Anda di halaman 1dari 47

BAB IV

INTEGRASI LANJUT

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

1. Metode Monte Carlo


Ada 2 macam metode:
1. Metode Hit or Miss
2. Metode Sample-Mean
1.1 Metode Hit or Miss
Menginterpretasikan integral berbatas sebagai luas
area dibawah kurva.
g(x)
c

o Miss

g(x)

S
o Hit

a
1-1-2016

Batas: a x b, 0 g(x) c
Area segi empat:
= {(x,y): a x b, 0 y c}

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Ambil titik random (x,y) yang terdistribusi merata


dalam dengan fungsi probabilitas kerapatan (pdf)

f(x,y) =

(1)

0, lainnya

Luas area di bawah kurva g(x),

(2)

Probabilitas kerapatan dapat ditulis dengan:


(3)

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Diasumsikan N adalah pasangan vektor random independen


yang dibangkitkan (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3), .. (xn,yn).
(4)

Parameter p diasumsikan

NH (hit) adalah jumlah kejadian dimana g(xi) yi, i = 1, 2, .., N.


Nm (miss) = N - NH, dimana g(xi) yi, i = 1, 2, .., N.
Sehingga hasil integral dapatditulis dengan pendekatan:
(5)
DPL: Untuk mengestimasi integral I, kita ambil N sample
random, kemudian menghitung jumlah hit (dibawah kurva
g(x))
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Analisis Bernoulli trial


Jika setiap bilangan dari N (random) mengikuti Bernoulli
trial dengan probabilitas hit = p, maka:

(6)

Ternyata 1 adalah estimator tak bias dari I


1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Varian dari adalah


(7)
Mengingat pers (3) dapat ditulis:
(8)
Sehingga
(9)

Deviasi Standar:
(10)
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Algoritma Hit or Miss


1. Bangkitkan secara random bilangan berurutan
2. Susun bilangan tersebut ke dalam N pasangan (U1,V1),
(U2,V2), (U3,V3), . (UN,VN).
3. Hitunglah
Xi = a + Ui(b-a) dan g(Xi) i = 1, 2, 3 N

Talislah
jumlah
kasus NH dimana g(Xi) > cVi.
5. 4.
Estimasi
hasil
integral

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

1.2 Metode Sample-Mean


Cara lain menghitung integral
dengan merepresentasikannya sebagai suatu nilai yang
diharapkan dari sejumlah variabel random.
Integral diatas dapat ditulis kembali dalam bentuk:
(11)
dengan asumsi fx(x) adalah pdf, fx(x) >0, jika g(x) 0
Maka

(12)

dimana variabel random X terdistribusi menurut fx(x)


1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Untuk penyederhanaan diasumsikan

fx(x) =

0,

(12)

lainnya

(13)

Maka
dan

(14)
Estimasi tak bias dari I dalam bentuk sample-mean:
(15)
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

Varian dari 2 =
Sehingga:

(16)

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

10

Algoritma Sample-Mean
1. Bangkitkan secara random bilangan
2. Hitunglah Xi = a + Ui(b - a), i = 1, 2, ., N
3. Hitunglah g(Xi),

i = 1, 2, ., N

4. Hitunglah 2 dengan pers (15)


5. Nilai I diestimasikan dengan 2
6. Tampilan

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

11

2. Integral Lipat
Sering muncul dalam bentuk lipat 2 atau lipat 3.
Contoh integral lipat 2:
(17)
Secara geometri:
- menafsirkan volume ruang dibawah kurva f(x,y)
- alasnya bidang dgn batas
x1 = a, x2 = b, y1 = c, y2 = d
- volume benda V = luas alas x tinggi
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

12

Kaidahnya mirip dengan integral tunggal.


- integral tunggal luas didekati dgn pias trapesium.
- integral lipat volume didekati dgn pias prisma.
Solusi integral lipat integrasi 2 kali:
- dalam arah sb x (nilai y dianggap tetap)
(menghitung luas alas)
- dalam arah sb y ( nilai x dianggap tetap)
(menghitung volume, luas alas dikalikan tinggi)
- dapat menggunakan salah satu kaidah dlm 2 arah
- menggabungkan 2 kaidah yang berbeda
(sb x trapesium, sb y simpson1/3)

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

13

Kaidah integral tunggal:


Trapesium bersegmen

Simpson 1/3 bersegmen

Simpson 3/8 bersegmen

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

14

Bentuk integrasi arah sb x kaidah trapesium dan integrasi arah sb y


kaidah simpson 1/3
(18)

x = jarak antar titik arah x


y = jarak antar titik arah y
n = jumlah titik diskrit arah x
m = jumlah titik diskrit arah y

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

15

Bentuk integrasi arah sb x dan integrasi arah sb y kaidah simpson 1/3


x = jarak antar titik arah x
(19) y = jarak antar titik arah y
n = jumlah titik diskrit arah x (n genap)
m = jumlah titik diskrit arah y (m genap)

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

16

Bentuk integrasi arah sb x dan integrasi arah sb y kaidah simpson 3/8


(19)

x = jarak antar titik arah x


y = jarak antar titik arah y
n = jumlah titik diskrit arah x (n mod 3=0)
m = jumlah titik diskrit arah y (m mod 3=0)

..
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

17

Contoh: Diberikan data lapangan fungsi f(x,y) sbb


x\y

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

1.5

0.990

1.524

2.045

2.549

3.031

2.0

1.568

2.384

3.177

3.943

4.672

2.5

2.520

3.800

5.044

6.241

7.379

3.0

4.090

6.136

8.122

10.030 11.841

Hitunglah

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

18

Jawab:
Arah x pakai trapesium bersegmen
Arah y pakai simpson1/3 bersegmen
Dalam arah x (y tetap):
y = 0.2:

x\y

0.2

0.3

1.5

0.990

1.524

2.0

1.568

2.384

2.5

2.520

3.800

3.0

4.090

6.136

= x/2(f0,0 + 2f1,0 + 2f2,0 + f3,0)


= 0.5/2(0.990 + 2x1.658 + 2x2.520 + 4.090)
= 3.3140

y = 0.3:
= x/2(f0,1 + 2f1,1 + 2f2,1 + f3,1)
= 0.5/2(1.524 + 2x2.384 + 2x3.800 + 6.136)
= 5.0070
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

19

Dengan cara sama:


y = 0.4:
= 6.6522

x\y

0.4

0.5

0.6

1.5

2.045

2.549

3.031

2.0

3.177

3.943

4.672

2.5

5.044

6.241

7.379

3.0

8.122

10.030 11.841

y = 0.5:
46
4
2.6

= 8.2368
y = 0.6:
= 9.7345
Dalam arah y:

1-1-2016

= y/3(3.3140 + 4x5.0070 + 2x6.6522 + 4x8.2368 + 9.7435)


= 2.6446
Komputasi Numerik Lanjut
20
Widjianto

Algoritma arah x dan y simpson 1/3


jmly:= 0; j:= 0;
repeat
i:= 0; jmlx:= 0;
repeat
if (i=0) or (i=n) then jmlx := jmlx + f[i,j]
else
if i mod 2 = 0 then jmlx := jlmx + 2*f[i,j]
else
jmlx := jlmx + 4*f[i,j];
i := i + 1;
until i > n;
jml[j] := jmlx;
if (j=0) or (j=n) then jmly := jmly + jml[j]
else
if i mod 2 = 0 then jmly := jlmy + 2*jml[j]
else
jmly := jlmy + 4*jml[j];
j := j + 1
until j > m;
Hasil := deltaY/3*deltaX/3*jmly;

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

21

Algoritma arah x trapesium dan arah y simpson 1/3


jmly:= 0; j:= 0;
repeat
i:= 0; jmlx:= 0;
repeat
if (i=0) or (i=n) then jmlx := jmlx + f[i,j]
else
jmlx := jlmx + 2*f[i,j];
i := i + 1;
until i > n;
jml[j] := jmlx;
if (j=0) or (j=n) then jmly := jmly + jml[j]
else
if i mod 2 = 0 then jmly := jlmy + 2*jml[j]
else
jmly := jlmy + 4*jml[j];
j := j + 1
until j > m;
Hasil := deltaY/3*deltaX/2*jmly;

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

22

Algoritma arah x dan y simpson 3/8


jmly:= 0; j:= 0;
repeat
i:= 0; jmlx:= 0;
repeat
if (i=0) or (i=n) then jmlx := jmlx + f[i,j]
else
if i mod 3 = 0 then jmlx := jlmx + 2*f[i,j]
else
jmlx := jlmx + 3*f[i,j];
i := i + 1;
until i > n;
jml[j] := jmlx;
if (j=0) or (j=n) then jmly := jmly + jml[j]
else
if i mod 3 = 0 then jmly := jlmy + 2*jml[j]
else
jmly := jlmy + 3*jml[j];
j := j + 1
until j > m;
Hasil := 3deltaY/8*3deltaX/8*jmly;

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

23

3. Ektrapolasi Untuk Perbaikan Integrasi Numerik


Interpolasi penentuan nilai fungsi diantara titik-titik batas.
Ekstrapolasi penentuan nilai fungsi diluar titik-titik batas.
Ada 2 macam ekstrapolasi:
- Ekstrapolasi Richardson
- Ekstrapolasi Aitken
3.1 Ekstrapolasi Richardson
Dari kaidah trapesium bersegmen dapat ditulis:
sebagai galat

(20)

Secara umum kaidah integrasi lainnya ditulis


(21)
1-1-2016

C dan q konst tak bergantung h


q orde galat kaidah integrasi

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

24

Misal:
kaidah integrasi trapesium, orde galat O(h2) q = 2
kaidah integrasi Simpson 1/3, orde galat O(h4) q = 4
TUJUAN menghitung nilai integrasi (J) yang lebih baik
dibandingkan dengan I pada jarak antar titik h
J = I(h) + Chq

(22)

Jika h diekstrapolasikan menjadi 2h, maka:


J = I(2h) + C(2h)q

(23)

(22)= (23):
I(h) + Chq = I(2h) + C(2h)q
(24)
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

25

Sehingga diperoleh ekstrapolasi Richardson:


(25)
Diartikan:
Mula2 hitung integrasi dgn jarak h I(h) , kemudian
hitung kembali dengan jarak 2h I(2h). Integrasi yg
lebih baik ikuti (25).
Untuk kaidah trapesium, q = 2,
J = I(h) + 1/3[I(h)- I(2h)]

(26)

Untuk kaidahSimpson 1/3, q = 4,


J = I(h) + 1/15[I(h)- I(2h)]
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

faktor koreksi

(27)
26

Contoh:
Gunakan ekstrapolasi Richardson u/ menghitung
dgn kaidah trapesium dan Simpson1/3, h = 0.125.
Jawab (manual):
Jumlah interval = (1- 0)/0.125 = 8.
Nilai2 xi dan fi dapat ditabelkan sbb.

1-1-2016

xi

fi

0.000

1.00000

0.125

0.88889

0.250

0.80000

0.375

0.72727

0.500

0.66667

0.625

0.61538

0.750

0.57143

0.875

0.53333

1.000

0.50000

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

27

Dengan Trapesium
Untuk h = 0.125:
I(h) =
= h/2(fo+2f1+2f2+2f3+2f4+2f5+2f6+2f7+f8)
= 0.125/2[1.00000+2(0.88889+..)+0.50000]
= 0,69412

xi

fi.

0.000

0.125

0.88889

0.250

0.80000

0.375

0.72727

0.500

0.66667

0.625

0.61538

0.750

0.57143

0.875

0.53333

1.000

0.50000

Untuk h = 2h = 0.250
I(2h) =
= 2h/2(fo+2f2+2f4+2f6+f8)
= 0.250/2[1.00000+2(0.80000+..)+0.50000]
= 0,69702
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

28

Nilai integrasi yang lebih baik, q = 2

J = 0.693412 +1/3(0.693412-0.69702)
= 0.69315
Hasil integrasi analitis:

Bandingkan hasil I(h), I(2h) dan J terhadap hasil analitis


Tugas: Buat program ekstrapolasi Richardson dengan
kaidah Trapesium, Simpson 1/3 dan Simpson 3/8
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

29

Dengan Simpson1/3
Untuk h = 0.125:
I(h) =

xi

fi.

0.000

0.125

0.88889

0.250

0.80000

0.375

0.72727

0.500

0.66667

= h/3(fo+4f1+2f2+4f3+2f4+4f5+2f6+4f7+f8)
0.625
= 0.125/3[1.00000+4(0.88889)+..+0.50000] 0.750
0.875
= 0,69315
1.000

Untuk h = 2h = 0.250
I(2h) =
= 2h/3(fo+4f2+2f4+4f6+f8)
= 0.250/3[1.00000+4(0.80000)+..+0.50000]
= 0,69325
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

30

0.61538
0.57143
0.53333
0.50000

Nilai integrasi yang lebih baik, q = 4

J = 0.69315 +1/15(0.69315 - 0.69325)


= 0.693143
Hasil integrasi analitis:

Bandingkan hasil I(h), I(2h) dan J terhadap hasil analitis


Tugas: Buat program ekstrapolasi Richardson dengan
kaidah Trapesium, Simpson 1/3 dan Simpson 3/8
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

31

3.2 Metode Romberg


Merupakan pengembangan dari ekstrapolasi Richardson
untuk memperoleh nilai integrasi yang lebih baik lagi, diikuti
dengan menaikkan orde galat pada hasil solusi sebesar 2.
O(h2N) O(h2N+2)

(28)

Jika I(h) dan I(2h) dihitung dengan kaidah trapesium dengan


galat O(h2), maka ekstrapolasi Richardson akan
menghasilkan solusi dengan galat O(h4).
Jika I(h) dan I(2h) dihitung dengan kaidah Simpson1/3
dengan galat O(h4), maka ekstrapolasi Richardson akan
menghasilkan solusi dengan galat O(h6).
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

32

Dari persamaan (25)


I adalah nilai integrasi sejati trapesium yang dinyatakan
sebagai I = Ak + Bh2 + Ch4 + Dh6 +.
dimana
h = (b-a)/n
Ak = perkiraan nilai integrasi trap dgn pias n=2 k, galat O(h2).
Contoh:
Selang [a,b] dibagi dalam 64 pias (26, k = 0,1,2, 3, 4, 5, 6)
k=0 h0 =(b-a)/1 A0=h0/2(f0 + f64)
k=1 h1 =(b-a)/2 A1=h1/2(f0 +2f32+ f64)

k=6 h6 =(b-a)/64 A6=h6/2(f0+2f1+2f2+2f3+2f4+..+2f63+f64)


dst
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

33

Makna setiap A
A0 taksiran nilai integrasi trapesium 20 = 1 pias (tunggal)
A1 taksiran nilai integrasi trapesium 21 = 2 pias
A2 taksiran nilai integrasi trapesium 22 = 4 pias
A3 taksiran nilai integrasi trapesium 23 = 8 pias
A4 taksiran nilai integrasi trapesium 24 = 16 pias
A5 taksiran nilai integrasi trapesium 25 = 32 pias
A6 taksiran nilai integrasi trapesium 26 = 64 pias
y=f(x)

y=f(x)

h0

1-1-2016

A0

h1
b

y=f(x)

h2 h2 h2 h 2

h1

A1

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

A2
34

Kita gunakan ekstrapolasi Richardson


A0, A1, .., Ak menghasilkan B1, B2, .., Bk
(29)
I (lebih baik) = Bk + Ch4 + Dh6 + Eh8 +
B1, B2, .., Bk menghasilkan C2, C3, .., Ck
(30)
I (lebih baik) = Ck + Dh6 + Eh8 +

C2, C3, .., Ck menghasilkan D3, D4, .., Dk

(31)

I (lebih baik) = Dk + Eh8 +


1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

35

Tabel Romberg
O(h2)

O(h4)

O(h6)

O(h8) O(h10) O(h12) O(h14)

A0
A1

B1

A2

B2

C2

A3

B3

C3

D3

A4

B4

C4

D4

E4

A5

B5

C5

D5

E5

F5

A6

B6

C6

D6

E6

F6

1-1-2016

I
TERBAIK

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

36

G6

Dari persamaan (25)


I adalah nilai integrasi sejati Simpson1/3 yang dinyatakan
sebagai I = Ak + Bh4 + Ch6 +.
dimana
h = (b-a)/n
Ak = perkiraan nilai integrasi Simpson1/3 dgn pias n = 2 k,
galat O(h4).
Contoh:
Selang [a,b] dibagi dalam 64 pias (26, k=0,1, 2, 3, 4, 5, 6)
k=0 h0 =(b-a)/1 A0=h0/3(f0 + f64)
k=1 h1 =(b-a)/2 A1=h1/3(f0 +4f32+ f64)

k=6 h6 =(b-a)/64 A6=h6/3(f0+4f1+2f2+4f3+2f4+..+4f63+f64)


1-1-2016
Komputasi Numerik Lanjut
37
dst
Widjianto

Makna setiap A
A0 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 20 = 1 pias (tunggal)
A1 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 21 = 2 pias
A2 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 22 = 4 pias
A3 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 23 = 8 pias
A4 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 24 = 16 pias
A5 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 25 = 32 pias
A6 taksiran nilai integrasi Simpson1/3 26 = 64 pias
y=f(x)

y=f(x)

h0

1-1-2016

A0

h1
b

y=f(x)

h2 h2 h2 h 2

h1

A1

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

A2
38

Tabel Romberg
O(h4)

O(h6) O(h8) O(h10) O(h12) O(h14) O(h16)

A0
A1

B1

A2

B2

C2

A3

B3

C3

D3

A4

B4

C4

D4

E4

A5

B5

C5

D5

E5

F5

A6

B6

C6

D6

E6

F6

1-1-2016

I
TERBAIK

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

39

G6

Contoh: hitung integral


dimulai dengan trapesium.

dengan metode Romberg n = 8,

Jawab;
h = (1-0)/8 = 0.125.
Karena n = 8 maka k = 3
A0 = h0/2(f0 +f8)
= (1+0.5000)
= 0.75000
A1 = h1/2(f0 + 2f4 + f8)
= 0.5/2(1+2x0.66667+0.5000)
= 0.70833
A2 = h2/2(f0 + 2f2 + 2f4 + 2f6 + f8)
= 0.25/2(1+2x0.66667+0.5000)
= 0.69702
A3 = h3/2(f0+2f1+2f2+2f3+2f4+2f5+2f6+2f7+f8)
= 0.125/2(1+2x0.88889++ 0.5000)
= 0.60412
1-1-2016
Komputasi Numerik Lanjut
Widjianto

Tabelnya
i

xi

fi

1.00000

0.125

0.88889

0.250

0.80000

0.375

0.72727

0.500

0.66667

0.625

0.61538

0.750

0.57143

0.875

0.53333

1.000

0.50000

40

O(h2)

O(h4)

O(h6)

0.75000

0.70833

0.69445

0.69702

0.69325

0.69317

0.69412

0.69315

0.69314

O(h8)

0.69314

Bandingkan dengan solusi


analitis = 0.693145

Cobalah menyelesaikan dengan dimulai dengan Simpson1/3


1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

41

3.3 Ekstrapolasi Aitken


Ekstrapolasi Richardson menghasilkan formula

Bagaimana jika q tidak diketahui ???


Aitken memecahkan masalah ini dengan
mengambil 3 perkiraan nilai I: I(h), I(2h) dan I(4h)
(32)
(33)
(34)
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

42

(32) = (33):
(35)
(33) = (34):
(36)
(35)= (36):
(37)
(Ekstrapolasi Aitken)
1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

43

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

44

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

45

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

46

1-1-2016

Komputasi Numerik Lanjut


Widjianto

47

Anda mungkin juga menyukai