Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata, Seni, dan Budaya di Daerah ”
Pembuatan makalah ini ini bertujuan untuk mengetahui kasus-kasus Kebudayaan
yang terjadi saat ini

selain itu makalah ini juga sebagai tugas mata kuliah softskill yang diberikan oleh Bapak
Muhammad Burhan Amin.

Semoga penulisan makalah ini bermanfaat untuk yang membacanya, mohon maaf bila
kekeliruan dalam penulisannya.

Bekasi, 21 Maret 2010

Aji Nugraha

3
Daftar Isi

Pernyataan……………………………………………………………...………… . 1

Kata pengantar………………………………………………………………………2

Daftar isi…………………………………………………………………………….3

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang ………………………………………………………...… 4


B. Tujuan………………………………………………………… ………… 4

C. Saran …………………………………………….…………………..……5

Bab II Permasalahan

Dampak Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata, Seni, Dan
Budaya Di Daerah

2.1 TMII dan Industri Pariwisata……………………………………..…….……6

2.2 TMII dan Seni…………………………………………………………...……7

2.3 TMII dan Budaya Daerah……………………………………….…………….8

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi………………………………………………9

REFERENSI……………………………………………………………………...10

BAB I
PENDAHULUAN

4
A. Latar Belakang

TMII (Taman Mini Indonesia Indah) adalah sebuah taman yang berbasis budaya,
menampilkan miniatur yang menggambarkan keindahan dan keragaman Indonesia dalam
lahan yang kecil di daerah Jakarta Timur. Secara populer di kenal sebagai Taman Mini, isi
taman ini adalah 26 replika rumah adat tradisional yang ditemukan di seluruh kepulauan
Indonesia dari Aceh ke Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua. Miniatur- miniatur ini
mengambarkan sejarah, kesenian, kerajinan dan tradisi dari setiap provinsi. Dibangun
untuk pendidikan dan rekreasi keluarga, Taman Mini memiliki area luas untuk rekreasi
keluarga, sejumlah taman flora dan fauna, museum, teater pertunjukan, teater Imax dan
fasilitas-fasilitas akomodasi.Untuk lebih mengekspresikan toleransi di Indonesia dan hidup
berdampingan secara damai di antara pemeluk-pemeluk agama di seluruh kepulauan, di
taman ini juga didirikan rumah-rumah ibadah sampai saat ini masih aktif digunakan seperti:
masjid, pura, vihara, gereja Katolik dan gereja Protestan.Tidak jauh ada sebuah danau besar
dengan bentuk pulau-pulau asli Indonesia di dalamnya. Dari udara para pengunjung dapat
melihat bentuk keseluruhan peta Indonesia di danau.

Taman Mini Indonesia Indah adalah gagasan Ibu Tien Soeharto, mantan wanita
pertama di Indonesia. Kontruksi Taman Mini dimulai tahun 1971 dan diresmikan pada 20
April 1975. Untuk para pengunjung yang hanya memiliki waktu terbatas untuk menjelajah
pulau-pulau Indonesia, Taman Mini adalah perkenalan terbaik untuk  keanekaragaman
budaya negara ini. Taman Mini adalah taman yang ideal untuk keluarga agar lebih
mengenal budaya-budaya regional.

B. Tujuan

Taman Mini Indonesia Indah didirikan untuk mengenalkan beragam budaya Indonesia
kepada khalayak luar agar lebih mudah mengenal budaya Indonesia, memperkuat rasa
persatuan masyarakat Indonesia dengan menyadari adanya perbedaan yang dapat menjadi
kekuatan dalam satu tubuh rakyat Indonesia, dan juga sebagai sarana rekreasi yang
mendidik bagi masyarakat Indonesia.

Dengan ditetapkan Pancasila sebagai Landasan ideal, maka Taman Mini Indonesia
Indah menunjukan ciri yang khas, yakni tempat ini akan bersih dari penguyuhan acara-
acara yang sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai moral yang tinggi maupun hal-hal yang
sekitarnya akan menjurus kearah akibat-akibat yang akan melemahkan dan mengurangi
martabat tata susila manusia pada umumnya, dan bangsa Indonesia pada khususnya.

C. Sasaran

Dalam pengembangannya Taman Mini Indonesia Indah memiliki sasaran terutama dalam
bidang pariwisata:

5
1. Sumber daya manusia

Untuk melaksanakannya dituntut ketangguhan sumber daya manusia yang


mampu mengejawantahkan cita-cita bangsa dalam bentuk yang relatif sangat
terbatas

2. Pola pengelolaan dan penyusunan program

Pengelolaan Proyek Miniatur “Indonesia Indah” tidak begitu saja


dilaksanakan, tetapi diatur dalam surat-surat keputusan yang menjadi pedoman
dalam pelaksanaannya. Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk
penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya.

3. Sarana dan Prasarana

Meningkatkan fasilitas yang terdapat didalamnya yaitu dengan membangun


beberapa tempat ruamh ibadah kereta api mini, tempat istirahat, dan berbagai jenis
lainnya.

Untuk dapat tercapainya sasaran tersebut perlu ditanamkan kesadaran dan


kecintaan pada kebudayaan sendiri. Dukungan masyarakat dan pemerintah sangat
diharapkan demi kemajuan Taman Mini Indonesia Indah di masa yang akan
mendatang.

BAB II
PERMASALAHAN

DAMPAK TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI


PARIWISATA, SENI, DAN BUDAYA DI DAERAH

6
Adanya Taman Mini Indonesia Indah tidak hanya berdampak baik terhadap ilmu
pengetahuan, tetapi juga berdampak baik terhadap industri, pariwisata, seni, dan budaya di
daerah.

2.1 TMII dan Industri Pariwisata

Pertumbuhan bisnis pariwisata tidak saja tergantung pada persaingan bisnis


pariwisata saja, namun juga lahirnya banyak tempat-tempat belanja yang merupakan bisnis
substitusi bagi bisnis pariwisata.Di era persaingan global saat ini, semua bagian industri di
Indonesia saling bersaing. Salah satunya adalah industri pariwisata. Dewasa ini pesatnya
pariwisata semakin meningkat seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat
akan hiburan. Pariwisata saat ini sudah menjelma menjadi industri yang menghasilkan
produk atau jasa wisata untuk dipasarkan.

Pariwisata ditunjukkan dengan adanya perjalanan yang singkat dan sementara dari
orang-orang menuju daerah tujuan wisata di luar tempat kebiasaan mereka hidup dan
bekerja dan diluar kegiatan mereka selama tinggal sementara di daerah tujuan wisata. (The
Tourism Society Unites Kingdom) Guna meningkatkan dan mengembangkan pariwista,
diperlukanlah promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Masalah yang dihadapi
industri pariwisata salah satunya adalah promosi. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh
pihak perusahaan membuat kurangnya wisata tersebut dikenal masyarakat.
Salah satu industri pariwisata di Indonesia adalah Taman mini “Indonesia indah” (TMII).
Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara
utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Diawali dari
gagasan dan prakarsa Ibu Tien Soeharto, pembangunan TMII dimulai pada tahun 1971 dan
diresmikan pembukaannya pada tanggal 20 April 1975.

Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan sebuah proyek tumbuh yang
semakin berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat. TMII sebagai suatu wahana
yang mempresentasikan kebhinekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman khasanah
budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman, pengetahuan dan informasi yang
menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk
kesenian sampai pada pengenalan benda-benda budaya.Taman Mini “Indonesia Indah”
mempunyai arti penting sebagai suatu proyek untuk mencitrakan Indonesia yang lengkap
dengan segala isinya dalam bentuk mini, berupa sebuah taman di atas sebidang tanah yang
menggambarkan Indonesia yang besar ke dalam penampilan yang kecil. Bangunan pokok
berupa danau buatan dengan pulau-pulau yang menggambarkan wilayah Indonesia.
Kepulauan buatan tersebut merupakan bagian terpenting dari proyek ini dan disebut
Miniatur Arsipel Indonesia. Pulau-pulau dibangun secara geografis di atas laut buatan
sesuai dengan skala asli, dalam arti tinggi rendah daratan, hutan, keadaan gunung-gunung,
dan tumbuh-tumbuhannya terlihat seperti perwujudan sesungguhnya. Danau kepulauan ini,
berikut bangunan-bangunan khas daerah di sekitarnya, secara keseluruhan dinamakan
TamanMini “Indonesia Indah”

Keabsahan dan kekokohan pendirian Taman Mini "Indonesia Indah" didasarkan


landasan hukum, yaitu di antaranya adalah pendirian Yayasan Harapan Kita dan surat-surat

7
keputusannya dalam melaksanakan proyek pembangunan dengan nama Proyek Miniatur
"Indonesia Indah". Di samping itu, dikeluarkannya Surat Keputusan Yayasan Harapan Kita
No.II/Kpts/YHK-VIII/72 yang meresmikan Bapak Presiden Republik Indonesia sebagai
pelindung pembangunan Proyek tersebut, sebagai tindak lanjut atas persetujuan dan restu
dari Bapak Preseiden RI dan kesediaan beliau sebagai pelindung pendirian proyek ini,
melalui surat No. B-1 04/Pres/8/1971, tertanggal 20 Agustus 1971. Dengan surat-surat ini
maka TMII mempunyai latar belakang kekuatan hukum dalam pembangunannya.

Taman Mini “Indonesia Indah” terletak di Jakarta, ibukota Negara Kesatuan


Republik Indonesia; berjarak sekitar 2 km dari terminal Kampung Rambutan, lebih kurang
5 km dari bandara udara Halim Perdana Kusumah, dan 200 meter dari gerbang tol
Jagorawi. Letak yang strategis ini memudahkan pengunjung untuk mencapainya dengan
berbagai jenis kendaraan.Luas lahan 150 hektar, berada di dalam daerah administrasi empat
kelurahan dan tiga kecamatan, yaitu Kelurahan Bambu Apus dan Ceger di Kecamatan
Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramat Jati, dan Kelurahan Pinang
Ranti di Kecamatan Kampung Makasar, Jakarta Timur. Lahan ini sesungguhnya baru
sebagian dari seluruh lahan peruntukan TMII, karena berdasar Keputusan Gubernur Jakarta
No. 3498 tanggal 9 Oktober 1984 kawasan diperluas menjadi 394,535 hektar. Oleh karena
TMII merupakan “Proyek Tumbuh”, pemanfaatan lahan disesuaikan dengan perkembangan
dan kebutuhan.

Taman Mini "Indonesia Indah" pada awalnya mencakup kawasan seluas 145 ha.
Lahan ini pada mulanya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah.
Kemudian dengan usaha dan jerih payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan
untuk pendirian taman miniatur. Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang
menjadi hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan
upaya lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai,
serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan
bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.

2.2 TMII dan Seni

Selain anjungan dan museum, Taman Mini Indonesia Indah juga menjunjung tinggi
kesenian. Ini dibuktikan dengan sering diadakannya pentas seni dan budaya di tempat ini.
Pentas seni tersebut tidak hanya untuk anak-anak, namun untuk semua kalangan. Seringnya
pentas seni yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah membuat pengrajin dan
pemasok barang seni tertarik untuk menjualnya di tempat ini. Kini kita tidak hanya dapat
menikmati keindahan miniature Indonesia, tetapi juga dapat membeli souvenir khas dari
berbagai daerah dan mendapat pelatihan khusus bagi peminat, seperti pelatihan membatik,
membuat wayang kulit, pelatihan menari (tarian daerah),dsb.

2.3 TMII dan Budaya Daerah

Tiga puluh satu tahun lalu, tepatnya pada tanggal 20 April 1975, diiringi
kontroversi yang gencar, debat publik yang gegap gempita, pertentangan yang dipenuhi
rasa curiga karena ketidak fahaman akan tujuan luhurnya, suatu monumen yang bernama

8
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) muncul dengan niat dan sosok yang luhur dan
anggun. Monumen yang diberi nama indah tetapi rendah hati itu kemudian terbukti benar
mempunyai dan membawakan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Makin hari niat luhur itu
makin terwujud dan membuat banyak kalangan terkejut. Tidak terkecuali mereka yang
semula menentang kehadirannya. TMII dibutuhkan masyarakat dan disyukuri
keberadaannya.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya muncul percaya diri sebagai wahana
pembangunan budaya bangsa . TMII sanggup mengambil hikmah, tidak saja dari keindahan
lahiriah, tetapi telah mampu mengejawantahkan hakekat, makna spiritual, falsafah dan budi
luhur bangsa. TMII memancarkan pesan-pesan simbolis hidup tenteram antar anak bangsa
dengan toleransi tinggi, kebersamaan, kesederhanaan dan gotong royong yang dinamis dan
memihak rakyat kecil. TMII membawakan angin segar yang diharapkan ikut membantu
menahan serangan globalisasi dan derasnya arus budaya asing yang tampil menarik. Arus
golabalisasi yang sanggup memporak porandakan keindahan budaya bangsa yang
tersembunyi dalam kesederhanaan penampilan dan dinamika tradisionil yang disudutkan
oleh tehnologi komunikasi yang gemerlapan, biarpun sering muncul tanpa makna.
Secara jujur harus diakui oleh semua pihak bahwa selama 31 tahun terakhir ini TMII telah
sanggup bertindak sebagai jembatan atau minimal sarana komunikasi budaya bangsa. TMII
barangkali merupakan satu-satunya sarana yang secara “resmi” memenuhi kebutuhan anak
bangsa yang kering akan jaringan komunikasi yang sanggup, secara sederhana dan ringkas,
meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan sentuhan budaya bangsa bagi anak bangsa yang
belum mengenalnya.

Dalam membawakan dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang budaya


bangsa ini, TMII dengan sangat bijaksana telah sanggup menjadi fasilitator pertukaran
informasi antar masyarakat dan antar budaya yang berbeda. Kesempatan yang dibuka TMII
dengan tamu-tamu generasi muda dari sekolah-sekolah yang berasal dari seluruh Indonesia
telah menempatkan monumen ini sebagai jembatan pertukaran budaya antar generasi yang
menarik. Diturunkannya nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kelestarian budaya yang
berkembang, termasuk membangun kekaguman antar generasi, secara tidak langsung
berlangsung tidak saja turun temurun dari orang tua kepada anak-anaknya, tetapi TMII
telah ikut serta menjadi jembatan profesional dengan aktor-aktor yang sanggup menjadi
penerus yang bermutu.

BAB III 
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

9
Pendirian Taman Mini Indonesia Indah tidak terlepas dari amanat-amanat yang
disampaikan Presiden Soeharto untuk menciptakan keseimbangan pembangunan
fisik ekonomi dengan pembangunan mental spiritual. Amanat-amanat inilah yang
kemudian dirangkum menjadi 5 (lima) aspek dan prospek itu adalah : Spiritual, Pendidikan
dan Kebudayaan Teknologi Ekonomidan Kesejahteraan.
Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai daerah
secara terus menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina untuk tampil
dan berkarya, sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian pula pembinaan
terhadap para penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII bahkan juga membina ratusan
penjual jamu gendong. Masyarakat kecil yang memiliki andil besar dalam pelestarian dan
pengembangan budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.
Taman Mini Indonesia Indah adalah kawasan wisata terpadu bernuansa budaya.
Sebagai kawasan wisata yang memperagakan keragaman budaya dengan kekayaan
alamnya, TMII selain tempat rekreasi juga berperan sebagai pusat informasi, pendidikan
dan kepariwisataan dan kini menjadi Laboratorium dan Konservasi Kebudayaan terbesar.,
Taman-taman dan fasilitas lainnya yang ada saat ini menggambarkan pesona kebudayaan Indonesia
dengan latar belakang sejarahnya. Kesemua fasilitas diatas merupakan kekayaan yang tak
ternilai khususnya bagi TMII dan bangsa Indonesia.

3.2 Rekomendasi

 Dapat menumbuhkan rasa seni budaya dalam diri


 Mengenal music – music dan tarian daerah yang ada di Indonesia
 Mempelajari barang-barang antic yang bersejarah
 Dapat mengetahui macam kebudayaan yang ada di Indonesia
 Mempelajari Rumah adat yang berada di Indonesia
 Mengetahui seni-seni budaya

REFERENSI

10
http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/profil-taman-mini-
indonesia-indah.html

www.elib.unikom.ac.id/download.php?id=96033

www.kamusbahasaindonesiaonline.com

http://www.tamanmini.com/profil/PProfil
http://awalmula.com/awal-mula-gagasan-taman-mini-indonesia-indah-dan-
sejarahnya.html

http://waspada.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=14417:pariwisata-persaingan-dan-
kesiapan-&catid=25:artikel&Itemid=44
http://www.haryono.com/article/article/tmii-membangun-budaya-bangsa.html

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/486/jbptunikompp-gdl-friskaanja-
24257-1-unikom_f-1.pdf
http://www.dalimunthe.com/2010/04/sejarah-taman-mini-indonesia-
indah-tmii.html
http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf

http://www.abdi10.co.tv/2009/12/mengenal-indonesia.html

11

Anda mungkin juga menyukai