Anda di halaman 1dari 4

DISTRIBUSI PELUANG NORMAL DAN NORMAL BAKU

Oleh: Sardin

A. Distribusi Normal
Ciri-ciri
a. Variabelnya merupakan variabel kuantitatif kontinu, yang harganya bisa
mengambil setiap harga dari - sampai + .
b. Bentuk kurva distribusi peluangnya adalah simetrik sekitar harga X = (
adalah rata-rata untuk X), tersebar sepanjang harga-harga X dengan
simpangan baku sebesar .
Bentuk Fungsi Distribusi (fungsi Densitas)
Apabila X merupakan sebuah variabel yang mengikuti distribusi normal
dengan rata-rata dan simpangan baku , maka fungsi densitas untuk X adalah:

1 x -
f(x) exp 12 ; x
2
Menghitung peluang langsung dari fungsi di atas merupakan tugas yang
sukar, karena melibatkan penghitungan integral yang tidak sederhana. Oleh karena
itu peluang untuk harga-harga X dicari melalui harga-harga yang telah ditabelkan.
Kurva distribusi normal
dengan rata-rata dan simpangan baku

- +

B. Distribusi Normal Baku (Normal Standar)


Ciri
a. Variabelnya merupakan variabel kuantitatif kontinu, yang harganya bisa
mengambil setiap harga dari - sampai + .

1
2

b. Bentuk kurva distribusi peluangnya adalah simetrik sekitar 0 (harga rata-


ratanya), tersebar sepanjang harga variabel yang bersangkutan, dengan
simpangan baku sekitar 1.
c. Distribusi normal baku (distribusi normal dengan harga rata-rata 0 dan
simpangan baku 1) diperoleh melalui transformasi variabel, dalam bentuk

X -
Z

dimana X adalah variabel yang berdistribusi normal dengan harga rata


dan simpangan baku .
Bentuk Fungsi Distribusi
Apabila X merupakan sebuah variabel yang mengikuti distribusi normal
dengan rata-rata dan simpangan baku ditranformasikan ke dalam variabel Z
melalui tranformasi
X -
Z

maka variabel Z akan mengikuti distribusi normal dengan rata-rata 0 dan
simpangan baku 1 (disebut distribusi normal baku), dengan fungsi densitas
berbentuk

1
f (z) exp (- 1 2 z 2 ); - z
2

Bentuk kurva distribusi normal dengan rata-rata 0


dan simpangan baku 1 (normal baku)

- 0 +

besarnya peluang untuk harga-harga Z tertentu telah dibuatkan tabelnya, yang


untuk selanjutnya akan kita sebut tabel luas daerah di bawah kurva normal
baku, disingkat menjadi tabel normal.
3

Cara Mempergunakan Tabel Normal


Perhatikan tabel distribusi normal baku
Bilangan-bilangan di samping dan di bawah huruf Z menyatakan harga-harga Z
yang mungkin. Jika Z = 1,27, ke bawah Z kita cari 1,2 dan ke kanan Z dicari
0,07.
Bilangan-bilangan dalam badan tabel memperlihatkan luas daerah-di bawah-
kurva-normal dinyatakan dalam bentuk proporsi (persentase), dari titik Z =
0,00 (yang merupakan harga rata-rata distribusi normal baku) ke titik Z
tertentu. Jadi, misalnya diperoleh bilangan 0,3980. Ini artinya bahwa luas-
daerah-di bawah-kurva normal dari titik Z = 0,00 ke Z = 1,27 meliputi 0,3980
bagian, atau 39,80%, dari seluruh luas daerah di bawah kurva.

0,3980= 0,3980=
39,80% 39,80%

Z=-1,27 0 Z=1,27

Oleh karena kurva normal baku adalah simentri sekitar titik 0 (rata-ratanya,
dalam hal ini Z = 0,00), maka apabila diperoleh harga Z 1,27, luas daerah di
bawah kurva dari titik Z = 0,00 ke kiri sampai Z = 1,07 adalah juga 0,3980 atau
39,80%.
Jadi bilangan-bilangan dalam badan tabel menyatakan luas daerah kurva
(dalambentuk proporsi/persentasi), dari titik Z = 0,00 ke kiri (ke arah Z-negatif)
sampai suatu titik Z negatif tertentu, atau, dari titik Z = 0,00 ke kanan (arah Z-
positif) sampai titik Z-positif tertentu.
Luas daerah di bawah kurva ini oleh statistika diinterpretasikan sebagai
peluang. Jadi
F (0 < Z < 1,27) = luas di bawah kurva normal (baku) dari titik Z = 0,00 ke Z =
1,27
= 0,3980
4

F (-1,27< Z< 0) = Luas daerah kurva normal (baku) dari titik Z = -1,27 sampai
titik Z = 0,00
= 0,3980.

SARANA DAN SUMBER BACAAN


Sarana yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran ini adalah OHP,
Kalkulator, dan Chart. Adapaun sumber yang dianjurkan:

1. Sitepu, Nirwana K, (1995), Statistik, Bandung: FMIPA Unpad.


2. Sudjana (1992), Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.
3. Sugiyono, (1997), Statistika Untuk Penelitian, bandung: Alfabeta.
4. Walpole, Ronald E, (1983), Introduction to Statistic, New York: Macmillan
Company.

SOAL-SOAL
1. Bola lampu yang sama diproduksi oleh dua perusahan yang berbeda ternyata
menghasilkan rata-rata dan simpangan baku pemakaian yang berbeda pula.
Perusahaan A menghasilkan bola lampu dengan pemakaian rata-rata 86 jam
dengan simpangan baku 8 jam, sedangkan perusahaan B menghasilkan bola
lampu dengan pemakaian rata-rata 92 jam dengan simpangan baku 10 jam.
Apabila Anda diminta untuk menggunakan lampu dalam periode 100 jam, bola
lampu dari perusahaan mana yang akan Anda pilih? Jelaskan alasannya!
2. Dari hasil ujian statistika di Jurusan PLS Tahun 2011 diperoleh rata-rata
sebesar 78 dengan simpangan baku sebesar 12. Dari hasil tersebut, terdapat 4
orang mahasiswa yang tidak lulus, yaitu mereka yang memperoleh skor
kurang dari atau sama dengan 60. Tugas Anda menghitung:
a. Jumlah peserta seluruhnya?
b. Peluang (jumlah mahasiswa) yang akan memperoleh Nilai di atas 95!
c. Peluang (jumlah mahasiswa) yang akan memperoleh Nilai 85-95!
d. Peluang (jumlah mahasiswa) yang akan memperoleh Nilai 75-85!
e. Peluang (jumlah mahasiswa) yang akan memperoleh Nilai 60-75!
3. Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan pada tahun ini menggunakan standar
kelulusan 5,25. Berdasarkan pengalaman masa sebelumnya, hasil UN
mengikuti distribusi normal, rata-rata 6,53 dan simpangan baku , dengan
persentase kelulusan sebesar 87%.
Tugas Anda:
a. Berdasarkan kondisi tersebut, hitung harga simpangan baku UN tersebut?
b. Hitung peluang peserta didik yang akan memperoleh Nilai di atas 8,0!
c. Hitung peluang peserta didik yang akan memperoleh Nilai 7,0-8,0!
d. Hitung peluang peserta didik yang akan memperoleh Nilai 5.5-7,0!

Anda mungkin juga menyukai