Anda di halaman 1dari 11

Peranan Kebudayaan Dalam Membentuk

Kepribadian

NAMA : AJI NUGRAHA


NPM : 10110459
KELAS : 1 KA 34

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR


PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI S1
UNIVERSITAS GUNADARMA

1
PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri
tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, kami siap untuk menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.

NAMA NPM TANDA TANGAN

Aji Nugraha 10110459

Program Sarjana S1 Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar ini. “Peranan
Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian ” Pembuatan makalah ini ini bertujuan untuk
mengetahui kasus-kasus Kebudayaan yang terjadi saat ini

selain itu makalah ini juga sebagai tugas mata kuliah softskill yang diberikan oleh Bapak
Muhammad Burhan Amin.

Semoga penulisan makalah ini bermanfaat untuk yang membacanya, mohon maaf bila
kekeliruan dalam penulisannya.

Bekasi, 21 Maret 2010

Aji Nugraha

3
Daftar Isi

Halaman judul……………………………………………………………………1

Pernyataan……………………………………………………………………… . 2

Kata pengantar……………………………………………………………………3

Daftar isi………………………………………………………………………….4

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………… 5

A. Latar Belakang ……………………………………………………...… 5


B. Tujuan……………………………………………………… ………… 5
C. Saran …………………………………………….………………..……5

Bab II Permasalahan …………………..………………………………… ……..6

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi……………… ……………………….….10

REFERENSI……………………………………………………………………...11

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum kebudayaan dan kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam


kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebelum membahas peran kebudayaan dalam
membentuk kepribadian, akan lebih baik memahami masing – masing dari setiap pokok
materi yaitu Budaya dan Kepribadian.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia dan berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang
memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto
Poespowardojo 1993).. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung
dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang
kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang
memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri
manusia dengan cara belajar. Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari
keadaan.

B. Tujuan

Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan
pembaca untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya di
sekitar kita.Adapun tujuan makalah ini adalah ,Mengetahui peran budaya dalam
pembentukan kepribadian yang baik. Mengetahui berbagai macam masalah tentang
kebudayaan. Mengetahui cara mengatasi permasalahan mengenai kebudayaan. Dapat
menambah pengetahuan tentang kebudayaan.

C. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia
tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian
seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja dewasa,
maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung
tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari – hari.. Juga untuk memenuhi tugas makalah
mata kuliah ILMU BUDAYA DASAR yang diberikan Bapak Muhammad Burhan Amin
kepada mahasiswa 1KA34.

5
BAB II
PERMASALAHAN

Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau ditinggali


oleh suku dan ras dan tiap-tiap suku dan ras mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun
seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Hal ini dikarenakan
semakin berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak negatif terhadap kebudayaan
Indonesia. Dengan banyaknya media elektronik kebudayaan barat mulai mengubah pola
pikir masyarakat Indonesia. Budaya global semakin lama telah menggusur budaya local
Indonesia. Contoh untuk hal ini dapat kita lihat pada masyarakat keraton Indonesia. Dalam
dua abad terakhir tata masyarakat kerajaan mulai memudar. Kedudukan bangsawan
dikudeta oleh kaum pedagang dengan senjata teknologi dan uang. Legitimasi istana yang
bersemboyan kawula gusti kini diinjak-injak oleh semangan individualisme, hak asasi, dan
kemanusiaan. Mitos dan agama digeser sekularisme dan rasionalitas. Tata sosial kerajaan
digantikan oleh nasionalisme. Akibat runtuhnya kerajaan yang mengayomi seniman
cendekiawan istana, berantakanlah kondisi kerja dan pola produksi seni-budaya istana.

Kesenian dan kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Kesenian dapat menjadi wadah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia.
Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia sudah mulai memudar karena arus
global. Sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini
semakin diperparah dengan diakuinya budaya indonesia oleh bangsa lain. Masalah yang
sedang marak baru baru ini adalah diakuinya lagu daerah “Rasa Sayang-sayange” yang
berasal dari Maluku, serta “Reog Ponorogo” dari Jawa Timur oleh Malaysia. Hal ini
disebabkan oleh kurang pedulinya bangsa indonesia terhadap budayanya. Namun ketika
kebudayaan itu diakui oleh bangsa lain, indonesia bingung. Berita terbaru menyebutkan
bahwa kesenian “angklung” dari Jawa Barat juga mau dipatenkan oleh negara tersebut.
Lalu dimanakah peran masyarakat dan pemerintah dalam hal ini?

Kebudayaan nasional adalah kebudayan kita bersama yakni kebudayaan yang


mempunyai makna bagi kita bangsa indonesia. Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan
menjaga dan meletarikannya. Seharusnya sebagai warga negara indonesia patut bangga
dengan mempunyai kekayaan budaya. Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung
jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Sebagai warga negara kita hendaknya
menanggapi dengan arif pengaruh nilai-nilai budaya barat untuk mengembangkan dan
memperkaya, serta meningkatkan kebudayaan nasional dengan cara menyaring kebudayaan
itu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil nilai yang baik dan meninggalkan nilai
yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Begitu juga halnya dengan pemerintah,
pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia dengan
cara membuat peraturan perundangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa.
Dan jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya-budaya yang ada di Indonesia agar
budaya-budaya bangsa tidak jatuh ke tangan bangsa lain.

6
Pemerintah harus membangun sumber daya manusia dan meningkatkanan daya
saing bangsa dapat dilakukan dengan menanamkan norma dan nilai luhur budaya Indonesia
sejak dini, dengan cara sosialisasi nilai budaya yang ditanamkan kepada anak sejak usia
prasekolah. Hal ini ditujukan untuk mengangkat kembali identitas bangsa Indonesia.

Akar kebudayaan Indonesia Kita punya suatu lambang Negara yaitu Pancasila dengan 5
sila dasar didalamnya diantaranya :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dari 5 dasar sila pancasila ini yang terpenting adalah pada sial pertama kenapa
demikian karena kita jika berjuang tidak dilandasi oleh tuhan kita tidak akan menang.
Kekuatan inilah yang melingkupi dari perjuangan suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang meneladani sikap kepahlawanan dari leluhurnya bukannya kita mengangung-
agungkan bangsa lain yang berjaya sebenarnya kita bodoh kita diiming-imingi dalam
bentuk gerakan yang gak jelas karena gerakan itulah yang nanti akan memecah belah
bangsa kita sendiri.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia semakin berkembang pesat. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir
secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat
dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of
humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima
unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses
filtrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia
tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita.

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.

1. Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan


barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Sikap
Individualistik Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Gaya Hidup Kebarat-baratan Tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli
adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan
lain-lain.

7
2. Kesenjangan Sosial Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus moderenisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social
menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat
mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

Dengan adanya dampak negativ dari pengaruh budaya barat di indonesia bukan berarti kita
harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia, karena tidak
semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh negatif, tetapi juga ada
yang memberi pengaruh positif seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia.
Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia
adalah kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat.

Dampak Positif Masuknya Budaya Barat di Indonesia Perubahan Tata Nilai dan
Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai
dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional. Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih
maju. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Perubahan Budaya Dalam Globalisasi Perubahan budaya yang terjadi di dalam


masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang
lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma
social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Misalnya yang dulunya biasa
menggunakan produk dalam negeri, dengan adanya arus globalisasi dan trend masa kini
maka kita cenderung memilih produk yang serba internasional baik dari makanan, pakaian,
bahkan mainan bagi anak – anak pun juga terpengaruh kedalamnya. Kesenian yang
bertahan dan yang tersisihkan

Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi


peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus
dalam bidang hiburan media massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu
sudah sedemikian terasa. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan
berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita
merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Masalah Pendidikan yang Tepat Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi
perhatian serius jika bangsa ini ingin dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena
yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan
pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan
kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari system
pendidikan yang kita terapkan.

8
Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Problem ini
beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk teknologi
dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum
didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan
penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari
luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita
untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

Kepribadian seseorang terbentuk karena beberapa faktor, antara lain faktor biologis
yang merupakan faktor bawaan, dan juga terbentuk karena pengaruh lingkungannya.
Kebudayaan dapat terbentuk atas dasar kepribadian-kepribadian yang “seragam” dan
“disepakati” menjadi seuatu kebiasaan oleh individu-individu yang ada dalam suatu
masyarakat. Dalam hal ini kepribadian memberikan kontribusi terhadap terbentuknya
budaya. Pun budaya dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang sebagai
nilai-nilai yang mempengaruhi pola keseharian seorang individu dalam masyarakat yang
menganut nilai budaya tersebut.

Budaya bisa membentuk kepribadian bangsa. Seperti perilaku sopan, santun, sejuk ,
tidak ngoyo, menghormati orang yang usianya lebih tua, hingga menghormati tamu, dsb.
Perilaku seperti itu, melalui proses yang panjang sehingga terbentuklah budaya. Gabungan
budaya budaya seantero nusantara itu, akhirnya membentuk tingkah laku masyarakat
Indonesia yang dikenal dengan kepribadian bangsa.

REKOMENDASI

Untuk seluruh rakyat di Indonesia tetap menjaga serta melestarikan budaya peninggalan
nenek moyang ini agar penerus bangsa nantinya tidak kehilangan arah akibat dari punahnya
kebudayaan. Karena pada kenyataannya kebudayaanlah yang membentuk kepribadian
seseorang.Pemerintah Lebih Aktif dan lebih cepat dalam bergerak jangan sampai kita
kecurian lebih banyak lagi kebudayaan karena keteledoran Pemimpin kita sendiri.
Diadakan pelatihan dan pemberitahuaan kepada rakyat tentang pentingnya kebudayaan
daerah demi berdirinya kebudayaan nasional. Pemerintah memberi bantuan dana untuk
membantu orang-orang yang menjaga dan melestarikan kesenian daerah, jangan biarkan
orang-orang seperti mereka hilang. Pemerintah ada untuk mensejahterakan rakyat bukan
sebaliknya. Di adakan lomba-lomba dan acara yang membantu anak-anak muda tertarik
untuk mempelajari kebudayaan daerahnya masing- masing. Adanya kerjasama antara
pemerintah dengan rakyat sehingga rakyat dapat mempublikasikan Kesenian daerahnya
lewat Negara, jadi bisa lebih di akui oleh Negara luar. Di abadikan kesenian-kesenian
daerah milik Indonesia sebelum di curi oleh Negara- Negara lain. Diadakan subsidi dari
pemerintah untuk membantu perkembangan budaya-budaya daerah agar berkembang,
karena sedikit banyak devisa milik Indonesia berasal dari kebudayaan daerah, sudah
menjadi hak mereka juga untuk mendapatkan nya.
Adanya contoh-contoh baik dari kalangan artis maupun anggota politik dan pemerintah
yang menjadi panutan rakyat, agar banyak orang meniru mencintai kebudayaan daerahnya
masing-masing ketimbang harus meniru sikap mereka yang malah merusak kebudayaan
bangsa karena selalu mengikuti trend dunia barat yang dapat merusak kebudayaan asli
Negara kita.

10
REFERENSI

http://yudhim.blogspot.com/2008/01/pengertian-kebudayaan.html

http://putra-tatiratu.blogspot.com/2008/06/pengaruh-kebudayaan-terhadap.html

http://www.google.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://www.duniaremaja.org/t121-hubungan-kebudayaan-dengan-kepribadian

http://skyrider27.blogspot.com/2009/11/masalah-kebudayaan-di-indonesia.html

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/11/pengertian-kebudayaan.html

http://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2009/07/10/kebudayaan-indonesia-dan-kepribadian-
bangsa/

http://mylovelybutterfly.blogspot.com/2008/05/hubungan-kepribadian-dengan-
kebudayaan.html

11

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 10
    Bab 10
    Dokumen2 halaman
    Bab 10
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Makalah 3
    Makalah 3
    Dokumen11 halaman
    Makalah 3
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen2 halaman
    Bab 7
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen2 halaman
    Bab 8
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 9
    Bab 9
    Dokumen1 halaman
    Bab 9
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 11
    Bab 11
    Dokumen2 halaman
    Bab 11
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen2 halaman
    Bab 6
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen2 halaman
    Bab 2
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen1 halaman
    Bab 3
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Pemuda Dan Sosialisasi
    Pemuda Dan Sosialisasi
    Dokumen3 halaman
    Pemuda Dan Sosialisasi
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Makalah 1
    Makalah 1
    Dokumen10 halaman
    Makalah 1
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Waga Negara
    Waga Negara
    Dokumen2 halaman
    Waga Negara
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Pemuda Dan Sosialisasi
    Pemuda Dan Sosialisasi
    Dokumen1 halaman
    Pemuda Dan Sosialisasi
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • INDIVIDU, KELUARGA &amp MASYARAKAT
    INDIVIDU, KELUARGA &amp MASYARAKAT
    Dokumen3 halaman
    INDIVIDU, KELUARGA &amp MASYARAKAT
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan
    Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan
    Dokumen4 halaman
    Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan
    Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan
    Dokumen4 halaman
    Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • INDIVIDU, KELUARGA &amp MASYARAKAT
    INDIVIDU, KELUARGA &amp MASYARAKAT
    Dokumen3 halaman
    INDIVIDU, KELUARGA &amp MASYARAKAT
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat
  • Makalah Urbanisasi
    Makalah Urbanisasi
    Dokumen10 halaman
    Makalah Urbanisasi
    nugrahaadjie
    Belum ada peringkat