Anda di halaman 1dari 54

MAKALAH JATI DIRI BANGSA

TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)


ANJUNGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Jati Diri Bangsa

Dosen : Sartika Dewi.SST,MHKes.

DISUSUN OLEH :

Adam Prabowo. S 1349 TI18D


Darma TI18D
Nurlita Sukma Insani 1207 TI18B
Siswanto 1334 TI18D
Siswantono 1345 TI18D
Supadi 1339 TI18D
Toyib 1286 TI18A
Tony Sontany 1342 TI18D

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN

KARAWANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah
tentang Kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di anjungan
Kalimantan Timur ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Jati Diri Bangsa. Kami
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini ini bisa memberikan informasi mengenai orang
sebagai subjek hukum dan hukum dikaitkan dengan hak dan kewajiban dapat
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan
untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Karawang, 02 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Biografi Provinsi Kalimantan Timur........................................................................3
2.1.1 Sejarah Kalimantan Timur.................................................................................4
2.1.2 Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur (Masih Termasuk Kaltara)..............6
2.1.3 Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru...........................................................6
2.2 Ciri Khas Provinsi Kalimantan timur.......................................................................7
1.Rumah Adat Kalimantan Timur..............................................................................7
2.Senjata Tradisional Kalimantan Timur..................................................................12
3.Tarian Tradisional Kalimantan Timur...................................................................19
4.Baju Adat Kalimantan Timur................................................................................34
BAB III............................................................................................................................39
PENUTUP.......................................................................................................................39
3.1 Kesimpulan............................................................................................................39
3.2 Kesan, Pesan dan Saran..........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................40

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan


taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas
kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada
koordinat 6 derajat 18'6.8''LS, 106 derajat 53'47.2''BT. Di Indonesia,
hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang
berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu
jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang
mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan
kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan
melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada
di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau
dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam
zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia,


yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33
provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan
daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian
dan tradisi daerah.

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia,


yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33
provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan
daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian
dan tradisi daerah.

1
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII,
Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya
berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra).
Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya
oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada
tahun 1991.

Kami mengadakan perjalanan ini merupakan agenda yang diadakan dalam


rangka tugas mata kuliah Jatidiri Bangsa. Kami memilih TMII karena lokasinya
yang tidak begitu jauh dan biayanya sangat terjangkau.  Kegiatan ini bertujuan
untuk menambah wawasan kami tentang kebudayaan Indonesia. Pada kunjungan
tersebut, kelompok kami akan mengunjungi anjungan Provinsi Kalimantan Timur.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana biografi provinsi kalimantan timur ?
b. Bagaimana ciri khas provinsi Kalimantan timur ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui bagaimana biografi provinsi kalimantan timur.
b. Untuk mengetahui ciri khas provinsi Kalimantan timur
c. Untuk mengetahui bagaimana kultur dan kebudayaan di provinsi provinsi
di Indonesia.
d. Untuk menambah wawasan tentang kultur dan budaya Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua


setelah Papua, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana sebagian
besar potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya alam dan
hasil-hasilnya sebagian besar dieksport keluar negeri, sehingga Provinsi ini
merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor
Pertambangan, Kehutanan dan hasil lainnya.

Secara administratif Provinsi ini memiliki batas wilayah sebelah Utara


berbatasan dengan Kalimantan Utara, sebelah Timur berbatasan dengan sebagian
(12 Mil) Selat Makasar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan dengan
Provinsi Kalimantan Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi
Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak
Malaysia Timur.

Kalimantan Timur memiliki luas wilayah daratan 127.267,52 km2 dan luas
pengelolaan laut 25.656 km2 terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’
Bujur Timur serta diantara 2º33’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.

Penduduk Kalimantan Timur tahun 2003 berjumlah 2.311.162 jiwa, tahun


2010 berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai 3.047.500 jiwa. Dengan
demikian dalam kurun waktu tersebut jumlah penduduk Kalimantan Timur
meningkat sebesar 736.338 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
rata-rata 3,60 persen. Adapun jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 3.300.517
jiwa dengan komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri dari penduduk
laki-laki 1.731.820 jiwa (52,47 persen) dan penduduk perempuan 1.568.697 jiwa
(47,53 persen).

3
Provinsi ini mempunyai topografi bergelombang dari kemiringan landai
sampai curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter diatas permukaan
laut dengan kemiringan antara 0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umunya
dijumpai pada kawasan sepanjang sungai.

Sedangkan daerah perbukitan dan pegunungan memiliki ketinggian rata-


rata lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan 300
persen, terdapat dibagian barat laut yang berbatasan langsung dengan wilayah
Malaysia. Kondisi topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang
budidaya suatu jenis komoditi, potensi dan persediaan air, dinamika hidrologi
dan kerentanan terhadap erosi.

Dilihat dari topografi, sebagian besar atau 43,35 persen wilayah daratan
termasuk dalam kemiringan diatas 40 persen persen dan 43,22 persen terletak
pada ketinggian 100-1000 m diatas permukaan laut, sehingga
pemanfaatanlahan di Provinsi Kalimantan Timur harus memperhatikan
karakteristik lahan tersebut.

2.1.1 Sejarah Kalimantan Timur

Sebelum masuknya suku-suku dari Sarawak dan suku-suku pendatang dari


luar pulau, wilayah ini sangat jarang penduduknya. Sebelum kedatangan Belanda
terdapat beberapa kerajaan yang berada di Kalimantan Timur, diantaranya adalah
Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing
Martadipura, Kesultanan Pasir dan Kesultanan Bulungan.

Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kalimantan Timur (Pasir, Kutai, Berau,


Karasikan) merupakan sebagian dari wilayah taklukan Kesultanan Banjar, bahkan
sejak jaman Hindu. Dalam Hikayat Banjar menyebutkan bahwa pada paruh
pertama abad ke-17 Sultan Makassar meminjam tanah sebagai tempat berdagang
meliputi wilayah timur dan tenggara Kalimantan kepada Sultan Mustain Billah
dari Banjar pada waktu Kiai Martasura diutus ke Makassar dan mengadakan

4
perjanjian dengan I Mangngadaccinna Daeng I Ba’le’ Sultan Mahmud Karaeng
Pattingalloang, yaitu Sultan Tallo yang menjabat mangkubumi bagi Sultan
Malikussaid Raja Gowa tahun 1638-1654 yang akan menjadikan wilayah
Kalimantan Timur sebagai tempat berdagang bagi Kesultanan Makassar (Gowa-
Tallo), dengan demikian mulai berdatanganlah etnis asal Sulawesi Selatan. Sejak
13 Agustus 1787, Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan Kalimantan
Timur mejadi milik perusahaan VOC Belanda dan Kesultanan Banjar sendiri
dengan wilayahnya yang tersisa menjadi daerah protektorat VOC Belanda.

Sesuai traktat 1 Januari 1817, Sultan Sulaiman dari Banjar menyerahkan


Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian
Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada Hindia-Belanda. Pada tanggal
4 Mei 1826, Sultan Adam al-Watsiq Billah dari Banjar menegaskan kembali
penyerahan wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan
Barat dan sebagian Kalimantan Selatan kepada pemerintahan kolonial Hindia
Belanda.

Pada tahun 1846, Belanda mulai menempatkan Asisten Residen di Samarinda


untuk wilayah Borneo Timur (sekarang provinsi Kalimantan Timur dan bagian
timur Kalimantan Selatan) bernama H. Von Dewall. Provinsi Kalimantan Timur
selain sebagai kesatuan administrasi, juga sebagai kesatuan ekologis dan historis.
Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk berdasarkan Undang-
undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan gubernurnya yang pertama adalah APT
Pranoto.

Sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu karesidenan dari


Provinsi Kalimantan. Sesuai dengan aspirasi rakyat, sejak tahun 1956 wilayahnya
dimekarkan menjadi tiga provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan
dan Kalimantan Barat.

5
2.1.2 Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur (Masih Termasuk Kaltara)

Daerah-daerah Tingkat II di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk


berdasarkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).

Lembaran Negara No.72 Tahun 1959 terdiri atas :


Pembentukan 2 kotamadya, yaitu :

1. Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda sebagai ibukotanya dan


sekaligus sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
2. Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan
merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.

Pembentukan 4 kabupaten, yaitu :

1.    Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong


2.    Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
3.    Kabupaten Berau, dengan ibukotanya Tanjung Redeb.
4.    Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.

2.1.3 Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1981, maka dibentuk


Kota Administratif Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1989, maka dibentuk pula Kota Madya
Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam Perkembangan lebih lanjut
sesuai dengan ketentuan di dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang
Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu:

1.    Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar;


2.    Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta;
3.    Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau;

6
4.   Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan;
5.   Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kotamadya).

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2002, maka


Kabupaten Pasir mengalami pemekaran dan pemekarannya bernama Kabupaten
Penajam Paser Utara. Pada tanggal 17 Juli 2007, DPR RI sepakat menyetujui
berdirinya Tana Tidung sebagai kabupaten baru di Kalimantan Timur, maka
jumlah keseluruhan Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur menjadi 14 wilayah.
Pada tahun yang sama, nama Kabupaten Pasir berubah menjadi Kabupaten Paser
berdasarkan PP No. 49 Tahun 2007.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang Pembentukan


Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2013
tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu yang di tandatangani oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),  maka untuk Provinsi Kalimantan
Timur saat ini hanya terdiri dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yakni Kabupaten Paser,
Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur,
Kabupaten Berau, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Samarinda, Kota
Balikpapan, Kota Bontang, dan Kabupaten Mahakam Ulu.

2.2 Ciri Khas Provinsi Kalimantan timur

1. Rumah Adat Kalimantan Timur

7
Kalimantan Timur merupakan wilayah yang memiliki karakteristik
khas dalam  hal budaya. Berbagai pakaian adat dan suku-suku yang
terkenal seperti Dayak, menjadi identitas yang melekat dan dikenang
pada nama Kalimantan Timur.
Rumah adat Kalimantan Timur dinamakan Rumah Lamin.
Sebenarnya rumah ini asalnya merupakan rumah identitas milik Suku
Dayak Kenyahk
Kemudian ditetapkan menjadi rumah tradisional oleh pemerintah
pada tahun 1967. Bila anda amati sekilas saja, Rumah Lamin terlihat
sangat besar dan luas. Lantai rumah yang terlihat sangat lapang, tentu
mampu ditempati oleh banyak orang.
Rumah Lamin memiliki nilai-nilai filosofis tersendiri yang terletak
pada bagian-bagiannya. Ukiran khas pada bagian dinding, pagar,
tangga, dan bagian rumah lainnya yang memiliki nilai filosofis tuah
sebagai penolak bala.

8
Filosofi Rumah Adat Kalimantan Timur

Nilai filosofis lainnya adalah ukuran bangunan yang besar, yang


menunjukkan masyarakat Dayak sebagai masyarakat yang hidup
secara bersamaan dan dalam gotong-royong.

Karakteristik Rumah Adat Lamin Begitu Unik

Rumah Lamin merupakan jenis rumah adat yang memiliki


gambaran luar berupa rumah yang dibuat seperti panggung. Lantai
Rumah Lamin berada di atas tiang penyangga yang berbentuk silindris
atau tabung dengan jumlah yang banyak dan tersebar pada bagian
bawah bangunan.
Ukuran rumah ini adalah 300 m x 15 m x 3 m dan dapat
menampung jumlah orang yang sangat besar, yakni hingga 100 orang.
Secara keseluruhan, Rumah Lamin terbuat dari kayu ulin yang
merupakan kayu khas Pulau Kalimantan yang terkenal sangat kuat dan
tahan lapuk.
Kayu ulin ini jika terkena air, maka akan menjadi lebih kuat hingga
seperti besi. Rumah Lamin juga memiliki tangga yang mengantarkan
pengunjung ke lantai rumah. Selain beberapa tiang yang menyangga
lantai rumah, juga terdapat tiang yang menyangga atap rumah dengan
bahan pembuatan yang sama.

Ciri Khas Rumah Lamin Sebagai Rumah Adat Kalimantan Timur

Ada beberapa ciri khas rumah adat Kalimantan Timur yang


menarik untuk diketahui, yakni :

9
1. Terdapat Ukiran
Ciri khas yang pertama dan menonjol dari Rumah adat
Kalimantan Timur ini adalah ukiran-ukiran etnik indah berupa
gambar yang bermakna. Gambar-gambar yang diukir biasanya
memiliki motif makhluk hidup

Seperti tampilan wajah manusia, tumbuhan, hewan, dll. Menurut


kepercayaan setempat, ukiran-ukiran yang dibuat tersebut dapat
menjaga keluarga yang menempatinya dari bahaya ilmu hitam yang
sewaktu-waktu menyerang.

2. Bahan Konstruksi
Bahan-bahan konstruksi yang digunakan adalah kayu ulin,
yang hanya bisa didapatkan di hutan Kalimantan. Kayu ulin
merupakan kayu yang terbaik dan bersifat sangat kuat, serta tidak
mudah lapuk.

Kemudian bila terkena air, justru kayu ini bertambah keras dan kuat
selayaknya besi. Oleh karena itu, banyak orang yang menjulukinya
dengan kayu besi, yang mana dapat dengan efektif digunakan untuk
penyangga lantai dan dinding.

3. Warna Yang Khas


Rumah Lamin memiliki ciri khas berupa warna-warna yang
didesain kontras dan mampu menghiasi dasar dindingnya. Kuning,
merah, hitam, biru, dan putih adalah warna-warna yang utama yang
sering selalu digunakan dalam arsitektur Rumah Lanin ini.

Dalam makna filosofis, merah adalah simbol keberanian, kuning


adalah simbol kewibawaan, putih adalah simbol kebersihan jiwa, dan
hitam adalah simbol keteduhan.

10
4. Pembagian Ruangan
Ruangan dalam Rumah Lanin ini dibagi menjadi 3 ruangan,
yakni ruang tamu, ruang tidur, dan dapur. Wujud  dari ruang tamu
adalah ruang yang kosong dan panjang yang digunakan sebagai
tempat menerima tamu atau ruang pertemuan adat.

Ruang tidur yang dimiliki dipisahkan berdasarkan jenis kelaminnya,


yakni laki-laki dan perempuan. Terdapat juga ruangan tidur yang
khusus bagi pasangan yang telah resmi menikah.

5. Tangga Dan Kolong Rumah


Tangga dalam Rumah Lanin difungsikan untuk mengantar
tamu/pengunjung ke lantai rumah. Karena bentuknya adalah
panggung, maka sangat diperlukan penggunaan tangga untuk
menghubungkannya dengan dasar tanah. Tangga pun juga dibuat dari
kayu ulin, sehingga tidak mudah lapuk atau dimakan rayap

Sedangkan kolong rumah merupakan ruangan terbuka di bawah


rumah yang dihimpit oleh tiang-tiang penyangga yang tersebar di
sepanjang bagian bawah lantai rumah. Kolong rumah biasa digunakan
sebagai kandang sapi, kambing, atau kuda. Kolong rumah ini juga
sering digunakan sebagai lumbung padi.

6. Aksesoris Rumah
Setiap rumah memiliki aksesoris rumah, demikian Rumah
Lamin. Aksesoris rumah yang dimiliki pada umumnya adalah
ornamen-ornamen tertentu serta kerajinan-kerajinan yang terbuat dari
kayu.

Aksesoris lain yang dimiliki dapat berupa bahan-bahan yang terbuat


dari logam, seperti guci emas, senjata, dll. Bagi masyarakat Dayak

11
kuno, mereka menambahkan patung-patung  dewa yang mereka
yakini sebagai penjaga rumah dari malapetaka.

2. Senjata Tradisional Kalimantan Timur


a. Telawang (Perisai)

12
Perisai atau telawang (telabang) atau juga kelembit adalah alat pelindung
tubuh dari serangan musuh yang digunakan ketika berperang. Perisai terbuat dari
kayu yang kuat dan ringan yaitu kayu pelantan (pelai). Perisai berbentuk prisma
dengan lebar 30 – 50 cm dan tinggi 1,5 – 2 m. Perisai terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian dalam yang menyerupai sisi bawah atap rumah dengan sebuah pegangan
pada bagian tengahnya serta bagian luar yang menyerupai sisi atas atap rumah
dengan dihiasi ukiran-ukiran khas daerah Kalimantan Timur.

b. Lonjo (Tombak)

Lonjo (https://www.wisatapedia.net)

13
Lonjo atau tombak dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan
anyaman rotan dan bertangkai dari bamboo atau kayu keras. Fungsi lonjo atau
tombak biasanya digunakan untuk berperang atau berburu binatang.

c. Dohong

Bera
gam Dohong (https://www.wisatapedia.net)

Senjata ini semacam keris tetapi lebih besar dan tajam pada kedua sisinya
(sebelah – menyebelah). Pada bagian ujungnya terbuat dari tanduk dan sarungnya
dari kayu. Senjata ini hanya boleh digunakan oleh kepala-kepala suku.

14
Doho
ng (https://www.tradisikita.my.id)

d. Sumpit

15
Sumpit dan Damek (anak sumpit) – https://www.wisatapedia.net

Sumpit sering pula disebut sipet, merupakan senjata tradisional


Masyarakat Dayak, memiliki bentuk bulat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2
meter. Keunggulannya adalah bisa digunakan sebagai senjata jarak jauh dengan
tingkat akurasi atau ketepatan menembak mencapai 200 m dan tidak
menimbulkan suara. Sumpit biasanya digunakan untuk berburu binatang dan bisa
juga dijadikan mas kawin.

Sumpit di lombakan seperti di Festival Erau (https://www.indonesiakaya.com)

Di Kalimantan sendiri, sumpit dijadikan sebagai ajang perlombaan. Seperti


di Festival Erau, Tenggarong, Kalimantan Timur, terdapat lomba sumpit yang
membuat festival ini tambah meriah.

16
e. Mandau

Pada dasarnya, jenis-jenis mandau pada semua Masyarakat Dayak


memiliki bentuk yang sama. Tetapi ada sedikit perbedaannya jika dilihat dari sisi
kelengkungan bilahnya, yaitu ada bilah yang agak condong ke belakang. Ciri-ciri
tersebut membedakan jenis-jenis Mandau Ilang yang hampir lurus, Mandau
Langgi Tinggang yang melengkung kebelakang, Mandau Naibur yang memakai
semacam pengait, hampir mirip dengan kembang kacang pada keris di dekat
pangkalnya. Selain itu, ada pula jenis Mandau Pakagan dan Mandau Bayou yang
masing-masing memiliki variasi bentuk tersendiri.

Mandau sebagai souvenir (https://www.wisatapedia.net)

Berdasarkan perbedaan jenis dan bentuk hiasan yang ada pada mandau,
akan diketahui bahwa mandau dengan cirri-ciri tertentu adalah milik Masyarakat

17
Dayak Maayan, Dayak Mbalan, Dayak Bahau, Dayak Ngaju, atu sub suku Dayak
lainnya.

f. Keris (*)

Keris koleksi Museum Mulawarman, Kutai Kartanegara (https://budaya-


indonesia.org)

Keris adalah sejenis pedang pendek yang berasal dari pulau Jawa,
Indonesia. Keris purba telah digunakan antara abad ke-9 dan 14. Selain digunakan
sebagai senjata,keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Keris
terbagi menjadi tiga bagian yaitu mata, hulu, dan sarung. Beberapa jenis keris
memiliki mata pedang yang berkelok-kelok. Senjata ini sering disebut-sebut
dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda
Ken Arok dan Ken Dedes.

18
Keris sendiri sebenarnya adalah senjata khas yang digunakan oleh daerah-
daerah yang memiliki rumpun Melayu atau bangsa Melayu. Pada saat ini,
Keberadaan Keris sangat umum dikenal di daerah Indonesia terutama di daerah
pulau Jawa dan Sumatra, Malaysia, Brunei, Thailand dan Filipina khususnya di
daerah Filipina selatan (Pulau Mindanao). Namun, bila dibandingkan dengan
Indonesia dan Malaysia, keberadaan keris dan pembuatnya di Filipina telah
menjadi hal yang sangat langka dan bahkan hampir punah.

Koleksi Museum Mulawarman lainnya adalah Keris, yang menjadi benda


pusaka Kerajaan Kutai. Keris pula sering digunakan sebagai perlengkapan
Upacara Penobatan Sultan Kutai Kartanegara.sebagaian besar keris – keris yang
ada di Museum Mulawarman merupakan peninggalan Sultan Kutai kaartanegara
XIX. Koleksi keris ini dapat kita jumpai di lantai dua (2) Museum Mulawarman
Kutai kartanegara.

(*) Tambahan

3. Tarian Tradisional Kalimantan Timur

19
1. Tari Gantar Rayatn

Tari Gantar Rayatn via Kamerabudaya.com

Tari Gantar Rayatn merupakan tarian dari daerah Kalimantan Timur.


Keunikan dari tari ini ada terdapat pada jenis tarinya yang memakai satu alat yaitu
Gantar (kayu yang panjang), pada ujung tongkat tersebut diikatkan/digantung
tengkorak manusia yang dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan Ibus.
Mereka menari berkeliling sambil menyanyi, dipinggang penari terikat Mandau.
Apabila tidak memegang tongkat, mereka mengelewai (melambaikan tangan
sesuai irama).

20
2. Tarian Serumpai

Tarian Serumpai via ragamseni.com

Tari Serumpai adalah tarian adat suku Dayak Benuay di Kabupaten Kutai,
Kalimantan Timur. Tari serumpai hampir sama dengan tari Monong atau tari
Manang karena tari Serumpai di fungsikan dan digunakan untuk pengobatan yang
berhubungan dengan penyakit. Bedanya tarian serumpai ini untuk menolak wabah
penyakit dan mengobati orang yang digigit oleh anjing gila.

Ada alasan dengan sebutan tarian ini, karena pada tarian ini menggunakan
alat musik yang bernama Serumpai yaitu sejenis Suling dari bambu sebagai alat
musik tradisional pengiring dari tarian Serumpai ini.

21
3. Tari Kancet Ledo (Tari Gong)

T
ari Kancet Ledo via Netralnews.com

Nama lain dari Tari Kancet Ledo adalah Tari Gong disebut masyarakat
Kalimantan Timur. Tari Kancet Ledo merupakan salah satu ekspresi seni tari yang
mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita dengan menari di atas Gong
dengan gerakan yang lemah lembut dan penuh keseimbangan.

Tari Tari Kancet Ledo mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah


lembut gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas
sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sapeq (alat musik yang dipetik
seperti Kecapi ).

Penari Gong menggunakan busana berupa baju manik dan Taah, yaitu
pakaian khas wanita yang terdiri dari kain Beludru yang dihiasi manik-manik,
yang dipakai dengan cara dililitkan pada pinggang, yang masing-masing ujung tali
dililitkan dan berhenti di pusar. Selain itu, peralatan lain yang digunakan Lavung,

22
yaitu sebuah Topi yang dibuat dari rotan dan terdapat corak-corak sesuai dengan
corak baju dan Taah dan kalung yang terbuat dari manik-manik yang berwarna
dan gigi atau taring Macan serta bulu burung Enggang yang dikenakan di kedua
belah tangan penari.

4. Tari Gantar Busai

Tari Gantar Busai via negerikuindonesia.com

Tari Gantar Busai merupakan tarian yang berasal dari Kalimantan Timur.
Jenis tari ini hanya membawa sepotong bambu yang diisi dengan biji-bijian yang
dipegang tangan sebelah kanan. Sedangkan tangan kiri tidak membawa apa-apa.
Ketika menari dilambai-lambaikan sesuai irama, sedangkan bambunya berukuran
50 cm diberi dua belas gelang agar berbunyi gemerincing jika digerakkan. Jumlah
bambu atau gantar tersebut sesuai dengan jumlah penarinya. Mereka menari
berkelompok-kelompok, kadang ada yang “Ngloak” (menari sambil saling
memupuki dengan pupur basah)

23
5. Tari Kancet Punan Letto

Tari Kancet Punan Letto via ksmtour.com

Tari Punan Letto adalah tari tradisional dari daerah Kalimantan Timur.
Kata “Punan” artinya merebut, sedang katan “letto” artinya gadis/wanita.

Cerita yang dibangun dalam tarian ini yaitu tentang dua orang pemuda
yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya. Pemuda yang
mempertahankan gadisnya dengan gagah berani akhirnya memenangkan
pertarungan tersebut. Sudah merupakan sifat suku Dayak Kenyah, selalu
berkorban guna mempertahankan miliknya apa pun itu bentuknya.

24
6. Tari Hudoq

Tari Hudoq via merahputih.com

Tari Hudoq merupakan tarian tradisional dari Kalimantan Timur. Tarian


ini disebut sebagai tarian topeng bagi suku (etnis Bahau) yang di percaya sebagai
tarian kedatangan para dewa utusan Sang Pencipta ke dalam dunia. Kedatangan
Dewa menurut mereka untuk menjaga dan melindungi kehidupan dan tanaman
padi yang baru di tanam. Hal ini dilakukan oleh mereka karena khawatir manusia
bisa ketularan atau sakit serta mati, bila melihat langsung wajah para dewa. Maka
dari itu NALING LEDAANG yang dianggap sebagai pemimpin para dewa oleh
mereka, mengajak teman – temannya membuat topeng dari pohon kayu Jelutung
(Jabon -Kitaaq), dan kemudian membuat pakaian dari daun pisang “uraan” guna
menutupi seluruh tubuh mereka.

25
7. Tari Burung Enggang

Tari Burung Enggang via sumber.com

Tarian Burung Enggang atau Tari Enggang adalah tarian khas suku Dayak
Kenyah dari daerah Kalimantan Timur. Pada pementasannya, tarian ini
diperankan oleh sekelompok gadis suku dayak dengan mengenakan hiasan
dikepala bermotif burung Enggang. Tarian ini menjadi tarian wajib, dan selalu
ditarikan oleh masyarakat setempat.

Menurut kepercayaan yang berkembang di orang Dayak Kenyah bahwa


nenek moyang mereka berasal dari langit dan turun ke bumi menyerupai burung
Enggang. Sebab itu, masyarakat dayak Kenyah sangat menghormati dan
memuliakan burung Enggang. Tari Enggang dapat dimaknakan sebagai
penghormatan Suku Dayak Kenyah terhadap asal usul dan sejarah leluhur mereka.
Bulu-bulu Burung Enggang ini selalu memegang peranan yang penting pada
setiap upacara – upacara adat dan tarian-tarian adat dan juga bentuk – bentuk
Burung Enggang banyak terdapat pada ukiran-ukiran suku Dayak Kenyah.

26
8. Tari Jepen

Tari Jepen via Kamerabudaya.com

Kali ini kita masuk kepada Tari Jepen yang dikenal sebagai tari dari
Kalimantan Timur. Selain itu tari tersebut merupakan kesenian budaya rakyat
Suku Kutai Kartanegara yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam
yang kemudian berkembang di berbagai daerah disepanjang pesisir sungai
mahakam maupun di daerah pantai di Kalimantan Timur.

Hal yang membuat unik, Tari Jepen hampir sama dengan Kesenian tari
dari daerah lain di nusantara, seperti Tari Zapin di Sumatera, tari Dana, tari
Bedana atau tari Zevin yang semuanya berasal dari masyarakat suku Melayu yang
tinggal tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau
lain di Nusantara.

Perlu diketahui, Tari Jepen biasanya diiringi oleh musik tradisi yang
disebut Tingkilan, memiliki ciri khas ragam gerak yang tidak dimiliki oleh tari

27
sejenis di daerah lain. Ragam gerak dalam tari Jepen dipengaruhi oleh kondisi dan
letak geografis daerah Kutai.

9. Tari Kancet Papatai (Tari Perang)

Tari Kancet Papatai via Pinterest

Tari Kancet Papatai juga bagian dari keseian tarian daerah Kalimantan
Timur. Tari ini merupakan kesenian tradisional dalam bentuk tari-tarian perang.
Pesan yang disampaikan menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah
yang sedang berperang melawan musuh dengan memakai alat perang tradisional .

Pesan keberanian juga disampaikan pada tarian ini. Yaitu dengan


menggambarkan tentang keberanian para pria atau ajai suku Dayak Kenyah dalam
berperang. Tarian ini menggambarkan mulai dari perang sampai dengan upacara
pemberian gelar bagi pria atau ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.
Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti

28
oleh pekikan para penari. Kancet Papatai diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya
menggunakan alat musik tradisional Sampe .

10. Tari Belian Bawo

Tari Belian Bawo via Kamerabudaya.com

Tari Belian Bawo merupakan salah satu bentuk dari kebudayaan suku
Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq di propinsi Kalimantan Timur. Tarian ini
dihadirkan untuk mengobati orang sakit. Ada berbagai macam Belian sehingga
ada berbagai macam kostum dan berbagai macam gerak tari dan jenis musik
tradisional tertentu yang mengiringi sesuai dengan maksud dari Belian itu sendiri.

“Pemelian” atau dukun bertindak sebagai perantara manusia dengan roh-


roh atau para penguasa dunia dalam menyembuhkan orang sakit.

29
11. Tari Leleng

Tari Leleng via WordPress

Tarian Leleng adalah tarian tradisional daerah Kalimantan Timur.


Pengertin kata “Leleng” dalam bahasa Kenyah adalah “berputar-putar”. Sebuah
ekspresi dari sosok Utan Along (sebutan untuk seorang gadis yatim) yang sedang
bimbang karena kekasihnya pergi dan belum kembali.

Makna dari Berputar-putar ialah melambangkan kebimbangan. Persis


orang yang sedang kebingungan lalu mondar mandir. Begitu juga dengan Utan
Along. Oleh sebab itu dinamakan Leleng. Tarian ini diiringi oleh nyanyian
Leleng. Dalam nyanyian itu menceritakan tentang Utan Along.

12. Tari Ngelewai

Tarian Ngelewai merupakan tarian tradisional daerah Kalimantan Timur.


Tarian ini diiringi musik “Rendete” yaitu musik khas suku Dayak Tonyoi-Benuaq.
Tarian Ngelewai ini dibawakan oleh gadis-gadis cantik dengan memakai
selendang dengan lemah gemulai. Mereka menari laksana kupu-kupu yang sedang

30
terbang mencari kembang untuk dihisap madunya. Tarian ini juga biasa
dibawakan sebagai tarian menyambut tamu dan acara sukacita.

Tari Ngelewai via budaya-indonesia.org

13. Tari Pecuk Kina

Tari Pecuk Kina via ragamseni.com

31
Tarian Tari Pecuk Kina adalah tarian tradisional dari daerah Kalimantan
TImur. Tari ini mengenai sebuah gambaran bagaimana suku Dayak Kenyah yang
melakukan perpindahan dari daerah asal mereka yaitu Apo Kayan (Kab.
Bulungan) menuju daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat). Perjalanan yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kejadian tersebut dibuat menjadi sebuah
tarian yang disebut Tari Pecuk Kina. Jika dilihat tarian tersebut mengikut sertakan
banyak wanita yang memakai pakaian khas Kalimantan dan membawa kipas
berbulu.

14. Tari Persembahan Kutai

Tari Persembahan Kutai via KutaiKartanegara.com

Tari Persembahan Kutai adalah salah satu tarian tradisional berasal dari
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pada zaman dulu, tarian persembahan ini
hanya bisa ditemukan di lingkungan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara.
Tarian ini dibawakan secara khusus oleh putri putri Keraton didalam suatu
upacara penyambutan resmi dengan diiringi alat musik tradisional Gamelan.

32
Yang membedakan dengan tari lain, dalam tari Persembahan Kutai ini
tidak ada batasan yang jelas mengenai jumlah para penari. Semakin banyak
jumlah para penari, maka akan semakin baik. Lambat laun, tarian ini
diperbolehkan untuk ditarikan oleh kalangan dari luar Keraton supaya tetap lestari
sebagai bagian dari warisan kebudayaan Kutai.

15. Tari Topeng Kemindu

Tari Topeng Kemindu via kamerabudaya.com

Tari Topeng Kemindu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tarian ini sering disebut juga dengan tari
topeng Kutai, hal tersebut digunakan untuk membedakan dengan berbagai jenis
tarian tradisional yang ada di berbagai daerah lainnya yang ada di Indonesia.

Pada zaman dahulu, Tari Topeng Kemindu ini hanya berkembang


dikalangan terbatas. Tarian ini hanya dapat dibawakan oleh orang-orang dari
strata sosial budaya tertentu, yakni para remaja putri dari kalangan bangsawan

33
yang ada di Kesultanan Kutai. Waktu pun berjalan, tarian ini mulai diperbolehkan
untuk dibawakan oleh masyarakat yang ada di luar lingkungan Keraton.

16. Tari Datun Julud

Tari Datun Julud via kamerabudaya.com

Tari Datun Julud merupakan salah satu tarian adat tradisional yang berasal
dari kalangan masyarakat Kayan atau Kenyah yang mendiami pedalaman Kutai,
Berau, Bulungan, dan Pasir yakni kawasan persempadanan antara Sarawak dan
Provinsi Kalimantan Timur. Pertunjukkan tarian ini biasanya dibawakan di hari-
hari besar ataupun berfungsi merayakan kedatangan para pelawat ke rumah
panjang, terutama para pelancong dari luar negeri.

Tari Datun Julud bersifat wajib bagi suku Dayak Kenyah dan
menjadi budaya yang kuat. Hal itu terbukti di dalam upacara apa saja tarian Datun
Julud ini selalu dihadirkan, seperti pada upacara adat Mecaq Undat ataupun pesta
panen. Tak lupa masyarakat lokat menggelar tari ini untuk merayakan
kemenangan di dalam peperangan yang durasi waktunya seharian penuh.

34
4. Baju Adat Kalimantan Timur

1. Pakaian Adat Kustim


Pakaian Adat Kustim ini berasal dan dipakai oleh suku Kutai loh
Bornean. Pakaian Adat Kalimantan Timur yang satu ini merupakan salah satu
busana resmi pernikahan jaman dulu. Perlu diketahui Bornean Kustim ini berasal
dari bahasa Kutai yang berarti Busana. Busana yang ditampilkan dari Kustim ini
sungguh elok dan mewah dibalut dengan bahan dasar beludru hitam yang
dipasang dodot rambut bundar berhiaskan lambang wapen. Untuk wanita biasanya
dipadukan dengan rambut yang disanggul layaknya adat Jawa.

https://www.instagram.com/p/8NhjXpuKQC/ Ajivirna

35
2. Pakaian Adat Ta’a dan Sapei Sapaq
Pakaian ini berasal dari Dayak Kalimantan Timur ni Bornean lebih
khususnya Dayak Kenyah yang merupakan suku Dayak Mayoritas di Kalimantan
Timur. Untuk wanita pakaian ini diberi nama Ta’a dengan diberi ikat kepala yang
terbuat dari Pandan serta baju atasan Inog dan roknya. Sedangkan untuk pria
dinamakan Sape Sapaq. Apabila dilihat sekilas pakaian antara wanita dan pria ini
seperti sama tetapi ada perbedaanya loh Bornean. Dilihat lagi dengan seksama
perbedaannya dari rompi serta celana dalam ketat dan yang terakhir aksesoris
senjata tradisional Kalimantan Timur.

https://qlapa.com/blog/
review-baju-adat-kalimantan-timur-yuk-kenali-ada-apa-aja

36
3. Pakaian Adat Bulang Kuurung
Pakaian ini Bornean merupakan pakaian adat suku Dayak. Baju ini
memiliki 2 penamaan yaitui tanpa lengan yang dinamakan dekot tangan (pakaian
dengan lengan pendek) serta lengke (pakaian dengan lengan panjang). Biasanya
pakaian ini hanya digunakan dan dipakai oleh para dukun dari Kalimantan TImur.

https://qlapa.com/blog/review-baju-adat-kalimantan-timur-yuk-kenali-ada-apa-aja

4. Pakaian Adat Bulang Burai King


Bulang Burai King ini Bornean merupakan baju dayak yang sangat
terkenal di Kalimantan Timur. Hampir semua keluarga dayak mempunyai pakaian
adat yang satu ini ni Bornean dikarenakan pakaian ini merupakan pakaian wajib
upacara adat Dayak. Desainnya yang unik dan istimewa dengan banyaknya hiasan
manik-manik  dipadukan dengan hiasan kepala serta tangan terbuat dari bulu
burung Enggang yang ditata indah berjuntai-juntai menambah aksen rupawan dan
tradisional ya Bornean.

37
http://pakarsandang.blogspot.com/2016/10/mengenal-pakaian-suku-dayak.html

5. Pakaian Adat Sakai


Baju Sakai mempunyai keunikan dan keanggunannya tersendiri ni
Bornean, khususnya untuk busana yang di kenakan oleh wanita. Dengan model
desain kebaya lengan panjang dan pada bagian bawahannya memakai Tapeh
Badong, ciri khas batik Celup Kutai, memakai kalung tiga susun dan memakai
kembang goyang tiga cabang, di atas sanggul yang bernama Tapak Langit yang
dililit bunga melati dan juga memakai Tajok mawar.

38
Untuk menyelaraskan seiring perkembangannya, maka pria juga
menggunakan busana Sakai , yang mana dulunya hanya ada busana Sakai untuk
wanita.

https://www.instagram.com/p/8NhjXpuKQC/ Ajivirna

39
5. Alat Musik Tradisional

1. Sampe / Sampek

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Sampek


Adanya musik Sampek yang sudah ada sejak lama dan alat musik ini
merupakan alat musik tradisional dari Suku Dayak. Suku Dayak (Suku di
kedalaman Borneo). Mendengar nama Dayak pasti anda langsung membayangkan
yang menyeramkan tetapi percayalah mereka sangat baik.
Dalam kehidupan pada daerah Kalimantan terutama di daerah pedalaman, peranan
alat musik dalam kehidupan sangat diperlukan terlebih saat pelaksanaan upacara
adat, tentu saja dengan alat musik juga sebagai sarana hiburan bagi mereka.
Fungsi dan Kegunaan Sampe / Sampek
Sampek adalah alat musik yang mempunyai fungsi untuk mengutarakan
perasaan entah itu sedang gembira, rindu, atau perasaan sedih dan duka, Dulunya
alat musik Sampe / Sampek yang digunakan pada siang hari mempunyai makna
berbeda dengan yang digunakan pada saat malam hari.

40
Sampe yang digunakan pada siang hari cenderung untuk menunjukan perasaan
riang gembira, karena senang, sedangkan jika dimainkan pada malam hari
biasanya menghasilkan suara yang sendu seperti mengalami penderitaan yang
membuat pemainnya merasakan sedih yang mendalam.
2. Kadire / Kaduri / Keluri

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Kadire

Alat musik Kadire Merupakan alat musik tiup yang terkenal dengan nama Keledi
(alat musik tradisional dari Kalimantan). Kadire bisa menghasilkan suara

41
bukan dengan cara meniup labu yang dikeringkan melainkan melalui tempurung
kelapa.
Tempurung kelapa yang berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire juga biasa
dimainkan pada upacara adat masyarakat Dayak.
Bahan Pembuatan Kadire:

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Keledi

Bagian mulut dibuat dari bahan buah labu yang sudah berumur 5 – 6 bulan,
jangan lupa untuk membuang isinya dulu dan setelah itu rendam sampai 1 bulan

42
full (30 / 31 hari) dan dilanjutkan dengan mengeringkan Buah labu dan batang-
batang bambu dibuat satu dengan menggunakan perekat dari sarang lebah hutan
Kadire merupakan tipe musik yang menghasilkan nada pentatonik (musik dengan
lima not per oktaf). Alat musik tradisional asal kalimantan Timur ini selalu
dimainkan untuk mengiringi nyanyian, tarian atau hiburan teater, tutur (syair pada
nyanyian yang liriknya berisi nasihat/pengingat) dan juga upacara adat Dayak.
3. Gemer

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Gemer

Gemer adalah bagian alat musik tradisional dari Kalimantan Timur yang


digunakan dengan cara dipukul, layaknya gendang lainnya Gemer dibuat dari
batang kayu yang pada bagian sisinya dilubangi dan kemudian ditutupi dengan
kulit binatang untuk dijadikan tempat pukulannya.
Meskipun orang Indonesia kebanyakan memandang semua alat musik pukul
merupakan gendang, Gemer mempunyai 4 jenis yang bisa dibedakan berdasarkan
bentu ukurannya yaitu:
1. Prahi
2. Gimar
3. Tuuking tuat
4. Pampong

43
Gemer digunakan dengan cara dipukul menggunakan tangan dengan teknik
tertentu agar dapat mengeluarkan pola irama tertentu. Alat musik
tradisional Gemer, biasa digunakan sebagai alat musik pengiring upacara adat
atau tarian lokal.
4. Jatung Utang

Gamba
r Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Jatung Utang

Jatung Utang adalah alat musik tradisional khas Kalimantan Timur, alat musik
jatung utang digunakan dengan cara dipukul namun anda bisa memukul pada 1
bagian saja karena alat musik ini mempunyai panjang yang bisa mencapai 3 meter
dan diameternya 50 cm.
Selain sama dengan gendang pada umumnya, Jatung utang mempunyai kemiripan
seperti gambang dibuat dari kayu yang dirangkai dan diikat dengan tali dan pada
setiap kayu yang disusun rapi tersebut mempunyai nada masing-masing dan bisa
dimainkan dengan 2 tangan karena tangan anda memegang pemukul di tiap-tiap
tangan.

Pengguna Jatung Utang :


Alat musik tradisional ini menggunakan tanda atau isyarat pada penyelenggaraan
acara seperti upacara-upacara dan tarian daerah.

44
Cara menggunakan alat musik Jatung Utang ada 2 macam, pertama atat musik ini
di topang dengan kaki, dimana pemain duduk dengan kaki yang dibentangkan
lurus dan Jatung diletakkan di atas kaki, Kedua dengan menggunakan cara duduk
santai sambil menghadap alat musik tersebut.
5. Uding / Uring

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Uding

Uding merupakan alat musik tradisional Kalimantan yang dimainkan dengan cara
di pukul dan mempunyai diameter yang berukuran 2 – 3 cm saja dan panjangnya
sampai 20 cm serta mempunyai rongga yang berisi bijih kayu pada bagian
ujungnya.
Alat musik tradisional yang ini jarang ditemui di suku-suku yang berada di
pinggir pantai (dekat dengan laut), persebaran alat musik ini sendiri dipercaya
menyebar lewat suku-suku yang sedang pindah lokasi.

Cara memainkan Uding:

Untuk menggunakan alat musik ini memang sedikit unik, pemain memegang alat
musiknya dengan dua jari lalu buka mulutnya seakan berkata “a”. Letakkan
melintang pada mulut lalu petik ujungnya memakai jari tangan yang lain hingga
bilahnya bergetar dan mengeluarkan suara.
Untuk mengeluarkan suara yang merdu perlu latihan yang cukup untuk para
pemain, dan Uding bisa digunakan baik solo ataupun dijadikan ansambel musik
tergantung keinginan dari pemain.

45
6. Gening

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Gening

Gening berasal dari Suku Dayak yang dalam arti kata “Gening” sendiri


mempunyai arti “Bunyi”. Alat musik ini merupakan alat musik pukul yang
digunakan penduduk suku Dayak sebanyak 8 buah bahkan di suku Dayak Kenyah
mencapai 12 buah Gening.
Gening yang asli merupakan yang di buat dari bahan Kayu tetapi di beberapa
daerah tertentu seperti suku yang tinggal dekat dengan pantai yang pastinya sudah
berinteraksi ke orang yang mulai mengenali pembuatan gong dari logam dan
akhirnya suku Dayak satu dengan lain saling bertukar informasi.

Pembuatan Gening:
Gening dibuat dari sepotong kayu, kayu yang diperlukan adalah kayu sejeni
Meranti (Kayu Meranti). Bentuk dari kayu ini memenag sudah bulat dan panjang
seperti pohon tersebut.
Hiasan pada Geniing yang diukir biasanya motif daerah masing-masing, namun
sekarng alat musik ini sudah ada yang dibuat dengan logam kuningan dan Gening
kayu cukup sulit untuk ditemukan keberaadaannya.

46
7. Klentangan

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Klentangan

Klentangan mempunyai 6 gong kecil yang digunakan dengan cara dipukul di


bagian yang menonjol, gong-gong ini disusun rapih pada sebuah tempat layaknya
rak yang sudah dibentuk dan di ukur hingga gong kecil itu muat dan tersusun
dengan rapi sesuai urutan nadanya.
Tiap gong yang disusun mempunyai nada berbeda entah itu mayor ataukah minor,
anda akan diberikan 2 batang kayu yang nantinya digunakan sebagai pemukul dari
klentangan. Sekilas sama  jika kita bayangkan untuk menggunakan alat musik
tradisional Kalimantan Timur ini sama dengan ansambel gamelan pada pulau
jawa.

Membuat Klentangan:
Klentangan mempunyai bahan yang utama yaitu kayu yang bergelombang karena
bahan itu bersifat kuat, ringan dan ketika diraut kayu tersebut akan lurus dan
gampang dibentuk tetapi kayu ini sudah langka di hutan Indonesia sehingga kini
Klentangan terbuat dari logam kuningan atau sejenisnya.
Bentuk klentagan yang dibuat dari kayu dan logam berbeda. Untuk klentangan
yang dibuat dari kayu mempunyai bentuk berbilah dan yang logam berbentuk

47
bulat jika anda ingin pergi ke suku Dayak Tunjung mereka mengenali klentangan
dengan bahan besi kuningan ini dengan nama Serunai.

Untuk membuat klentangan itu mudah dan masih dilakukan dengan cara
tradisional, ada 3 tahap yang nantinya akan di lewati saat membuat alat musik ini
yaitu saat memilih bahan , menata bilah-bilahnya dan terakhir jangan lupa untuk
pemukulnya.

8. Jatung Adau / Tuwung / Tubuhng / Prahil

Gambar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Jatung Adau

Jatung adau merupakan alat musik membranofon (mengeluarkan suara dengan


cara memukul selaput / kulit) yang dipercaya berasal dari suku Dayak Kenyah
yang berada di dataran Kalimantan Timur. Selain Jatung Adau, alat musik ini juga
terkenal dengan nama lain, ada yang menyebutnya Tuwung, Tubung dan prahil.
Tuwung adalah nama yang berasal dari Dayak Modang, Tubung dari Dayak
Kebahan, Prahil untuk Dayak Tunjung. Alat musik ini mempunyai diameter
sepanjang 45 cm, dibagian ekornya sekitar 22 – 25 cm bergantung, dari
pembuatan dan keseluruhannya sekitar 250 cm, sangat panjang kan? ya memang
betul.

48
Cara Memainkan Jatung Adau:
Dibandingkan dengan alat musik lainnya, menggunakan alat musik ini tidak sulit
karena Jatung adau tidak memadukan komposisi aransemen seperti contoh melodi
atau tangga nada yang harus kita ikuti dan pelajari. Untuk memaninkan alat
musik tradisional dari Kalimantan Timur ini, anda cukup menepak / memukul
bagian penampang kayu yang dibuat dari kulit hewan.
Mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju memang kita perlukan
karena kita tidak bisa mengabaikan pergeseran zaman ini.
Semoga dengan adanya postingan ini bisa membantu anda untuk setidaknya
mengetahui tentang nama alat musik tradisional Kalimantan Timur yang
mungkin hanya akan menjadi pajangan di museum. Marilah kita menjaga
ke-“asli”-an alat musik yang berada di tanah air ini.

49
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman yang didapat dari perjalan ini, kami banyak
mendapatkan ilmu-ilmu baru tentang kebudayaan Indonesia terutama Kalimantan
Tengah dan Aceh. Dan dapat disimpulkan bahwa ternyata banyak kebudayaan
Indonesia yang harus kita ketahui dan tentu saja dilestarikan karena jika
kebudayaan hilang, anak dan cucu kita tidak akan mengetahui apa itu Indonesia
yang seutuhnya.

3.2 Kesan, Pesan dan Saran

Kesan yang kami dapatkan selama kami mengikuti study wisata banyak
sekali. Kami merasa senang karena kami bisa mengikuti study wisata bersama
teman – teman dan guru. Selain itu kami juga mendapatkan banyak sekali ilmu
baru. Kami juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah kami
lupakan.

Pesan yang ingin kami sampaikan adalah pelajarilah budaya dari daerah
lain di Indonesia sebagai ilmu dan penambah wawasan juga sebagai bentuk
syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Saran dari kami adalah mengenai pemberangkatan ke Taman Mini


Indonesia Indah diinformasikan terlebih dahulu mengenai bus yang digunakan
peserta agar tidak terjadi mahasiswa yang sibuk mencari karena namanya tidak
tercantum atau tidak tertulis.

50
DAFTAR PUSTAKA

https://kaltimprov.go.id/halaman/sejarah-kaltim
https://bappedakaltim.com/profil-daerah-provinsi-kalimantan-timur
https://www.romadecade.org/rumah-adat-kalimantan-timur/#!
https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-
timur/
https://www.silontong.com/2018/09/28/tarian-daerah-kalimantan-timur/#
https://borneochannel.com/pakaian-adat-kalimantan-timur/
https://longgroveonline.com/alat-musik-tradisional-kalimantan-timur/

51

Anda mungkin juga menyukai