DISUSUN OLEH :
KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah
tentang Kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di anjungan
Kalimantan Timur ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Jati Diri Bangsa. Kami
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini ini bisa memberikan informasi mengenai orang
sebagai subjek hukum dan hukum dikaitkan dengan hak dan kewajiban dapat
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan
untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Biografi Provinsi Kalimantan Timur........................................................................3
2.1.1 Sejarah Kalimantan Timur.................................................................................4
2.1.2 Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur (Masih Termasuk Kaltara)..............6
2.1.3 Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru...........................................................6
2.2 Ciri Khas Provinsi Kalimantan timur.......................................................................7
1.Rumah Adat Kalimantan Timur..............................................................................7
2.Senjata Tradisional Kalimantan Timur..................................................................12
3.Tarian Tradisional Kalimantan Timur...................................................................19
4.Baju Adat Kalimantan Timur................................................................................34
BAB III............................................................................................................................39
PENUTUP.......................................................................................................................39
3.1 Kesimpulan............................................................................................................39
3.2 Kesan, Pesan dan Saran..........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII,
Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya
berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra).
Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya
oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada
tahun 1991.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimantan Timur memiliki luas wilayah daratan 127.267,52 km2 dan luas
pengelolaan laut 25.656 km2 terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’
Bujur Timur serta diantara 2º33’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.
3
Provinsi ini mempunyai topografi bergelombang dari kemiringan landai
sampai curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter diatas permukaan
laut dengan kemiringan antara 0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umunya
dijumpai pada kawasan sepanjang sungai.
Dilihat dari topografi, sebagian besar atau 43,35 persen wilayah daratan
termasuk dalam kemiringan diatas 40 persen persen dan 43,22 persen terletak
pada ketinggian 100-1000 m diatas permukaan laut, sehingga
pemanfaatanlahan di Provinsi Kalimantan Timur harus memperhatikan
karakteristik lahan tersebut.
4
perjanjian dengan I Mangngadaccinna Daeng I Ba’le’ Sultan Mahmud Karaeng
Pattingalloang, yaitu Sultan Tallo yang menjabat mangkubumi bagi Sultan
Malikussaid Raja Gowa tahun 1638-1654 yang akan menjadikan wilayah
Kalimantan Timur sebagai tempat berdagang bagi Kesultanan Makassar (Gowa-
Tallo), dengan demikian mulai berdatanganlah etnis asal Sulawesi Selatan. Sejak
13 Agustus 1787, Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan Kalimantan
Timur mejadi milik perusahaan VOC Belanda dan Kesultanan Banjar sendiri
dengan wilayahnya yang tersisa menjadi daerah protektorat VOC Belanda.
5
2.1.2 Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur (Masih Termasuk Kaltara)
6
4. Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan;
5. Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kotamadya).
7
Kalimantan Timur merupakan wilayah yang memiliki karakteristik
khas dalam hal budaya. Berbagai pakaian adat dan suku-suku yang
terkenal seperti Dayak, menjadi identitas yang melekat dan dikenang
pada nama Kalimantan Timur.
Rumah adat Kalimantan Timur dinamakan Rumah Lamin.
Sebenarnya rumah ini asalnya merupakan rumah identitas milik Suku
Dayak Kenyahk
Kemudian ditetapkan menjadi rumah tradisional oleh pemerintah
pada tahun 1967. Bila anda amati sekilas saja, Rumah Lamin terlihat
sangat besar dan luas. Lantai rumah yang terlihat sangat lapang, tentu
mampu ditempati oleh banyak orang.
Rumah Lamin memiliki nilai-nilai filosofis tersendiri yang terletak
pada bagian-bagiannya. Ukiran khas pada bagian dinding, pagar,
tangga, dan bagian rumah lainnya yang memiliki nilai filosofis tuah
sebagai penolak bala.
8
Filosofi Rumah Adat Kalimantan Timur
9
1. Terdapat Ukiran
Ciri khas yang pertama dan menonjol dari Rumah adat
Kalimantan Timur ini adalah ukiran-ukiran etnik indah berupa
gambar yang bermakna. Gambar-gambar yang diukir biasanya
memiliki motif makhluk hidup
2. Bahan Konstruksi
Bahan-bahan konstruksi yang digunakan adalah kayu ulin,
yang hanya bisa didapatkan di hutan Kalimantan. Kayu ulin
merupakan kayu yang terbaik dan bersifat sangat kuat, serta tidak
mudah lapuk.
Kemudian bila terkena air, justru kayu ini bertambah keras dan kuat
selayaknya besi. Oleh karena itu, banyak orang yang menjulukinya
dengan kayu besi, yang mana dapat dengan efektif digunakan untuk
penyangga lantai dan dinding.
10
4. Pembagian Ruangan
Ruangan dalam Rumah Lanin ini dibagi menjadi 3 ruangan,
yakni ruang tamu, ruang tidur, dan dapur. Wujud dari ruang tamu
adalah ruang yang kosong dan panjang yang digunakan sebagai
tempat menerima tamu atau ruang pertemuan adat.
6. Aksesoris Rumah
Setiap rumah memiliki aksesoris rumah, demikian Rumah
Lamin. Aksesoris rumah yang dimiliki pada umumnya adalah
ornamen-ornamen tertentu serta kerajinan-kerajinan yang terbuat dari
kayu.
11
kuno, mereka menambahkan patung-patung dewa yang mereka
yakini sebagai penjaga rumah dari malapetaka.
12
Perisai atau telawang (telabang) atau juga kelembit adalah alat pelindung
tubuh dari serangan musuh yang digunakan ketika berperang. Perisai terbuat dari
kayu yang kuat dan ringan yaitu kayu pelantan (pelai). Perisai berbentuk prisma
dengan lebar 30 – 50 cm dan tinggi 1,5 – 2 m. Perisai terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian dalam yang menyerupai sisi bawah atap rumah dengan sebuah pegangan
pada bagian tengahnya serta bagian luar yang menyerupai sisi atas atap rumah
dengan dihiasi ukiran-ukiran khas daerah Kalimantan Timur.
b. Lonjo (Tombak)
Lonjo (https://www.wisatapedia.net)
13
Lonjo atau tombak dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan
anyaman rotan dan bertangkai dari bamboo atau kayu keras. Fungsi lonjo atau
tombak biasanya digunakan untuk berperang atau berburu binatang.
c. Dohong
Bera
gam Dohong (https://www.wisatapedia.net)
Senjata ini semacam keris tetapi lebih besar dan tajam pada kedua sisinya
(sebelah – menyebelah). Pada bagian ujungnya terbuat dari tanduk dan sarungnya
dari kayu. Senjata ini hanya boleh digunakan oleh kepala-kepala suku.
14
Doho
ng (https://www.tradisikita.my.id)
d. Sumpit
15
Sumpit dan Damek (anak sumpit) – https://www.wisatapedia.net
16
e. Mandau
Berdasarkan perbedaan jenis dan bentuk hiasan yang ada pada mandau,
akan diketahui bahwa mandau dengan cirri-ciri tertentu adalah milik Masyarakat
17
Dayak Maayan, Dayak Mbalan, Dayak Bahau, Dayak Ngaju, atu sub suku Dayak
lainnya.
f. Keris (*)
Keris adalah sejenis pedang pendek yang berasal dari pulau Jawa,
Indonesia. Keris purba telah digunakan antara abad ke-9 dan 14. Selain digunakan
sebagai senjata,keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Keris
terbagi menjadi tiga bagian yaitu mata, hulu, dan sarung. Beberapa jenis keris
memiliki mata pedang yang berkelok-kelok. Senjata ini sering disebut-sebut
dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda
Ken Arok dan Ken Dedes.
18
Keris sendiri sebenarnya adalah senjata khas yang digunakan oleh daerah-
daerah yang memiliki rumpun Melayu atau bangsa Melayu. Pada saat ini,
Keberadaan Keris sangat umum dikenal di daerah Indonesia terutama di daerah
pulau Jawa dan Sumatra, Malaysia, Brunei, Thailand dan Filipina khususnya di
daerah Filipina selatan (Pulau Mindanao). Namun, bila dibandingkan dengan
Indonesia dan Malaysia, keberadaan keris dan pembuatnya di Filipina telah
menjadi hal yang sangat langka dan bahkan hampir punah.
(*) Tambahan
19
1. Tari Gantar Rayatn
20
2. Tarian Serumpai
Tari Serumpai adalah tarian adat suku Dayak Benuay di Kabupaten Kutai,
Kalimantan Timur. Tari serumpai hampir sama dengan tari Monong atau tari
Manang karena tari Serumpai di fungsikan dan digunakan untuk pengobatan yang
berhubungan dengan penyakit. Bedanya tarian serumpai ini untuk menolak wabah
penyakit dan mengobati orang yang digigit oleh anjing gila.
Ada alasan dengan sebutan tarian ini, karena pada tarian ini menggunakan
alat musik yang bernama Serumpai yaitu sejenis Suling dari bambu sebagai alat
musik tradisional pengiring dari tarian Serumpai ini.
21
3. Tari Kancet Ledo (Tari Gong)
T
ari Kancet Ledo via Netralnews.com
Nama lain dari Tari Kancet Ledo adalah Tari Gong disebut masyarakat
Kalimantan Timur. Tari Kancet Ledo merupakan salah satu ekspresi seni tari yang
mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita dengan menari di atas Gong
dengan gerakan yang lemah lembut dan penuh keseimbangan.
Penari Gong menggunakan busana berupa baju manik dan Taah, yaitu
pakaian khas wanita yang terdiri dari kain Beludru yang dihiasi manik-manik,
yang dipakai dengan cara dililitkan pada pinggang, yang masing-masing ujung tali
dililitkan dan berhenti di pusar. Selain itu, peralatan lain yang digunakan Lavung,
22
yaitu sebuah Topi yang dibuat dari rotan dan terdapat corak-corak sesuai dengan
corak baju dan Taah dan kalung yang terbuat dari manik-manik yang berwarna
dan gigi atau taring Macan serta bulu burung Enggang yang dikenakan di kedua
belah tangan penari.
Tari Gantar Busai merupakan tarian yang berasal dari Kalimantan Timur.
Jenis tari ini hanya membawa sepotong bambu yang diisi dengan biji-bijian yang
dipegang tangan sebelah kanan. Sedangkan tangan kiri tidak membawa apa-apa.
Ketika menari dilambai-lambaikan sesuai irama, sedangkan bambunya berukuran
50 cm diberi dua belas gelang agar berbunyi gemerincing jika digerakkan. Jumlah
bambu atau gantar tersebut sesuai dengan jumlah penarinya. Mereka menari
berkelompok-kelompok, kadang ada yang “Ngloak” (menari sambil saling
memupuki dengan pupur basah)
23
5. Tari Kancet Punan Letto
Tari Punan Letto adalah tari tradisional dari daerah Kalimantan Timur.
Kata “Punan” artinya merebut, sedang katan “letto” artinya gadis/wanita.
Cerita yang dibangun dalam tarian ini yaitu tentang dua orang pemuda
yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya. Pemuda yang
mempertahankan gadisnya dengan gagah berani akhirnya memenangkan
pertarungan tersebut. Sudah merupakan sifat suku Dayak Kenyah, selalu
berkorban guna mempertahankan miliknya apa pun itu bentuknya.
24
6. Tari Hudoq
25
7. Tari Burung Enggang
Tarian Burung Enggang atau Tari Enggang adalah tarian khas suku Dayak
Kenyah dari daerah Kalimantan Timur. Pada pementasannya, tarian ini
diperankan oleh sekelompok gadis suku dayak dengan mengenakan hiasan
dikepala bermotif burung Enggang. Tarian ini menjadi tarian wajib, dan selalu
ditarikan oleh masyarakat setempat.
26
8. Tari Jepen
Kali ini kita masuk kepada Tari Jepen yang dikenal sebagai tari dari
Kalimantan Timur. Selain itu tari tersebut merupakan kesenian budaya rakyat
Suku Kutai Kartanegara yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam
yang kemudian berkembang di berbagai daerah disepanjang pesisir sungai
mahakam maupun di daerah pantai di Kalimantan Timur.
Hal yang membuat unik, Tari Jepen hampir sama dengan Kesenian tari
dari daerah lain di nusantara, seperti Tari Zapin di Sumatera, tari Dana, tari
Bedana atau tari Zevin yang semuanya berasal dari masyarakat suku Melayu yang
tinggal tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau
lain di Nusantara.
Perlu diketahui, Tari Jepen biasanya diiringi oleh musik tradisi yang
disebut Tingkilan, memiliki ciri khas ragam gerak yang tidak dimiliki oleh tari
27
sejenis di daerah lain. Ragam gerak dalam tari Jepen dipengaruhi oleh kondisi dan
letak geografis daerah Kutai.
Tari Kancet Papatai juga bagian dari keseian tarian daerah Kalimantan
Timur. Tari ini merupakan kesenian tradisional dalam bentuk tari-tarian perang.
Pesan yang disampaikan menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah
yang sedang berperang melawan musuh dengan memakai alat perang tradisional .
28
oleh pekikan para penari. Kancet Papatai diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya
menggunakan alat musik tradisional Sampe .
Tari Belian Bawo merupakan salah satu bentuk dari kebudayaan suku
Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq di propinsi Kalimantan Timur. Tarian ini
dihadirkan untuk mengobati orang sakit. Ada berbagai macam Belian sehingga
ada berbagai macam kostum dan berbagai macam gerak tari dan jenis musik
tradisional tertentu yang mengiringi sesuai dengan maksud dari Belian itu sendiri.
29
11. Tari Leleng
30
terbang mencari kembang untuk dihisap madunya. Tarian ini juga biasa
dibawakan sebagai tarian menyambut tamu dan acara sukacita.
31
Tarian Tari Pecuk Kina adalah tarian tradisional dari daerah Kalimantan
TImur. Tari ini mengenai sebuah gambaran bagaimana suku Dayak Kenyah yang
melakukan perpindahan dari daerah asal mereka yaitu Apo Kayan (Kab.
Bulungan) menuju daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat). Perjalanan yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kejadian tersebut dibuat menjadi sebuah
tarian yang disebut Tari Pecuk Kina. Jika dilihat tarian tersebut mengikut sertakan
banyak wanita yang memakai pakaian khas Kalimantan dan membawa kipas
berbulu.
Tari Persembahan Kutai adalah salah satu tarian tradisional berasal dari
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pada zaman dulu, tarian persembahan ini
hanya bisa ditemukan di lingkungan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara.
Tarian ini dibawakan secara khusus oleh putri putri Keraton didalam suatu
upacara penyambutan resmi dengan diiringi alat musik tradisional Gamelan.
32
Yang membedakan dengan tari lain, dalam tari Persembahan Kutai ini
tidak ada batasan yang jelas mengenai jumlah para penari. Semakin banyak
jumlah para penari, maka akan semakin baik. Lambat laun, tarian ini
diperbolehkan untuk ditarikan oleh kalangan dari luar Keraton supaya tetap lestari
sebagai bagian dari warisan kebudayaan Kutai.
Tari Topeng Kemindu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tarian ini sering disebut juga dengan tari
topeng Kutai, hal tersebut digunakan untuk membedakan dengan berbagai jenis
tarian tradisional yang ada di berbagai daerah lainnya yang ada di Indonesia.
33
yang ada di Kesultanan Kutai. Waktu pun berjalan, tarian ini mulai diperbolehkan
untuk dibawakan oleh masyarakat yang ada di luar lingkungan Keraton.
Tari Datun Julud merupakan salah satu tarian adat tradisional yang berasal
dari kalangan masyarakat Kayan atau Kenyah yang mendiami pedalaman Kutai,
Berau, Bulungan, dan Pasir yakni kawasan persempadanan antara Sarawak dan
Provinsi Kalimantan Timur. Pertunjukkan tarian ini biasanya dibawakan di hari-
hari besar ataupun berfungsi merayakan kedatangan para pelawat ke rumah
panjang, terutama para pelancong dari luar negeri.
Tari Datun Julud bersifat wajib bagi suku Dayak Kenyah dan
menjadi budaya yang kuat. Hal itu terbukti di dalam upacara apa saja tarian Datun
Julud ini selalu dihadirkan, seperti pada upacara adat Mecaq Undat ataupun pesta
panen. Tak lupa masyarakat lokat menggelar tari ini untuk merayakan
kemenangan di dalam peperangan yang durasi waktunya seharian penuh.
34
4. Baju Adat Kalimantan Timur
https://www.instagram.com/p/8NhjXpuKQC/ Ajivirna
35
2. Pakaian Adat Ta’a dan Sapei Sapaq
Pakaian ini berasal dari Dayak Kalimantan Timur ni Bornean lebih
khususnya Dayak Kenyah yang merupakan suku Dayak Mayoritas di Kalimantan
Timur. Untuk wanita pakaian ini diberi nama Ta’a dengan diberi ikat kepala yang
terbuat dari Pandan serta baju atasan Inog dan roknya. Sedangkan untuk pria
dinamakan Sape Sapaq. Apabila dilihat sekilas pakaian antara wanita dan pria ini
seperti sama tetapi ada perbedaanya loh Bornean. Dilihat lagi dengan seksama
perbedaannya dari rompi serta celana dalam ketat dan yang terakhir aksesoris
senjata tradisional Kalimantan Timur.
https://qlapa.com/blog/
review-baju-adat-kalimantan-timur-yuk-kenali-ada-apa-aja
36
3. Pakaian Adat Bulang Kuurung
Pakaian ini Bornean merupakan pakaian adat suku Dayak. Baju ini
memiliki 2 penamaan yaitui tanpa lengan yang dinamakan dekot tangan (pakaian
dengan lengan pendek) serta lengke (pakaian dengan lengan panjang). Biasanya
pakaian ini hanya digunakan dan dipakai oleh para dukun dari Kalimantan TImur.
https://qlapa.com/blog/review-baju-adat-kalimantan-timur-yuk-kenali-ada-apa-aja
37
http://pakarsandang.blogspot.com/2016/10/mengenal-pakaian-suku-dayak.html
38
Untuk menyelaraskan seiring perkembangannya, maka pria juga
menggunakan busana Sakai , yang mana dulunya hanya ada busana Sakai untuk
wanita.
https://www.instagram.com/p/8NhjXpuKQC/ Ajivirna
39
5. Alat Musik Tradisional
1. Sampe / Sampek
40
Sampe yang digunakan pada siang hari cenderung untuk menunjukan perasaan
riang gembira, karena senang, sedangkan jika dimainkan pada malam hari
biasanya menghasilkan suara yang sendu seperti mengalami penderitaan yang
membuat pemainnya merasakan sedih yang mendalam.
2. Kadire / Kaduri / Keluri
Alat musik Kadire Merupakan alat musik tiup yang terkenal dengan nama Keledi
(alat musik tradisional dari Kalimantan). Kadire bisa menghasilkan suara
41
bukan dengan cara meniup labu yang dikeringkan melainkan melalui tempurung
kelapa.
Tempurung kelapa yang berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire juga biasa
dimainkan pada upacara adat masyarakat Dayak.
Bahan Pembuatan Kadire:
Bagian mulut dibuat dari bahan buah labu yang sudah berumur 5 – 6 bulan,
jangan lupa untuk membuang isinya dulu dan setelah itu rendam sampai 1 bulan
42
full (30 / 31 hari) dan dilanjutkan dengan mengeringkan Buah labu dan batang-
batang bambu dibuat satu dengan menggunakan perekat dari sarang lebah hutan
Kadire merupakan tipe musik yang menghasilkan nada pentatonik (musik dengan
lima not per oktaf). Alat musik tradisional asal kalimantan Timur ini selalu
dimainkan untuk mengiringi nyanyian, tarian atau hiburan teater, tutur (syair pada
nyanyian yang liriknya berisi nasihat/pengingat) dan juga upacara adat Dayak.
3. Gemer
43
Gemer digunakan dengan cara dipukul menggunakan tangan dengan teknik
tertentu agar dapat mengeluarkan pola irama tertentu. Alat musik
tradisional Gemer, biasa digunakan sebagai alat musik pengiring upacara adat
atau tarian lokal.
4. Jatung Utang
Gamba
r Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Jatung Utang
Jatung Utang adalah alat musik tradisional khas Kalimantan Timur, alat musik
jatung utang digunakan dengan cara dipukul namun anda bisa memukul pada 1
bagian saja karena alat musik ini mempunyai panjang yang bisa mencapai 3 meter
dan diameternya 50 cm.
Selain sama dengan gendang pada umumnya, Jatung utang mempunyai kemiripan
seperti gambang dibuat dari kayu yang dirangkai dan diikat dengan tali dan pada
setiap kayu yang disusun rapi tersebut mempunyai nada masing-masing dan bisa
dimainkan dengan 2 tangan karena tangan anda memegang pemukul di tiap-tiap
tangan.
44
Cara menggunakan alat musik Jatung Utang ada 2 macam, pertama atat musik ini
di topang dengan kaki, dimana pemain duduk dengan kaki yang dibentangkan
lurus dan Jatung diletakkan di atas kaki, Kedua dengan menggunakan cara duduk
santai sambil menghadap alat musik tersebut.
5. Uding / Uring
Uding merupakan alat musik tradisional Kalimantan yang dimainkan dengan cara
di pukul dan mempunyai diameter yang berukuran 2 – 3 cm saja dan panjangnya
sampai 20 cm serta mempunyai rongga yang berisi bijih kayu pada bagian
ujungnya.
Alat musik tradisional yang ini jarang ditemui di suku-suku yang berada di
pinggir pantai (dekat dengan laut), persebaran alat musik ini sendiri dipercaya
menyebar lewat suku-suku yang sedang pindah lokasi.
Untuk menggunakan alat musik ini memang sedikit unik, pemain memegang alat
musiknya dengan dua jari lalu buka mulutnya seakan berkata “a”. Letakkan
melintang pada mulut lalu petik ujungnya memakai jari tangan yang lain hingga
bilahnya bergetar dan mengeluarkan suara.
Untuk mengeluarkan suara yang merdu perlu latihan yang cukup untuk para
pemain, dan Uding bisa digunakan baik solo ataupun dijadikan ansambel musik
tergantung keinginan dari pemain.
45
6. Gening
Pembuatan Gening:
Gening dibuat dari sepotong kayu, kayu yang diperlukan adalah kayu sejeni
Meranti (Kayu Meranti). Bentuk dari kayu ini memenag sudah bulat dan panjang
seperti pohon tersebut.
Hiasan pada Geniing yang diukir biasanya motif daerah masing-masing, namun
sekarng alat musik ini sudah ada yang dibuat dengan logam kuningan dan Gening
kayu cukup sulit untuk ditemukan keberaadaannya.
46
7. Klentangan
Membuat Klentangan:
Klentangan mempunyai bahan yang utama yaitu kayu yang bergelombang karena
bahan itu bersifat kuat, ringan dan ketika diraut kayu tersebut akan lurus dan
gampang dibentuk tetapi kayu ini sudah langka di hutan Indonesia sehingga kini
Klentangan terbuat dari logam kuningan atau sejenisnya.
Bentuk klentagan yang dibuat dari kayu dan logam berbeda. Untuk klentangan
yang dibuat dari kayu mempunyai bentuk berbilah dan yang logam berbentuk
47
bulat jika anda ingin pergi ke suku Dayak Tunjung mereka mengenali klentangan
dengan bahan besi kuningan ini dengan nama Serunai.
Untuk membuat klentangan itu mudah dan masih dilakukan dengan cara
tradisional, ada 3 tahap yang nantinya akan di lewati saat membuat alat musik ini
yaitu saat memilih bahan , menata bilah-bilahnya dan terakhir jangan lupa untuk
pemukulnya.
48
Cara Memainkan Jatung Adau:
Dibandingkan dengan alat musik lainnya, menggunakan alat musik ini tidak sulit
karena Jatung adau tidak memadukan komposisi aransemen seperti contoh melodi
atau tangga nada yang harus kita ikuti dan pelajari. Untuk memaninkan alat
musik tradisional dari Kalimantan Timur ini, anda cukup menepak / memukul
bagian penampang kayu yang dibuat dari kulit hewan.
Mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju memang kita perlukan
karena kita tidak bisa mengabaikan pergeseran zaman ini.
Semoga dengan adanya postingan ini bisa membantu anda untuk setidaknya
mengetahui tentang nama alat musik tradisional Kalimantan Timur yang
mungkin hanya akan menjadi pajangan di museum. Marilah kita menjaga
ke-“asli”-an alat musik yang berada di tanah air ini.
49
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman yang didapat dari perjalan ini, kami banyak
mendapatkan ilmu-ilmu baru tentang kebudayaan Indonesia terutama Kalimantan
Tengah dan Aceh. Dan dapat disimpulkan bahwa ternyata banyak kebudayaan
Indonesia yang harus kita ketahui dan tentu saja dilestarikan karena jika
kebudayaan hilang, anak dan cucu kita tidak akan mengetahui apa itu Indonesia
yang seutuhnya.
Kesan yang kami dapatkan selama kami mengikuti study wisata banyak
sekali. Kami merasa senang karena kami bisa mengikuti study wisata bersama
teman – teman dan guru. Selain itu kami juga mendapatkan banyak sekali ilmu
baru. Kami juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah kami
lupakan.
Pesan yang ingin kami sampaikan adalah pelajarilah budaya dari daerah
lain di Indonesia sebagai ilmu dan penambah wawasan juga sebagai bentuk
syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
50
DAFTAR PUSTAKA
https://kaltimprov.go.id/halaman/sejarah-kaltim
https://bappedakaltim.com/profil-daerah-provinsi-kalimantan-timur
https://www.romadecade.org/rumah-adat-kalimantan-timur/#!
https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-
timur/
https://www.silontong.com/2018/09/28/tarian-daerah-kalimantan-timur/#
https://borneochannel.com/pakaian-adat-kalimantan-timur/
https://longgroveonline.com/alat-musik-tradisional-kalimantan-timur/
51